(Makalah)
Penulis :
1. Cindy Rahma Yani (1713031001)
2. Melati Riana (1713031015)
3. Reza Andika N (1713031021)
4. Artha Shafira (1713031035)
Kelas :A
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur hadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak
diri hingga saat ini. Dengan nikmat dan hidayah-Nya pulalah penulis dapat
Pesanan”. Metode harga pokok pesanan adalah sebuah metode perhitungan harga
namun penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah
mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Setiap kegiatan produksi
membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh
nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan
membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
sangat penting karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-
kebijakan dalam pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses
perencanaan untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi dimasa yang
akan datang. Memberikan informasi untuk menentukan tindakan bagi kegiatan
produksi. Memberikan gambaran bagi suatu perusahaan, di samping itu juga
perusahaan membutuhkan analisis selisih.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian harga pokok pesanan
2. Mengetahui apa saja karakteristik harga pokok pesanan
3. Mengetahui bagaimana kaitannya dengan sistem akuntansi biaya
4. Mengetahui apa saja dokumen transaksi
5. Mengetahui bagaimana pembebanan biaya overhead
6. Mengetahui bagaimana prosedur pengumpulan biaya
7. Mengetahui bagaimana bila terjadi selisih pembebanan biaya overhead
8. Mengetahui perbedaan job order dan process costing
2
BAB II
PEMBAHASAN
4. Harga pokok per unit produk hitung menurut tiap pekerjaan dalam job
cost sheet.
1. Biaya per unit satu pesanan bisa berbeda dengan pesanan yang lain
3
3. Biaya produksi per unit dihitung dengan membagi jumlah biaya
produksi satu pesanan dengan unit yang dipesan
Urutan kerja dan sistem akuntansi biaya mengikuti arus fisik barang dan
jasa dalam proses produksi. Harga pokok produk merupakan nilai investasi yang
dikorbankan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Komponen biaya
produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik.
4
Sebagaimana lazimnya dalam perusahaan manufaktur masalah biaya yang
paling banyak dibahas adalah pengukuran biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan alokasi biaya overhead yang merupakan komponen harga pokok
bagi produk yang dihasilkannya. Pengukuran biaya bahan langsung dapat
diidentifikasi dalam bill of materials dan formulir daftar permintaan bahan.
Bill of material yaitu suatu dokumen yang menyajikan secara perinci jenis
dan kuantitas tiap-tiap item baham yang diperlukan untuk menyelesaikan
pembuatan suatu unit produk. Berdasarkan data dari bill of material ini kemudian
dapat dibuat kartu biaya standar untuk tiap unit produk yang akan diproduksi.
BILL OF MATERIALS
BILL OF MATERIALS
Nomor Produk :
Otorisasi : THORIQ
5
Materials requisition form atau formulir permintaan bahan merupakan suatu
dokumen sumber yang: (1) menunjukkan perincian jenis, kuantitas dan harga
pokok bahan yang akan diminta dari gudang, dan (2) menunjukkan jenis
pekerjaan dimana biaya bahan akan dibebankan.
No. : PB-01
Departemen : Jahit
Otorisasi : OEMAR
6
menghindari adanya pegawai yang menitip tanda tangan dalam daftar hadir
pegawai.
TIME TICKET
TIME TICKET
(Rp) (Rp)
Jumlah 15 112.500
Otorisasi : IRA
Job cost sheet atau kartu harga pokok pesanan. Data biaya bahan, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dari dokumen-dokumen diatas yang
dibebankan pada produk dikumpulkan dalam satu formulir yang disebut Job cost
sheet. Job cost sheet ini merupakan suatu formulir yang disiapkan untuk mencatat
bpemakaian bahan-bahan, biaya tenaga kerja, dan overhead yang dibebankanb
pada tiap job.
7
KARTU HARGA POKOK PESANAN
UNIT SELESAI
Rp. 290.000
Berdasarkan data kartu ini bagian akuntansi biaya akan membuat jurnal
untuk membebankan biaya bahan baku, penggunaan tenaga kerja langsung, dan
alokasi overhead terpakai pada persediaan barang dalam proses.
8
2.5 Pembebanan Biaya Overhead
Biaya overhead meliputi semua biaya yang terjadi di pabrik, selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam komponen biaya produksi
biaya ini agak kompleks perhitungannya. Kesulitan membebankan overhead
pabrik kepada tiap unit produk terutama disebabkan oleh:
1. Overhead pabrik merupakan biaya tidak langsung bagi tiap unit produk
2. Overhead pabrik terdiri dari banyak item yang berbeda dan merupakan
campuran biaya variabel dan biaya-biaya tetap
4. Selain itu, bisa juga terjadi bahwa manajemen tidak mau memisahkan
biaya tetap dan biaya variabel dari biaya campuran karena dianggap
tidak praktis. Terutama jika biaya tersebut dianggap tidak signifikan
jumlahnya.
9
Sebagai ilustrasi, PT ABC membuat produk A dan produk B. Tarif
overhead-nya ditetapkan dimuka berdasarkan taksiran jumlah jam tenaga kerja
langsung dalam satu periode tertentu. Data estimasi biaya overhead dan jumlah
jam tenaga kerja langsung untuk kedua jenis produk dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
160 jam
80 jam
10
Pada akhir periode diperlukan perhitungan biaya yang sesungguhnya
dibebankan kepada tiap produk. Realisasi biaya overhead ini disebut overhead
terpakai. Overhead terpakai merupakan pembebanan biaya overhead pabrik
kepada job cost sheets dan akun barang dalam proses. Tarif overhead per jam
kerja dapat ditetapkan dimuka berdadasarkan jumlah jam tenaga kerja langsung
yang dialokasikan dengan menggunakan formula:
Overhead ditentukan dimuka; 100 unit x 5 jam x Rp. 1.000 Rp. 500.000
Rp. 50.000
1. Para manajer akan lebih suka bila sistem akuntansi dapat memberikan
informasi dapat menilai pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikannya
sebelum periode akuntansi berakhir.
Harga pokok produk terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead.akumulasi biaya dilakukan secara kronologis menurut urutan
kejadian transaksinya. Jurnal menggunakan nama-nama buku besar yang sesuai
berdasarkan bagan akun yang ditetapkan dalam rancangan sistem yang disepakati
manajemen. Dalam penjurnalan ini dan pemindahbukuannya berlaku ketentuan
dasar sebagai berikut:
12
KELOMPOK SALDO BERTAMBAH BERKURANG
AKUN NORMAL
1. Tiap nama akun dalam jurnal menggunakan nama buku besar secara
konsisten berdasarkan klasifikasi akun yang biasanya dirancang khusus
dalam bentuk bagan akun yang berupa perincian kode dan klasifikasi
akun. Jumlah sisi debit dalam jurnal dipindahkan pada kolom debit pada
buku besar yang sesuai. Demikian sebaliknya, jumlah kredit dalam
jurnal dipindahkan pada kolom kredit pada buku besar yang
menggunakan nama yang sama dengan nama akun dalam jurnal.
2. Saldo akhir untuk aktiva dan biaya dalam buku besar akan sama dengan
saldo awal + mutasi debit - mutasi kredit.
3. Saldo akhir untuk kewajiban, ekuitas, dan pendapatan dalam buku besar
akan sama dengan saldo awal + mutasi kredit - mutasi debit.
13
ARUS BIAYA PRODUKSI DALAM BUKU BESAR
Sebagai ilustrasi dapat dilihat proses akumulasi harga pokok produk pesanan dari
ikhtisar transaksi PT ABE dibawah ini.
1) Pada tanggal 1 Desember saldo bahan baku Rp. 175.000, barang jadi Rp.
250.000, barang dalam proses Rp. 750.000. pada tanggal 2 Desember PT
ABE membeli Rp. 1.500.000 bahan baku.
Jurnal:
2) Selama bulan Desember dikeluarkan bahan baku dari gudang untuk produksi
Rp. 1.300.000 yang terdiri dari Rp. 1.250.000 bahan baku dan Rp. 50.000
bahan pembantu.
Jurnal:
3) Diperhitungkan biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.500.000 dan biaya tenaga
kerja tidak langsung Rp. 375.000.
Jurnal:
14
4) Biaya-biaya umum pabrik selama bulan Desember yang diperhitungkan
terdiri dari listrik dan utilities lainnya Rp. 525.000, sewa peralatan Rp.
400.000, dan biaya-biaya lain pabrik Rp. 75.000.
Jurnal:
5) Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 jatuh tempo bulan ini dibebankan
sebagai biaya overhead pabrik.
Jurnal:
Jurnal:
Jurnal:
15
8) Utang gaji dan upah untuk manajemen puncak Rp. 525.000 dan gaji pegawai
kantor lainnya Rp. 225.000.
Jurnal:
Jurnal:
10) Biaya iklan Rp. 1.050.000 dan biaya administrasi dan umum lainnya Rp.
200.000.
Jurnal:
11) Selam bulan Desember berhasil diselesaikan barang jadi Rp. 3.950.000.
Jurnal:
12) Barang jadi yang mempunyai harga pokok Rp. 2.962.500 dijual dengan
harga Rp. 5.625.000.
16
Jurnal:
PIUTANG USAHA
xx
12 5.625.000
Saldo 5.625.000
17
UTANG USAHA
xx
1 1.500.000
2 1.000.000
5 500.000
Saldo 500.000
Saldo 175.000
1 1.500.000 2 1.300.000
Saldo 375.000
2 1.250.000
3 1.500.000
18
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Saldo
2 50.000 7 2.250.000
3 375.000
4 1.000.000
5 500.000
AKUMULASI PENYUSUTAN
xx
9 175.000
PENJUALAN
19
BEBAN PENYUSUTAN
BEBAN IKLAN
10 200.000
3 1.875.000
20
IKHTISAR HARGA POKOK PRODUKSI
Bahan langsung:
Rp. 1.250.000
Overhead pabrik:
21
Ditambah: persediaan awal barang dalam proses Rp. 750.000
Rp. 5.750.000
Ditambah:
Dikurangi:
Ditambah:
22
-Gaji Rp. 750.000
b. Dialokasikan kedalam barang dalam proses, barang jadi, dan kedalam beban
pokok penjualan berdasarkan proporsi saldo akhir tiap akun.
23
mengenai taksiran biaya overhead dari kedua perusahaan pada bulan Desember
2010:
PT A PT B
Realisasi hasil pengumpulan biaya overhead, jam mesin, dan pemakaian bahan
langsung dari pekerjaan kedua perusahaan menunjukkan data sebagai berikut:
PT A PT B
PT A PT B
24
Overhead yang dibebankan:
Jurnal untuk PT A:
Jurnal untuk PT B:
Alternatif 2: alokasi antar akun. Alokasi anatar akun lebih rasional karena
selisih pembebanan overhead akan dibebankan secara proporsional pada semua
akun yang mengkonsumsi alokasi biaya overhead sesungguhnya.
PT A PT B
Jumlah % Jumlah %
Persediaan barang dalam proses Rp. 96.210 18,00 Rp. 1.800.000 30,00
26
Barang dalam proses (18% x Rp. 40.086) Rp. 7.215,48
Jurnal tersebut menurunkan nilai barang dalam proses sebesar Rp. 7.215,48
barang jadi Rp. 10.823,22 dan beban pokok penjualan Rp. 22.047,30. jurnal ini
sekaligus menambahkan kekurangan pembebanan biaya overhead yang
ditentukan dimuka dalam perhitungan biaya produksi atau harga pokok produk
sebesar Rp. 40.086.
Saldo 88.994,22
PT A - BARANG JADI
Saldo 133.491,78
27
PT A - BEBAN POKOK PENJUALAN
Saldo 271.927,7
PT A - BEBAN OVERHEAD
Kelebihan 40.086
Alokasi 40.086
Saldo -
Setelah proses alokasi ini saldo beban overhead menjadi Rp. 0 sementara
saldo akun barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan masing-
masing mengalami penurunan sebesar nilai alokasi pada tiap-tiap buku besarnya.
28
Beban pokok penjualan Rp. 8.796,65
Jurnal tersebut menaikkan nilai barang dalam proses sebesar Rp. 5.344,80
barang jadi Rp. 3.674,55 dan beban pokok penjualan Rp. 8.796,65. Jurnal ini
sekaligus menghapuskan kelebihan pembebanan biaya overhead yang ditentukan
dimuka dalam perhitungan biaya produksi atau harga pokok produk sebesar Rp.
17.816.
PT B - BARANG JADI
29
PT B - BEBAN OVERHEAD
Setelah proses alokasi ini saldo beban overhead menjadi Rp. 0,-. Sementara
saldo akun barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan masing-
masing mengalami kenaikan sebesar nilai alokasi pada tiap buku besarnya.
30
biaya produksi berdasarkan proses atau departemen pada satu periode tertentu.
Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya prosesnya dengan output
periode tertentu.
Tabel 4.1
PERBEDAAN
Metode harga pokok pesanan Metode harga pokok proses
(job order) (Process costing)
1. Spesifikasi produk berbeda – beda 1. Spesifikasi produk seragam
2. Pengumpulan biaya per pesanan 2. Pengumpulan biaya per
proses atau departemen
3. Harga pokok per unit dihitung dengan 3. Harga pokok per unit
membagi total biaya per pesanan dihitung dengan membagi
dengan keluarannya setiap pesanan total biaya dalam 1 periode
dengan output pada setiap
ahir periode
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode harga pokok pesanan menentukan harga pokok produksi per unit
dengan cara mengumpulkan seluruh biaya produksi untuk setiap pesanan. Setelah
biaya tiap pesanan bisa ditentukan, baru menentukan biaya produksi per unit
dengan membagi biaya produksi per pesanan dan unit yang di pesan.
3.2 Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
33