Disusun Oleh:
KELAS R010
UNIVERSITAS JAMBI
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
Penetapan Biaya dan Biaya Produk Akumulasi dalam Lingkungan Produksi Batch.........................5
2.1 Penetapan Biaya Produk dan Layanan..............................................................................5
2.2 Arus Biaya di Perusahaan Manufaktur.............................................................................7
2.3 Jenis Sistem Pembiayaan Produk......................................................................................9
2.4 Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan..........................................................................10
2.5 Aspek lebih lanjut dari Aplikasi Overhead.....................................................................12
Penetapan Biaya Produksi dan Sistem Penetapan Biaya Produk Hibrid...........................................14
2.1 Perbandingan Biaya Pesanan Pekerjaan dan Biaya Proses.............................................14
2.2 Unit Setara: Konsep Utama.............................................................................................15
2.3 Ilustrasi Biaya Proses......................................................................................................15
2.4 Masalah lain dalam Biaya Proses....................................................................................16
2.5 Sistem Penetapan Biaya Produk Hibrid..........................................................................16
BAB III.....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
karunia-Nya sehingga makalah Akuntansi Manajemen Lanjutan ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
berhubungan dengan “Product Costing and Cost Accumulation in a Batch Production
Environment, serta Process Costing and Hybrid Product-Costing Systems”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing dan
memberi arahan kepada kami.
Kami sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena
itu kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak. Kami
selaku penyusun mengucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam klasifikasi biaya dalam perusahaan terdapat biaya produksi dan non
produksi. Biaya produksi adalah semua biaya yang terkait dengan pemerolehan dan
pembuatan suatu produk. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung
merupakan biaya utama atau prime cost, sedangkan biaya overhead merupakan biaya
konversi. Biaya ini akan masuk dalam neraca perusahaan sebagai nilai dari persediaan
yang dimiliki perusahaan manufaktur.
Pada biaya proses perhitungan harga pokok produksi per pesanan pada akhir periode
berdasarkan presentase penjualan pesanan terhadap penjualan total selama tahun yang
bersangkutan. Biaya-biaya yang terjadi tidak dikelompokkan menurut pesanan.. Harga
jual yang ditetapkan perusahaan adalah harga jual standar dimana perusahaan sudah
mempunyai daftar harga yang akan di bebankan pada pelanggan. Pengalaman
manajemen, harga bahan baku, dan faktor-faktor eksternal seperti harga pasar produk
sejenis dijadikan indikator perusahaan dalam merevisi kembali harga jualnya Agar
perusahaan dapat memiliki informasi biaya produk yang layak, maka perusahaan harus
menerapkan metode job order costing dengan pembebanan biaya overhead pabrik.
Metode ini mengelompokkan biaya-biaya yang tejadi kepada setiap pesanan. Biaya
bahan baku dicatat sebagai biaya aktual, biaya tenaga keda langsung dicatat sebagai
biaya aktual, dan biaya overhead pabrik dicatat dengan tarif dibebankan di muka.
4
3. Untuk mengetahui pembiayaan produk?
4. Untuk mengetahui biaya berdasarkan pesanan?
5. Untuk mengetahui aspek lebih lanjut dari aplikasi overhead?
6. Untuk mengetahui perbandingan biaya pesanan pekerjaan dan biaya proses?
7. Untuk mengetahui unit setara dalam konsep utama?
8. Untuk mengetahui ilustrasi biaya proses?
9. Untuk mengetahui masalah lainnya dalam biaya proses?
10. Untuk mengetahui sistem penetapan biaya produk hibrid?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajerial
Manajemen Biaya
6
Selain penyusunan laporan keuangan dan pengambilan keputusan internal ada
kebutuhan yang terus tumbuh untuk informasi biaya produk dalam hubungan antara
perusahaan dan berbagai organisasi luar. Seperti perusahaan listrik dan gas, biaya
produk rekaman untuk membenarkan peningkatan yang harus disetujui oleh badan
pengawas tingkat negara. Rumah Sakit tetap melacak biaya prosedur medis yang diganti
oleh perusahaan asuransi atau oleh pemerintah federal dibawah program Medicare.
Perusahaan manufaktur sering menandatangani kontrak biaya-plus dengan pemerintah,
dimana harga kontrak tergantung pada biaya manufaktur produk.
Kebutuhan biaya produk tidak terbatas pada perusahaan manufaktur salah satunya
adalah perusahaan dagang termasuk biaya untuk membeli dan mengangkut barang
dagangan dibiayai produk mereka. Produsen barang perolehan persediaan, seperti
produk pertambangan, minyak bumi, dan pertanian produk juga mencatat biaya
produksi barang-barang mereka. Peran biaya produk di perusahaan-perusahaan ini
identik dengan yang di perusahaan manufaktur. Contoh : nanas tumbuh dan dijual oleh
Dole yang diinventarisasi dengan biaya produk mereka sampai mereka jual, kemudian
biaya produk menjadi beban biaya barang yang dijual.
Output produksi perusahaan layanan dan organisasi nirlaba terdiri dari jasa yang
dikonsumsi karena mereka diproduksi. Karena jasa tidak dapat disimpan dan dijual
kemudian seperti barang-barang manufaktur, maka tidak ada biaya persediaan di
perusahaan industri jasa dan organisasi nirlaba. Namun, organisasi tersebut
membutuhkan informasi tentang biaya jasa produksi. Contohnya Bank, perusahaan
asuransi, restoran, penerbangan, firma hukum, rumah sakit, dan pemerintah kota semua
mencatat biaya produksi berbagai layanan untuk keperluan perencanaan, biaya kontrol,
dan pengambilan keputusan. Misalnya, dalam membuat keputusan tentang
menambahkan penerbangan dari Chicago ke Houston, manajemen United Airlines'
perlu mengetahui biaya terbang rute yang diusulkan. Sebelum membangun sebuah bank
cabang baru, manajemen Wachovia's ingin tahu biaya pemeliharaan cabang, serta
pendapatan tambahan untuk dihasilkan.
7
2.2 Arus Biaya di Perusahaan Manufaktur
Biaya produksi terdiri dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
produksi. Sistem biaya produk yang digunakan oleh perusahaan manufaktur
mempekerjakan beberapa perusahaan manufaktur lainnya. Ketika produksi berlangsung
semua biaya manufaktur ditambahkan ke akun persediaan Proses Kerja. Proses kerja
adalah persediaan yang telah lengkap sebagian. Sebuah beban untuk akun meningkatkan
valuasi berbasis biaya aset yang diwakili oleh yang belum selesai produk. Begitu
produk selesai, biaya produk mereka ditransfer dari persediaan Proses Kerja untuk
persediaan barang jadi. Hal ini dicapai dengan kredit untuk Proses Kerja dan debit untuk
Barang Jadi. Selama periode waktu ketika produk yang dijual, biaya produk dari
persediaan yang dijual akan dihapus dari barang jadi dan ditambahkan ke harga pokok
penjualan, yang merupakan beban periode dimana penjualan terjadi. Kredit ke barang
jadi dan debit untuk biaya pokok penjualan melengkapi. Beban Pokok Penjualan ditutup
ke rekening Laba-Rugi pada akhir periode akuntansi, bersama dengan semua biaya
lainnya dan pendapatan periode.
Contoh : Perusahaan Bradley Paper mempunyai beban biaya produksi berikut selama
20X1 :
8
Selama 20X1, produk seharga $ 60.000 selesai dan produk biaya $ 25.000 dijual
untuk $32.000. Bagan 3-2 menunjukkan aliran biaya melalui rekening manufaktur
Bradley Paper Company dan pengaruh biaya produk perusahaan pada perusahaan
neraca dan laporan laba rugi.
Prosedur akuntansi yang rinci yang digunakan dalam sistem biaya produk
-tergantung padajenis industri yang terlibat. Terdapat dua dasar prosedur yang
digunakan, yaitu :
9
Dalam lingkungan produksi, produk yang diproduksi di toko dibuat dalam volume
yang sangat rendah atau satu per satu. Contoh lingkungan kerja-toko seperti
pembangunan kapal, dan pembuatan pesawat terbang. Dalam lingkungan sekumpulan
produksi, beberapa produk yang diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil. Contohnya
pembuatan mebel, percetakan, dan produksi perahu.
Prosedur biaya akuntansi dirancang untuk menentukan biaya setiap pekerjaan. Maka
dari itu, biaya didapatkan untuk setiap pekerjaan yang dilakukan diatas rata-rata unit
produksi dalam pekerjaan biaya rata-rata per unit.
Sebagai contoh dalam Kantor Akuntan Publik. Misalnya, biaya yang ditugaskan
untuk tugas audit banyak cara yang sama, mereka ditugaskan untuk batch produk oleh
produsen furnitur. Prosedur yang sama yang digunakan untuk menentukan biaya
"kasus" di fasilitas perawatan kesehatan, untuk "program" di instansi pemerintah, untuk
meneliti "proyek" di perguruan tinggi, dan "kontrak" dalam konsultasi dan perusahaan
arsitektur.
10
2.4 Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan
1. Catatan Biaya-Pekerjaan
Dokumen yang mencatat biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik untuk pekerjaan tertentu. Dokumen ini mengikuti produk sejalan
dengan proses produksi. Jumlah seluruh biaya yang dicatat adalah total biaya untuk
pesanan tersebut.
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.
Biaya bahan baku adalah seluruh biaya yang digunakan mulai dari tahapan memperoleh
sampai dengan bahan siap untuk digunakan, yang meliputi harga bahan, ongkos angkut,
penyimpanan dan lain-lain. Kebanyakan fasilitas produksi, permintaan bahan secara
langsung dimasukkan kedalam komputer oleh departemen pengawas produksi.
Permintaan ini secara otomatis akan dikirimkan ke komputer digudang produksi. Ini
11
akan mengurangi aliran paperwork, meminimalkan kesalahan administrasi, dan
mempercepat proses sistem biaya.
Manajemen rantai pasokan yang berarti secara proaktif bekerja dengan beberapa
atau semua organisasi dalam rantai pasokan perusahaan untuk meningkatkan layanan
dan mengatur atau mengurangi biaya.
Biaya tenaga kerja langsung akan dicatat berdasarkan jam kerja yang telah
disiapkan. Catatan waktu ini merupakan sumber dokumen yang digunakan di
depatemen akuntansi biaya sebagai dasar dalam menambahkan biaya tenaga kerja
langsung pada persediaan barang dalam proses (produk setengah jadi yang terkontrol
atau tidak terkontrol, yang timbul sebagai akibat adanya ketidakseimbangan kapasitas)
dan catatan biaya kerja untuk beberapa proses pekerjaan.
Biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai bahan tidak langsung atau dibebankan
langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi, atau tujuan akhir biaya tertentu.
Menetapkan sebagian dari biaya overhead pabrik untuk produk tertentu. Tarif
dihitung sebagai bagian dari proses perencanaan suatu perusahaan pada awal periode,
biasanya setiap tahun atau semi tahunan. Tarif memberikan cara untuk membagi total
biaya overhead diantara semua unit produk yang dihasilkan selama periode tersebut.
12
Diberi label sebagai “yang telah ditentukan” tarif karena ditentukan sebelum periode
akuntansi dimulai.
Biaya overhead yang diterapkan mengacu pada biaya produksi tidak langsung yang
telah ditetapkan untuk barang-barang manufaktur. Manufaktur overhead diterapkan
dengan meningkatkan kerja di laporan Proses dengan debit dan mengurangi akun
overhead manufaktur dengan kredit. Proses ini biasanya terjadi berkali-kali selama
periode akuntansi sehingga informasi produk yang tepat waktu tersedia bagi manajer.
Overhead pabrik mencakup berbagai biaya produksi tidak langsung yang sangat erat
hubungannya dengan proses produksi. Jika satu berdasarkan volume cost driver yang
digunakan dalam menghitung tingkat biaya overhead yang telah ditentukan, maka harus
ada beberapa masukan produktif yang umum di semua produk perusahaan. Dalam
memilih cost driver berdasarkan volume, tujuannya untuk memilih masukan yang
bervariasi dalam pola yang paling mirip dengan pola biaya overhead.
13
Banyak yang menggunakan tarif biaya overhead didalam departemen perusahaan,
terkecuali hanya di seluruh departemen produksi. Hal ini biasanya menghasilkan tugas
yang lebih akurat dari biaya overhead ke produk perusahaan.
Tahap pertama
Tahap kedua
14
Pada tahap kedua, seluruh biaya produksi overhead yang terakumulasi di setiap
departemen produksi. Proses ini disebut aplikasi overhead. Pada tahap dua, masing-
masing departemen produksi memiliki tingkat biaya overhead yang telah ditentukan
sendiri. Angka ini sering didasarkan pada biaya driver yang berbeda. Proses ini disebut
dengan aplikasi overhead atau penyerapan overhead.
1) Aliran Biaya
Aliran biaya melalui akun buku besar serupa dalam dua sistem : Melalui Pekerjaan
dalam Proses, ke Barang Jadi, ke Harga Pokok Penjualan. Dalam operasi produksi
berurutan, setiap departemen membuat akun Proses Kerja sendiri.
Akun kerja dalam proses terdiri dari pekerjaan individu dalam sistem biaya pesanan
pekerjaan. Dimana Bahan Langsung, Tenaga Kerja Langsung, dan Overhead
Manufaktur masuk ke dalam Pekerjaan Barang Jadi Harga Pokok Penjualan.
Sedangkan Biaya Proses untuk Bahan Langsung, Tenaga Kerja Langsung, dan
Overhead (Konversi) pada akun kerja dalam proses ini terdiri dari produk individual
dalam sistem biaya proses. Ketika tenaga kerja langsung relatif kecil proporsinya
dengan bahan langsung dan overhead, sering digabungkan dengan overhead.
15
2.2 Unit Setara: Konsep Utama
Biaya diakumulasi untuk periode waktu tertentu, untuk produk dalam inventaris
pekerjaan-dalam-proses. Produk dalam inventaris pekerjaan dalam proses di awal dan
akhir periode hanya selesai sebagian.
Satuan ekivalen adalah konsep yang menyatakan produk jadi sebagian sebagai
sejumlah kecil produk jadi.
Contohnya : Jones mengeluarkan $ 27.600 dalam biaya produksi untuk 11.500 unit
yang setara. Berapa biaya Jones per unit yang setara untuk periode tersebut?
a. $ 1. 84
b. $ 2. 76
c. $ 2. 40 => Penyelesaian : $ 27, 600 ÷ 11, 500 unit setara = $ 2. 40 per unit setara.
d. $ 2. 90
Dengan pendekatan ini, semua unit yang diselesaikan selama suatu periode
diasumsikan dimulai dan diselesaikan selama periode tersebut. Unit ekivalen dihitung
tanpa membedakan apakah aktivitas manufaktur terjadi pada periode saat ini atau
periode sebelumnya.
Langkah 4: Menganalisis total biaya untuk menentukan biaya produksi selesai dan biaya
persediaan barang dalam proses akhir.
16
Biaya Aktual : Biaya yang sebenarnya dari overhead produksi dimasukkan kedalam
Proses Kerja Investaris.
Beberapa proses produksi memiliki elemen yang mirip dengan lingkungan biaya
pekerjaan maupun lingkungan biaya proses, dan perusahaan beralih ke sistem ketiga
(hibrid) yang dikenal sebagai biaya operasi.
Contoh : Pembuatan jus buah membutuhkan proses konversi yang serupa tetapi
bahan langsung berbeda (misalnya pemanis buatan versus gula).
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
Dalam biaya pesanan pekerjaan, biaya ini diakumulasikan berdasarkan pesanan
pekerja dan dicatat pada lembar biaya pekerjaan. Dalam biaya proses, biaya
diakumulasikan berdasarkan departemen, dan Proses Kerja memiliki laporan produksi
setiap bacth produk. Beberapa produk identik dengan biaya rendah. Namun, keduanya
mempunyai tujuan yang sama yaitu memiliki tujuan akhir yang sama - penugasan biaya
produksi unit. Biaya diakumulasi untuk periode waktu tertentu, untuk produk dalam
inventaris pekerjaan-dalam-proses. Produk dalam inventaris pekerjaan dalam proses di
awal dan akhir periode hanya selesai sebagian. Satuan ekivalen adalah konsep yang
menyatakan produk jadi sebagian sebagai sejumlah kecil produk jadi. Beberapa proses
produksi memiliki elemen yang mirip dengan lingkungan biaya pekerjaan maupun
lingkungan biaya proses, dan perusahaan beralih ke sistem ketiga (hibrid) yang dikenal
sebagai biaya operasi.
3.2 Saran
Saran penyusunan terhadap makalah yang berjudul “Product Costing and Cost
Accumulation in a Batch Production Environment, serta Process Costing and Hybrid
Product-Costing Systems”, yakni masih banyaknya teori-teori yang berkaitan, sehingga
kami menyarankan untuk mencari lagi teori-teori tersebut. Selain itu kami juga
mengharapkan masukan terhadap makalah ini agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan pembaca mengenai “Product Costing and Cost
Accumulation in a Batch Production Environment, serta Process Costing and Hybrid
Product-Costing Systems”.
19
DAFTAR PUSTAKA
Garisson, Ray H, Eric W Noreen dan Peter C Brewer. 2006. Managerial Accounting.
Jakarta: Salemba Empat.
20
21
22