DISUSUN OLEH:
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Tidak lupa kami mengantarkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena dengan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Akuntansi Biaya dengan
materi “Teori Dasar-Dasar Perhitungan Biaya Produk dan Jasa”.
Kami berharap makalah ini dapat digunakan oleh mahasiswa/i Institut Bisnis dan
Keuangan Nitro serta mahasiswa/i seluruh Indonesia yang dapat membantu mereka dalam
pemahaman materi mata kuliah Akuntansi Biaya.
Terciptanya makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka sehubungan
dengan hal tesebut saya sangat menghargai dan berterima kasih untuk kritik dan saran dari
pihak mana saja baik mahasiswa/i maupun dosen untuk penyempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I PEDAHULUAN........................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................................... 4
3
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, pemahaman yang menyeluruh tentang
perhitungan biaya produk dan jasa menjadi krusial bagi kelangsungan serta kesuksesan
perusahaan. Dasar-dasar perhitungan biaya memberikan fondasi yang solid untuk
pengambilan keputusan yang akurat dalam menentukan harga jual, mengevaluasi
profitabilitas, dan merencanakan strategi bisnis yang efisien. Memiliki pemahaman yang
jelas mengenai biaya produksi secara detail memungkinkan perusahaan untuk mengelola
sumber daya dengan lebih efektif, mengidentifikasi area-area potensial untuk menghemat
biaya, serta menyesuaikan strategi operasional guna meningkatkan kinerja finansial.
Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi komponen-komponen dasar yang menjadi
landasan dalam perhitungan biaya produk dan jasa. Dengan demikian, pemahaman yang
komprehensif mengenai dasar-dasar perhitungan biaya produk dan jasa menjadi pondasi
yang tak tergantikan untuk mengarungi perubahan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami definisi dari sistem perhitungan biaya dan jenis-jenisnya
2. Untuk memberikan pemahaman terkait cakupan alokasi biaya dalam manajemen biaya
3. Untuk mengetahui dasar dari sistem perhitungan biaya atas produk
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
departemen dan membebankan biaya-biaya tersebut kepada sejumlah besar
produk-produk yang sama. Sistem process costing ini digunakan dalam
perusahaan yang memproduksi satu jenis produk dalam jumlah besar dalam
jangka panjang.
Adapun karakteristik proses produksi pada process costing diantaranya:
• Proses produksi dilakukan secara terus-menerus
• Produk diproduksi berdasarkan hasil analisis perusahaan
• Produksi tidak didasarkan atas permintaan konsumen
• Produk dihasilkan dalam jumlah yang besar
• Pembebanan biaya dilakukan saat biaya dari semua departemen sudah
terkumpul menjadi satu.
6
Dalam manajemen biaya, sebuah perusahaan yang memiliki berbagai divisi atau
departemen dapat melakukan alokasi biaya. Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan
manufaktur yang memiliki departemen produksi, pemasaran, dan administrasi. Ketika
perusahaan menghitung biaya keseluruhan yang terjadi karena penggunaan mesin di setiap
divisi, mereka dapat menggunakan metode alokasi biaya. Metode ini memungkinkan
perusahaan untuk membagi biaya penggunaan mesin secara adil ke setiap divisi yang
menggunakan mesin tersebut. Misalnya, jika mesin digunakan oleh departemen produksi
selama 60% waktu, departemen pemasaran 30%, dan departemen administrasi 10% dalam
periode tertentu, perusahaan dapat mengalokasikan biaya penggunaan mesin sesuai
dengan proporsi waktu penggunaannya. Hal ini memungkinkan setiap divisi membayar
sesuai dengan penggunaannya terhadap sumber daya yang sama.
Apabila proses alokasi biaya dilakukan dengan tepat, perusahaan dapat melacak dengan
lebih akurat objek biaya tertentu yang mungkin menjadi sumber keuntungan atau kerugian
bagi bisnis. Ini memungkinkan manajemen untuk mengetahui dengan jelas kontribusi
masing-masing objek biaya terhadap laba atau rugi secara keseluruhan. Namun, jika biaya
dialokasikan ke objek biaya yang salah atau terjadi kesalahan dalam proses alokasi,
risikonya adalah perusahaan akan mengalokasikan sumber daya ke objek biaya yang tidak
mampu menghasilkan laba sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, penting untuk
memastikan bahwa proses alokasi biaya dilakukan dengan cermat dan didasarkan pada
kriteria yang relevan untuk memastikan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan
efisien.
7
yang memengaruhi profitabilitas, efisiensi, dan strategi jangka panjang
perusahaan.
B. Evaluasi Kinerja
Alokasi biaya memainkan peran penting dalam evaluasi kinerja perusahaan
dengan memungkinkan manajemen untuk melakukan analisis komprehensif
terhadap berbagai unit bisnis atau produk. Dengan alokasi biaya yang akurat,
manajemen dapat membandingkan dengan cermat pendapatan yang dihasilkan
oleh setiap unit atau produk dengan biaya yang telah dialokasikan. Melalui
perbandingan ini, perusahaan mampu mengidentifikasi dengan jelas unit bisnis
atau produk yang memberikan kontribusi terbesar terhadap laba secara
keseluruhan.
C. Penentuan Harga Jual yang Akurat
Dengan alokasi biaya yang tepat, perusahaan dapat menghitung harga jual
yang mencakup biaya produksi secara komprehensif, termasuk biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, serta alokasi biaya overhead. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga yang tidak hanya
mencakup biaya produksi, tetapi juga mencerminkan laba yang diharapkan.
Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan,
sambil mempertimbangkan faktor-faktor kompetitif di pasar. Kemampuan
untuk menetapkan harga jual yang akurat membantu perusahaan tetap
kompetitif dengan menawarkan harga yang sesuai dengan nilai produk atau jasa
yang diberikan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan
pangsa pasarnya dan tetap menghasilkan laba yang sehat.
D. Pengelolaan Sumber Daya
Informasi biaya yang diperoleh dari proses alokasi biaya merupakan landasan
penting bagi manajemen dalam mengelola sumber daya secara optimal. Melalui
pemahaman yang mendalam dan analisis yang teliti terhadap alokasi biaya,
perusahaan mampu mengambil keputusan yang lebih terukur dan efisien, dapat
mengidentifikasi area-area spesifik yang memerlukan penyesuaian atau
perbaikan, serta merencanakan strategi penghematan biaya yang lebih terarah.
Hal ini dapat membuka peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional, baik
dengan mengurangi biaya yang tidak perlu maupun dengan menyesuaikan
alokasi sumber daya ke area yang memberikan hasil terbaik bagi perusahaan
secara keseluruhan.
8
2.2.2 Metode Alokasi Biaya
Metode alokasi biaya merupakan pendekatan yang diterapkan perusahaan dalam
membagi biaya tidak langsung atau overhead ke unit bisnis, departemen, atau produk
yang berbeda. Beberapa metode alokasi biaya lazim digunakan berdasarkan sifat industri,
struktur biaya perusahaan, dan tujuan alokasi. Contoh metode yang umum digunakan
meliputi:
1 Metode Alokasi Berdasarkan Jam Mesin
Merupakan strategi yang mengalokasikan biaya overhead dengan
mempertimbangkan penggunaan waktu mesin produksi. Proses ini melibatkan
pendistribusian biaya yang terkait dengan operasional mesin, seperti biaya
pemeliharaan, depresiasi, atau konsumsi energi, ke produk atau jasa berdasarkan
durasi penggunaan mesin tersebut dalam pembuatan setiap produk. Secara
praktis, produk yang menggunakan mesin dalam jangka waktu yang lebih
panjang akan diberikan alokasi biaya yang lebih tinggi, karena dianggap lebih
banyak memanfaatkan sumber daya mesin dan berkontribusi lebih besar
terhadap biaya overhead yang terkait dengan penggunaannya.
2 Metode alokasi biaya berdasarkan jam tenaga kerja
Adalah pendekatan yang membagi biaya overhead ke dalam produk atau jasa
dengan memperhatikan jumlah jam kerja yang digunakan untuk membuatnya
atau memberikan jasanya. Dalam konteks ini, biaya-biaya overhead seperti
biaya administrasi atau keamanan diperhitungkan dan dialokasikan ke setiap
produk sesuai dengan seberapa banyak jam tenaga kerja yang digunakan untuk
setiap produk atau jasa. Oleh karena itu, produk yang membutuhkan lebih
banyak jam tenaga kerja untuk proses produksi akan diberi alokasi biaya
overhead yang lebih besar dibandingkan dengan produk yang menggunakan
waktu kerja yang lebih sedikit. Pendekatan ini memberikan gambaran tentang
kontribusi relatif setiap produk atau jasa terhadap penggunaan sumber daya
perusahaan, dengan mengakui bahwa biaya-biaya overhead bervariasi
tergantung pada seberapa intensif jam kerja yang digunakan dalam proses
produksi atau penyediaan jasa.
3 Metode Alokasi Berdasarkan Unit Produk
Merupakan strategi yang diterapkan untuk mendistribusikan biaya overhead
di antara unit-unit produk yang dihasilkan. Dalam pendekatan ini, total biaya
overhead dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan, sehingga setiap
9
unit produk diberi alokasi biaya yang seragam. Cara ini mengabaikan
variabilitas dalam penggunaan mesin atau jam tenaga kerja, fokus utamanya
adalah pada kesetaraan alokasi biaya di antara setiap unit produk yang
dihasilkan. Metode ini terutama cocok digunakan dalam lingkungan di mana
produk-produk yang dihasilkan memiliki kompleksitas atau biaya yang hampir
serupa, sehingga sulit untuk membedakan penggunaan mesin atau tenaga kerja
yang spesifik untuk setiap unit produk. Meskipun sederhana, pendekatan ini bisa
memberikan keadilan alokasi biaya dalam situasi di mana perbedaan antara
produk yang dihasilkan tidak signifikan dari segi biaya produksi.
10
1 Job order costing adalah sistem pengakumulasian dan penetapan biaya
produksi untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan, baik harga
pokok produk secara keseluruhan tiap pesanan maupun satuan.
2 Process costing adalah suatu sistem penetapan biaya produk yang
mengakumulasikan biaya-biaya menurut proses-proses atau departemen-
departemen dan membebankan biaya-biaya tersebut kepada sejumlah besar
produk-produk yang sama
3 Activity-Based Costing (ABC) adalah metode penghitungan biaya yang
mengidentifikasi aktivitas dalam suatu organisasi dan mengalokasikan biaya
dari setiap aktivitas ke semua produk dan jasa sesuai dengan konsumsi setiap
produk
Dalam bisnis, memahami konsep biaya atas produk sangat penting untuk menentukan
harga jual yang kompetitif dan strategi untuk memenangkan pangsa pasar dalam jangka
panjang. Namun, setiap metode yang tersedia memiliki kekurangan dan kelebihan,
sehingga diperlukan analisis yang mendalam terkait hal ini berdasarkan situasi perusahaan.
Perhitungan biaya atas produk membantu perusahaan dalam membuat keputusan strategis
terkait produksi, pengendalian biaya, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan
keuangan yang diinginkan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami
konsep biaya atas produk dan melakukan analisis yang tepat untuk memastikan
keberhasilan bisnis mereka.
11
1 Saya mempunyai usaha katering makanan sehat harian. Dimana setiap harinya saya
bisa menjual 25 paket makanan sehat. Dengan rincian biaya produk untuk membuat
25 paket katering makanan sehat tersebut adalah:
• Bahan baku (nasi, bahan lauk, dan kemasan) sebesar Rp 2.000.000
• Karyawan untuk memasak dibayar harian Rp 50.000/hari per orang
• 1 orang driver untuk mengantar makanan dibayar harian Rp 30.000/hari
• Biaya sewa toko dan ongkos untuk kirim makanan ke pelanggan sebesar,
estimasi harian Rp 200.000.
Setelah mendapat harga produksi dari setiap paket makanan tersebut, langkah
selanjutnya adalah menghitung harga jual per paket makanan.
Contohnya:
Harga Produksi + Mark Up (Keuntungan) = Harga Jual
Misalnya saya menginginkan setiap paket makanan yang saya produksi itu,
mendapat keuntungan sebesar Rp 20.000, maka harga jual untuk setiap paket
makanan saya adalah:
Rp 95.200 + Rp 20.000 = Rp 115.200/paket makanan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem perhitungan biaya merupakan pendekatan dalam akuntansi yang bertujuan
untuk menghitung biaya produksi secara terperinci dan mengalokasikan biaya tersebut ke
setiap unit produk yang dihasilkan. Biaya-biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Dalam menghitung biaya secara rinci terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
antara lain:
• Job Order Costing
• Process Costing
• Activity-Based Costing (ABC)
Selain itu, dalam perhitungan biaya diperlukannya alokasi biaya yang berfungsi sebagai
fondasi dalam akuntansi biaya karena memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan
biaya-biaya yang terjadi dengan produk atau jasa yang dihasilkan. Tanpa alokasi biaya
yang tepat, perusahaan tidak akan memiliki visibilitas yang akurat mengenai biaya
produksi atau profitabilitas produknya. Dengan alokasi biaya yang benar, perusahaan
dapat membuat keputusan strategis terkait harga, produksi, dan pengendalian biaya untuk
mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
3.2 Saran
Perhitungan biaya produksi menjadi pondasi utama dalam mengelola efisiensi dan
profitabilitas perusahaan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif saat ini. maka dari itu,
suatu perusahaan penting untuk memahami secara mendalam konsep biaya produksi dan
metode perhitungan biaya yang relevan. Selain itu, analisis yang komprehensif terkait
kelebihan dan kekurangan setiap metode perhitungan biaya perlu dilakukan, dengan
mempertimbangkan situasi dan kebutuhan perusahaan. Alokasi biaya memegang peranan
penting dalam optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14