Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mata Kuliah

Akuntansi Manajemen
Dosen : Dr. Hudi Kurniawan, SE,MM

Materi/:
Metode Penentuan Harga Pokok Pesanan

Oleh:
Kelompok 5 Kelas Akuntansi 03
Nama : Fadia Ifti Zanuba (20210087)
Lola Andraini P (20210090)
Tabita Gabriel (20210091)

Fakultas Ekonomi
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
2022
DAFTAR ISI
BAB I  PENDAHULUAN.............................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
A. Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan.............................................4
B. Karakteristik Biaya Pesanan......................................................................................4
C. Kartu Biaya Pesanan..................................................................................................4
D. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan.......................5
E. Perbedaan antara Akuntansi Perusahaan Manufaktur dan Akuntansi Perusahaan
Dagang............................................................................................................................6
1. Perbedaan dalam neraca.............................................................................................6
2. Perbedaan dalam laporan laba rugi............................................................................6
F. Harga Pokok Produksi...............................................................................................6
1. Biaya bahan baku.......................................................................................................6
2. Biaya tenaga kerja langsung.......................................................................................7
3. Biaya overhead pabrik................................................................................................7
G. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan............................................7
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan...............................7
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.........................................7
3. Memantau realisasi biaya produksi............................................................................7
4. Menghitung laba atau rugi dan pesanan.....................................................................8
5. Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan batang dalam proses yang
disajikan neraca..............................................................................................................8
H. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)..............................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB I 

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan
laba atau keuntungan yang besar. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya
produksi karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk
yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sangat
penting karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan
dalam pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses perencanaan
untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi dimasa yang akan datang.
Memberikan informasi untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi.
Memberikan gambaran bagi suatu perusahaan, di samping itu juga perusahaan
membutuhkan analisis selisih.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan?
2. Bagaimana karakteristik biaya pesanan?
3. Apa yang dimaksud kartu biaya pesanan?
4. Bagaimana pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan?
5. Apa perbedaan antara akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi perusahaan
dagang?
6. Apa yang dimaksud harga pokok produksi?
7. Apa manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan?
8. Apa yang dimaksud kartu harga pokok (job order cost sheet)?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan.
2. Untuk mengetahui tentang karakteristik biaya pesanan.
3. Untuk mengetahui tentang kartu biaya pesanan.
4. Untuk mengetahui cara pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok
pesanan.
5. Untuk mengetahui tentang perbedaan antara akuntansi perusahaan manufaktur dan
akuntansi perusahaan dagang.
6. Untuk mengetahui tentang harga pokok produksi.
7. Untuk mengetahui tentang manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan.
8. Untuk mengetahui tentang kartu harga pokok (job order cost sheet).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi
untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk
atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah
untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara
keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan
harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi
untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan di mana biaya yang
dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan
dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain, penentuan harga
pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit
individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik.

B. Karakteristik Biaya Pesanan

1. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima.


2. Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan.
3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan, yang memuat
rincian untuk masing-masing pesanan.
4. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.
5. Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi dengan total
unit yang dipesan.
6. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.
7. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.

C. Kartu Biaya Pesanan

Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya pesanan yang
mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya diakumulasi setiap
batch atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu
pesanan. File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku
besar tambahan untuk persediaan dalam proses. Syarat penggunaan metode harga
pokok pesanan:
1. Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya
secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung
(BBB dan BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB dan BTKL).
3. BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang
bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang
ditentukan di muka.
4. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
5. Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya
produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk
dalam pesanan yang bersangkutan.
6. Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan kartu harga pokok
(job cost sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol
barang dalam proses.

D. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

Perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan biasanya melakukan


proses olah produk sesuai dengan pesanan yang ada dari pihak luar. Biasanya
perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan adalah perusahaan percetakan, mebel,
mesin dan masih banyak lainnya. Karakteristik dari perusahaan yang menggunakan
metode produksi berdasar pesanan adalah:
1. Proses produksi biasanya terjadi secara terputus-putus. Bila satu pemesanan telah
selesai dikerjakan, maka proses produksi diberhentikan. Proses produksi baru
berjalan lagi ketika ada pesanan yang datang.
2. Proses produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan yang ada, bukan untuk
memenuhi persediaan di gudang.
3. Produk yang dihasilkan biasanya sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
pihak pemesan. Sehingga bisa saja barang yang dihasilkan akan berbeda dengan
pesanan lainnya.
Metode pengumpulan biaya yang didasarkan pada pesanan biasanya memiliki
produk dan jasa yang mudah untuk diidentifikasi menurut unit atau kumpulan
individu masing-masing menerima masukan bahan baku, tenaga kerja, serta overhead
pabrik. Pengumpulan biaya yang didasarkan pada tiap-tiap pemesanan digunakan
kartu harga pokok. Dan untuk memudahkan dalam mencatat biaya-biaya langsung ke
kartu harga pokok, maka nomor order produksi harus dituliskan di atas kartu harga
pokok di masing-masing pesanan.

Manfaat dari adanya informasi harga pokok pesanan adalah:


1. Dapat digunakan untuk menentukan harga yang akan diberikan kepada pihak
pemesan.
2. Memantau realisasi dari proses produksi.
3. Mempertimbangkan penerimaan ataupun penolakan terhadap pesanan yang ada.
4. Digunakan untuk menghitung keuntungan dan kerugian yang didapat perusahaan.
5. Menentukan harga dari pokok persediaan produk jadi dan produk yang masih di
dalam tahap proses.

Pengumpulan biaya produksi di dalam metode harga pokok pesanan terdiri dari
beberapa proses, yaitu:
1. Pencatatan biaya bahan baku utama, pada proses ini terbagi menjadi dua proses
yaitu proses pencatatan pembelian bahan baku utama dan catatan pemakaian dari
bahan baku.
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung. Biasanya memerlukan pengumpulan dua
jenis jam kerja yaitu, jam kerja total selama periode tertentu dan jam kerja yang
digunakan hanya dalam setiap pengerjaan pesanan.
3. Pencatatan biaya overhead pabrik. Hal ini biasanya dibagi ke dalam beberapa
golongan, antara lain adalah biaya bahan penolong, biaya reparasi, biaya tenaga
kerja tak langsung, biaya yang timbul karena adanya penilai terhadap aktiva tetap,
serta biaya lainnya yang memerlukan uang tunai langsung.
4. Pencatatan produk selesai. Harga produk yang suda jadi nantinya akan dicatat
dalam kartu persediaan dan kartu harga pesanan.

E. Perbedaan antara Akuntansi Perusahaan Manufaktur dan Akuntansi


Perusahaan Dagang

Akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi perusahaan dagang berbeda


dalam hal rekening-rekening yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu neraca
dan laporan laba-rugi. Di samping itu dalam perusahaan manufaktur harus membuat
laporan biaya produksi. Perbedaan keduanya diuraikan sebagai berikut:

1. Perbedaan dalam neraca

Di dalam neraca perusahaan dagang, hanya terdapat satu rekening persediaan


barang, yaitu Persediaan barang dagangan, sedangkan rekening persediaan dalam
neraca perusahaan manufaktur meliputi persediaan bahan baku, persediaan bahan
penolong, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi dan persediaan
suplai perlengkapan pabrik.

2. Perbedaan dalam laporan laba rugi

Perbedaan dalam laporan laba-rugi antara perusahaan dagang dan perusahaan


manufaktur terletak pada perhitungan harga pokok penjualan. Pada perusahaan
dagang barang tersedia untuk dijual diperoleh dengan menjumlahkan persediaan awal
dan pembelian bersih, sedangkan pada perusahaan manufaktur diperoleh dengan
menjumlahkan persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi.

F. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi dalam rangka untuk
menghasilkan barang atau produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi dapat
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik.

1. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku adalah Bahan yang digunakan untuk menghasilkan barang jadi
dan secara fisik menjadi bagian dari produk tersebut. Misalnya, pemakaian bahan
berupa kulit, benang, paku, lem dan cat pada perusahaan sepatu.
2. Biaya tenaga kerja langsung

Merupakan biaya yang dibayarkan kepada tenaga langsung Istilah tenaga kerja
langsung digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (karyawan) yang terlibat langsung
dalam pengolahan bahan langsung atau bahan baku menjadi barang jadi. Misalnya
upah yang dibayarkan kepada karyawan bagian pemotongan atau bagian perakitan
atau bagian pengecatan pada perusahaan mebel.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) adalah biaya produksi
selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Misalnya biaya tenaga kerja tidak
langsung, bahan pembantu atau penolong, reparasi dan pemeliharaan mesin,
pemeliharaan gedung pabrik, biaya listrik pabrik, biaya penyusutan mesin, dan lain-
lain.

G. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga


pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen dalam:

1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan

Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya


berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian biaya
produksi pesanan yang satu akan berbeda dengan biaya produksi pesanan yang lain,
tergantung pada spesifikasi yang dikehendaki oleh pemesan. Oleh karena itu harga
jual yang dibebankan kepada pemesan sangat ditentukan oleh besarnya produksi yang
akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu.

2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan

Ada kalanya harga jual produk yang dipesan oleh pemesan telah terbentuk di
pasar, sehingga keputusan yang perlu dilakukan oleh manajemen adalah menerima
atau menolak pesanan. Untuk memungkinkan pengambilan keputusan tersebut,
manajemen memerlukan informasi total harga pokok pesanan yang akan diterima
tersebut. Informasi total harga pokok pesanan memberikan perlindungan bagi
manajemen agar dalam menerima pesanan perusahaan tidak mengalami kerugian.

3. Memantau realisasi biaya produksi

Jika suatu pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen memerlukan


informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam memenuhi
pesanan tertentu. Oleh karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan
informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima untuk memantau apakah proses
produksi untuk memenuhi tertentu menghasilkan total biaya produksi pesanan sesuai
dengan yang diperhitungkan sebelumnya.

4. Menghitung laba atau rugi dan pesanan

Untuk mengetahui apakah suatu pesanan menghasilkan laba atau tidak,


manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk
memproduksi pesanan tertentu. Informasi laba atau rugi tiap pesanan diperlukan
untuk mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi dan
menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok pesanan oleh
manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi sesungguhnya keluarkan
untuk tiap pesanan guna menghasilkan informasi laba atau rugi tiap pesanan.

5. Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan batang dalam proses
yang disajikan neraca

Pada saat perusahaan dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan


periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan
laba rugi. Di dalam neraca manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan
barang jadi dan harga pokok yang sampai dengan tanggal neraca masih dalam proses.
Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan pencatatan biaya produksi
untuk setiap pesanan. Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan tersebut
manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang telah
selesai diproduksi, namun pada tanggal neraca belum diserahkan kepada pemesan. Di
samping itu, berdasarkan catatan itu pula manajemen dapat menentukan harga pokok
dari produk yang sampai dengan tanggal penyajian neraca masih dalam proses
pengerjaan.

H. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)

Kartu harga pokok merupakan catatan penting dalam metode harga pokok
pesanan, kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan
untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk
pengerjaan suatu pesanan dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok pesanan
yang bersangkutan.
Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi
langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara
langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok
berdasarkan suatu tarif tertentu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi
untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk
atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah
untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara
keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.
Metode pengumpulan biaya produksi tergantung pada sifat pengolahan suatu
produk. Sifat pengolahan produk pada perusahaan manufaktur dibedakan ke dalam
dua golongan, yaitu: pengolahan produk dengan berdasarkan pesanan dan pengolahan
produk dengan berdasarkan produksi massa. Dengan demikian, metode dalam
pengumpulan biaya produksi juga dibedakan menjadi 2 metode, yaitu: metode harga
pokok pesanan (job order cost method), dan metode harga pokok proses (process cost
method).

B. Saran

Kita sebagai mahasiswa ekonomi Islam yang sangat berkaitan dengan akuntansi
hendaknya mengetahui lagi hal-hal yang berkenaan dengan akuntansi biaya, agar kita
memang benar-benar menjadi seorang akuntan yang bisa digunakan oleh orang
banyak terutama dilembaga lembaga yang membutuhkan skill kita.
DAFTAR PUSTAKA

Panggabean, Christine Djoeniarti. (2012). Pengertian dan Konsep Metode Harga


Pokok Pesanan. Diakses tanggal 15 Juni 2017 dari
http://joabeann2293.blogspot.co.id/2012/12/harga-pokok-pesanan.html

Anonim. (2014). Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan. Diakses
tanggal 15 Juni 2017 dari
http://rumah-akuntansi.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-konsep-metode-
harga.html

Anonim. (2017). Metode Pengumpulan Biaya Produksi. Diakses tanggal 15 Juni 2017
dari http://dosenakuntansi.com/metode-pengumpulan-biaya

Anda mungkin juga menyukai