Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Ayat dan Hadist
Taufikurrohman 201105030032
2021
i
Kata Pengantar
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Bab 1..........................................................................................................................................1
Pendahuluan...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
ii
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
Bab 2..........................................................................................................................................2
Pembahasan................................................................................................................................2
2.1 Harta Dalam Pandangan Islam.........................................................................................2
2.2 Arti dan Tafsir QS. Al-Kahfi aya 46................................................................................3
2.3 Arti dan Tafsir QS. Al-Imron ayat 14..............................................................................4
2.4 Hadits Tentang Harta........................................................................................................7
Bab 3..........................................................................................................................................7
Penutup.......................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
3.2 Saran.................................................................................................................................7
Daftar Pustaka............................................................................................................................8
iii
Bab 1
Pendahuluan
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari harta
2. Mengetahui bunyi QS Al-Kahfi ayat 46 dan QS Al-Imran ayat 14
3. Mengetahui arti ayat dan tafsir QS Al-Kahfi ayat
4. Mengetahui arti ayat dan tafsir QS Al-Imran ayat 14
5. Mengetahui bunyi hadits tentang harta
Bab 2
Pembahasan
2
harta sebab yang terpenting adalah manfaat bukan zatnya. Pendapat ini Rachmad
Syafe’I mengungkapkan bahwa telah umum digunakan oleh kebanyakan manusia.
Dari berbagai bentuk penjelasan mengenai Pengertian Harta dalam Islam di atas,
dapat dikatakan bahwa sesuatu yang tidak dikuasai manusia tidak bisa dinamakan harta
menurut bahasa, seperti burung di udara, ikan di dalam air, pohon di hutan, dan barang
tambang yang ada di bumi.
2.2 Arti dan Tafsir QS. Al-Kahfi aya 46
3
2.3 Arti dan Tafsir QS. Al-Imron ayat 14
4
Pertama: Perempuan (istri), istri adalah tumpuan cinta dan kasih sayang. Jiwa manusia
selalu cenderung tertuju kepada istri, sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur'an:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan
untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,
dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.” (ar-Rum/30: 21)
Sebagian besar hasil usaha kaum lelaki yang diperoleh dengan susah payah
diperuntukkan bagi anak dan istri. Para lelaki adalah pembimbing yang bertanggung
jawab atas kaum perempuan, karena lelaki itu memiliki kekuatan dan kemampuan
melindungi mereka. Tetapi mencintai perempuan secara berlebihan mempunyai efek
yang kurang baik terhadap keluarga, masyarakat, dan bangsa, dan dapat pula
mempengaruhi keseimbangan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan.
Dalam ayat ini, mencintai istri disebutkan lebih dahulu daripada mencintai anak-anak,
walaupun cinta kepada istri itu dapat luntur, sedang cinta pada anak tidak; karena cinta
pada anak jarang sekali berlebih-lebihan seperti halnya mencintai perempuan.
Pada umumnya mencintai anak tidak menimbulkan problema. Dalam masyarakat
banyak terjadi seorang laki-laki mengutamakan cinta kepada perempuan dengan
mengabaikan cinta kepada anak. Seperti laki-laki yang kawin lebih dari satu, dia
curahkan cintanya pada istri yang lain, diberinya nafkah yang banyak, sedang istrinya
yang tua diabaikan. Dengan demikian anak-anaknya jadi terlantar, karena
pendidikannya tidak lagi diperhatikan. Banyak pula anak-anak penguasa dan orang kaya
yang rusak akhlaknya karena bapaknya mencintai perempuan lain.
Kedua: Anak, laki-laki atau perempuan. Cinta kepada anak adalah fitrah manusia. Sama
halnya dengan cinta kepada istri karena tujuannya untuk melanjutkan keturunan.
Anak sebenarnya adalah hiasan rumah tangga, penerus keturunan dari generasi ke
generasi. Tetapi dia dapat berubah menjadi cobaan:
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), ¦ (at-Tagabun/64:
15)
Ketiga: Harta kekayaan yang melimpah ruah. Ar-Razi mengatakan dalam tafsirnya,
"Emas dan perak amat disenangi, karena keduanya adalah alat penilai harga sesuatu.
Orang yang memilikinya sama dengan orang yang memiliki segala sesuatu. Memiliki
berarti menguasai. Berkuasa adalah salah satu kesempurnaan, dan kesempurnaan itu
diinginkan oleh semua manusia. Karena emas dan perak adalah alat yang paling tepat
untuk memperoleh kesempurnaan, maka ia diinginkan dan dicintai. Apabila sesuatu
yang dicintai tidak dapat diperoleh kecuali dengan sesuatu yang lain, maka sesuatu yang
lain itu pun dicintai pula. Maka karena itulah emas dan perak dicintai".
Harta yang melimpah ruah akan menggoda hati manusia serta menyibukkan mereka
sepanjang hari untuk mengurusnya. Hal ini sudah barang tentu akan dapat melupakan
orang kepada Tuhan dan kehidupan di akhirat.
Orang-orang Badui yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiah) akan berkata kepadamu,
"Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan
untuk kami¦ (al-Fath/48: 11)
Cinta kepada harta telah menjadi tabiat buruk manusia, karena harta adalah alat untuk
memenuhi keinginan. Keinginan manusia tidak ada batasnya. Maka mereka mengejar
harta tidak henti-hentinya. Rasulullah saw bersabda: “Sekiranya manusia itu
5
mempunyai satu lembah harta, niscaya ia ingin yang kedua (satu lembah lagi). Kalau ia
mempunyai dua lembah, niscaya ia ingin yang ketiga. Tidak ada yang dapat memenuhi
perut Bani Adam kecuali tanah. Dan Allah mengampuni orang-orang yang bertobat
kepada-Nya”. (Riwayat al-Bukhari dari Ibnu 'Abbas).
Keempat: Kuda yang dipelihara di padang rumput, terutama kuda yang berwarna putih
di bagian dahi dan kakinya, sehingga tampak sebagai tanda. Bagi masyarakat Arab,
kuda yang demikian ini adalah kuda yang paling baik dan paling indah. Mereka
berlomba-lomba untuk dapat memilikinya. Mereka merasa bangga dengan kuda
semacam itu dan kadang-kadang bersaing membelinya dengan harga yang amat tinggi.
Kelima: Binatang ternak lainnya, seperti sapi, unta, kambing. Binatang-binatang ini
termasuk harta kekayaan Arab Badui. Kebutuhan hidup mereka seperti pakaian,
makanan alat-alat rumah tangga dan sebagainya, sebagian besar terpenuhi dari hasil
beternak binatang-binatang itu. Allah berfirman menerangkan nikmat-Nya ini:
Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya untuk kamu, padanya ada (bulu) yang
menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. Dan kamu
memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan
ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan).Dan ia mengangkut beban-
bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah
payah. Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dan (Dia telah
menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan.
Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui.(an-Nahl/16: 5-8).
Keenam: Sawah ladang adalah sumber kehidupan manusia dan hewan. Kebutuhan
manusia kepada sawah ladang melebihi kebutuhan mereka kepada harta lainnya yang
disenangi, karena sawah ladang adalah sumber pemenuhan kebutuhan seseorang.
Demikianlah keenam macam harta yang disenangi manusia di dunia ini, dan
merupakan alat kelengkapan bagi hidup mereka, yang memenuhi segala kebutuhan dan
keinginan mereka. Setan menggoda manusia sehingga ia memandang baik mencintai
harta benda tersebut. Tetapi hendaknya manusia menyadari bahwa semua harta benda
itu hanya untuk kehidupan duniawi yang tidak kekal. Tidak benar, apabila harta benda
dijadikan manusia sebagai cita-cita dan tujuan akhir dari kehidupan di dunia yang fana
ini, sehingga dia terhalang untuk mempersiapkan diri bagi kehidupan yang sebenarnya,
yaitu kehidupan akhirat yang abadi. Bukankah di sisi Allah ada tempat kembali yang
baik (surga)? Alangkah bahagianya manusia, sekiranya dia mempergunakan harta
benda itu dalam batas-batas petunjuk Allah.
6
2.4 Hadits Tentang Harta
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Harta adalah sesuatu yang dibutuhkan dan diperuntukan oleh manusia, baik berupa
benda yang tampak seperti emas, perak, binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun (yang tidak
nampak), yakni manfaat seperti kendaraan, pakaian, dan tempat tinggal.
Dalam QS Al-Kahfi ayat 46 dijelaskan bahwa Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia, baik dan indah sifatnya serta bermanfaat bagi manusia, tetapi dapat
memperdaya dan tidak kekal, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh yang dilakukan
karena Allah dan sesuai tuntunan agama adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan yang dapat membawa kepada kebahagiaan yang
kekal sampai di akhirat nanti.
Serta dalam QS Al-Imran dijelaskan Ada beberapa hal yang dapat menghalangi
seseorang mengambil pelajaran dari peristiwa di atas, yaitu dijadikan terasa indah dalam
pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan dan sulit untuk dibendung, berupa
perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan
perak, kuda pilihan yang bagus dan terlatih, hewan ternak, dan sawah ladang, atau
simbol-simbol kemewahan duniawi lainnya. Itulah kesenangan hidup di dunia yang
bersifat sementara dan akan hilang cepat atau lambat, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik, yaitu surga dengan segala keindahan dan kenikmatannya.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis tentunya menyadari jika makalah kami masih kurang sempurna,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah kami
7
dapat lebih baik lagi. Dan juga kami mengharapkan agar makalah kami dapat menjadi bahan
belajar bagi para pelajar, mahasiswa serta khalayak umum.
Daftar Pustaka
https://quran.kemenag.go.id/
https://www.indonesiastudents.com/pengertian-harta-dalam-islam-lengkap/
https://www.google.com/amp/s/literasinews.pikiran-rakyat.com/khazanah/amp/pr-
922586227/muhasabah-pagi-penggunaan-dan-manfaat-harta-kekayaan-sesuai-hadist-hr-
muslim