DISUSUN OLEH:
PAREPARE
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Didalam sistem biaya berdasarkan pesanan, produksinya hanya akan
dilakukan jika perusahaan menerima pesanan dari pembeli dan
mengumpulkanmharga pokok produksinya dengan menentukan metode harga
pokok pesanan. Didalam menentukan biaya pokok pesanan, setiap pesanan
merupakan satu kesatuan akuntansi untuk setiap bahan baku, upah langsung dan
overhead.
Dari Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa harga pokok
pesanan adalah suatu cara menghitung atau mengumpulkan biaya produksi untuk
pesanan tertentu. Harga pokok persatuan produk yang dihasilkan dihitung dengan
cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan
produk dalam pesanan yang bersangkutan. Metode harga pokok ini banyak
digunakan oleh perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk,
sehingga produk yang dikerjakan sangatlah beragam baik dari segi mode, ukuran,
bentuk maupun mutunya. Pengumpulan biaya harga pokok tersebut untuk setiap
jenis produk dicatat dalam kartu harga pokok pesanan.
4
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan
tersebut.
Untuk lebih jelasnya masing-masing Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi per
Pesanan sebagaimana ditampilkan diatas mulai dari no 1 hingga 5 akan dijelaskan
dalam uraian sebagai berikut.
1. Penentu Harga Jual Pesanan
Perusahaan manufaktur yang produksinya menurut pada pesanan akan
memproses produksinya menurut spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Maka
biaya produksi produk pesanan yang satu dengan produk pesanan yang lainnya
akan mempunyai biaya produksi yang berbeda, tergantung pada spesifikasi yang
dikehendaki oleh pemesan. Dengan demikian Harga Jual yang dibebankan kepada
para pemesan sangat ditentukan oleh besarnya masing-masing Biaya Produksi
yang dikeluarkan dalam pembuatan produk pesanan tersebut. Rumus yang
sanggup digunakan untuk menghitung Harga Jual yang akan dibebankan kepada
5
para pemesan ialah sebagai berikut:
6
diperhitungkan sebelumnya. Pengumpulan biaya produksi per pesanan tersebut
dilakukan dengan metode harga pokok pesanan, perhitungan biaya produksi
sesungguhnya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dilakukan dengan formula
berikut ini:
Tabel: 3
Perhitungan Biaya Produksi Sesungguhnya Yang Dikeluarkan Untuk Pesanan
Sumber: Mulyadi (2015 :41) Pesanan dibebani dengan biaya overhead pabrik
menurut tarif yang ditentukan di muka (taksiran) karena harga pokok pesanan harus
dihitung pada saat pesanan selesai, padahal tidak semua biaya overhead pabrik dapat
dihitung pada saat itu.
Oleh karena itu, metode harga pokok pesanan digunakan administrasi untuk
mengumpulkan info biaya produksi yang sebetulnya dikeluarkan untuk tiap
pesanan guna menghasilkan info keuntungan atau info rugi bruto tiap pesanan.
7
Laba atau rugi bruto setiap pesanan sanggup dihitung dengan format
sebagai berikut:
D. Cost Driver
Cost driver adalah setiap aktivitas yang menimbulkan biaya. Cost driver
merupakan faktor yang dapat menerangkan konsumsi biaya-biaya overhead. Faktor
ini menunjukkan suatu penyebab utama tingkat aktivitas yang akan menyebabkan
biaya dalam aktivitas-aktivitas selanjutnya.
8
mengambil keputusan.
Sesuai dengan ciri ciri metode pengumpulan biaya produksi dalam harga
pokok pesanan, maka komponen harga pokok pesanan dapat dikelompokkan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik (BOP) Biaya produksi
langsung (Biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung) dibebankan kepada pesanan
berdasarkanbiaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tak
langsung (BOP) dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan
dimuka, misalnya tarif BOP = 80% dari tenaga kerja langsung Untuk menentukan
harga pokok produksi berdasarkan pesanan, siklus akuntansi dapat dikelompokkan
dalam bisya bahan baku dan penolong, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik,
produk selesai, produk dalam proses, dan penjualan produk.
9
b. Waktu gaji dan upah dibayar:
Utang gaji dan upah Rp. xxx
Kas Rp. Xxx
Penjelasan :
1) Rekening BDP – Biaya tenaga kerja langsung digunakan untuk mencatat jumlah
biayatenaga kerja langsung pada departement produksi.
2) BOP sesungguhnya digunakan untuk mencatat jumlah biaya tenaga kerja tidak
langsung departement produksi, seperti upah mandor, teknisi alat alat produksi,
petugas laboratorium, petugas kebersihan dibagian produksi dan lain lain.
3) Biaya pemasaran untuk mencatat jumlah biaya tenaga kerja bagian pemasaran atau
penjualan.
4) Biaya administrasi dan umum untuk mencatat jumlah biaya tenaga kerja bagian
kantor.
Pada waktu penutupan buku perbedaan antara BOP yang dibebankan dengan
BOPyang sesungguhnya dikeluarkan dan dicatat dalam rekening selisih BOP. Selisih
BOP ini ditutup ke rekening harga pokok penjualan atau rugi/laba sehingga akuntansi
BOP meliputi akuntansi pembebanan BOP berdasarkan tarif, akuntansi BOP yang
sesungguhnya terjadi, penutupan rekening BOP, dan penutupan selisih BOP.
10
a. Jurnal untuk mencatat pembebanan BOP berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka:
BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp. xxxx
BOP yang dibebankan Rp. xxxx
2) Jika BOP yang sesungguhnya lebih besar dari BOP yang dibebankan
(selisih rugi)
BOP yang dibebankan Rp. xxxx
Selisih BOP Rp. xxxx
BOP sesungguhnya Rp. xxxx
3) Jika BOP yang sesungguhnya lebih kecil dari BOP yang dibebankan
(selisih laba)
BOP yang dibebankan Rp. xxxx
Selisih BOP Rp. xxxx
BOP sesungguhnya Rp. xxxx
11
2) Jika BOP yang sesungguhnya lebih kecil dari BOP yang dibebankan
(selisih laba).
Selisih BOP Rp. xxxx
Rugi-Laba/ Harga pokok Penjualan Rp. xxxx
12
Kas/piutang dagang Rp. xxxx
Penjualan Rp. xxxx
Harga Pokok Penjualan Rp. xxxx
Persediaan produk jadi Rp. xxxx
Contoh 1:
Perusahaan mebel "ANTIK" berproduksi atas dasar pesanan. Biaya-biaya
dikumpulkan atas dasar pesanan. Pada tanggal 17 Juli 2009, perusahaan "ANTIK"
mendapat pesanan untuk membuat meja dari HOTEL GARUDA dengan biaya atau
kontrak sebesar Rp12.000.000,00. Pesanan harus sudah selesai paling lambat
tanggal 12 Agustus 2009. Atas pesanan tersebut perusahaan 'ANTIK" memberi
kode job nomor 58.
Transaksi yang terjadi sehubungan dengan pesanan job nomor 58 tersebut adalah
sebagai berikut:
13
Pembelian bahan-bahan yang dilakukan:
20 keping kayu mahoni @ Rp500.000,00
100 liter politer @Rp5.000,00
1 peti lem
1 peti paku
Diminta:
14
b. Mencatat pemakaian bahan baku dan bahan pembantu:
BDP-BBB (Job Nomor 58) Rp2.500.000
BOP-sesungguhnya Rp. 110.000
Atau
15
2. Aliran biaya pada akun-akun bersangkutan
16
Contoh 2:
PT. MIREUL merupakan perusahaan furniture yang perhitungan harga
pokok produksinya berdasarkan pesanan Tanggal 06 April 2022 menerima pesanan
dari STIE BANTEN untuk membuat kursi meja lipat sebanyak 20 unit @ 150.000
Pesanan ini diberi kode pesanan no. 010 dan akan diambil pemesan tanggal 12
April 2022. Ikhtisar transaksi untuk menyelesaikan pesanan tersebut adalah
17
Kartu Harga Pokok Pesanan
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga Pokok Pesanan menjadi landasan kritis dalam pengelolaan biaya
produksi suatu pesanan atau proyek. Dengan pengertian yang menyeluruh,
karakteristik yang terfokus, dan manfaat informasi yang strategis, metode Harga
Pokok Pesanan membantu perusahaan menentukan harga jual yang kompetitif,
merencanakan strategi bisnis, dan mengoptimalkan efisiensi operasional. Faktor
penggerak biaya, seperti barang dalam proses, persediaan bahan baku, gaji dan
upah, biaya overhead pabrik, dan persediaan produk jadi, memberikan wawasan
terhadap elemen-elemen kunci yang memengaruhi biaya produksi. Proses
menentukan harga pokok pesanan melibatkan langkah-langkah cermat dalam
pengumpulan dan penjumlahan biaya, memberikan gambaran holistik tentang
investasi yang diperlukan. Dengan memahami dan menerapkan metode harga
pokok pesanan secara efektif, perusahaan dapat merancang strategi keuangan yang
lebih efisien, meningkatkan daya saing, dan mencapai keberlanjutan finansial yang
optimal dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
B. Saran
Masih terdapat beberapa kekurangan di dalam makalah ini dan mohon
untuk pembaca agar memberikan saran yang bertujuan dalam memperbaiki dan
mengembangkan makalah ini. Atas kekurangannya mohon maaf. Kami berharap
makalah ini memberikan pemahaman dan manfaat bagi para pembacanya
19
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K dan Usry, Mitton F. 2009. Akuntansi Biaya II Edisi 14.
Jakarta:Salemba Empat.
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta:UPP STIM YKPN
20