Anda di halaman 1dari 7

Tugas Mata Kuliah

Studi Kelayakan Bisnis


Dosen : Dr. Hudi Kurniawan, SE,MM

USAHA JASA TITIP BARANG

Oleh:

Nama : Fadia Ifti Zanuba


Npm : 20210087
Kelas : Akuntansi 03

Fakultas Ekonomi
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga tugas
mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yg berjudul “Laporan Studi Kelayakan Bisnis Jastip Solo”
ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih
banyak atas bimbimgan dan ilmunya kepada Bapak Dr. Aris Edy Sarwono, M.Si, Ak selaku
dosen pengampu mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga
penulis berharap uluran tangan dari para pembaca untuk memberi kritik dan saran yang
membangun yang kemudian makalah ini dapat diperbaiki lebih baik lago.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih , semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan juga
pihak pembaca sekalian.
Sukoharjo, 5 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi kelayakan telah dikenal luas oleh masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak
dalam bidang dunia usaha dan bisnis. Bermacammacam peluang dan kesempatan yang ada
dalam kegiatan dunia usaha, menuntut perlu adanya penilaian tentang seberapa besar kegiatan
ataupun kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan kepada calon
pengusaha. Studi kelayakan juga sering disebut dengan feasibility study yang merupakan bahan
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima suatu gagasan usaha atau
proyek yang direncanakan atau menolaknya. Pengertian layak dalam penilaian sebagai studi
kelayakan maksudnya adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan
dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti
social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha atau proyek dalam arti social benefit, tidak selalu 2
2 menggambarkan layak dalam arti financial benefit dan begitu pula sebaliknya, hal ini
tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.
Era globalisasi ekonomi saat ini telah menggiring umat manusia dalam suatu interaksi
sosial akibat penemuan baru dalam bidang teknologi dan informasi. Tuntutan keunggulan kreasi
dan inovasi dalam aktifitas ekonomi sudah merupakan suatu keharusan . Hal ini telah
dirumuskan sebagai ekonomi kreatif yang bertumpu pada pengetahuan dan kreatifitas
masyarakat wirausaha sebagai “nilai jual “ sehingga mampu menjelma menjadi kekuatan baru
dalam memenangkan kompetisi dan pengembangan ekonomi.
Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun terus meningkat , hal ini disebabkan sedikitnya
lapangan pekerjaan sedangkan jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi terus
bertambah . Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan dengan orang yang
akan bekerja. Kondisi tersebut diperburuk dengan timbulnya aksi PHK dari beberapa perusahaan
yang mengalami kebangkrutan. Masalah pengangguran sebenarnya bisa diatasi jika Negara
mampu menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin , namun hal ini tidak mudah
terealisasi karena banyaknya kendala baik dari segi ekonomi maupun sumber daya manusia
(SDM) itu sendiri. Kondisi tersebut juga didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan
Perguruan Tinggi adalah lebih sebagai pecari kerja (job seeker) daripada pencipta kerja (job
creator).
Cara terbaik untuk menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia adalah dengan
menciptakan wirausahawan – wirausahawan muda . Dalam sebuah kesempatan Mantan Menteri
Perekonomian Hatta Rajasa bahwa untuk dapat menjadi negara maju paling tidak jumlah
wirausahawan Indonesia minimal dua persen dari jumlah total penduduk.Sayangnya saat ini
jumlah wirausahawan Indonesia masih kurang dari satu persen .Electronic Commerce atau yang
disingkat dengan E-Commerce menurut Kozinets,(2010) dalam Pradana, (2015) adalah proses
pembelian, penjualan,mentransfer atau bertukar produk, jasa atau informasi melalui jaringan
komputer melalui internet. Pangsa pasar e-commerce juga dapat diketahui melalui banyaknya
pengguna internet, baik dari segi pemerintahan maupun masyarakat umum.
1.2 Gambaran Umum Bisnis dan Potensi Bisnis
Saat ini semakin banyak pengguna internet dan meluasnya e-commerce yang tentu saja
merubah kebiasaan pola piker masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup yang berkaitan erat
dengan transaksi yang dilakukan atau biasa disebut menjual dan membeli ( berbelanja) produk
baik barang maupun jasa. Kemudahan dan kepraktisan di dalam berbelanja dapat dilakukan
dengan media elektronik (yang mengandalkan jaringan internet) atau sering disebut berbelanja
secara online. Belanja online dapat dilakukan dengan menggunakan jasa titip barang (Jastip) dan
melalui aplikasi online. Berikut adalah perbedaan jasa titip barang dan aplikasi online
Tabel 1.1 Perbedaan Jasa titip barang dan Aplikasi online

Jasa titip barang Aplikasi Online

Keaslian barang nya sudah pasti Belum terbukti keaslian barang nya

Tanpa Modal Modal minim

Jastip (Jasa titip) adalah usaha dibidang jasa yang menawarkan jasa titip membeli barang
seperti pakaian, makanan hingga barang elektornik. Usaha jastip ini muncul dikarenaan beberapa
factor seperti :
(1). Pengguna jasa tidak mempunyai waktu untuk membeli barang tersebut
(2). Pengguna jasa mencari barang yang tokonya atau barangnya tidak ada di daerah
tempat tinggal pengguna jasa tersebut
(3). Lebih banyak update promo nya
1.3 Data Pemilik

Nama : Fadia Ifti Zanuba


TTL : Jombang, 28 Oktober 2001
Status : Pelajar/ Mahasiswa
Npm : 20210087
Kelas : Akuntansi 03
Alamat: Sapen, Mojolaban, Sukoharjo
No telp: 085742545616

Anda mungkin juga menyukai