Anda di halaman 1dari 6

ESTIMASI BIAYA DAN

PERAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGI

ANDRE SAFARJUN C 301 15 029


HAIDIR C 301 15 191
MOH. ANDRI SETIAWAN C 301 15 212
KUSWANDI C 301 15 248
RILMAN IBNU ARFAN C 301 15 258
PATRICK JORDAN T C 301 15 302

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TADULAKO
Pengertian Estimasi Biaya

Estimasi biaya adalah pengembangan hubungan yang jelas antara objek biaya dengan
penggerak biayanya guna memprediksi biaya Manajemen strategis memerlukan estimasi biaya
yang akurat untuk berbagai aplikasi, termasuk: membantu menganalisis upaya memperoleh
posisi yang strategis Membantu menganalisis rantai nilai Membantu perhitungan biaya
berdasarkan target dan siklus hidup.

Peran Strategi Estimasi Biaya

Estimasi biaya adalah salah satu aspek yang paling penting dari fungsi management
strategik. Konstribusi tingkat awal berupa:
a. Memprediksi biaya dari berbagai aktivitas, prosesnya atau bentuk organisasinya,
b. Memprediksi dampak keuangan dan operasional,
c. Memprediksi biaya (dalam nilai uang dan waktu) dari strategi implementasi alternatif.

Sebagaimana diungkapkan Jalinski dan selto, titik awal yang penting bagi manajemen
biaya stratejik adalah estimasi biaya yang akurat. Pendekatan stratejik memandang ke depan dan
oleh karena itu estimasi biaya merupakan unsur penting untuk manajemen stratejik. Estimasi
Biaya adalah pengembangan penegasan hubungan antara objek biaya dengan ‘cost driver‘ untuk
tujuan peramalan biaya.

Manajemen biaya strategik adalah estimasi biaya yang akurat (tepat–teliti).Pendekatannya


dengan melihat kedepan dan oleh karena itu estimasi biaya merupakan unsur yang penting untuk
management biaya strategik. Estimasi biaya membantu memprediksi/mengestimasikan biaya
mendatang menggunakan identifikasi sebelumnya, berdasarkan aktivitas, volume, struktur, atau
pemeliharaan cost driver. Estimasi biaya membantu mengidentifikasikan cost driver kunci untuk
objek biaya.

Menggunakan Etimasi Baya untuk Memprediksi Biaya yang Akan Datang

Manejemen strategik memerlukan estimasi yang akurat untuk berbagai aplikasi, yaitu:
a) Menganalisis posisi fasilitas yang strategis. Estimasai biaya penting untuk perusahaan yang
bersaing berdasarkan keunggulan biaya, petunjuk bagi manajemen dalam menentukan teknik
manajemen yang kontemporer.
b) Membantu menganalisis ‘value chain’. Estimasi biaya mengidentifikasi potensi peluang untuk
mengurangi biaya lewat menyusun kembali ‘value chain’.
c) Membantu perhitungan biaya berdasarkan ‘target costing’ dan ‘life cycle costing’. Estimasi
biaya bagian integral dari target costing dan life cycle costing.
Estimasi Biaya untuk ‘Cost Drivers’ yang Berbeda–beda

Metode estimasibiaya berdasarkan aktivitas ( activity based ), berdasarkan volume (volume


based ), berdasarkan strukturnya ( structural ) atau berdasarkan pengeluarannya (executional ).
Hubungan antara ‘cost driver’ aktivitas dan volume digambarkan dengan cara yang paling baik
melalui estimasi biaya linear. Struktur cost driver meliputi rencana dan keputusan jangka
panjang dan mempunyai pengaruh stratejik bagi perusahaan. Keputusan ini meliputi pengalaman
produksi, skala produk, produk, atau teknologi produksi dan kompleksitas produk. Pengalaman
dan skala membutuhkan metode non linear. Skala adalah istilah yang dipakai untuk
menerangkan pruduksi barang yang sama. Pengaruh umum skala adalah jumlah biaya produksi
meningkat lebih cepat dibanding peningkatan ukuran produk.

Langkah dalam Estimasi Biaya dan Metode Estimasi Biaya

Langkah Estimasi Biaya

Berikut ini, enam langkah estimasi biaya :


 Langkah 1: Menentukan objek biaya yang akan diestimasi
Akuntan manajemn harus menjawab pertanyaan, apa objek biaya? Bagaimana tingkat
agresinya?dan mereka juga harus mempertimbangkan siapa yang mengeluarkan biaya, sehingga
biaya diestimasi relevan dengan penggunaannya.

 Langkah 2: Menentukan cost driver
Cost driver adalah faktor penyabab yang dipakai untuk mengestimasi biaya. Contoh estimasi
biaya dan hubungannya dengan cost driver :
Biaya Yang Di Estimasi Cost Driver

Biaya bahan bakar untuk kendaraan Jarak tempuh

Biaya pemanas ruangan untuk bangunan Suhu untuk pemeliharaan


bangunan

Biaya pemeliharaan untuk bangunan Jam mesin, jam kerja langsung


pabrik

Biaya perancangan produk Jumlah rancangan, perubahan


rancangan

 Langkah 3: Mengumpulkan Data yang Konsisten dan Akurat


Setelah cost driver terpilih, maka manajemen mengumpulkan data mengenai objek biaya dan
cost driver.

 Langkah 4: Membuat Grafik Data
Tujuannya adalah mengidentifikasi pola yang tidak umum.

 Langkah 5: Memilih dan Menggunakan Metode Estimasi yang Tepat
Akuntan memilih tingkat ketepatan yang dikaitkan dengan tujuan estimasi. Metode tersebut :
1. Klasifikasi rekening,
2. Visual fit,
3. Metode tertinggi dan terendah
4. Pengukuran kerja,
5. Analisa regresi.
 Langkah 6: Menilai Akurasi Estimasi Biaya
Mempertimbangkan potensi kesalahan dari estimasi yang dibuat.

Metode Estimasi Biaya

Berikut ini metode yang digunakan dalam estimasi biaya, yaitu:


a. Metode Klasifikasi Rekening
Memerlukan klasifikasi dari masing-masing rekening biaya dalam catatan keuangan sebagai
biaya tetap maupun biaya variabel.

b. Metode ‘Visual Fit’


Keuntungannya bagi akuntan manajemen adalah tidak melihat kembali data biaya dari periode
sebelumnya, baik daftar tabulasi atau bentuk grafik, dan menggunakan grafik atau tabel untuk
mengestimasikan biaya berdasarkan pertimbangan visual (visual judgment). Pendekatan ini
memiliki potensi yang signifikan untuk terjadinya kesalahan karena adanya dua keterbatasan,
yaitu:
1) Skala grafik mungkin berpengaruh terhadap kemampuan untuk mengestimasikan biaya secara
teliti.
2) Penelitian menunjukkan bahwa pemakai laporan grafik dan tabulasi membuat kesalahan
persepsi yang signifikan.

c. Metode Titik Tertinggi dan Terendah


Meningkatkan keterbatasan akurasi dari metode visual fit menggunakan metode titik tertinggi
dan terendah yang menggunakan metode aljabar untuk menentukan garis estimasi tertentu,
mewakili titik tertinggi dan terendah dalam data. Metode ini memenuhi dua tujuan, pertama,
menambah tingkat presisi (ketepatan) kuantitatif terhadap estimasi, adalah berdasarkan garis
biaya yang unik, bukan estimasi kasar berdasarkan pengamatan terhadap grafik.Kedua,
memungkinkan menambah informasi yang dapat berguna dalam memperkirakan biaya
pemeliharaan. Untuk menggunakan metode titik tertinggi terendah , data dimasukkan dalam
sebuah grafik dan kemudian dipilih dua titik dari data tersebut, satu mewakili titik yang terendah
dan satunya mewakili titik tertinggi. Akuntan manajemen berpendapat metode biaya tertinggi
dan terendah berguna untuk estimasi total biaya, tetapi tidak mengestimasi biaya tetap, karena
aplikasi estimasi hanya untuk tingkat yang relevan bagi cost driver yang dipakai untuk
mengembangkan estimasi.
d. Analisis Regresi
Analisis metode adalah metode statistik untuk memperoleh persamaan tertentu dari suatu
estimasi biaya suatu set data. Masing – masing kesalahan diukur jaraknya dari garis regresi ke
satu titik data. Least square regresion adalah analisis regresi secara sistematis memperrkecil
kesalahan yang diestimasikan. Persamaan regresi memiliki intercept dan slope. Sebagai
tambahan, jumlah kesalahan estimasi ditunjukkan dalam estimasi regresi:

Y=a+b.X+e
Ket: Y: jumlah variabel tidak bebas
a: kuantitas tetap
X: nilai dari variabel bebas
b: biaya variabel perunit
e: kesalahan regresi

e. Memilih Variabel tidak Bebas


Pengembangan analisis regresi dimulai dengan pemilihan objek biaya yang merupakan variabel
tidak bebas. Variabel tidak bebas disajikan sebagai suatu gabungan, seperti biaya pemeliharaan
total untuk seluruh perusahaan, atau bisa lebih rinci, seperti biaya pemeliharaan.

Data Requirement and Implementation Problem

Pengumpulan data yang dapat mempengaruhi penentuan harga dan reabilitas, yaitu:
a. Keakuratan Data
Metode yang dijelaskan di atas mengandalkan pada keakuratan data yang dipakai dalam
estimasi.
b. Metode Periode Waktu
1) Periode waktu yang tidak sesuai
2) Jangka periode waktu
c. Masalah Non Linearitas
1) Tren ( tren ) atau musiman adapun teknik yang digunakan dalam tren yaitu :
 Menggunakan indek perubahan harga
 Menggunakan teknik pemisahan
 Tambahan satu variabel trend
2) Outliers
3) Pergeseran data
Kurva Pembelajaran dan Statistik Estimasi Biaya

Kurva Pembelajaran atau kurva pengalaman (learning curve) adalah sebuah kurva garis
yang menunjukkan hubungan antara waktu yang diperlukan untuk produksi dan jumlah
komulatif unit yang diproduksi.Teori pembelajaran atau pengalaman telah diaplikasikan secara
luas di dunia bisnis.Di dunia manufaktur, kurva pengalaman dapat digunakan untuk
mengestimasi waktu untuk mendisain produk dan produksi, serta biayanya. Kurva pengalaman
penting dan menjadi bagian yang integral dalam perencanaan strategi perusahaan. Keputusan
harga, investasi dan biaya operasi didasarkan pada kurva pengalaman.Kurva pengalaman juga
diaplikasikan selain pada level individu, juga pada level organisasi. Pengalaman/pembelajaran
individual akan berdampak pada perbaikan hasil ketika orang mengulang suatu proses dan
memperoleh ketrampilan atau efisiensi dari pengalaman mereka. Dengan demikian “practice
makes perfect”. Sementara pengalaman atau pembelajaran organisasional merupakan hasil dari
latihan sebagaimana dalam pengalaman atau pembelajaran individual, tetapi juga datang dari
perubahan administrasi, peralatan, dan disain produk.

Konsep learning curve (kurva pembelajaran) menyatakan bahwa:


a. Bertambahnya pengalaman sampai pada batas tertentu dapat meningkatkan efisiensi.
b. Bila jumlah produksi meningkat dua kali maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan
satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat konstanta

Anda mungkin juga menyukai