Manajemen Biaya 2
ANGGOTA KELOMPOK 1 :
FAKULTAS EKONOMI
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmad dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis beserta bisa menyusun makalah ini
dengan judul ”Konsep Dasar Manajemen Biaya”. Sholawat dan salam kita hadiahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, seorang pemimpin sejati, suri tauladan yang
baik bagi semua umat, yang telah membawa kita ke zaman modern yang penuh dengan ilmu
pengetahuan bagi semua pihak yang tertarik dan ingin mengetahui tentang konsep dasar
manajemen biaya. Makalah ini juga diharapkan bisa menjadi penambah literatur (daftar
bacaan) khususnya bagi mahasiswa fakultas Ekonomi yang mengambil mata kuliah
manajemen biaya 2.
Namun demikian, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, bersama ini penulis
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PRNGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I
PEMBAHASAN.....................................................................................................1
BAB II
PENUTUP ............................................................................................................21
KESIMPULAN.....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
iii
BAB I
PEMBAHASAN
Desain
dan
Sistem Sistem
Pengemb Produksi
angan
Sistem
Sistem
Manajamen
Manajamen
Biaya
Biaya
Sistem Sistem
Pemasaran Pelayanan
dan Pelanggan
Distribusi
1
Kegiatan Rantai Nilai Untuk Produk atau Jasa
D
istrb
Ja sa
n
e
Ja
m
g
u
k
d
o
P
istr ibus
D
es ain
D
P asr
P enga m
ban g
rod uksi
P
Laporan biaya kegiatan rantai nilai merupakan keluaran penting dari sistem
manajemen biaya. Salah satu.
2. Hubungan dengan sistem dan fungsi operasi lainnya
Informasi biaya yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen biaya harus
berguna dan bermanfaat pada organisasi secara keseluruhan. Oleh karenanaya
sistem manajemen biaya kualitas tinggi harus mempunyai prespektif organisasi.
Rantai nilai adalah rangkaian kegiatan yang diperlukan untuk deain,
pengembangan, produksi, pemasaran, distribusi, dan pelayanan produk (produk
dapat berupa jasa). Perhitungan harga pokok nilai-nilai membebankan biaya pada
rangkaian kegiatan yang menyususn rantaia nilai. Laporan kegiatan rantai nilai
merupakan keluaran penting dari sistem manajemen biaya. Salah satu
kemungkinannya adalah perhitungan harga pokok produk. Tujuan desain yang
luas ini mengharapkan lebih bnayak dari sistem manajemen biaya dibandingkan
keluaran informasi yang hanaya memenuhi persyaratan pelaporan eksternal.
2
Sistem manajemen biaya yang dirancang untuk membebankan biaya pada
produk dan tepat waktu menyangkut kinerja manajer dan pihak lain terhadap
kegiatan perencanaan dan pengendalian mereka. Ini berhubungan dengan
kegiatan apa yang harus dilakukan menilai bagaimana kegiatan tersebut
dilakukan. Sistem informasi pengendalian yang baik memberi informasi yang
membantu manajer dalam melakukan program peningkatan berkelanjutan
pada semua aspek dari bisnis mereka.
3
Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya
kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa
apapun seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan sebagainya,
yang diukur biayanya dan dibebankan. Misalnya jika sebuah rumah sakit ingin
menetapkan biaya departemen operasional, maka objek biaya adalah departemen
operasional. Aktivitas adalah orang orang dan peralatan yang melakukan kerja
bagi orang lain. Oleh sebab itu, aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan
dalam sebuah organisasi, dan dapat juga digambarkan sebagai suatu
pengumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer
untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Aktivitas tidak hanya bertindak sebagai objek biaya, tetapi juga memiliki peran
utama dalam pembebanan biaya untuk objek biaya lainnya.
c. Keakuratan Pembebanan
Pembebanan biaya secara akurat ke objek biaya sangatlah penting. Gagasan
mengenai keakuratan tidak dievaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya
yang "sebenarnya". Keakuratan adalah suatu konsep yang relative, dan harus
dilakukan dengan wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanan
biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap
sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Intuisi dan anggapan umum
diekspresikan sebagai berikut : "lebih baik menjadi kurang lebih benar daripada
menjadi sangat tidak akurat". Beberapa metode pembebanan biaya ternyata lebih
akurat dibandingkan lainnya. Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat
menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk. Melakukan
hubungan sebab akibat antara biaya yang dibebankan dan objek biaya adalah
kunci untuk membuat pembebanan biaya yang secara wajar akurat.
i. Ketertulusuran (Traceability)
Hubungan antara biaya dan objek biaya dapat digali untuk membantu
meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung
atau tidak langsung berkaitan dengan objek biaya. Biaya tidak langsung
(indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat
dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya
yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya. "Ditelusuri
dengan mudah" memiliki arti bahwa biaya biaya dapat dibebankan dengan
cara yang layak secara ekonomi, sementara "dilacak dengan akurat"
memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan dengan menggunakan
hubungan sebab akibat. Jadi, ketertelusuran adalah kemampuan untuk
membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang layak secara
ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. Semakin besar biaya yang
dapat ditelusuri ke objeknya, semakin akurat pembebanan biayanya.
Ketertelusuran adalah unsure utama dalam pengembangan pembebanan
biaya yang akurat. Mungkin saja suatu jenis biaya tertentu digolongkan
baik sebagai biaya langsung maupun tidak langsung. System akuntansi
manajemen umumnya berurusan dengan banyak objek biaya. Semua
bergantung pada objek biaya yang menjadi acuan.
4
ii. Metode Penelusuran
Penelusuran adalah pembebanan actual biaya ke objek biaya, dengan
menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang
dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat
terjadi melalui salah satu dari dua cara berikut ini :
o Penelusuran Langsung
Penelusuran langsung adalah suatu proses pengidentifikasian dan
pembebanan biaya yng berkaitan secara khusus dan fisik dengan
suatu objek. Penelusuran ini paling sering dikerjakan melalui
pengamatan secara fisik. Baik bahan baku dan penggunaan tenaga
kerja dapat diobservasi secara fisik, oleh sebab itu, biayanya dapat
dibebankan secara langsung ke objek biaya. Idealnya, semua biaya
harus dibebankan ke objek biaya dengan menggunakan penelusuran
langsung. Sayangnya, sering terjadi bahwa objek biaya bukan
merupakan pengguna satu satunya sumber daya. Dalam kasus ini,
penelusuran penggerak dipertimbangkan penggunaannya untuk
membebankan biaya.
o Penelusuran Penggerak
Penelusuran penggerak adalah penggunaan penggerak untuk
membebani biaya ke objek biaya, Di dalam konteks pembebanan
biaya, penggerak adalah factor penyebab yang dapat diamati dan yang
mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh sebab itu,
penggerak adalah factor yang menyebabkan perubahan dalam
penggunaan sumber daya, dan memiliki hubungan sebab akibat
dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya.
Penelusuran Penelusuran
Alokasi
Langsung Penggerak
Pengamatan Fisik
Hubungan Sebab Asumsi
Akibat Hubungan
Objek Biaya
6
tidak dapat disimpan), tetapi harus dikonsumsi pada saat diselenggarakan. Meskipun
jasa tidak bisa disimpan, akan tetapi beberaa jasa, seperti operasi plastik, member
pengaruh jangka panjang dan tidak perlu diulangi pelanggan tersebut. Jasa lainnya
memberi pengaruh jangka pendek dan menciptakan pelanggan setia. Contoh jasa yang
berulang adalah jasa pemeriksaan, jasa penjagaan rumah, dan binatu (dry cleaning).
Tidak dapat dipisahkan memiliki arti bahwa produsen dan pembeli jasa biasanya
harus melakukan kontrak langsung pada saat pertukaran. Akibatnya jasa sering kali
tidak dapat dipisahkan dari produsen mereka. Sebagai contoh, pemeriksaan mata
mengharuskan kehadiran baik pasien maupun dokter spesialis mata.
Akan tetapi, produsen produk berwujud tidak memerlukan kontak langsung dengan
pembeli produk mereka. Pembeli mobil tidak perlu melakukan kontak langsung
dengan dengan insinyur dan pekerja perakitan yang memproduksi mobil mereka.
Heterogenitas berarti bahwa terdapat peluang variasi yang lebih besar pada
penyelenggaraan jasa daripada produksi produk. Penyelenggara jasa dapat saja
dipengaruhi oleh pekerjaan yang dilakukan, bauran individu lainnya yang bekerja
dengan mereka, pendidikan dan pengalaman mereka, serta faktor-faktor pribadi
seperti kehidupan rumah tangga. Faktor- faktor ini membuat penyelenggaraan tingkat
jasa yang konsisten menjadi sulit. Prngukuran produktivitas dan mutu pada
perusahaan jasa harus dilakukan secara terus menerus dan sensitive terhadap faktor-
faktor tersebut. Perbedaan ini mempengaruhi informasi yang diperlukan untuk
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Berikut ilustrasi berbagai
aspek yang berkaitan dengan jasa, beberapa sifat turunannya, serta interaksinya
dengan sistem akuntansi manajemen.
7
Penelitian dan
Pegembangan
Produksi
Produksi
Produksi
Pemasaran
Pemasaran
Layanan Pelanggan
Layanan Pelanggan
Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan biaya
produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Demi tujuan perhitungan biaya
produk, konvensi yang berlaku secara eksternal menyatakan bahwa biaya dapat
diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi-fungsi, yang hendak mereka
capai. Biaya dikelomokkan ke dalam dua kategori fungsional utama: produksi
(manufaktur) dan nonproduksi (nonmanufaktur). Biaya produksi adalah biaya
yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya
nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan,
pengembangan, pemaaran, distribusi, layanan pelanggan dan administrasi umum.
Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan kadang kala ditempatkan
dalam satu kategori umum yang disebut biaya penjualan. Sementara, biaya
perancangan. pengembangan, dan administrasi umum ditempatkan dalam
kategori biaya administrasi. Dalam perusahaan manufaktur, biaya produksi dapat
diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead pabrik. Ketiga unsur biaya tersebut dapat dibebankan ke produk, dalam
pelaporan keuangan eksternal.
8
B. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri
dengan mudah melalui pengamatan fisik yang digunakan dalam mengukur
kuantitas karyawan yang digunakan pada barang atau jasa yang sedang
diproduksi. karyawan yang mengubah bahan baku menjadi produk atau
menyediakan jasa kepada pelanggan diklasifikasikan sebagai tenagai kerja
langsung. Misalnya, kepala koki restoran, dan pilot Garuda Airlines.
Sebuah studi atas 37 industri manufaktur menyebutkan bahwa biaya tenaga
kerja langsung hanya mencakup sekitar 10% dari penjualan.
C. Overhead
Semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung
dikelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik. Banyak input selain dari
bahan langsung dan tenaga kerja langsung diperlukan untuk membuat
produk. Contohnya yaitu bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung,
pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan,
pajak properti, asurani, depresiasi, pengawasan dan keamanan pabrik. dan
sebagainya.
D. Biaya Penjualan dan Administrasi
Untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi
disebut sebagai biaya yang tidak dapat diinventarisasi atau biaya periode.
Biaya yang tidak dapat diinventarisasi dibebankan dalam periode waktu
terjadinya. Pada organisasi manufaktur, biaya ini dapat mencapai lebih dari
25% pendapatan penjualan dan usaha mengendalikannya dapat
menghasilkan penghematan biaya yang lebih besar dari usaha serupa dalam
mengendalikan biaya produksi. Biaya yang diperlukan untuk memasarkan,
mendistribusikan, dan melayani produk atau jasa merupakan biaya
penjualan (pemasaran). Biaya ini sering disebut sebagai biaya yang
mendapatkan pesanan (order getting cost) dan memenuhi pesanan (order
filling cost). Biaya-biaya terebut meliputi pengiklanan, pengiriman,
perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian
penjualan, dan biaya penyimpanan produk jadi. Biaya administrasi adalah
seluruh biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan, dan
administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebeankan ke
pemasaran dan produksi. Administrasi umum bertanggung jawab
memastikan bahwa berbagai aktivitas organisasi terintegrasi secara tepat
sehingga misi perusahaan terealisasi dengan tepat. Misalnya, presiden
direktur perusahaan menaruh perhatian terhadap efisiensi penjualan
produksi serta aktivitas penelitian dan pengembangan. Contoh biaya
administrasiadalah gaji eksekutif puncak, akuntansi umum, kesekretariatan,
humas, honor pengacara, pencetakan laporan tahunan, dan lain sebagainya.
E. Biaya Utama dan Konversi Gabungan dari biaya produksi yang berbeda
melahirkan konsep biaya konversi dan utama. Biaya utama (prime cost)
adalah jumlah bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sementara
9
biaya konversi adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead. Pada perusahaan manufaktur, biaya konversi dapat
diinterpretasikan sebagai biaya mengubah bahan baku menjadi produk
akhir.
Organisasi Manufaktur
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Tahun yang Berakhir 31 Desember 1998
Penjualan $.2.000.000
10
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan awal produk jadi $. 250.000
Ditambah:
Harga pokok produksi $.1.200.000
Barang yang tersedia untuk dijual $.1.450.000
Dikurangi:
Persediaan akhir barang jadi ($.150.000) $.1.300.000
Margin bruto $.700.000
Dikurangi:
Beban operasi:
Beban penjualan $.300.000
Beban administrasi $.150.000 $.450.000
Pendapatan sebelum pajak $.250.000
Harga pokok produksi mencerminkan total biaya produk yang diselesaikan selama periode
berjalan. Biaya tersebut terdiri dari biaya manufaktur bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik. Rincian dari pembebanan biaya-biaya tersebut diuraikan
dalam laporan harga pokok produksi. Pada tampilan biaya manufaktur yang bertambah
selama periode tersebut ditambahkan ke biaya manufaktur yang terkandung pada barang
dalam proses awal, yang menghasilkan total biaya manufaktur. Biaya yang atas barang dalam
proses akhir kemudian dikurangi dari total biaya manufaktur untuk mendapatkan harga pokok
produksi.
11
Listrik, air, dll $.37.500
Pajak properti $.12.500
Pemeliharaan $. 50.000 450.000
Total tambahan biaya manufaktur $.1.400.000
Ditambah:
Barang dalam proses awal $.200.000
Total biaya manufaktur $.1.600.000
Dikurangi:
Barang dalam proses akhir ($.400.000)
Harga pokok produksi $.1.200.000
Barang Dalam Proses Barang dalam proses terdiri dari semua unit yang telah diselesaikan
sebagian dalam produksi, pada titik waktu tertentu. Barang dalam proses awal terdiri dari unit
yang telah diselesaikan sebagian yang telah ada pada awal periode. Barang dalam proses
akhir adalah biaya unit yang ada pada akhir periode. Oleh karena itu, biaya barang dalam
proses awal mencerminkan biaya manufaktur yang tercatat pada periode sebelumnya,
sedangkan biaya barang dalam proses akhir mencerminkan biaya manufaktur yang akan
dicata pada periode selanjutnya.
12
berubah dalam kaitannya dengan perubahan pada keluaran kegiatan. Kegiatan
tingkat unit adalah kegiatan yang dilakukan setiap kali suatu unit di produksi.
masukan:
bahan baku
energi KELUARAN
KEGIATAN KEGIATAN
buruh
modal
PERILAKU
BIAYA
b. Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang secara keseluruhan konstan dalam rentang yang
relevan seiring dengan tingkat pendorong kegiatan beragam. Untuk
mengilustrasikan perilaku biaya tetap, pikirkan pabrik yang memproduksi
komputer pribadi. Salah satu departemen pada pabrik pertanggungjawaban
untuk pemasangan disk drive 3 1/2 inci. Dua drive dipasang pada tiap
komputer dan dipindahkan melalui departemen. Mendefisinikan kegiatan
sebagai pemasangan disk drive dan pendorong kegiatan berupa jumlah
komputer yang di proses. Departemen tersebut mengoperasikan dua lini
produksi. Tiap lini dapat memproses hingga 10.000 per tahun. Pekerja
produksi tiap lini dapat diawasi oleh manajer lini-produksi yang dibayar
$24.000 per tahun. Untuk produksi hingga 10.000 unit, hanya dibutuhkan satu
pengawas, untuk produksi antar 10.001 dan 20.000 unit, dua pengawas
dibutuhkan. Biaya pengawasan untuk beberapa tingkatan produksi diberikan di
bawah ini untuk pabrik (yang dimiliki oleh Daya Computers).
Daya Computers
13
Langkah pertama dalam penilai perilaku biaya menenentukan pendorong kegiatan
yang tepat. Pada kasus ini, pendorong kegiatan adalah jumlah komputer yang
diproses. Langkah kedua adalah menetukan apa yang dimaksud oleh rentang
relevan, rentang di masa asumsihubungan biaya tetap berlaku untuk operasi
normal perusahaan. Asumsikan bahwa rentang relevan adalah 12.000 hingga
20.000 komputer yang diproses. Perhatikan bahwa total biaya pengawasan tetap
dalam rentang ini seiring dengan lebih banyak komputer yang diproses. Daya
computer membayar $48.000 untuk pengawasan tanpa memperhatikan apakah
yang diproses 12.000, 16.000, atau 20.000 komputer.
Perhatikan terutama pada kata secara keseluruhan pada difinisi biaya tetap.
Sementara total biaya pengawasan tetap tidak berubah seiring dengan lebih
banyak komputer yang diproses, biaya unit beribah seiring dengan tingkat
pendorong kegiatan berubah. Seperti yang diperlihatkan contoh pada tabel, dalam
rentang relevan , biaya unit pengawas menurun dari $4 menjadi $2,40. Karena
perilaku biaya tetap per-unit, mudah untuk memperoleh kesan bahwa biaya tetap
dipengaruhi oleh perubahan pada tingkat pendorong kegiatan, yang pada
kenyataanya tidak dipengaruhi. Unit biaya tetap sering menyesatkan dan dapat
mempengaruhi beberapa keputusan secera merugikan.
Kita dapat memperoleh tambahan wawasan mengenai sifat biaya tetap dengan
menggambarkan secara grafis. Grafik tersebut menunjukan perilaku biaya tetap
yang diberikan pada Peraga 2-13. Seperti yang dapat di-lihat, untuk rentang
relevan, perilaku biaya pengawasan digambarkan dengan garis horizontal.
Perhatikan bahwa pada 12.000 komputer yang diproses, biaya pengawasan adalah
$48.000; pada 16.000 komputer yang diproses, biaya pengawasan juga $48.000.
Garis ini secara visual menunjukkan bahwa biaya tetap tidak berubah seiring
dengan bervariasinya tingkat pendorong kegiatan. Untuk rentang relevan, jumlah
biaya tetap dapat ditunjukan dengan per-samaan linear sederhana berikut:
Pada contoh kami untuk Daya Computer, biaya pengawasan berjumlah $48.000
untuk tingkat keluaran berapa pun antara 10.001 dan 20.000 komputer yang
diproduksi. Maka , pengawasan adalah biaya tetap , dan persamaan biaya tetap
pada kasusu ini F= $48.000. Dengan jelas dikatakan, persamaan ini
mengamsusikan bahwa biaya tetap sebesar $48.000 untuk setiap tingkatan
(seperti jika garis tersebut diperluas pada sumbu vertikal seperti yang
menunjukkan oleh garis terputus-purus pada Peraga 2-13). Meskipun asumsi ini
tidak benar, tidak membahayakan jika keputusan operasi dibatasi pada rentang
relevan.
Biaya
14
$48.000 F = $48.000
$24.000
c. Biaya Variabel
Daya Computers
15
Biaya variable dapat pula ditunjukkan oleh persamaan linear. Disini jumlah
biaya variable tergantung pada tingkat pendorong kegiatan. Hubungan ini
dapat digambarkan dengan persamaan di bawah :
Y Y : VX
Sistem manajemen biaya secara luas dapat diklasifikasi sebagai tradisional dan
kontemporer. Baik pendekatan tradisional dan kontemporer keduanya ditemukan
dalam praktik. Saat ini sistem manajemen biaya tradisional digunakan lebih luas
dibandingkan sistem kontemporer. Namun penggunaan sistem manajemen biaya
16
kontemporer meningkat, terutama pada organisasi organisasi yang menghadapi
peningkatan produk, kompleksitas yang lebih tinggi , daur hidup yang lebih
pendek, meningkatnya persyaratan mutu dan tekanan persaingan yang hebat.
Untuk perusahaan yang beroperasi pada lingkungan dengan baik, produksi yang
maju, sistem manajemen biaya tradisional tidak dapat bekerja dengan baik.
Informasi biaya yang lebih relevan dan tepat waktu diperlukan organisasi ini
untuk membangun keunggulan persaingan jangka panjang yang terus-menerus.
Tujuan perhitungan harga pokok produk dari sistem akuntansi biaya tradisional
secara khas dipenuhi dengan pembebanan biaya produksi pada persediaan dan
harga pokok penjualan untuk maksud pelaporan keuangan. Namun sistem
akuntansi biaya tradisional sering melengkapi perbedaan definisi biaya produk
tradisional yang berguna. Misalnya, biaya utama dan biaya variabel produksi per
unit mungkin dilaporkan (biaya variabel produksi adalah bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, overhead pabrik di mana perilaku variabel didefinisikan
berkaitan dengan mendorong kegiatan berdasarkan unit).
Tradisional Kontemporer
3. Perhitungan harga pokok produk yang 3. perhitungan harga pokok produk yang luas
sempit dan kaku dan fleksibel.
18
sedangkan Biaya Kesalahan adalah biaya yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan yang huruf yang didasarkan pada harga pokok produk yang tidak
akurat atau, secara lebih umum informasi biaya yang buruk.
Biaya lain yang juga meningkat bagi perusahaan adalah biaya tindakan tidak etis.
Misalnya, Perusahaan Asuransi Jiwa Metropolitan membayar lebih dari $20 juta
untuk denda dan harus mengembalikan dana lebih dari $50 juta Kepada
pemegang polis karena beberapa akhirnya secara ilegal menjual polis sebagai
rencana pensiun . Jika terdapat ruang untuk tindakan tidak etis perusahaan harus
mengembangkan alat untuk mengidentifikasi dan mengoreksi pelanggaran.
Seiring biaya pengukuran menurun dan biaya kesalahan meningkat, sistem
manajemen biaya yang ada tidak lagi optimal . Perusahaan kemudian harus
mempertimbangkan penerapan sistem manajemen biaya kontemporer jika
perusahaan mengalami penurunan pada biaya pengukuran dan peningkatan pada
biaya kesalahan . meskipun mayoritas perusahaan masih menggunakan sistem
manajemen biaya tradisional pengguna perhitungan harga pokok berdasarkan
kegiatan dan manajemen berdasarkan kegiatan tersebar dan minat pada sistem
manajemen biaya kontemporer tinggi.
19
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21