Disusun oleh :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,atas berkah dan rahmatnyalah kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tujuan untuk bisa
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang mungkin kami miliki. Makalah ini telah kami susun
dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami ingin menyampaikan banyak
terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Kesimpulan............................................................................................................12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mendesain sistem akuntansi biaya harus disesuaikan dengan sifat dan tipe
operasional yang dilakukan perusahaan. Untuk proses produksi yang besifat massal
atau kontinu, paling sesuai untuk menggunakan system perhitungan biaya berdasarkan
produk jadi dalam setiap periodenya. Sebagai hasilnya, setiap departemen harus
menentukan berapa total biaya yang terjadi di dalam departemen tersebut, baik yang
berasal dari unit produk yang telah selesai diproses maupun unit-unit produk yang
masih dalam proses. Pada setiap akhir periode, terdapat laporan terinci terkait total
biaya dan jumlah produk yang dihasilkan masing-masing departemen dlam bentuk
laporan biaya pokok produksi yang mana laporan ini sendiri juga berfungsi sebagai
buku pembantu. Pada makalah ini kana membahas pengertian dan karakteristik sitem
pembuatan laporan biaya pokok produksi, serta pembahasan terkait saldo persediaan
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
yang membebankan biaya yang terjadi ketika proses pembuatan barang berdasarkan
bagian dalam perusahaan yang terlibat yaitu departemen. Karateristik sistem ini akan
perdepartemen baik produk jadi atau produk setengah jadi. Sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses sering disebut dengan istilah Proses Costing. Proses costing
berarti semua biaya yang berkaitan dengan barang produksi akan dihitung berdasarkan
siapa yang memproses barang menjadi produk jadi. Karakteristik Sistem Perhitungan
dan berdasarkan biaya akan terjadi ketika pembebanan yang berbeda ketika
melakukan proses produksi. Oleh karena itu, setiap sistem dalam perhitungan biaya
Adapun ciri-ciri atau karatersitik sistem perhitungan biaya berdasarkan proses atau
3
4. Laporan biaya produksi akan dibuat pada setiap departemen sehingga depatteman
Pengetahuan mengenai aliran atau pergerakan fisik sangat penting karena aliran biaya
suatu produk mengikuti aliran fisik produk yang bersangkutan. Berikut klasifikasi secara
Pada aliraan produk secara berurutan, semua produk diproduksi melalui proses
yang sama dalam urutan yang sama. Bahan diproses mulai dari departemen
pertama dan mengalir melalui setiap departemen bagian yang ada di dalam
4
2. Aliran produk secara paralel (Parallel Product Flow)
digabungkan ke dalam suatu proses atau proses final untuk diselesaikan dan
ditransfer menjadi produk jadi. Berikut contoh aliran proses secara parallel.
Pada aliran ini produk berpindah antar departemen bagian yang berbeda dalam
satu departemen produksi, tergantung pada produk akhir seperti apa yang akan
dihasilkan. Setiap proses akan menghasilkan produk akhir seperti apa yang akan
5
Berikut contoh aliran proses secara selektif
Konsep dasar yang digunakan dalam sistem perhitungan biaya berdasaarkan pesanan
produksi (biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik). Perbedaan
mendasar dari sistem perhitungan biaya berdasarkan proses adalah bahwa biaya dapat
setiap departemen adalah biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
6
berasal dari unit produk yang dihasilkan di departemen sebelumnya, dan kemunglinan
merupakan penjelasan terkait pengguna biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik sampai akhirnya menghasilkan produk jadi dalam sistem perhitungan
berdasarkan proses.
dalam proses produksi oleh setiap departemen akan dibuatkan laporan pengguna
bahan sebagai dasar penyusunan laporan biaya pokok produksi. Terkait pengguna
bahan, tidak ada perbedaan, tidak ada perbedaan antara bahan langsung dan bahan
tidak langsung karena produk–produk yang dihasilkan sifatnya homogen dan standart.
7
2. Akuntansi untuk Tenaga Kerja
Berdasarkan sistem perhitungan biaya berdadasarkan proses, kartu jam kerja (time
clock card) merupakan dokumen yang dijadikan dasar perhitungan biaya tenaga
kerja seluruh karyawan perusahaan dan merupkan dasar alokasi pembebanan biaya
pembebanan biaya tenaga kerja dibayar di kisaran yang relatif sama karena produk
yang diproduksi bersifat homogen dan standar yang artinya biaya produksinya relatif
sama. Sementara biaya tenaga kerja departemen jasa dan pembantu dianggap
Pencetakan)
adalah biaya –biaya selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
8
yang ditentukan dimuka. Biaya overhead pabrik yang dibebankan diperoleh dari
perkalian antara tarif BOP dengan jumlah pembebanan aktual yang digunakan di
produk yang dihasilkan bersifat fluktuatif dari waktu ke waktu. Berikut rumus
Jan 05
Biaya Overhead Dpt.Pencampuran Rp.6.000.000 -
Rp.7.000.000
Biaya Overhead Dibebankan Dpt
Pencetakan
9
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, seluruh baiaya yang terjadi di
setiap departemen diikhtisiarkan dalam satu laporan biaya pokok produksi untuk
departemen atau pusat baiya seluruh satu periode, yang mana laporan tersubut
merupakan sarana untuk menyajikan jumlah unit produksi yang diproses, jumlah
akumulasi biaya produksi, dan perinciannya selama satu periode tertentu. Berikut 3
Informasi ini memuat jumlah produk masuk proses dan hasil dari pemrosesan
selama satu periode tertentu. Data kuantitas tersebut dinyatakan dalam unit
(seperti kilo, liter, dan lain-lain). Produk masuk proses berasal dari produk dalam
proses awal dan produk masuk proses pada periode tertentu. Sementara hasil
pemrosesan antara lain adalah produk jadi yang ditransfer ke gudang produk jadi
atau ke departemen berikutnya, produk dalam proses akhir dan produk hilang,
rusak , dan cacat apabula ada. Dengan demikian, jumlah unit yang diproses
2. Pembebanan Biaya
Informasi ini memuat jumlah biaya yang dibebankan, unit ekuivalen, dan biaya-
biaya produk per unit. Jumlah baiya produk yang dibebankan termasuk baiya
yang berasal dari saldo awal (kalau ada), biaya yang diperoleh dari departemen
yang bersangkutan. Untit ekuivalen adalah unit produksi dalam proses yang
diukur dengan satuan produk jadi yang digunakan untuk menghitung biaya per
untit untuk masing-masing elemen biaya. Sementara biaya produk per unit
10
diperoleh dengan membagi diantara biaya-biaya (biaya bahan, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik) dengan unit ekuivalen dari masing-masing
3. Pertanggungjawaban Biaya
produk selama satu periode. Penyerapan biaya tersebut antara lain pada produk
jadi yang ditransfer ke gudang atau departemen berikutnya, biaya produk dalam
proses akhir, dan baiay produk hilang, produk rusak, produk cacat apabila ada.
dibebankan ke damalam proses produksi. Jadi total biaya produk (produk jadi
dan dalam proses) harus sama dengan total biaya produksi (biaya bahan, tenaga
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12