Anda di halaman 1dari 4

1.

PERADABAN DUNIA
Dikenal dengan peradaban lembah sungai indus (Shindu) Gangga dan brahmaputra sama dengan
semua pusat peradaban kuno di dunia peradaban India juga berkembang di sekitar aliran sungai
besar. Di sekitar aliran sungai tersebut muncullah dua kota besar pada masa tersebut yaitu
mahenjo Daro dan harappa kebudayaan Daro muncul sekitar 3000-2500 SM berdasarkan
penggalian yang dilakukan oleh jawatan kepurbakalaan purtakalah India pada tahun 1922

A. Peradaban Lembah Sungai Nil

Peradaban Lembah Sungai Nil Sejarah kebudayaan tertua di Benua Afrika dapat ditemukan di
lembah sungai Nil.Peradaban Lembah Sungai Nil di Mesir, Afrika, lahir disebabkan kesuburan tanah di sekitar
lembah sungai yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur.Hal inilah yang menarik dan mendorong
perhatian manusia untuk membangun kehidupan dan peradaban.Sungai Nil terletak di negara Mesir
sekarang.
Peradaban Lembah Sungai Nil disebut juga dengan sebutan peradaban Mesir Kuno.Kebesaran dan
kejayaan peradaban ini masih dapat dilihat dari bangunan-bangunan bersejarah yang banyak terdapat di
Mesir saat ini seperti Piramida, Sphinx, dan Obelisk.Mesir merupakan sebuah wilayah yang terletak di Afrika
bagian Utara dan memiliki letak yang strategis karena berada di jalur pertemuan antara Asia, Eropa, dan
Afrika.
Ada empat negara yang dilewati Sungai Nil, yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia, dan Mesir.Herodotus menjuluki
Mesir sebagai Hadiah dari Sungai Nil.Sungai Nil yang besar dan panjang bukan hanya digunakan untuk
sumber pertaniaan, tetapi juga dipakai untuk lalu lintas perdagangan dari dan keluar Mesir, serta jalur
penghubung antara Laut Tengah dan daerah pedalaman.

Ilmu pengetahuan dan teknologi


Bangsa Mesir terkenal memiliki teknologi dan kebudayaan yang tinggi.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
berbagai bangunan raksasa yang terdapat di Mesir.Selain itu, bangsa Mesir terkenal dengan berbagai
penemuannya sebagai berikut.
1. Kemampuan untuk membuat alat-alat rumah tangga, senjata, dan peralatan hidup lainnya dari tanah
liat dan logam.
2. Sistem penanggalan kalender yang sudah berdasarkan perhitungan perputaran bumi mengitari
matahari. Sistem kalender yang seperti itu membagi 1 tahun menjadi 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 30
hariKemampuan membuat perhiasan dari logam mulia dan gading
3. Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan
Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk, maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri atas
gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan, dan benda-benda. Setiap lambing memiliki makna.
Seni bangunan
1. Piramida. Piramida adalah tempat yang digunakan untuk makam raja-raja Mesir yang terbuat dari
batu yang disusun secara rapi dan menggunakan model punden berundak-undak. Di Kota Gizeh terdapat
piramida yang berukuran tinggi 137 meter.
2. Sphinx. Sphinx adalah patung manusia berkepala singa.
3. Obelisk. Obelisk adalah tiang batu yang ujungnya runcing sebagai lambang pemujaan kepada roh.
Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian
4. Kuil. Untuk pemujaan terhadap dewa Amon-Ra, dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada
masa Raja Thutmosis III.

Sistem kepercayaan

Masyarakat Mesir Kuno menyembah beberapa dewa (politheisme) yaitu sebagai berikut.
1. Dewa matahari yang disebut Amon (Mesir Selatan) dan Ra (Mesir Utara). Namun pada
perkembangannya dewa matahari itu disebut Amon-Ra.
2. Dewa peradilan di akhirat yaitu Dewa Osiris.
3. Dewa Sungai Nil, yaitu Dewi Horus yang merupakan dewa kecantikan (Dewi Isis).
4. Dewa Anubis, yaitu dewa kematian.
5. Dewa Aris sebagai dewa kesuburan.

.Mayat-mayat yang diawetkan itu disimpan di dalam piramida. Wujud kepercayaan yang berkembang di
Mesir didasarkan pada pemahaman sebagai berikut:

 Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak berdaya dalam
menaklukkan alam.
 Dewa yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti Dewa Anubis atau yang memberi
sumber kehidupan. Dengan taat menyembah pada dewa, masyarakat Lembah Sungai Nil mengharap jangan
menjadi sasaran maut.

Masyarakat

Masyarakat Mesir Kuno terdiri atas beberapa lapisan masyarakat.Lapisan pertama terdiri atas para
bangsawan, raja, dan pendeta mempunyai hak-hak istimewa.Golongan kedua yaitu masyarakat kelas
menengah yang umumnya terdiri atas pedagang kaya dan pemilik tanah, dan lapisan ketiga terdiri atas rakyat
biasa, yaitu para petani dan buruh serta budak.Dengan demikian, sebutan Mesir merupakan berkah Sungai
Nil tidak sepenuhnya dapat dinikmati oleh rakyat Mesir, karena rakyat kecil kekayaannya banyak habis untuk
membayar pajak

B. Peradaban Lembah Sungai Indus

Peradaban Lembah Sungai Indus - Jazirah India terletak di Asia Selatan. India juga disebut Anak Benua Asia
karena letaknya seolah-olah terpisah dari daratan Asia.Di utara India terdapat Pegunungan Himalaya yang
menjulang tinggi. Pegunungan Himalaya menjadi pemisah antara India dan daerah lain di Asia. Di bagian
Barat pegunungan Himalaya terdapat celah yang disebut Celah Khaibar.Di India terdapat berbagai bahasa, di
antaranya yang terpenting yaitu sebagai berikut.

 bahasa Munda atau bahasa Kolari. Bahasa ini terdapat di Kashmir.


 Bahasa Dravida, mempunyai 14 macam, seperti Tamil, Telugu, Kinare, Malayam, Gondhi, dan
Berahui.
 Bahasa Indo-Jerman, mempunyai bahasa daerah sembilan belas macam, salah satunya adalah bahasa
Sanskerta dan Prakreta.
 Bahasa Hindustani. Bahasa ini muncul di Delhi dan merupakan percampuran antara bahasa Arab,
Parsi, dan Sanskerta. Bahasa ini disebut pula bahasa Urdu.

Studi tertua tentang India, membawa kita ke India pada masa interglasial II, yaitu sekitar 400.000 SM
hingga 200.000 SM. Hal ini berdasarkan hasil penelitian terhadap jenis bebatuan pada lapisan tanah di
kawasan India. Dari penelitian ini, terungkaplah sebuah fakta mengenai sejarah manusia yang mendiami
kawasan itu setelah melihat artefak-artefak peninggalan purba di Lembah Indus. Para ahli lalu menyimpulkan
bahwa di kawasan ini pernah berlangsung sebuah peradaban Lembah Sungai Indus, yang terkenal dengan
nama peradaban Mohenjodaro-Harappa, yang berkembang pada 2300 SM. Melalui Celah Khaibar, bangsa
India berhubungan dengan daerahdaerah lain di sebelah utaranya. Daerah Lembah Sungai Indus terletak di
Barat Laut India. Sungai Indus berasal dari mata air di Tibet, mengalir melalui Pegunungan Himalaya. Setelah
menyatu dengan beberapa aliran sungai yang lain, akhirnya bermuara ke Laut Arab. Panjang Sungai Indus
kurang lebih 2900 kilometer. Apabila Anda memperhatikan Sungai Indus
Pada peta dewasa ini, maka sungai tersebut mengaliri tiga wilayah yaitu Kashmir, India, dan Pakistan. Sisa
peradaban Lembah Sungai Indus ditemukan peninggalannya di dua kota, yaitu Mohenjodaro dan Harappa.
Penghuninya dikenal dengan suku bangsa Dravida dengan ciri-ciri tubuh pendek, hidung pesek, rambut
keriting hitam, dan kulit berwarna hitam.

1. Keadaan sosial budaya

Penggalian-penggalian di situs Mohenjodaro-Harappa, mengungkapkan bahwa pendukung


peradaban ini telah memiliki tingkat peradaban yang tinggi.Dari bukti-bukti peninggalan yang didapat, kita
memperoleh gambaran bahwa penduduk Mohenjodaro-Harappa telah mengenal adat istiadat dan telah
mempunyai kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakatnya. yaitu tulisan yang bentuknya seperti
gambar.Sayangnya, huruf-huruf ini sampai sekarang belum bisa dibaca, sehingga misteri yang ada di balik itu
semua belum terungkap.
Benda-benda lain yang ditemukan di kawasan Mohenjodaro-Harappa adalah bermacam-macam
periuk belanga yang sudah dibuat dengan teknik tuang yang tinggi atau dengan kata lain tidak suka
berperang. Pada masa ini pula, diduga masyarakat Mohenjodaro-Harappa telah mengenal hiburan berupa
tari-tarian yang diiringi genderang. Di tempat penggalian ini juga ditemukan alat-alat permainan berupa
papan bertanda serta kepingan-kepingan lain.
Masyarakat Mohenjodaro-Harappa telah mempunyai tata kota yang sangat baik. Masyarakat
pendukung kebudayaan ini juga dikenal mempunyai sistem sanitasi yang amat baik.Mereka mempunyai
tempat pemandian umum, yang dilengkapi dengan saluran air dan tangki air di atas perbentengan jalan-jalan
utama.

2. Perkembangan kepercayaan
Masyarakat Lembah Sungai Indus telah mengenal cara penguburan jenazah, tetapi, hal ini
disesuaikan dengan tradisi suku bangsanya. Di Mohenjodaro contohnya, masyarakatnya melakukan
pembakaran jenazah.Asumsi ini didapat karena pada letak penggalian Kota Mohenjodaro tidak terdapat
kuburan.
Jenazah yang sudah dibakar, lalu abu jenazahnya dimasukkan ke dalam tempayan khusus.Namun ada
kalanya, tulang-tulang yang tidak dibakar, disimpan di tempayan pula
Lukisannya terdapat pada salah satu materai batu dengan sikap duduk dikelilingi binatang. Meskipun
demikian, dengan adanya bentuk hewan lembu jantan  tersebut, pada masa kemudian, bentuk hewan seperti
ini dikenal sebagai Nandi, yaitu hewan tunggangan Dewa Siwa.

3. Politik dan pemerintahan


Kondisi kehidupan perpolitikan pada masa transisi (pasca Harappa hingga masa Arya), tampaknya
mulai terganggu dengan menyusutnya penduduk yang tinggal di kawasan Lembah Indus selama paruh kedua
millenium II SM. Mungkin saja terjadi karena pendukung kebudayaan Indus itu musnah atau melarikan diri
agar selamat ke tempat lain, sementara para penyerang tidak bermaksud untuk meneruskan tata
pemerintahan yang lama. Hal ini bisa terjadi karena diasumsikan tingkat peradaban bangsa Arya yang masih
dalam tahap mengembara, belum mampu melanjutkan kepemimpinan masyarakat Indus yang relatif lebih
maju, dilihat dari dasar kualitas peninggalan kebudayaan yang mereka tinggalkan.

4. Faktor penyebab kemunduran


Beberapa teori menyatakan bahwa jatuhnya peradaban Mohenjodaro- Harappa disebabkan karena
adanya kekeringan yang diakibatkan oleh musim kering yang amat hebat serta lama.Atau mungkin juga
disebabkan karena bencana alam berupa gempa bumi ataupun gunung meletus, mengingat letaknya yang
berada di bawah kaki gunung.
Hal ini sesuai dengan yang disebutkan pada kitab Weda.Di dalam kitab itu, disebutkan bahwa bangsa yang
dikalahkan itu ialah Dasyu atau yang tidak berhidung.Dugaan tersebut didasarkan atas anggapan bahwa
orang-orang yang mereka taklukkan adalah orang-orang yang tidak suka berperang. tidak lama setelah
bangsa Arya itu memasuki wilayah India lewat Iran.Sejak saat itu, dimulailah masa baru dalam
perkembangan kebudayaan India di bagian utara.
5. Masa Arya
a. Perkembangan agama Hindu dan Kerajaan Gupta
Pada tahun 1500 SM, bangsa Arya yang berasal dari Asia Tengah masuk ke wilayah India melalui Celah
Khaibar.Kedatangan mereka mendesak bangsa Dravida. Interaksi yang terus-menerus itu menimbulkan
asimilasi kebudayaan, yaitu lahirnya kebudayaan Hindu yang merupakan percampuran kebudayaan Dravida
dan Arya.Pada perkembangannya, agama Hindu mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagai berikut.

 Fase Weda. Pada masa ini masyarakat Hindu mendasarkan hidupnya agar sesuai dengan ajaran
Weda. Kitab Weda terdiri 4 kitab yaitu: Regweda, Samaweda, Yajurweda, dan Atharwaweda. Regweda
merupakan kitab yang berisi syair puji-pujian pada dewa. Samaweda berisi nyanyian-nyayian untuk
upacaraupacara keagamaan.. Pada fase Weda umat Hindu menyembah banyak dewa (politheisme), salah satu
dewa terbesar adalah Dewa Indra, Ganesa.

 Fase brahmana. Pada fase ini kaum Brahmana menjadi kelas tersendiri dalam masyarakat Hindu
yang memiliki keistimewaan yaitu kedudukan yang tinggi. Memang, dalam sistem kasta, kaum Brahmana
mendapat posisi tertinggiPada fase ini banyak sekali diadakan upacaraupacara yang wajib dihadiri dan
dipimpin oleh kaum Brahmana. Dengan demikian, kedudukan Brahmana menjadi teramat penting.

 Fase uphanisad. Pada fase ini terjadi pemberontakan terhadap kaum Brahmana, baik yang dilakukan
oleh Ksatria (melahirkan agama Buddha dan Jaina) maupun yang dilakukan oleh masyarakat kebanyakan.
Pada masa ini berkembang paham atheisme, masyarakat berbondong-bondong meninggalkan agama Hindu.

 Fase Hindu Baru. Kaum Brahmana kembali berusaha memperbaiki ajaran Hindu yang mulai
ditinggalkan pengikutnya, maka lahirlah Agama Hindu Baru. Pada masa ini muncul tiga dewa besar
(Trimurti) yaitu Siwa (dewa perusak), Pada masa itu bangsa Arya mendirikan Kerajaan Gupta. Kerajaan ini
diperintah oleh raja antara lain: Chandragupta, Samudra Gupta, dan Candragupta

b. Perkembangan agama Buddha


Tokoh pendiri agama Buddha adalah Gautama Sakyamuni. Nama ini mengandung arti orang bijak
dari Sakya, ia diperkirakan lahir pada 563 SM. Ia adalah putra seorang kepala daerah yang bernama
Suddhodana di Kapilavastu, perbatasan Nepal, ketika Gautama sedang duduk di bawah sebatang pohon
pipala di Bodhi Gaya, ia menerima penerangan atau Bodhi. Di tempat itu kemudian dibangun candi yang
bernama Mahabodhi.[gs]

Daftar Pustaka

mrr10.blogspot.co.id/2013/02/peradaban-awal-masyarakat-di-dunia-dan.html
https://peradabankuno.wordpress.com/india/peradaban-lembah-sungai-indus/
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradaban_lembah_sungai_Nil
http://peradabanlembahsungaikuning.blogspot.co.id/2012/09/makalah-peradaban-lembah-
sungai-kuning.html

Anda mungkin juga menyukai