OLEH
Priska Adela
Ariandy 201722075
BANJARMASIN
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-
Nya yang tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Biaya
berdasarkan Aktivitas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
senantiasa penulis terima dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi kepada saudara-saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan
dapat memberikan semangat untuk membawa sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah
SWT meridhoi segala usaha dan langkah kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Biaya per unit juga merupakan hal penting untuk perusahaan jasa, karena
perusahaan jasa harus mengidentifikasi unit jasa yang disediakan. Misalnya pada
bengkel sepeda motor, unit jasa berupa pekerjaan yang dilakukan pada motor
pelanggan secara individu diantaranya servis ringan, ganti oli, turun mesin atau yang
lain. Atas setiap pekerjaan harus dibebankan secara individual pada masing-masing
pekerjaan.. Perusahaan jasa juga menggunakan informasi biaya per unit untuk
menentukan profitabilitas, kelayakan untuk menawarkan layanan baru, membuat
keputusan harga dan lain-lain. Perusahaan jasa nirlaba harus melacak biaya-biaya
untuk memastikan bahwa mereka memberikan jasa dengan biaya yang efisien.
Secara konseptual, biaya per unit (unit cost) adalah biaya total yang
berhubungan yang dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi. Namun, untuk bisa mengukur total biaya kita harus mendefinisikan biaya
produk terlebih dahulu. Ingat bahwa biaya produk tergantung pada tujuan manajerial
yang ingin dipenuhi (different costs for different purposes). Misalnya, biaya produk
didefinisikan sebagai jumlah dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead. Definisi ini diperlukan hanya untuk tujuan pelaporan keuangan
eksternal. Pengukuran biaya (cost measurement) meliputi penentuan nilai dari bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead yang digunakan dalam produksi. Adapun
proses menghubungkan biaya dengan unit yang diproduksi setelah biaya diukur
disebut pembebanan biaya (cost assignment).
Perusahaan jasa juga memerlukan informasi biaya per unit. Pada dasarnya
untuk menghitung biaya per unit antara perusahaan jasa maupun perusahaan
manufaktur adalah sama. Pertama sekali, perusahaan jasa harus mengidentifikasi unit
jasa yang disediakan dan mengidentifikasi total biaya untuk unit jasa yang
disediakan.
Contoh:
Sebuah perusahaan roda mobil memperkirakan bahwa overhead untuk tahun tersebut
adalah Rp75.000.000,00 dan produksi yang diharapkan sebesar 150.000 unit, maka
tarif overheadnya
= Rp.75.000.000 = Rp 500
150.000
4. Jam mesin
5. Bahan Langsung
Contoh Kasus:
jenis telepon, yaitu telepon reguler dan telepon tanpa kabel. Berikut adalah data
Mudah diaudit, karena jumlah cost driver tidak terlalu banyak sehingga
memudahkan auditor untuk melakukan proses audit.
Mudah diterapkan, karena tidak banyak memakai cost driver dalam
pengalokasian biaya overhead pabrik, sehingga memudahkan manajer
melakukan perhitungan.
2. Adanya keragaman produk (product diversity) yang berarti bahwa masing- masing
produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi yang berbeda.
Sistem biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Cost System = ABC System),
pertama kali menelusuri biaya aktifitas dan kemudian ke produk. Oleh sebab itu ABC
merupakan proses dua tahap, tetapi pada tahap pertama menelusuri biaya overhead ke
aktifitas bukan ke unit organisasi seperti pabrik dan departemen. Tahap kedua yaitu
pembebanan biaya produk dengan menekankan pada penelusuran langsung dan
penelusuran penggerak.
Perbedaan utama dari metode tradisional dengan ABC adalah pada sifat dan
jumlah penggerak biaya yang digunakan. ABC menggunakan biaya aktifitas
berdasarkan unit maupun non unit. Kalkulasi biaya ABC menghasilkan biaya produk
yang semakin akurat.
Dari perspektif manajerial, sistem ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi
biaya produk yang akurat, tetapi juga menyediakan informasi tentang biaya dan
kinerja dari aktifitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya secara
akurat ke objek biaya selain produk.
1. Tahap Pertama
Tahap pertama dari sistem ABC adalah mengidentifikasi aktifitas, biaya dikaitkan
dengan masing-masing aktifitas, dan aktifitas serta biaya yang berkaitan dibagi
kedalam kumpulan yang sejenis. Suatu perusahaan kemungkinan mempunyai
beratus-ratus aktifitas yang berbeda, perusahaan menentukan driver aktifitas yang
berkaitan dengan setiap aktifitas dan menghitung masing-masing tarif overhead,
sehingga menghasilkan ratusan tarif overhead.
a. Identifikasi aktifitas
2. Tahap Kedua
Biaya dari setiap kelompok overhead ditelusur ke produk Fokus dari sistem ABC
adalah aktivitas sehingga identifikasi aktivitas menjadi langkah pertama dalam ABC.
Aktivitas merupakan tindakan-tindakan yang harus diambil atau setiap pekerjaan
yang dilakukan. Setelah teridentifikasi, dicari atribut aktivitas untuk menjelaskan dan
mengklasifikasikan aktivitas lebih lanjut. Atribut aktivitas (activity attribute) adalah
jenis informasi keuangan maupun non keuangan yang menggambarkan setiap
aktivitas. Atribut aktivitas digunakan untuk mengelompokkan aktivitas terkait ke
dalam kelompok-kelompok yang menjadi landasan bagi pengelompokan biaya
sejenis. Aktivitas yang berkaitan dikelompokkan untuk membentuk kumpulan sejenis
yang: (a) secara logika berkolerasi dan (b) memiliki rasio konsumsi yang sama untuk
setiap produk.
Kumpulan aktivitas diklasifikasikan menjadi salah satu dari empat kategori umum
aktivitas berikut ini:
Dengan menggunakan kasus Ijen Corporation, berikut ini adalah informasi tambahan
terkait dengan rincian aktivitas yang dilakukan selama proses produksi.
Perhitungan biaya dengan ABC :
Hasil kalkulasi biaya produk dengan menggunakan ABC menunjukkan
perbedaan yang signifikan dengan kalkulasi produk menggunakan tarif pabrik
maupun tarif departemental. Dengan ABC, biaya telepon tanpa kabel jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan biaya telepon reguler, yakni lebih dari dua kali lipatnya.
Bandingkan dengan kalkulasi menggunakan tarif pabrik maupun tarif departemental
yang menghasilkan biaya telepon tanpa kabel dan biaya telepon reguler yang tidak
terpaut terlalu jauh.
Kelebihan dari sistem ABC
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perhitungan biaya per unit produk, yaitu total biaya yang berkaitan dengan unit
produksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Ada dua cara yang lazim digunakan untuk mengukur biaya yang berhubungan
dengan produksi yaitu : (1) Kalkulasi Biaya Aktual, dan (2) Kalkulasi Biaya Normal.
Sistem biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Cost System = ABC System).
Tahap pertama dari sistem ABC adalah mengidentifikasi aktifitas, biaya dikaitkan
dengan masing-masing aktifitas, dan aktifitas serta biaya yang berkaitan dibagi
kedalam kumpulan yang sejenis. Pada tahap kedua, biaya dari setiap kelompok
overhead ditelusuri ke produk, dengan menggunakan tarif kelompok yang telah
dihitung.
3.2 Penutup
Demikian makalah yang dapat kami sajikan. Kritik dan saran yang konstruktif
sangat kami harapkan demi perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
menambah khasanah pengetahuan bagi semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiri, S., dan Sulastiningsih. 2004. Akuntansi Manajemen: Sebuah Pengantar. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.