Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HARGA POKOK PESANAN


Dosen Pengampuh: Abdurahim M.pd

Oleh: Kelompok 4
1. Jamiludin
2. Muhammad fahmi
3. Mirnawati
4. Siti Mardiana Aini
5. Rosidayana

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PALAPA NUSANTARA
LOMBOK – NTB
TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan
cukup baik.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari pihak lain, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis setiap saat.
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif,
guna penulisan makalah yang lebih baik lagi. Harapan penulis, semoga makalah
yang sederhana ini dapat berguna bagi kita semua.

Sakra Barat, 20,Maret 2023


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan........................... 3
B. Karakteristik Biaya Pesanan.................................................................... 3
C. Kartu Biaya Pesanan................................................................................ 4
D. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan...... 4
E. Perbedaan Antara Akuntansi Perusahaan Manufaktur dan Akuntansi
Perusahaan Dagang..................................................................................
F. Harga Pokok Produksi............................................................................. 7
G. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan.......................... 8
H. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)............................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan
adalah mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Setiap kegiatan
produksi membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi ditujukan untuk
memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap
perusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik sangat penting karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan
kebijakan-kebijakan dalam pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian
dari proses perencanaan untuk menentukan tindakan bagi kegiatan produksi
dimasa yang akan datang. Memberikan informasi untuk menentukan tindakan
bagi kegiatan produksi. Memberikan gambaran bagi suatu perusahaan, di
samping itu juga perusahaan membutuhkan analisis selisih.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan?
2. Bagaimana karakteristik biaya pesanan?
3. Apa yang dimaksud kartu biaya pesanan?
4. Bagaimana pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok
pesanan?
5. Apa perbedaan antara akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi
perusahaan dagang?
6. Apa yang dimaksud harga pokok produksi?
7. Apa manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan?
8. Apa yang dimaksud kartu harga pokok (job order cost sheet)?

1
2

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan dalam makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan.
2. Untuk mengetahui tentang karakteristik biaya pesanan.
3. Untuk mengetahui tentang kartu biaya pesanan.
4. Untuk mengetahui cara pengumpulan biaya produksi dalam metode harga
pokok pesanan.
5. Untuk mengetahui tentang perbedaan antara akuntansi perusahaan
manufaktur dan akuntansi perusahaan dagang.
6. Untuk mengetahui tentang harga pokok produksi.
7. Untuk mengetahui tentang manfaat informasi harga pokok produksi per
pesanan.
8. Untuk mengetahui tentang kartu harga pokok (job order cost sheet).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan


Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya
produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode
harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan
maupun untuk per satuan.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan
tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi
total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk
dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan di
mana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara
terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam
pengertian yang lain, penentuan harga pokok pesanan adalah suatu sistem
akuntansi yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak
atau tumpukan produk yang spesifik.

B. Karakteristik Biaya Pesanan


1. Sifat produksinya terputus-putus tergantung pada pesanan yang diterima.
2. Bentuk produk tergantung dari spesifikasi pemesan.
3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan pada kartu biaya pesanan, yang
memuat rincian untuk masing-masing pesanan.
4. Total biaya produksi dikalkulasi setelah pesanan selesai.
5. Biaya produksi per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi
dengan total unit yang dipesan.
6. Akumulasi biaya umumnya menggunakan biaya normal.
7. Produk yang sudah selesai langsung diserahkan pada pemesan.

3
4

C. Kartu Biaya Pesanan


Kartu biaya pesanan adalah dokumen dasar dalam penentuan biaya
pesanan yang mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya
diakumulasi setiap batch atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan
bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik
yang dibebankan untuk suatu pesanan. File kartu biaya pesanan yang belum
selesai dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk persediaan dalam
proses
Syarat penggunaan metode harga pokok pesanan:
1. Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan
identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok
pesanan secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya
langsung (BBB dan BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB dan
BTKL).
3. BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap
pesanan yang bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan
atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
4. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
5. Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah
biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah
satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan kartu
harga pokok (job cost sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi
rekening kontrol barang dalam proses.

D. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan


Perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan biasanya
melakukan proses olah produk sesuai dengan pesanan yang ada dari pihak
luar. Biasanya perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan adalah
perusahaan percetakan, mebel, mesin dan masih banyak lainnya. Karakteristik
dari perusahaan yang menggunakan metode produksi berdasar pesanan adalah:
5

1. Proses produksi biasanya terjadi secara terputus-putus. Bila satu


pemesanan telah selesai dikerjakan, maka proses produksi diberhentikan.
Proses produksi baru berjalan lagi ketika ada pesanan yang datang.
2. Proses produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan yang ada, bukan
untuk memenuhi persediaan di gudang.
3. Produk yang dihasilkan biasanya sudah sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan pihak pemesan. Sehingga bisa saja barang yang dihasilkan akan
berbeda dengan pesanan lainnya. (baca juga: Tujuan Akuntansi Biaya)
Metode pengumpulan biaya yang didasarkan pada pesanan biasanya
memiliki produk dan jasa yang mudah untuk diidentifikasi menurut unit atau
kumpulan individu masing-masing menerima masukan bahan baku, tenaga
kerja, serta overhead pabrik. Pengumpulan biaya yang didasarkan pada tiap-
tiap pemesanan digunakan kartu harga pokok. Dan untuk memudahkan dalam
mencatat biaya-biaya langsung ke kartu harga pokok, maka nomor order
produksi harus dituliskan di atas kartu harga pokok di masing-masing
pesanan. Harga pokok per barang yang dihasilkan di dapat dengan cara berikut
ini:
Jumlah biaya produksi tiap pesanan
Harga pokok persatuan=
Jumlah produk yang dipesan
Contoh: Sebuah perusahaan mengerjakan pesanan 100 pesanan jas
hujan, dan diperlukan biaya-biaya berikut ini.
- Bahan baku : Rp 600.000
- Bahan tambahan : Rp 100.000
- Tenaga kerja : Rp 500.0000
- Overhead pabrik : Rp 150.000
- Jumlah dari biaya produksi : Rp 1.350.000
Maka harga satuan dari produk jasa hujan adalah:
Rp 1.350.000 : 100 buah = Rp 13.500 (per unit)
Sehingga harga jual dari jas hujan per unit dihargai Rp13.500,00.
Manfaat dari adanya informasi harga pokok pesanan adalah:
1. Dapat digunakan untuk menentukan harga yang akan diberikan kepada
pihak pemesan.
2. Memantau realisasi dari proses produksi.
6

3. Mempertimbangkan penerimaan ataupun penolakan terhadap pesanan


yang ada.
4. Digunakan untuk menghitung keuntungan dan kerugian yang didapat
perusahaan.
5. Menentukan harga dari pokok persediaan produk jadi dan produk yang
masih di dalam tahap proses.
Pengumpulan biaya produksi di dalam metode harga pokok pesanan
terdiri dari beberapa proses, yaitu:
1. Pencatatan biaya bahan baku utama, pada proses ini terbagi menjadi dua
proses yaitu proses pencatatan pembelian bahan baku utama dan catatan
pemakaian dari bahan baku.
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung. Biasanya memerlukan
pengumpulan dua jenis jam kerja yaitu, jam kerja total selama periode
tertentu dan jam kerja yang digunakan hanya dalam setiap pengerjaan
pesanan.
3. Pencatatan biaya overhead pabrik. Hal ini biasanya dibagi ke dalam
beberapa golongan, antara lain adalah biaya bahan penolong, biaya
reparasi, biaya tenaga kerja tak langsung, biaya yang timbul karena adanya
penilai terhadap aktiva tetap, serta biaya lainnya yang memerlukan uang
tunai langsung.
4. Pencatatan produk selesai. Harga produk yang suda jadi nantinya akan
dicatat dalam kartu persediaan dan kartu harga pesanan.

E. Perbedaan Antara Akuntansi Perusahaan Manufaktur dan Akuntansi


Perusahaan Dagang
Akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi perusahaan dagang
berbeda dalam hal rekening-rekening yang disajikan dalam laporan keuangan,
yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Di samping itu dalam perusahaan
manufaktur harus membuat laporan biaya produksi. Perbedaan keduanya
diuraikan sebagai berikut:
7

1. Perbedaan dalam neraca


Di dalam neraca perusahaan dagang, hanya terdapat satu rekening
persediaan barang, yaitu Persediaan barang dagangan, sedangkan rekening
persediaan dalam neraca perusahaan manufaktur meliputi persediaan
bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan barang dalam proses,
persediaan barang jadi dan persediaan suplai perlengkapan pabrik.
2. Perbedaan dalam laporan laba rugi
Perbedaan dalam laporan laba-rugi antara perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur terletak pada perhitungan harga pokok penjualan.
Pada perusahaan dagang barang tersedia untuk dijual diperoleh dengan
menjumlahkan persediaan awal dan pembelian bersih, sedangkan pada
perusahaan manufaktur diperoleh dengan menjumlahkan persediaan awal
barang jadi dan harga pokok produksi.

F. Harga Pokok Produksi


Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi dalam rangka untuk
menghasilkan barang atau produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi
dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
1. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah Bahan yang digunakan untuk menghasilkan
barang jadi dan secara fisik menjadi bagian dari produk tersebut.
Misalnya, pemakaian bahan berupa kulit, benang, paku, lem dan cat pada
perusahaan sepatu.
2. Biaya tenaga kerja langsung
Merupakan biaya yang dibayarkan kepada tenaga langsung Istilah
tenaga kerja langsung digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (karyawan)
yang terlibat langsung dalam pengolahan bahan langsung atau bahan baku
menjadi barang jadi. Misalnya upah yang dibayarkan kepada karyawan
bagian pemotongan atau bagian perakitan atau bagian pengecatan pada
perusahaan mebel.
8

3. Biaya overhead pabrik


Biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) adalah biaya
produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Misalnya
biaya tenaga kerja tidak langsung, bahan pembantu atau penolong, reparasi
dan pemeliharaan mesin, pemeliharaan gedung pabrik, biaya listrik pabrik,
biaya penyusutan mesin, dan lain-lain.

G. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan


Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi
harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen dalam:
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses
produknya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan
demikian biaya produksi pesanan yang satu akan berbeda dengan biaya
produksi pesanan yang lain, tergantung pada spesifikasi yang dikehendaki
oleh pemesan. Oleh karena itu harga jual yang dibebankan kepada
pemesan sangat ditentukan oleh besarnya produksi yang akan dikeluarkan
untuk memproduksi pesanan tertentu.
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan
Ada kalanya harga jual produk yang dipesan oleh pemesan telah
terbentuk di pasar, sehingga keputusan yang perlu dilakukan oleh
manajemen adalah menerima atau menolak pesanan. Untuk
memungkinkan pengambilan keputusan tersebut, manajemen memerlukan
informasi total harga pokok pesanan yang akan diterima tersebut.
Informasi total harga pokok pesanan memberikan perlindungan bagi
manajemen agar dalam menerima pesanan perusahaan tidak mengalami
kerugian.
3. Memantau realisasi biaya produksi
Jika suatu pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di
dalam memenuhi pesanan tertentu. Oleh karena itu, akuntansi biaya
digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap pesanan
9

yang diterima untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi


tertentu menghasilkan total biaya produksi pesanan sesuai dengan yang
diperhitungkan sebelumnya.
4. Menghitung laba atau rugi dap pesanan
Untuk mengetahui apakah suatu pesanan menghasilkan laba atau
tidak, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah
dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu. Informasi laba atau rugi
tiap pesanan diperlukan untuk mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam
menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena
itu, metode harga pokok pesanan oleh manajemen untuk mengumpulkan
informasi biaya produksi sesungguhnya keluarkan untuk tiap pesanan guna
menghasilkan informasi laba atau rugi tiap pesanan.
5. Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan batang dalam proses
yang disajikan neraca
Pada saat perusahaan dituntut untuk membuat pertanggungjawaban
keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan
berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca manajemen harus
menyajikan harga pokok persediaan barang jadi dan harga pokok yang
sampai dengan tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut,
manajemen perlu menyelenggarakan pencatatan biaya produksi untuk
setiap pesanan. Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan tersebut
manajemen dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan
yang telah selesai diproduksi, namun pada tanggal neraca belum
diserahkan kepada pemesan. Di samping itu, berdasarkan catatan itu pula
manajemen dapat menentukan harga pokok dari produk yang sampai
dengan tanggal penyajian neraca masih dalam proses pengerjaan.

H. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet)


Kartu harga pokok merupakan catatan penting dalam metode harga
pokok pesanan, kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu
yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk.
10

Biaya produksi untuk pengerjaan suatu pesanan dicatat secara rinci di dalam
kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya
produksi tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya
produksi langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung
dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya
produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang
menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode
harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan
maupun untuk per satuan.
Metode pengumpulan biaya produksi tergantung pada sifat pengolahan
suatu produk. Sifat pengolahan produk pada perusahaan manufaktur
dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu: pengolahan produk dengan
berdasarkan pesanan dan pengolahan produk dengan berdasarkan produksi
massa. Dengan demikian, metode dalam pengumpulan biaya produksi juga
dibedakan menjadi 2 metode, yaitu: metode harga pokok pesanan (job order
cost method), dan metode harga pokok proses (process cost method).

B. Saran
Kita sebagai mahasiswa ekonomi Islam yang sangat berkaitan dengan
akuntansi hendaknya mengetahui lagi hal-hal yang berkenaan dengan
akuntansi biaya, agar kita memang benar-benar menjadi seorang akuntan yang
bisa digunakan oleh orang banyak terutama dilembaga lembaga yang
membutuhkan skill kita. Amiiin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Panggabean, Christine Djoeniarti. (2012). Pengertian dan Konsep Metode Harga


Pokok Pesanan. Diakses tanggal 15 Juni 2017 dari
http://joabeann2293.blogspot.co.id/2012/12/harga-pokok-pesanan.html

Anonim. (2014). Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan. Diakses
tanggal 15 Juni 2017 dari
http://rumah-akuntansi.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-konsep-
metode-harga.html

Anonim. (2017). Metode Pengumpulan Biaya Produksi. Diakses tanggal 15 Juni


2017 dari http://dosenakuntansi.com/metode-pengumpulan-biaya

Anda mungkin juga menyukai