Anda di halaman 1dari 21

Makalah Akuntansi Biaya

Kalkulasi Biaya Pesanan

Kelompok 3

Ketua : Yauger Bana

Anggota :

1. Emy tung sely 6. Octaviana Mela

2. Elan frida donggi 7. Vivin Manafe

3. Marlentin hinglir 8. Wahyu Manuain

4. Sisilia tode solo 9. Yulia Astrid

5. Trivonia baing

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbingannya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini kami
buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya tentang “ Kalkulasi Biaya
Pesanan”.

Harapan kami Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Kupang 2 Mei, 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................................................2

BAB II...................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

A. Pengertian Kalkulasi Biaya........................................................................................................3

B. Pengertian Kalkulasi Biaya Pesanan..........................................................................................3

C. Karakteristik Biaya Pesanan......................................................................................................3

D. Sistem Akuntansi Biaya Pesanan...............................................................................................5

E. Penentuan Harga Pokok Pesanan...............................................................................................5

F. Kartu Biaya Pesanan..................................................................................................................6

G. Siklus Akuntansi Biaya Berdasarkan Pesanan...........................................................................8

H. Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan...................................................................................9

BAB III................................................................................................................................................15

PENUTUP...........................................................................................................................................15

Kesimpulan......................................................................................................................................15

Daftar Pustaka.....................................................................................................................................16

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya
produksi dikumpulkan atau diakumulasikan untuk setiap pesanan atau pekerjaan (job)
yang terpisah. Suatu pesanan atau pekerjaan merupakan hasil akhir (output) yang
diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi
kembali suatu item dari persediaan.
Untuk dapat menghitung biaya berdasarkan pesanan secara mudah, maka pesanan
atau pekerjaan harus dapat diidentifikasikan secara terpisah. Oleh karena itu, harus
ada perbedaan penting dalam biaya per unit antara suatu pesanan dengan pesanan
yang lain.
Penentuan harga produk adalah proses pembebanan biaya manufaktur
(produksi) kepada produk yang dibuat. Pemahaman terhadap proses ini sangat penting
bagi seorang manajer, karena cara menentukan harga pokok produk akan berpengaruh
terhadap laba bersih yang dilaporkan. Tujuan dilakukannya proses penentuan harga
pokok adalah untuk menghasilkan informasi tentang biaya yang akan membantu para
manajer untuk merencanakan, mengendalikan, mengarahkan perusahaan dan
membuat keputusan. Ada dua metoda penentuan harga pokok produk yang selama ini
paling banyak digunakan adalah metoda harga pokok pesanan dan metoda harga
pokok proses. Jika perusahaan membuat produk atas dasar pesanan maka metoda
yang cocok adalah metoda pokok pesanan.
Dalam makalah ini akan membahas tentang kalkulasi atau metoda harga
pokok pesanan (Job Order Costing).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kalkulasi Biaya?
1
2. Apa Pengertian dari Kalkulasi Biaya Pesanan?

3. Apa saja karakteristik Biaya Pesanan?

4. Bagaimana Sistem Akuntansi Biaya Pesanan?

5. Bagaimana penentuan Harga Pokok Biaya Pesanan?

6. Bagaimana siklus akuntansi berdasarkan biaya pesanan?

7. Bagaimana perhitungan berdasarkan biaya pesanan?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui Pengertian Kalkulasi Biaya?

2. Untuk mengetahui Pengertian dari Kalkulasi Biaya Pesanan?

3. Untuk mengetahui saja karakteristik Biaya Pesanan?

4. Untuk mengetahui Sistem Akuntansi Biaya Pesanan?

5. Untuk mengetahui penentuan Harga Pokok Biaya Pesanan?

6. Untuk mengetahui siklus akuntansi berdasarkan biaya pesanan?

7. Untuk mengetahui perhitungan berdasarkan biaya pesana

BAB II

PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Kalkulasi Biaya
Kalkulasi biaya merupakan alat pengukur perfomance suatu perusahaan.

1. Pengukuran perfomance ini dilakukan secara periodikal dan terus-menerus.

2. Sistem biaya telah dipergunakan oleh berbagai perusahaan sebagai pengukur


perfomance secara periodik.

3. Biaya produksi atau operasional dalam sistem industri adalah peran yang sangat
penting, karena menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antara
industri dalam pasar global.

B. Pengertian Kalkulasi Biaya Pesanan


Kalkulasi Biaya Pesanan merupakan alat yang digunakan dalam perusahaan
yang berdasarkan pesanan untuk memenuhi spesifikasi pelangganDalam sistem
perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya produksi
dikumpulkan atau diakumulasikan untuk setiap pesanan atau pekerjaan (job) yang
terpisah.
Biaya berdasar pesanan atau Job order costing merupakan cara penentuan
harga pokok produk dimana biaya-biaya produksi diakumulasikan untuk pesanan
(job) tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi
total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam
pesanan yang bersangkutan. Suatu pesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk
memenuhi pesanan pelanggan tertentu.

C. Karakteristik Biaya Pesanan

Akumulasi atau pengumpulan biaya produksi dalam suatu perusahaan


biasanya dipengaruhi oleh karakteristik dari kegiatan produksi yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Perusahaan yang melaksanakan kegiatan produksi berdasarkan
pesanan merubah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari para
pelanggannya. Adapun kriteria perusahaan yang mengakumulasi biaya berdasarkan
pesanan sebagai berikut:
1. Proses pembuatan produk terjadi secara terputus-putus. Jika suatu pesanan selesai
dikerjakan, proses produksi dihentikan dan dimulai dengan pesanan berikutnya.

3
2. Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan,
sehingga antara satu pesanan dengan pesanan yang lain dapat berbeda-beda.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan pelanggan, bukan untuk memenuhi
persediaan.
Jika suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya memenuhi
ketiga kriteria di atas, maka perusahaan tersebut akan menggunakan metode kalkulasi
biaya pesanan dalam pengumpulan biaya produksinya. Secara umum, kalkulasi biaya
pesanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Untuk tiap pesanan dari pelanggan disediakan Kartu Biaya Pesanan (job cost sheet)
untuk menghitung biaya produksinya secara individual.
b. Kartu biaya pesanan tersebut berfungsi sebagai buku besar pembantu persediaan
barang dalam proses yang diisi berdasarkan bukti permintaan bahan baku , kartu
jam kerja langsung, dan tarif overhead pabrik.
c. Pengakunan ke buku besar dapat dilakukan dengan rekapitulasi dari kartu biaya
pesanan.
d. Biaya produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara
membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan
jumlah unit produk yang dihasilkan untuk pesanan yang bersangkutan.
e. Kartu biaya pesanan mengalami tiga status yaitu sebagai berkas barang dalam
proses, barang jadi, dan barang terjual.
Bagi perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, informasi biaya
produksi yang dihasilkan oleh sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan akan
bermanfaat untuk:
1) Menetapkan harga jual yang akan dibebankan kepada pelanggan dan juga
sebagai dasar pengajuan proposal tender.
2) Mengevaluasi ketepatan dalam pembebanan harga taksiran.
3) Membandingkan biaya pesanan serupa yang pernah dikerjakan.
4) Menganalisis waktu penyelesaian suatu pesanan.
5) Menghitung laba atau rugi kotor untuk setiap pesanan.
6) Menentukan biaya persediaan akhir produk jadi dan barang dalam proses.

D. Sistem Akuntansi Biaya Pesanan


Pada dasarnya ada dua alasan mengapa suatu perusahaan industri akan memulai
memproduksi barang, pertama karena adanya pesanan dengan spesifikasi tertentu dari
konsumen dan kedua melakukan proses produksi dengan maksud untuk mengisi
persediaan di gudang, tanpa menunggu pesanan terlebih dahulu, untuk kemudian
dijual ke pasar.

4
Sistem akuntansi biaya atas dasar pesanan, perusahaan industri yang berproduksi
hanya atas dasar pesanan pada umumnya akan menghasilkan produk yang sangat
bervariasi dan berbeda satu sama lain sesuai dengan kehendak konsumen. Contoh
perusahaan yang menggunakan sistem harga pokok pesanan adalah usaha percetakan,
kontraktor, dan usaha mebel. Contoh lain untuk perusahaan jasa adalah rumah sakit,
konsultan hukum, dan bengkel reparasi mobil atau motor.
Walaupun setiap pesanan sering kali dikaitkan dengan konsumen tertentu, sistem
akuntansi biaya atas dasar pesanan dapat juga digunakan untuk memproduksi barang
guna mengisi persediaan untuk kemudian dijual pada konsumen tertentu. Dalam
sistem produksi atas dasar pesanan, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap
pesanan, setiap pekerjaan atau setiap konsumen. Ketika suatu pesanan atau pekerjaan
telah selesai, harga pokok per unit untuk pesanan tertentu dihitung dengan membagi
total biaya per pesanan dengan jumlah unit yang dihasilkan.

E. Penentuan Harga Pokok Pesanan


Produksi berbasais Pesanan dan penentuan kos harga pokok pesanan.
Perusahaan yang memproduksi atas dasar pesanan menghasilkan produk yang
sangat bervariasai dan satu sama lain berbeda. Setiap pesanan menghendaki
spesifikasi produk yang unik sesuai selera pemesan. Contoh perusahaan berproduksi
atas dasar pesanan antara lain perusahaan percetakan, mebel, bengkel, salon dan lain
sebagainya. Dalam perusahaan manufaktur, sebuah pesanan atau pekerjaan dapat
terdiri atas 1 unit produk, misalnya mobil dan rumah, atau terdiri dari beberapa unit
produk. System harga pokok pesanan dapat juga digunakan untuk menghasilkan
barang yang akan disimpan sebagai persediaan untuk kemudian dijual di pasar.
Namun yang paling sering adalah bahwa system harga pokok pesanan dikaitkan
dengan pesanan dari seseorang pelanggan. Kunci untuk memahami metode ini adalah
bahwa kos (harga pokok) untuk sebuah pekerjaan berbeda satu sama lain, dan dapat
ditelusur secara terpisah.
Untuk system produksi berbasis pesanan, biaya produksi dikumpulkan per
pekerjaan. Pendekatan ini disebut dengan system penentu kos (harga pokok) pesanan.
Dalam sebuah perusahaan berbasis pesanan, pengumpulan biaya per pekerjaan
menghasilkan informasi bagi manajemen. Jika proses produksi telah selesai, kos
perunit dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi.

5
Sebagai contoh, jika total biaya produksi untuk mencetak 100 ekstemplar buku
berjumlah Rp. 3.000.000, maka kos perunit buku adalah Rp. 30.000.000,00 dengan
informasi unit kos tersebut, manajer dapat menentukan berapa harga jual yang akan di
bebankan kepada para pelanggan agar dapat menghasilkan margin laba tertentu yang
layak. Jika harga jual yang ditetapkan tidak menghasilkan laba yang layak, maka hal
ini merupakan tanda bagi manajer bahwa biaya produksi terlalu besar, sehingga
menajer dapat mengambil tindakan untuk mengurangi biaya produksi, jika
memungkinkan. Alternative lain yang dapat dilakukan adalah perusahaan hanya
memfokuskan pembuatan produk yang dapat menghasilkan margin laba yang
memadai

F. Kartu Biaya Pesanan


Kartu biaya pesanan yang dapat berbentuk formulir kertas atau elektronik
merupakan catatan yang penting dalam metode kalkulasi biaya pesanan. Kartu ini
berfungsi sebagai akun pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya
produksi setiap pesanan. Meskipun banyak pesanan dapat dikerjakan secara
bersamaan, namun setiap kartu biaya pesanan hanya memuat rincian untuk satu
pesanan saja.
Isi dan bentuk dari kartu biaya pesanan berbeda-beda antara satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya. Gambar 4-1 merupakan salah satu bentuk kartu biaya
pesanan. Dalam gambar tersebut, kartu biaya terdiri dari 3 bagian. Bagian atas,
merupakan ruang yang tersedia untuk nomor pesanan, nama pelanggan, kuantitas, dan
deskripsi dari item yang akan diproduksi. Bagian tengah, merupakan ruang yang
tersedia untuk memperincikan biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pesanan tersebut. Bagian
bawah, merupakan yang tersedia untuk mengikhtisarkan biaya produksi,
menunjukkan beban pemasaran dan adminis-tratif, serta laba, dan membandingkan
biaya estimasi dengan biaya aktual.

Gambar 4-1.
Kartu Biaya Pesanan

CV KANA TAYLOR Pesanan No. 0601


Lhokseumawe

Pemesan : Tuan A Tgl. Dipesan: 12/6


Produk : Baju & Celana Tgl. Mulai Dikerjakan: 14/6
6
Spesifikasi/Model : Dinas Tgl. Dibutuhkan: 20/6
Jumlah : 2 Pasang (4 unit) Tgl. Siap Dikerjakan: 18/6

BAHAN BAKU LANGSUNG


No.
Tgl. Bukti Keterangan Satuan Biaya Jumlah
BPM- Kain katun kualitas
14/06/2009 001 No.1 3,0 Meter 85.000 255.000
BPM- 200.00
16/06/2009 002 Kain wool italy 2,8 Meter 0 560.000
BPM-
17/06/2009 003 Kain blacu 0,5 Meter 25.000 12.500
6,3 Total 827.500

TENAGA KERJA LANGSUNG


No.
Tgl. Bukti Keterangan Satuan Biaya Jumlah
KJK-
14/06/2009 01/02 Kartu Jam Kerja 5 Jam 15.000 75.000
KJK-
16/06/2009 01/02 5 Jam 15.000 75.000
KJK-
17/06/2009 01/02 7 Jam 15.000 105.000
KJK-
18/06/2009 01/02 7 Jam 15.000 105.000
24 Total 360.000

OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN


No.
Tgl. Bukti Keterangan Satuan Biaya Jumlah
KJM-
14/06/2009 01 Kartu Jam Mesin 4 Jam 8.000 32.000
KJM-
16/06/2009 01 4 Jam 8.000 32.000
KJM-
17/06/2009 01 6 Jam 8.000 48.000
KJM-
18/06/2009 01 6 Jam 8.000 48.000
20 Total 160.000

Rekapitulasi:
- Bahan baku langsung 827.500
- Tenaga kerja langsung 360.000
- Overhead dibebankan 160.000

7
Total biaya produksi 1.347.500

G. Siklus Akuntansi Biaya Berdasarkan Pesanan

Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan


baku langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap pesanan. Oleh karena itu,
sistem perhitungan biaya ini terdiri atas 3 bagian yang saling berhubungan. Pertama,
akuntansi biaya bahan baku memelihara catatan persediaan bahan baku,
membebankan bahan baku langsung ke pesanan, dan membebankan bahan baku tidak
langsung ke overhead pabrik. Kedua, akuntansi tenaga kerja memelihara akun-akun
yang berhubungan dengan beban gaji, membebankan tenaga kerja langsung ke
pesanan, membebankan tenaga kerja tidak langsung ke overhead pabrik. Ketiga,
akuntansi overhead mengakumulasi biaya overhead pabrik, memelihara catatan
terperinci atas overhead pabrik, dan membebankan sebagian dari overhead ke setiap
pesanan.
Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan hanya 8 jenis ayat
jurnal akuntansi sebagai berikut :

Satu Jurnal untuk


Tipe Keterangan
Setiap Item Berikut ini
1. Pembelian bahan baku
Pengakuan biaya tenaga
2.
kerja pabrik Ayat
Dicatat baik Dicatat Jurnal
Pengakuan biaya overhead selama maupun selama Umum
3.
pabrik pada akhir periode
periode akuntansi
4. Penggunaan bahan baku Dicatat dalam pada Ayat
Distribusi beban gaji tenaga
5. bentuk ikhtisar tanggal- Jurnal
kerja
Pembebanan estimasi biaya pada akhir tanggal Khusus
6. periode Metode
overhead terjadi
7. Penyelesaian pesanan akuntansi transaksi Pesanan
8. Penjualan produk Ayat
8
Jurnal
Umum

Kedelapan ayat jurnal di atas dan deskripsi perhitungan biaya berdasarkan


pesanan digambarkan dalam bentuk arus biaya melalui akun persediaan barang dalam
proses, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan.

H. Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku


langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dibebankan ke
setiap pesanan. Sebagai hasilnya, perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat
dipandang dalam tiga bagian yang saling berhubungan.

1. Akuntansi bahan baku memelihara catatan persediaan bahan baku, membebankan


biaya bahan baku langsung ke pesanan dan membebankan biaya bahan baku tidak
langsung ke biaya overhead pabrik.
2. Akuntansi tenaga kerja memelihara akun-akun yang berhubungan dengan beban gaji,
membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan dan membebankan tenaga kerja tidak
langsung ke biaya overhead pabrik.

3. Akuntansi overhead pabrik mengakumulasikan biaya overhead pabrik, memelihara


catatan terinci atas biaya overhead pabrik dan membebankan sebagian atas biaya
overhead pabrik ke setiap pesanan.

Dasar perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan hanya delapan tipe ayat
jurnal akuntansi yaitu:

1. Pembelian bahan baku


2. Pengakuan biaya tenaga kerja

3. Pengakuan biaya overhead pabrik

4. Penggunaan bahan baku

5. Distribusi biaya gaji tenaga kerja

9
6. Pembebanan estimasi biaya overhead pabrik

7. Penyelesaian pesanan

8. Penjualan produk

1. Akuntansi Bahan Baku

a. Pembelian Bahan Baku

Akuntansi biaya untuk pembelian bahan baku sama dengan akuntansi untuk bahan
baku menggunakan sistem pencatatan persediaan perpetual.
RnB Company membeli bahan baku secara kredit sebesar Rp 25.000 pada tanggal
5 Januari. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

Kuantitas dan harga unit dari setiap pembelian dicatat dalam kartu catatan
bahan baku. Satu kartu digunakan untuk setiap jenis bahan baku. Kartu-kartu
tersebut berfungsi sebagai catatan persediaan perpetual dan merupakan buku besar
pembantu yang mendukung akun bahan baku. Kartu-kartu ini dan dokumen-
dokumen lain dapat berbentuk kertas ataupun elektronik.

b. Penggunaan Bahan Baku

Bahan baku langsung untuk setiap pesanan dikeluarkan ke pabrik berdasarkan


bukti permintaan bahan, yang merupakan dokumen yang disiapkan oleh pembuat
jadwal produksi atau personel lain, yang memberikan spesifikasi nomor pesanan
dan tipe serta jumlah bahan baku yang diperlukan. Satu kopi dari setiap bukti
permintaan bahan dikirim ke bagian gudang, yang menyimpan item yang
dimaksud. Kuantitas dan biaya dari setiap item dicatat dalam bukti permintaan
bahan dan di-posting ke kartu catatan bahan baku.

Aliran bahan baku langsung dari gudang ke pabrik dipertanggungjawabkan sebagai


transfer biaya dari bahan baku ke barang dalam proses. Seringkali ini dilakukan
dalam bentuk ikhtisar di akhir suatu bulan atau periode.

10
Bahan baku yang diminta di bulan Januari pada RnB Company terdiri atas:
pesanan 5574 sebesar Rp 2.510, pesanan 5575 sebesar Rp 24.070 dan pesanan
5576 sebesar Rp 4.420.

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

Bukti permintaan bahan juga digunakan untuk mengeluarkan bahan baku


tidak langsung. Selama bulan Januari senilai Rp 6.000 bahan baku penolong
dikeluarkan dari gudang.

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

Informasi yang lebih tepat waktu dibutuhkan untuk menghitung biaya


produksi untuk kepentingan tagihan ke pelanggan. Permintaan bahan baku
dimasukkan ke dalam kartu harga pokok pesanan dalam jangka waktu mingguan
atau kurang. Dalam sistem akuntansi yang sangat terotomatisasi, bukti permintaan
bahan individual dapat dicatat secara elektronik dan data di kartu harga pokok
pesanan, buku pembantu overhead dan bahan baku dapat langsung diperbaharui.

2. Akuntansi Untuk Tenaga Kerja

a. Biaya Tenaga Kerja yang Terjadi


Untuk setiap periode pembayaran gaji, kewajiban untuk pembayaran gaji dan
kewajiban lain di jurnal dan di-posting ke buku besar umum. Asumsi RnB
Company membayar pekerja pabrik hanya satu kali satu bulan. Gaji dan
upahsebesar Rp 31.000 dihitung dan dicatat pada tanggal 31 Januari dan akan
dibayarkan pada awal Februari.

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

11
b. Biaya Tenaga Kerja yang Didistribusikan
Kebanyakan karyawan mendistribusikan biaya tenaga kerja secara bulanan,
dalam kartu jam kerja karyawan diurutkan berdasarkan pesanan. Datanya
dimasukkan ke dalam kartu harga pokok pesanan dan dicatat menggunakan
ayat jurnal umum dalam bentuk ikhtisar.

Kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung di RnB Company untuk bulan
Januari totalnya adalah sebesar Rp 1.568 untuk pesanan nomor 5574, Rp
22.832 untuk pesanan nomor 5575 dan Rp 2.600 untuk pesanan nomor 5576.
Tenaga kerja tidak langsung totalnya sebesar Rp
4.000.

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

3. Akuntansi Untuk Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik terdiri atas semua biaya yang tidak dapat ditelusuri
langsung ke pesanan tetapi terjadi dalam produksi (di luar penjualan dan pemasaran
serta umum dan dan administrasi). Kurangnya penelusuran langsung menyebabkan
akuntansi untuk biaya overhead pabrik menjadi berbeda; khususnya peranan yang
dimainkan oleh bukti permintaan bahan dan kartu jam kerja untuk tenaga kerja
langsung, tidak terdapat pada akuntansi untuk biaya overhead pabrik.

12
Oleh karena itu biaya overhead pabrik diakumulasikan tanpa mengacu ke
pesanan tertentu dan total biaya overhead pabrik kemudian dialokasikan ke semua
pesanan.

a. Biaya Overhead Pabrik Aktual


Beberapa biaya overhead pabrik aktual, seperti bahan baku tidak langsung dan
tenaga kerja tidak langsung, dicatat pada saat terjadinya atau melalui ayat
jurnal periodik. Lainnya, seperti penyusutan dan asuransi jatuh tempo, dicatat
hanya melalui ayat jurnal penyesuaian yang dibuat di akhir periode akuntansi.
RnB Company menghitung penyusutan pabrik sebesar Rp 4.929 dan asuransi
pabrik yang sudah jatuh tempo sebesar Rp 516.

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

b. Pembebanan Estimasi Biaya Overhead Pabrik

Beberapa biaya overhead pabrik seperti sewa gedung dan asuransi,


bersifat tetap tanpa memperdulikan jumlah produksi sedangkan biaya
overhead pabrik yang lainnya seperti listrik dan pelumas (untuk mesin
produksi) akan bervariasi dengan jumlah produksi. Untuk mengatasi kesulitan-
kesulitan dari asuransi biaya overhead pabrik, semua biaya overhead
didistribusikan ke semua pesanan.

Jumlah yang dibebankan adalah sesuai dengan proporsi dari suatu


aktivitas- seperti penggunaan tenaga kerja langsung, penggunaan mesin, waktu
proses, penggunaan bahan baku atau kombinasi dari dua atau lebih aktivitas-
aktivitas tersebut. Saat otomatisasi meningkat dan penggunaan tenaga kerja
langsung menurun, jam tenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja
langsung kemungkinannya kecil untuk dipilih, tetapi jam mesin, waktu proses,
biaya bahan baku atau berat bahan baku yang memiliki kemungkinan lebih
besar untuk dipilih.

13
Aktivitas yang dipilih disebut dasar alokasi overhead (overhead
allocation base) atau singkatnya dasar alokasi. Dasar alokasi baiknya
merupakan aktivitas yang paling terkait dengan biaya yang akan dialokasikan
yaitu aktivitas yang tampaknya paling memicu terjadinya biaya overhead
pabrik. Jika tidak ada satu dasar alokasi yang memicu terjadinya hampir
seluruh biaya overhead pabrik, maka beberapa dasar alokasi dapat digunakan.

Total overhead pabrik dibagi dengan total dasar alokasi dan rasio yang
dihasilkan disebut tarif overhead pabrik (factory overhead rate). Tarif ini
dikalikan dengan jumlah dasar alokasi yang digunakan oleh suatu pesanan dan
hasilnya adalah biaya overhead pabrik untuk pesanan tersebut. Misalnya, jika
tarif overhead pabrik adalah Rp 5 per jam mesin dan suatu pesanan tertentu
menggunakan 100 jam mesin, maka biaya overhead pabrik sebesar Rp 500
akan dibebankan ke pesanan tersebut.

Beberapa biaya overhead pabrik tidak akan diukur sampai akhir tahun,
yang kadangkala pada sebagian kasus hal tersebut membutuhkan waktu yang
cukup lama setelah banyak pesanan diselesaikan. Untuk alasan tersebut, biaya
overhead aktual tidak akan dapat dibebankan ke pesanan secara tepat waktu,
sehingga digunakanlah tarif overhead pabrik yang ditentukan di muka
(predetermined overhead rate), yang merupakan rasio dari estimasi total
overhead pabrik terhadap estimasi total dasar alokasi.

RnB Company telah menentukan bahwa hubungan yang paling erat


dengan biaya overhead pabrik adalah jam mesin. Estimasi total biaya overhead
pabrik setahun adalah sebesar Rp 300.000 dan estimasi jam mesin yang
digunakan setahun adalah 7.500 jam. Tarif biaya overhead pabrik yang
ditentukan di muka sebesar Rp 40 per jam mesin (Rp 300.000 : 7.500 jam
mesin). Jumlah overhead pabrik yang dibebankan ke suatu pesanan disebut
overhead pabrik yang dibebankan (factory overhead applied), ditentukan
dengan mengalikan Rp 40 dengan jam mesin yang digunakan untuk pesanan
tersebut.

Overhead pabrik yang dibebankan ke semua pesanan yang dikerjakan


selama suatu periode didebit ke dalam barang dalam proses pada akhir
14
periode. Dalam catatan RnB Company 29,4 jam mesin untuk pesanan nomor
5574, 250,6 jam mesin untuk pesanan nomor 5575 dan 50 jam mesin untuk
pesanan nomor 5576 sehingga totalnya 330 jam mesin digunakan di bulan
Januari. Oleh karena itu overhead pabrik dibebankan sebesar Rp 13.200 (Rp
40 x 330 jam) ke dalam barang dalam proses dan pengendali overhead pabrik
dapat langsung dikredit atau dengan menyertakan akun perantara ”Overhead
Pabrik yang Dibebankan”.

Saldo debit sebesar Rp 2.245 di pengendali overhead pabrik mengindikasikan


overhead pabrik yang terjadi melebihi jumlah overhead pabrik yang
dibebankan, sehingga dapat disimpulkan overhead pabrik yang dibebankan
terlalu rendah sebesar Rp 2.245. Saldo overhead pabrik yang dibebankan
terlalu rendah atau terlalu tinggi akan diperhitungkan dalam ayat jurnal
penutupan yaitu ke harga pokok penjualan di akhir tahun.

4. Akuntansi Untuk Barang Jadi Dan Produk Yang Dijual

Saat pesanan diselesaikan, kartu harga pokok pesanannya dipindahkan


dari kategori barang dalam proses ke barang jadi. Persediaan barang jadi
dikirim ke pelanggan pada tanggal 27 Januari. RnB Company mengirimkan
barang jadi senilai Rp 52.300 dengan harga jual Rp 70.000.

Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:

15
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya produksi
dikumpulkan atau diakumulasikan untuk setiap pesanan atau pekerjaan (job) yang terpisah.
Suatu pesanan atau pekerjaan merupakan hasil akhir (output) yang diidentifikasikan untuk
memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item dari
persediaan.
Kalkulasi Biaya Pesanan merupakan alat yang digunakan dalam perusahaan yang
berdasarkan pesanan untuk memenuhi spesifikasi pelangganDalam sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan (job order costing), biaya produksi dikumpulkan atau diakumulasikan
untuk setiap pesanan atau pekerjaan (job) yang terpisah.
Biaya berdasar pesanan atau Job order costing merupakan cara penentuan harga
pokok produk dimana biaya-biaya produksi diakumulasikan untuk pesanan (job) tertentu dan
harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk
pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Suatu
pesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu.

16
Daftar Pustaka

http://sayutimassay.blogspot.co.id/2013/10/kalkulasi-biaya-berdasarkan-pesanan-job.html
https://mbsstainkds.blogspot.co.id/2016/05/makalah-kalkulasi-biayapesanan-
disusun.htmlhttps://mbsstainkds.blogspot.co.id/2016/05/makalah-kalkulasi-biayapesanan-
disusun.html

17

Anda mungkin juga menyukai