MAKALAH
Abdul Muhaimin
NIM. 80100220023
Dosen Pengampu
Dr. M. Saleh Ridwan, M.Ag.
Dr. Muh. Nur Taufiq Sunusi, M.A.
PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt atas berkat dan rahmat_Nya lah kita
masih bisa menghirup udara di atas pijakan bumi dan di bawah kolom langit
yang terhampar luas ini, sungguh mulia Allah swt, menciptakan alam dan
segala isinya dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Semoga kita selalu menjadi
telah diberikan, sehingga kita tergolong hamba- hamba yang bersyukur dan
berjudul “Kedudukan dan Fungsi Harta dalam Islam” ini dapat disusun dan
akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
ii
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi segenap pembaca terutama
kepada penulis atau penyusun makalah ini sendiri. Oleh karena itu kami sangat
buat, dapat memberikan masukan, saran, kritik, agar makalah ini bisa
hanya milik sang khalik. Semoga setiap kritikan yang membangun akan
menjadikan penulis lebih baik kedepannnya, dan semoga makalah ini dapat
Abdul Muhaimin
NIM: 80100220023
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harta dalam bahasa Arab disebut al-amaal yang berasal dari kata –يميل –مال
ميالyang berarti condong, cenderung, dan miring. Harta menurut syariat: segala
sesuatu yang bernilai, bisa dimiliki, dikuasai, dimanfaatkan yang menurut syariat
Dewasa ini, dalam realitas masyarakat di sekitar kita kepemilikan atas harta
terhadap harta sama posisinya dengan kebutuhan hidup manusia terhadap anak
Harta menurut ulama: sesuatu yang berwujud dan dapat dipegang dalam
penggunaan dan manfaat pada waktu yang diperlukan. Al-Qur’an menyebut kata
terhadap sesuatu itu. Harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak
1
dipisahkan dan selalu diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di
dalam Islam.
memanfaatkan harta sebagai sesuatu yang lazim, dan urgen. Harta diperoleh,
bersifat materi maupun non materi. Manusia berusaha sesuai dengan naluri dan
diri kepada Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari dalam kehidupan.
memperkokoh sifat kemanusiannya. Jika sikap derma ini berkembang, maka akan
mengantarkan manusia kepada derajat yang mulia, baik di sisi Tuhan maupun
Oleh karena itu, harta dalam perspektif Al-Qur’an sangat menarik untuk
dibahas lebih lanjut dalam makalah ini baik dalam hubungannya kepada sang
yang tidak urg ditinggalkan begitu saja. Dengan harta, manusia dapat memenuhi
segala kebutuhannya, baik yang bersifat materi atau immateri. Dalam kerangka
(mu’amalah), karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna dan dapat
2
memenuhi kebutuhannya sendiri, akan tetapi saling membutuhkan dan terkait
Dalam konteks tersebut, harta hadir sebagai objek transaksi, harta yang
kerja sama), atau transaksi ekonomi lainnya. Selain itu, dilihat dari karakteristik
dasarnya (nature), harta juga urg dijadikan sebagai objek kepemilikan, kecuali
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang harta, meliputi kedudukan, dan
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Harta
Dalam istilah ilmu fiqih, dinyatakan oleh kalangan Hanafiyah bahwa harta
itu adalah sesuatu yang digandrungi oleh tabiat manusia dan mungkin disimpan
untuk digunakan saat dibutuhkan. Namun harta tersebut tidak akan bernilai kecuali
Zuhaili (1989, IV, hal, 40), al maal didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
(fi’il), baik sesuatu itu berupa dzat (materi) seperti; uang, kamera digital, hewan
ternak, tumbuhan, dan lainnya. Atau pun berupa manfaat, seperti, kendaraan, atau
Harta di dalam bahasa Arab disebut al-mal atau jamaknya al-amwal . Harta
min kulli syai (segala sesuatu yang engkau punyai). Menurut istilah syar’i harta
diartikan sebagai segala sesuatu yang dimanfaatkan pada sesuatu yang legal
menurut urge syara’ (urge Islam) seperti jual beli, pinjaman, konsumsi dan hibah
1
Abdullah al-Mushlih, Shalah Ash-Shawi, Fikih Ekonomi keuangan Islam, Darul
Haq, (Jakarta:2004), h.73.
4
berbagai bentuknya disebut 86 kali yang terdapat dalam 79 ayat dalam 38 surat.2
dan pakaian termasuk dalam katagori al amwal. Islam sebagai agama yang benar
dan sempurna memandang harta tidak lebih dari sekedar anugerah Allah swt yang
milik. Pandangan demikian, bermula dari landasan iman kepada Allah, dan bahwa
Dia-lah pengatur segala hal dan kuasa atas segalanya. Manusia sebagai makhluk
diikat oleh berbagai kewajiban, sekaligus manusia juga mendapatkan berbagai hak
Kalau harta seluruhnya adalah milik Allah, maka tangan manusia hanyalah
Allah dalam mempergunakan dan mengatur harta itu. Ada tiga asas pokok tentang
2
Ahmad bin Hasan, Fathu ar-Rahman : Li Tholabi Ayat al-Qur’an (Surabaya: al-Hidayah,
1322 H), h. 419.
3
Ensiklopedi Indonesia, Bandung: PT Van Hoeve,tt.
4
M.B. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomika Islam, (Yogyakarta: Ekonisia, 2003),h. 192.
5
1. Allah Maha Pencipta, bahwa kita yakin semua yang ada di bumi dan di
memperoleh titipan dan hak pakai saja. Semuanya nanti akan kita
3. Iman kepada hari Akhir. Hari Akhir adalah hari perhitungan, hari
mengurus harta di dunia ini. Kita akan ditanya darimana harta diperoleh
B. Kedudukan Harta
Sesungguhnya kaidah pertama dalam membangun ekonomi Islam adalah
menghargai nilai harta benda dan peranannya dalam kehidupan manusia. Karena
asumsi yang beredar sebelum datangnya Islam, baik sebagai pemahaman agama
5
Yusuf Qaradhawi, Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur’an & Sunnah. Cet. ke 1 (Solo :
Citra Islami Press, 1997), h. 78.
6
Dalam al-quran dan hadis sangat banyak yang membicarakan mengenai harta.
Agama Islam melalui dua sumber ini yaitu Al-Qur`an dan Hadist.
yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang
bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Pencipta awal energi adalah
Allah swt. Demikian pula atas harta benda yang kita miliki, yang pasti
6
Q.S. At-Taubah :60
7
َ َ َ ُ َّ َ َ ۡ ۡ ُ ُ َ ۡ َ َ ۡ ُ ُ َ ۡ َ ٓ َ َّ
ِندهُ ٓۥ أ ۡج ٌر ع ِظيم
وٱَّلل عٞۚ إِنما أموَٰلكم وأولَٰدكم ف ِتنة
َ ُ َٰ َ َٰ َّ ُ َٰ َ َٰ َ ۡ َ َ ۡ ُّ ِ َٰ َ َ ۡ ُ َ َ ُ َ ۡ َ ُ َ ۡ
ٌۡخ
ي ٱلمال وٱۡلنون زِينة ٱۡليوة ٱدلنياۖ وٱلبقِيت ٱلصل ِحت
ٗ َ ٌَۡ َ ٗ ََ َ َ َ
ي أ َمل عِند ربِك ثوابا وخ
َ َّ َ َ َ َ ُ ۡ َ َۡ َ َ َۡ َ ٓ َ َّ ُّ ُ
َ ِ َٰ ٱلش َه َو ِ ُزي ِ َن ل َِّلن
ب ِ ت مِن ٱلنِساءِ وٱۡلنِني وٱلقنَٰ ِط
ِ ي ٱلمقنطرة ِ مِن ٱذله اس حب
7
Q.S. At-taghabun : 15.
8
Q.S. Al-kahfi: 46.
8
َ
ُ َّ ٱدل ۡن َياۖ َو
َ ٱَّلل ع
ِندهُۥ َ ۡ ث َذَٰل َِك َم َتَٰ ُع
ُّ ِ ٱۡل َي َٰوة َ ۡ ٱۡل ۡيل ٱل ۡ ُم َس َّو َمةِ َو ۡٱۡلنۡ َع َٰ ِم َو
ِِۗ ٱۡل ۡر
َ ۡ َو ۡٱلف َّضةِ َو
ِ
ِ
َاب َۡ ُ ۡ ُ
ِ ٔحسن ٱلم
Sebaik - baik harta adalah harta yang diberikan (yang dimiliki) oleh
menjadi hamba toga atau pakaian, jika diberi ia bangga, bila tidak
diberi ia marah, mudah-mudahan dia celaka dan merasa sakit, jika dia
kena sesuatu musiabah dia tidak akan memperoleh jalan keluar (HR.
Bukhari).
9
Q.S. Al-Imran : 14.
9
Terkutuklah orang yang menjadi hamba dinar dan terkutuk pula orang
C. Fungsi Harta
Fungsi harta bagi manusia sangat banyak. Harta dapat menunjang kegiatan
manusia, baik dalam kegiatan yang baik maupun yang buruk. Oleh karena itu,
manusia selalu berusaha untuk memiliki dan menguasainya. Tidak jarang dengan
memakai beragam cara yang dilarang syara’ dan urge urge, atau ketetapan yang
tersebut untuk kesenangna semata, seperti mabuk, bermain wanita, judi, dan lain-
lain. Sebaliknya, orang yang mencari harta dengan cara yang halal, biasanya
Dalam pembahasan ini, akan dikemukakan fungsi harta yang sesuai dengan
aurat.
10
Artinya : “tidaklah seseorang itu makan walaupun sedikit yang lebih baik
(HR. Bukhari)
10
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 29
11
BAB III
KESIMPULAN
(duniawi) seperti uang, tanah, kendaraan, rumah, perhiasan, perabotan rumah tangga,
amwal. Islam sebagai agama yang benar dan sempurna memandang harta tidak lebih
dari sekedar anugerah Allah swt yang dititipkan kepada manusia. Oleh karena itu, di
dalam Islam terdapat etika di dalam memperoleh harta dengan bekerja. Dalam artian,
terdapat keseimbangan usaha manusia dalam mendapatkan materi agar sesuai dengan
terhadap Tuhan.
benda yang tampak seperti mas perak maupun yang tidak tampak yakni manfaat
satu lima keperluan pokok yang diatur oleh Al-Qur’an dan as-sunah. Adapun fungsi
Harta itu selalu beriringan dengan kehidupan manusia. Sehingga manusia itu
sendiri harus bisa memahami apa itu harta dan bagaimana cara menggunakannya
12
yang sesuai dengan syari’at islam. Dan harta bukanlah semata-mata hanya untuk
kesenangan dunia, justru harta juga menjadi penentu kita kelak di akhirat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Haq, Jakarta:2004.
Hidayah, 1322 H.
Qaradhawi Yusuf, Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur’an & Sunnah. Cet. ke 1
14