Kompetitif Nama Sherly Martina Dwiyanti NIM 1950210080
Menurut Wilkinson sistem informasi adalah suatu kerangka kerja untuk
mengordinasikan sumberdaya (manusia dan komputer) untuk mengubah data menjadi informasi. Sedangkan menurut John F. Nasbit dan Martin B. Robert dalam Leidner (1994) mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah kombinasi dari semua sumberdaya (manusia, alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian) untuk menata jaringan komunikasi yang penting, mengolah transaksi tertentu untuk membantu pihak manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Davis dan Olson dalam Leidner (1994) mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari elemen mesin dan orang terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Jadi, sistem informasi sangat berkaitan erat dengan komputer dan teknik pengambilan keputusan. Data adalah fakta-fakta yang diperoleh baik berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar, maupun suara. Sedangkan informasi adalah semua data yang telah diolah dan bermanfaat bagi pengguna untuk mengambil sebuah keputusan. Semakin tinggi kualitas informasi maka akan menentukan efektivitas pengambilan keputusan. Menurut Wahyudi Kumorotomo, terdapat tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi yaitu akurasi, ketepatan waktu dan relevansi. Sedangkan syarat-syarat informasi yang baik yaitu: a. Ketersediaan b. Mudah dipahami c. Relevansi d. Bermanfaat e. Tepat Waktu f. Keandalan g. Akurat Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila sebuah perusahaan mengembangkan beberapa atribut agar dapat mengungguli perusahaan pesaing. Menurut Porter, keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk mendapat keuntungan diatas laba yang mempu diraih perusahaan pesaingnya (dalam industri yang sama). Selain itu, Porter juga menetapkan strategi generik yang dibedakan menjadi tiga katagori yaitu cost leadership, diferensiasi, dan fokus. Perusahaan dapat memilih kategori tersebut setelah mereka menentukan analisis lingkungan untuk menentukan peluang dan ancaman. Sedangkan menurut Bharadwaj, keunggulan kompetitif adalah hasil dari penerapan strategi yang memanfaatkan sumberdaya yang ada pada perusahaan. Sumber dari keungulan kompetitif ini diperoleh dari keahlian dan asset yang unik. Keahlian unik yang dimaksud adalah kemampuan perusahaan untuk menjadikan karyawan sebagai bagian untuk mencapai keunggulan kompetitif itu sendiri. Perusahaan dapat mengembangkan keahlian karyawannya dengan baik sehingga akan sulit ditiru oleh para pesaingnya. Karena strategi yang berbasiskan sumberdaya manuasia sangat sulit dilakukan. Sedangan asset unik yang dimaksud adalah sumberdaya nyata yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan strategi bersaingnya. Apabila kedua sumber ini digunakan maka akan mendukung kinerja perusahaan. Strategi bisnis telah digali melalui beberapa teori. Tugas utama perusahaan adalah menemukan posisi yang akan membuat perusahaan mampu bertahan dan menang dari pesaing. Berikut tiga macam strategi kompetitif yang dapat dilakukan perusahaan: a. Cost Leadership Menurut Porter, suatu perusahaan dikatakan unggul dari pesaing jika perusahaan memproduksi barang yang sejenis dengan biaya yang lebih murah. Untuk mencapai biaya yang terjangkau perusahaan tersebut harus bekerja dengan optimal (bekerja dengan efektif dan efisien). Hal ini sangat sulit untuk dilakukan. Tetapi pada era digital sekarang ini akan sangan menungkinkan dengan adanya sistem informasi. b. Kualitas Unggul dan Terbaik Konsumen akan lebih memilih produk berkualitas dengan harga yang terjangkau. Kualitas yang baik akan lebih dicari oleh konsumen. Dengan adanya hal tersebut perusahaan harrus menerapkan yang namanya perbaikan kualitas secara terus menerus (Continuous Improvement). Continuous Improvement adalah strategi untuk memperbaiki produk yang dihasilkan secara terus menerus. Strategi ini sudah diterapkan dan dikembangkan di Jepang. c. Strategi Inovasi Agar perusahaan tetap unggul dibandingkan perusahaan lain, maka perusahaan haru mempunyai nilai lebih disbanding perusahaan lain. Berikut merupakan cara mendapat nilai lebih dari perusahaan lain: a) Membuat produk baru b) Mencari pangsa pasar baru c) Mengembangan metode manajemen baru d) Mencari sinergi-sinergi baru e) Melakukan hal lain yang belum ada sebelumnya Dengan adanya sistem informasi yang canggih sangat membuka peluang bagi perusahaan untuk menciptakan inovasi seluas-luasnya.dengan adanya inovasi akan membangun keunggulan kompetitif perusahaan. Referensi
Arifin, Johan. “Peran Sistem Informasi Dalam Menciptakan Keunggulan Kompetitif
Melalui Transformasi Teknologi.” Sinergi 7, no. 2 (2005) -30 September, 2020- https://journal.uii.ac.id/Sinergi/article/view/894/811 Widajanti, Emi. “Peran Strategi Operasi Dalam Mencapai Keunggulan Kompetitif Bagi Perusahaan” Ekonomi Dan Kewirausahaan 14, no. 1 (2014) -30 September, 2020- http://www.ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Ekonomi/article/view/836/691 Djumiarti, Titik. Sistem Informasi Manajemen (Buku Ajar, Fisip Undip, Semarang, 2008). https://core.ac.uk/download/pdf/11710213.pdf Prasojo, Lantip Diat. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press, 2013.