Anda di halaman 1dari 20

BAB Vll

SISTEM PENGOLAHAN DATA

Setelah mempelajari bab ini, Mahasiswa diharapkan mampu


menjelaskan perbedaan penyimpanan dam pengolahan informasi
secara tradisional vs penyimpanan dan pengolahan informasi
dengan menggunakan database.

A. Pengolahan Data Secara Tradisional


Data adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia ini. Hampir semua
bidang kehidupan membutuhkan data. Contoh data yang selama ini dijumpai adalah
data siswa, data penduduk, data penjualan dan pembelian, dan lain-lain.

Data dapat diolah secara “tradisional” dengan mengguna kan buku catatan,
atau (lebih canggih sedikit) dengan memanfaatkan program komputer seperti Ms
Excel. Pengolahan data secara tradisional ini memang efektif jika data yang diolah
tidak terlalu banyak. Misalnya data siswa di satu sekolah saja. Namun, jika Anda
adalah petugas Dinas Pendidikan Kota atau Provinsi, maka satu program Ms. Excel
saja tidak akan mampu menampung atau mengolah data siswa di satu kota atau
provinsi tersebut. Apalagi nasional (kalau mau Ujian Nasional, misalnya).

Sekarang peranan basis data sangatlah menonjol. Pemrosesan basis data


menjadi perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai
institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya mempercepatperolehaninformasi,
tetapi juga dapatmeningkatkanpelayanankepadapelanggan. Hal ini pulalah yang
mendorong banyak perusahaan yang menggunakan pemrosesan manual mulai
beralih memanfaatkan basis data.

Basis Data merupakan komponen dalam sebuah Sistem Informasi, karena


Basis Data (Database) menjadi tempat untuk menyimpan dan mengorganisasikan
seluruh data yang ada dalam sistem untuk menghasilkan informasi-informasi secara

128
tepat, akurat dan bermanfaat. Basis Data (DataBase) dapat dibayangkan sebagai
sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah almari arsip dan berwenang untuk
mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal sebagai
berikut:

1) Memberi sampul/map pada kumpulan/bundel arsip yang akan disimpan.


2) Menentukan kelompok/jenis arsip.
3) Memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada
setiap sampul/map.
4) Menerapkan arsip-arsip tersebut dengan cara/urutan tertentu dalam
almari dll.

Basis Data dan Lemari Buku memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama.
Prinsipnya adalah pengaturan data , dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan
kecepatan dalam pengambilan kembali data. Perbedaannya hanya terletak pada
media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari besi
atau kayu, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti
disk (disket atau harddisk). Tidak semua bentuk penyimpanan data secara
elektronis bisa disebut basis data, yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah
pengaturan, pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian data yang akan di
simpan sesuai fungsi/jenisnya.

a. Basis Data Tradisional


Basis data secara tradisional tersimpan dalam berbagai media seperti
kertaskerja, dokumen, fotodan lain-lain. Bentuk penyimpanan ini merupakan
bentuk dokumen fisik yang mungkin tersimpan dalam berbagai tempat, Bentuk
penyimpanan seperti ini memiliki kelemahan dalam hal pengelolaan data.
Kelemahan tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

Data terpecah-pecah sehingga sulit dalam berbagai proses pemindahan dan


transfer Memiliki media dan struktur penyimpanan yang bervariasi. Hal ini
menyulitkan dalam proses penyesuaian data. Pencarian yang lambat akibat bentuk
penyimpanan secara fisik, yang mengharuskan seseorang membuka berbagai
lembar atau dokumen yang banyak.

129
Bentuk fisik dalam basis data tradisional cenderung bersifat sektoral yang
hanya ditujukan untuk keperluan-keperluan tertentu. Penggunaan data secara
bersama-sama untuk berbagai tujuan menjadi sangat sulit.
b. Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan
Keterbatasannya

1) Sistem File Tradisional


Record-record yang disimpan dalam file dan disimpan dengan cara
terpisah. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu
program file aplikasi saja. Sistem ini disebut juga dengan Sistem
Pemrosesan File

2) Keterbatasan Sistem File Tradisional


a) Kerangkapan data(Redundansi data) dan Inkonsistensi data
b) Kesukaran dalam mengakses data
c) Data terisolir
d) Data dependence
e) Keamanan data

3) Sistem Basis Data


Suatu kumpulan file-file yang mempunyai keterkaitan antara
satu file dengan file lainnya.

4) Keterbatasan Sistem Basis Data


a) Memerlukan tenaga ahli
b) Perangkat lunak mahal
c) Butuh daya listrik yang besar
d) Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi
e) Prosedur backup dan recovery sulit
f) Pemeliharaannya butuh waktu lama karena ukurannya besar.

130
B. Pengolahan Data Dengan Pendekatan Database
Manajemen Data merupakan bagian dari manajemen Sumber Daya
Informasi. Sumber Daya Data disimpan dalam data sekunder yang dapat berbentuk
berurutan (sequential), atau akses langsung (direct access), magnetic
tape merupakan media penyimpanan sequential, magnetic disk merupakan media
penyimpanan akses langsung serta compact disk merupakan media penyimpanan
yang canggih dan dapat menyimpan data.

Sebelum orang mengenal database, banyak mengalami kesulitan dalam


manejemen data. Konsep database dibangun diatas indeks dan kaitan untuk
mencapai suatu hubungan logis antara beberapa file.

Perangkat Lunak yang mengelola database disebut sistem manajemen


database (database management system) – DBMS- yang memberikan keuntungan
yang nyata bagi yang menggunakan komputer sebagai suatu sistem informasi.
Semua DBMS memiliki pengolah bahasa deskripsi data (data description language
processor) yang digunakan untuk menciptakan database, mengelola serta
menyediakan isi database. Orang yang bertanggung jawab atas database dan DBMS
adalah pengelola database (database administration) – DBA.

a. Hirarki Data

Dalam mengorganisasikan data dikenal istilah hirarki data yang


terdiri dari : elemen data (field), record dan file.

Yang disebut dengan elemen data (data element) adalah unit data
terkecil, tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti. Dalam record gaji,
elemen data (field) berupa nama, nomor pegawai, nomor jaminan sosial,
upah dan jumlah tanggungan keluarga. Record, merupakan hirarki setingkat
lebih tinggi dari elemen data. Satu record terdiri dari semua elemen data
(field) yang berhubungan dengan obyek atau kegiatan tertentu.
Semua record sejenis disusun menjadi satu file. File adalah
kumpulan record data yang berhubungan dengan suatu subyek tertentu.

131
b. Manajemen Data

Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya


informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber
daya perusahaan akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi
pengguna/pemakai.

Kegiatan Manajemen data :

1) Pengumpulan Data
2) Integritas dan pengujian
3) Penyimpanan
4) Pemeliharaan
5) Keamanan
6) Organisasi
7) Pengambilan.

c. Penyimpanan Sekunder

Semua komputer meliputi sejenis penyimpanan sekunder untuk


melengkapi penyimpanan yang berada dalam CPU dengan mengacu pada
penyimpanan berurutan dan penyimpanan akses langsung.

Penyimpanan berurutan, adalah suatu organisasi atau penyususunan


data di suatumedium penyimpanan yang terdiri dari satu record mengikuti
satu record lain dalam suatu urutan tertentu.. sebagian media penyimpanan
komputer hanya dapat memproses data yang disusun secara
berurutan. Contohnya yaitu Pita magnetic.

Penyimpanan akses langsung (direct access strorage). Adalah suatu


cara mengorganisasikan data yang memungkinkan record-record ditulis dan
dibaca tanpa pencarian secara berurutan. DASD (direct access strorage
device), unit perangkat keras yang memungkinkan penyimpanan secara akses
langsung , alat ini memiliki mekanisme membaca dan menulis langsung
yang dapat diarahkan ke lokasi manapun dalam medium
penyimpanan, piringan magnetik, floopy disk , hard disk dan compact disk

132
DASD adalah medium file master yang baik. File master adalah
gambaran konseptual dari salah satu sumber daya perusahaan atau elemen
lingkungan sebagai contoh adalah file master persediaan, piutang, pelanggan
dsb. Penggunaan DASD lainnya adalah sebagai medium penyimpan
sementara untuk menampung data semi terproses. Piringan magnetik telah
terbukti tidak terkalahkan sebagai DASD. Teknologi DASD baru
adalah Compact Disk, Laser Disk atau Optical Disk, menggambarkan data
dengan kombinasi goresan-goresan halus diatas permukaan piringan yang
diciptakan oleh sinar laser. Goresan-goresan ini berupa parit-parit yang
dibakar atau dicetak diatas permukaan piringan. Sinar laser berintensitas
rendah digunakan untuk membaca goresan-goresan tersebut.

d. Hubungan Penyimpanan Sekunder dengan Pemrosesan

Ada dua cara dalam mengolah data. Pengolahan batch dan


pengolahan on-line. Pengolahan batch mencakup pengumpulan semua
transaksi dan pemrosesan sekaligus, dalam batch. Pengolahan on-
line mencakup pengolahan transaksi satu persatu, kadang pada saat transaksi
itu terjadi transaksi lain. Karenanya berorientasi transaksi maka sering
disebut pemrosesan transaksi.

Pengolahan Batch dapat dilaksanakan dengan menggunakan media


penyimpanan berurutan atau akses langsung. Kelemahan sistem ini adalah
kenyataan bahwa file baru menjadi mutakir setelah dilakukan siklus harian.
Ini berarti manajemen tidak selalu memiliki informasi paling mutakir yang
menggambarkan sistem fisik.

Pengolahan on-line memerlukan akses langsung, dikembangkanuntuk


mengatasi file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang
memungkinkan pengolahan on-line adalah penyimpanan piringan magnetik.

Sistem real-time adalah suatu sistem yang mengendalikan sistim


fisik. Sistem ini mengharuskan komputer merespons dengan cepat pada
status sistem fisik. Istilah realtime digunakan untuk menggambarkan
sistem on-line yang bereaksi pada kegiatan sistem fisik secara cukup cepat

133
sehingga dapat mengendalikan sistem itu. Sistem ini adalah bentuk khusus
dari sistem on-line yang diperluas kemampuannya dengan menggunakan
sumber daya konseptual untuk menentukan operasi dari sistem fisik.

e. Kebangkitan Era Database

Pada era sebelum dipergunalkannya database, terdapat kendala pada


medium penyimpanan, dimana record pada pita magnetik harus diproses
secara berurutan. Oleh karenanya dicari jalan keluar dengan cara mengarah
ke organisasi logis (logical organization) yaitu mengintegrasikan data dari
beberapa lokasi fisik yang berbeda dan merupakan cara pengguna melihat
data. Selanjutnya berbagai cara dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut dengan menggunakan integrasi logis, yaitu
menggunakan inverted files dan linked list.

Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan
tertentu dan dirancang untuk memecahkan masalah yang berupa permintaan
manajer atas suatu laporan yang hanya mendaftarkan record–record tertentu
dari file.

Linked list adalah suatu field yang berisi link atau pointer. File yang
berisi link field disebut linked list dan berfungsi menghindari penggunaan
indeks untuk mendapatkan akses yang lebih cepat.

Inverted file dan linked list memberikan suatu cara untuk


mengintegrasikan secara logis record-record yang tersebar secara fisik
dalam satu file

Integrasi logis antara beberapa file. Suatu modifikasi bahasa


pemrograman COBOL dengan menggunakan link untuk saling
menghubungkan record-record dalam satu file dengan record-record yang
berhubungan secara logis di file-file lain. Sistem ini disebut IDS (integrated
data store) dan merupakan langkah awal menuju satu database terintegrasi
dari beberapa file.

f. Konsep Database

134
Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,
diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan
pengambilan kembali. Integrasi lagis dari record-record dalam banyak file
ini disebut konsep database yang bertujuan untuk meminimumkan
pengulangan data (duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalam
beberapa file) dan mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat
perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang
memproses data).

Independensi data diperoleh dengan menempatkan spesifikasi data


dalam tabel data dan kamus yang terpisah secara fisik dari program.
Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.

Hirarkhi data dalam konsep system database yaitu Database,


File, Record, dan Elemen Data.

g. Struktur Database
Integrasi logis file dapat diperoleh dengan hubungan eksplisit dan
hubungan implisit.

Hubungan eksplisit , antara record dari beberapa fille dengan


menyusun record-record tersebut dalam suatu hirarkhis, yang disebut
struktur hirarkhis, dimana setiap catan pada suatu tingkat dapat
dihubungkan ke berbagai record setingkat lebih rendah.

1) Menciptakan Database

Proses menciptakan database mencakup tiga tahap, yaitu menentukan


kebutuhan data, menjelaskan data, dan memasukkan data ke dalam database.

2) Menentukan kebutuhan data.

Mendefenisikan kebutuhan data adalah langkah kunci dalam CBIS.


Ada dua pendekatan dalam tahap ini yaitu pendekatan berorientasi proses
dengan cara mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan
yaitu mendefinisikan masalah, menetapkan data untuk diproses sebagai

135
informasi kemudian mendefinisikan informasi yang diperlukan selanjutnya
memproses dan mengolah informasi, dan proses terakhir adalah mengambil
keputusan dalam pemecahan masalah. Yang kedua adalah pendekatan
model perusahaan. Pendekatan ini untuk mengatasi kelemahan pendekatan
yang pertama (sukar mengaitkan data suatu sistem ke data sistem lain). Oleh
karenanya diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan
dan kemudian menyimpan data tersebut dalam database.

3) Menjelaskan data.

Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka


elemen data tersebut dijelaskan dalam bentuk kamus data (data dictionary).
Kamus data adalah suatu ensiklopedi dari informasi yang berkenaan dengan
data organisasi/perusahaan, dan penjelasan ini dikomunikasikan kepada
komputer melalui data description language – DDL, yang menghasilkan
skema. Subskema mencerminkan kebutuhan para pemakai individual.

4) Memasukkan data.

Setelah skema dan subskema diciptakan data dapat dimasukkan


kedalam database. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan data
langsung ke dalam DBMS, membaca data dari pita atau piringan atau
menscan data secara optis. Data siap untuk digunakan setelah berada dalam
database.

5) Menggunakan Database

Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi. Orang


biasanya menggunakan database dari terminal dan mengambil data dan
informasi dengan menggunakan query language. Query adalah permintaan
informasi dari database, dan query language adalah bahasa khusus yang user
friendly yang memungkinkan komputer menjawab query.

Tujuh langkah dalam DBMS :

136
a) Data Manipulation Language (DML) menentukan DBMS data apa yang
diperlukan.
b) DBMS memeriksa skema dan subskema untuk menguji bahwa data ada
dalam database.
c) DBMS meneruskan permintaan data ke sistem operasi.
d) DBMS mengambil data dan memasukkannya ke dalam area
penyimpanan buffer khusus dalam penyimpanan primer.
e) Data tersebut ditransfer ke dalam area input program aplikasi.
f) DBMS mengembalikan pengendalian ke program aplikasi.
g) Program aplikasi menggunakan data.

6) Suatu Model DBMS

Model yang menunjukkan elemen2 utama DBMS adalah :

a) Data Description Language Prosessor, mengubah kamus data menjadi


skema database. Ini merupakan DDL yang telah dijelaskan sebelumnya.
semua DBMS memiliki DDL.
b) Performance Statistics Processor, memelihara statistik yang
mengidentifikasi data apa yang sedang digunakan, siapa yang
menggunakan dan seterusnya. Statistik ini digunakan dalam mengelola
database. DBMS berbasis komputer mikro biasanya tidak menyertakan
elemen ini.
c) Modul Backup/ Recovery, secara periodik dibuat suatu backup dari
database. Apabila terjadi kerusakan database, maka backup database
merekonstruksi database tersebut . modul backup/recovery
menyelesaikan rekonstruksi tersebut.
d) Manajer Database, adalah elemen paling penting karena menangani
permintaan data para pemakai. Query language dan DML adalah bagian
dari manajer database. Manajer database juga menghasilkan statistik
kinerja yang diproses oleh performance statistics processor dan semua
DBMS menyertakan elemen ini.

137
7) Pengelola database

Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database


disebut pengelola database (DataBase Administrator, DBA ). DBA
mempunyai tugas utama, yaitu perencanaan, penerapan, operasi dan
keamanan.

a) Perencanaan database mencakup sama dengan para manajer


untuk mendefinisikan skema dan subskema. DBA berperan
penting dalam memilih DBMS.
b) Penerapan database terdiri dari menciptakan database yang
sesuai dengan spesifikasi DBMS yang dipilih serta menetapkan
dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaan database.
c) Operasi database mencakup menawarkan program pendidikan
kepada pemakai database dan menyediakan bantuan saat
diperlukan.
d) Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database
dengan menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain
itu, DBA memastikan bahwa database tetap aman.

8) Penemuan Pengetahuan dalam Database

Knowledge Discovery in Database ( KDD ) adalah istilah yang


menjelaskan semua kegiatan pada data yang tersimpan dalam database yang
mencakup :

a) Data Warehousing, adalah perkembangan dari konsep database


yang menyediakan sumberdaya data yang lebih baik bagi para
pemakai dan memungkinkan pemakai untuk memanipulasi dan
menggunakan data tersebut secara intuitif.
b) Data Warhouse ini umumnya dilakukan di mainframe.
c) Data Mart, adalah database yang berisi data yang menjelaskan
satu segmenoperasi perusahaan, misalnya data mart pemasaran,
data mart sumberdaya manusia dsb.

138
d) Data Mining, adalah proses menemukan hubungan dalam data
yang tidak diketahui oleh pemakai. Data mining membantu
pemakai dengan mengungkapkan berbagai hubungan dan
menyajikannya dengan yang dapat dimengerti sehingga dapat
menjadi dasar pengembilan keputusan.

KDD dan konsep integral data warehousing dan data mining


menggambarkan suatu cara yang inovativ dengan memanfaatkan komputer
untuk menyediakan data yang secara normal tidak diidentifikasi oleh para
pemakai sebagai solusi untuk pemecahan masalah. Ada tujuh langkah dalam
KDD :

a) Mendifinisikan data dan tugas.


b) Mendapatkan data
c) Membersihkan data.
d) Mengembangkan hipotetis dan model pencarian.
e) Menggali data, mencari pola2 baru dan pengetahuan baru.
f) Menguji dan memastikan seberapa jauh data yang dipilih dapat
digunakan.
g) Menafsirkan dan menggunakan dalam menafsirkan data dan
membuat keputusan dalam pemecahan masalah.

9) Menempatkan Database dan DBMS dalam Perspektif.

DBMS memungkinkan untuk menciptakan database dalam


penyimpanan akses langsung komputer memelihara isinya dan menyediakan
isi tersebut bagi pemakai tanpa pemrograman khusus yang mahal.

Keuntungan DBMS :

a) Mengurangi pengulangan data.


b) Mencapai independensi data.
c) Mengintegrasikan data dari beberapa file.
d) Mengambil data dan informasi secara cepat.
e) Meningkatkan keamanan.

139
Kerugian DBMS :

a) Memperoleh perangkat lunak yang mahal.


b) Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
c) Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA.

Database terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat mutlak


untuk pemecahan masalah. Namun mereka memberikan dasar-dasar penggunaan
komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis informasi dan
pemakai.

10) Ikhtisar

Data diorganisasikan menjadi file, tiap file berisi record-record, dan


setiap record terdiri dari elemen-elemen data (field). Tingkatan tersebut ada
dalam konsep database. Manajemen data adalah subset dari IRM yang
melaksanakan fungsi pengumpulan, pengujian dan integritas, penyimpanan,
pemeliharaan, keamanan, organisasi dan pengambilan data.

Alat penyimpanan sekunder ada dua jenis, yaitu berurutan dan akses
langsung. Aplikasi pemakai menentukan apakah pengolahan batch atau online
yang digunakan. Pengolahan batch dapat dilaksanakan dengan menggunakan
media penyimpanan berurutan atau akses langsung. Sedangkan pengolahan
online memerlukan akses langsung. Istilah realtime digunakan untuk
menggambarkan system online yang bereaksi pada kegiatan system fisik secara
cukup cepat sehingga dapat mengendalikan system tersebut.Pada era sebelum
database, kinerja system menderita karena kendala penyimpanan fisik.
Kesulitan-kesulitan ini sebagian diatasi dengan menggunakan inverted
files dan link list.

Data dalam database dikelola oleh system manajemen database (DBMS).


System awalnya dirancang untuk mainframe, yang saat ini telah ada dalam versi
komputer mikro dan melibatkan struktur relasional. Langkah pertama
menciptakan database adalah menentukan kebutuhan data dengan mengikuti
pendekatan berorientasi masalah. Elemen-elemennya kemudian dijelaskan dalam
kamus data, dan penjelasan tersebut dikomunikasikan kepada komputer melalui
140
data description language (DDL) yang menghasilkan skema. Subskema
mencerminkan kebutuhan para pemakai individual. Setelah skema dan subskema
ditentukan maka data dapat dimasukkan.

Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi. Orang


menggunakan query language dan program menggunakan DML. DBMS bekerja
sama dengan system operasi untuk menyediakan isi database bagi para pemakai.
Semua DBMS memiliki DDL prosesor dan manajer database, tetapi pada versi
mikro biasanya tidak menyertakan performance statistics processor atau modul
backup/recovery. DBMS dapat mengurangi pengulangan data, mencapai
independensi data, mengintegrasikan data dari beberapa file, memperoleh data
atau informasi secara cepat, dan meningkatkan keamanan.

Orang yang bertanggung jawab atas sumber daya data perusahaan


disebut pengelola database (database administrator) – DBA. DBA memiliki
empat bidang tanggung jawab yang berhubungan dengan database, yaitu
perencanaan, penerapam, operasi, dan keamanan. Beberapa DBA dipimpin oleh
seorang manajer DBA.

Para pemakai database yang besar dapat terlibat dalam kegiatan


penemuan pengetahuan dalam database (KDD) seperti data warehouse, data
mart, dan data mining. Data mining berdasarkan verifikasi dimulai dengan
hipotesis pemakai tentang apa yang ia yakini sebagai parameter database query.
Data mining berdasarkan penemuan mengembangkan kemampuan pemakai
dengan mengidentifikasi pola data yang biasanya diharapkan pemakai. Proses
penemuan pengembangan dalam database bersifat berulang, yang mengulangi
langkah-langkah seperti perolehan data, pembersihan data, model pencarian, dan
model prediksi, hingga kebutuhan pemakai tercapai. Meskipun struktur hirarkhis
mempunyai kemampuan luar biasa dalam mengatasi kendala-kendala fisik,
namun penggunaan hubungan eksplisit tersebut masih mempunyai kelemahan

Hubungan implisit, hubungan antar record yang tidak harus dinyatakan


secara eksplisit, link field khusus tidak perlu disertakan dalam record.
Pendekatan ini disebut dengan struktur relasional dan menggunakan hubungan
implisit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung

141
dari record data yang telah ada. Keuntungan dari steruktur relasional bagi CBIS
(computer based information system, sistem informasi berbasis kamputer)
adalah fleksibilitas yang ditawarkannya dalam rancangan dan penggunaan
database. Pengguna dan spesialis informasi dibebaskan dari keharusan
mengidentifikasi semua informasi yang diperlukan sebelum menciptakan
database.

11) Perangkat Lunak Database

Perangkat lunak yang mengatur dan memelihara integrasi logis antar file,
baik eksplisit maupun implisit disebut DBMS (database management system).
DBMS berbasis komputer mikro pertama yang sangat terkenal adalah dBASE II,
III dan IV . selanjutnya pengembangan DBMS berfokus pada pasar komputer
mikro dan telah menerapkan struktur relasional. Microsoft Access adalah suatu
contoh sistem manajemen database relasional untuk komputer mikro.

C. Database Sebagai Faktor Meningkatnya Business Performance dan Dasar


Pengambilan Keputusan

Saat ini persaingan bisnis semakin ketat, analisis data merupakan salah satu
faktor yang menentukannya. Perusahaan harus dapat menganalisis data
perusahaannya dengan tepat dan cermat agar dapat bertahan dalam persaingan
bisnis. Analisis data yang dilakukan perusahaan akan digunakan dalam
pengambilan keputusan. Dimana saat ini pengambilan keputusan yang
mengandalkan intuisi sudah tidak dapat digunakan lagi, mengingat lingkungan
bisnis dewasa ini semakin rumit. Penjualan suatu produk tidak hanya ditentukan
oleh harga dan kualitas produk saja, banyak faktor lain yang ikut ambil bagian
seperti karakteristik pelanggan, faktor geografi, musim, dan lain sebagainya.
Karena faktor-faktor di atas perusahaan membutuhkan sebuah alat bantu yang dapat
digunakan untuk mengolah data untuk menjadi informasi yang kelak akan menjadi
pengetahuan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan.
Salah satu alternative yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan business
intelligence (BI).

142
Untuk bisa membangun sistem business intelligence yang baik, banyak hal
yang harus diperhatikan mulai dari tahap pengembangan business
intelligence,lingkungan dari business intelligence, dan tools yang digunakan.
Banyak perusahaan di indonesia yang masih belum menggunakan business
intelligence dalam membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Contohnya pada perusahaan penyedia pinjaman untuk kredit mobil yang masih
menggunakan cara tradisional dalam penentuan kelayakan pinjaman customernya.
Dengan menggunakan business intelligence, perusahaan penyedia pinjaman kredit
untuk pembelian mobil (leasing) bisa menentukan dengan mudah pelanggan mana
yang layak untuk diberikan pinjaman dengan lebih hasil yang lebih cepat dan tepat.
Dengan kata lain business intelligence membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih
efisien dan efektif.

Business Intelligence adalah suatu konsep dan metode bagiamana caranya


untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan bisnis berdasarkan sistem
yang berbasiskan data. BI seringkali dipersamakan sebagaimana briefing books,
report and query tools, dan sistem informasi eksekutif.

Dengan kata lain, Business inteligence (BI) adalah sebuah bentuk


implementasi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengolah data menjadi
informasi, kemudian diolah lagi menjadi pengetahuan yang akan membantu proses
analisis data perusahaan secara lebih efektif. Contohnya adalah dengan Business
Intelligence perusahaan dapat mengetahui ramalan penjualan perusahaan dalam
beberapa waktu mendatang sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan
untuk meningkatkan profit perusahaan.

Business Intelligence merupakan sebuah istilah umum yang dapat terdiri


dari proses pengumpulan data, penyediaan akses, serta analisa data. Business
Intelligence dapat membantu suatu organisasi dalam mendapatkan informasi yang
kemudian akan menjadi pengetahuan perusahaan tentang hal-hal yang berhubungan
dengan perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga dapat
digunakan oleh organisasi dalam membantu pengambilan keputusan. Selain
itu Business Intelligence juga dapat digunakan untuk membantu organisasi dalam
mengetahui tren yang sedang terjadi sehingga dapat digunakan oleh organisasi

143
dalam penentuan strategi perusahaan agar organisasi siap menghadapi tren pasar
yang dinamis.

Konsep dari business intelligence menekankan pada 5 pendayagunaan


informasi yang digunakan untuk kerperluan bisnis. 5 Pendayagunaan tersebut
antara lain adalah sebagai berikut:
1) Data sourcing Dalam hal ini Business intelligence memiliki kemampuan untuk
dapat mengakses berbagai sumber data dan informasi yang berada pada
sejumlah sumber yang berbeda dimana pada setiap sumber memliki format
penyimpanan data yang berbeda pula.
2) Data analysis. Dalam hal ini intelligence memiliki kemampuan untuk dapat
menganalisis data yang didapatkan dari aktivitas perusahaan dan informasi dari
perusahaan sehingga dapat dijadikan sebuah pengetahuan yang kelak dapat
digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
3) Situation awareness
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat
menyediakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mencari dan memberikan
data serta informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan ketika perusahaan
menghadapi kejadian darurat atau terdesak.
4) Risk analysis
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat
memberikan perhitungan resiko yang akan dihadapi perusahaan terhadap berbagai
kemungkinan yang terjadi akibat dari pilihan-pilihan tertentu yang diambil oleh
perusahaan.
5) Decision support
Dalam hal ini Business Intelligence memiliki kemampuan untuk dapat
memberikan pertimbangan- pertimbangan yang dapat digunakan untuk membantu
perusahaan dalam pengambilan keputusan yang dapat menghasilkan keputusan-
keputusan yang berkualitas yang diambil berdasarkan berbagai perhitungan dan
pengolahan terhadap data atau informasi baik internal maupun eksternal yang
dimiliki oleh perusahaan.

a) SQL Server Integartion Services (SSIS) Adalah tools yang digunakan untuk
menjalankan proses ETL ( Extract, Transform, Loading). Dalam proses ETL

144
akan dilakukan proses extract yang akan digunakan mengumpulkan data dari
berbagai sumber, kemudian juga terjadi transaksi transform yang akan
digunakan untuk proses pembersihan data, dan proses loading yaitu proses
penyimpanan data ke database datawarehouse.

b) SQL Server Analysis Services (SSAS) Dari proses ETL maka proses akan
dilanjutkan dengan proses penyajian data dan analisis data. SSAS adalah
teknologi yang dapat digunakan untuk menangani data mining dan OLAP.
Proses OLAP dilakukan berupa viewing data dengan
membuat multidimensional expression (MDX) , data mining extensin (DMX),
dan XML untuk analisis. Pembangunan OLAP dilakukan dengan Business
Intelligence development studio(BDIS) yang akan digunakan untuk membantu
komponen utama dari proses analysis service.

c) SQL Server Repporting Services (SSRS) SSRS adalah sebuah platform


laporan berbasis server yang digunakan untuk menyediakan fungsionalitas
pembuatan laporan dari berbagai sumber data. SSRS memberikan fasilitas
untuk membuat laporan, mengatur dan mengirim laporan, memudahkan
pengguna untuk mengintegrasikan laporan dengan berbagai pengaturan[8].
Pada intinya, SSRS merupakan sebuah fitur yang dapat digunakan untuk
menampilkan data dari database.

Business Intelligence digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan


yang dihadapi oleh perusahaan. Sangat tidak dipungkiri lagi bahwa Business
Intelligence diperlukan dalam setiap bagian dari perusahaan yang harusnya sudah
tertanam dalam setiap langkah bisnis perusahaan agar perusahaan dapat mencapai
tujuan perusahaan secara lebih efisien dan efektif sehingga keuntungan
perusahaan pun akan meningkat.
Berikut ini adalah tantangan yang dimiliki pleh perusahaan yang dapat
diatasi oleh Business Intelligence dengan menggunakan SQL 2005:

1) Business Intelligence dapat mengatasi berbagai sumber data yang digunakan


oleh perusahaan. Contohnya ERP, CRM, SCM yang berasal dari vendor

145
berbeda dan mungkin saja memiliki skema, terminologi, bahkan database
yang berbeda pula. Bagaimana caranya agar para pengambil keputusan dapat
melihat dan menganalisa data yang berasal dari berbagai sumber tersebut,
solusinya dapat diberikan oleh business intelligence. Dimana dalam Business
Intelligence terdapat Unified dimensional model (UDM) yang dapat membuat
organisasi dapat melihat pandangan holistik dari data yang berbeda. UDM
membuat perusahaan dapat menghadapi model data kompleks dari berbagai
sumber dan membuat laporan serta melakukan analisis multidimensional.
Dengan ini perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari relational report
yang memudahkan agregasi OLAP serta analisis yang lebih baik terhadap
data.
2) Setiap perusahaan tentu saja memiliki lebih dari satu datamart, hal ini
mengakibatkan kebanyakan membuat perusahaan kesulitan dalam
melakukan maintenance datamart tersebut dimana akan menimbulkan biaya
yang tentu saja akan memberatkan perusahaan.
3) Dalam Business Intelligence terdapat UDM yang dapat dilihat
berdasarkan user yang melihatnya (perspektif). Perspektif ini memungkin
UDM tersegmentasi beradasarkan kebutuhan departemen-departemen yang
ada sehingga dapat menjaga kebutuhan dari masing-masing departemen
memiliki data mart sendiri-sendiri.
4) Datawarehouse saat ini memiliki struktur yang kaku yang memungkinkan
dilakukan drill down dan rollup data. Dengan kemapuan ini user dapat
melakukan analisis terhadap data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
dimilikinya. Hal ini tentu saja membuat kebutuhan akan TI menjadi hilang.
Dengan itu maka dibangun konsep multidimensional dimensi yang
memungkinkan 1 data fakta terhubung dengan record dari banyak dimensi
yang memungkinkan analisis kompleks dan powerful dengan permodelan
yang mudah.
5) Bila data yang berbeda misalnya mata uang di negara lain digabungkan
datanya akan menjadi data yang aneh karena tidak akan mungkin satu mata
uang digabungkan dengan mata uang lain, sehingga Business
Intelligence membuat sebuah sistem yang dapat membuat pengguna dapat
melihat konversi dari suatu nilai ke nilai lain yang tentu saja menjadi

146
keuntungan perusahaan katena perusahaan dapat mengurangi space dan
membuat perusahaan bersifat enterprise.
6) Data perusahaan dibutuhkan secara real time, namun dengan kebutuhan
tersebut biasanya terjadi masalah pada performa perusahaan dan memberatkan
kerja OLTP. Dengan Business Intelligence dibuatlah proaktif caching yang
digunakan sehingga ketika terjadi transaksi akan dilakukan pengiriman
notifikasi ke UDM dan terdapat triger yang akan membuat dilakukan
sinkronisasi data.

D. Rangkuman
1. Pengolahan Data dapat dilakukan melalui cara tradisional dan de gan pendekatan
Database
2. Tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data,
yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan,
pengelompokan, pengorganisasian tabasedata yang akan di simpan sesuai
fungsi/jenisnya.
3. Untuk bisa membangun sistem business intelligence yang baik, banyak hal yang
harus diperhatikan mulai dari tahap pengembangan business
intelligence,lingkungan dari business intelligence, dan tools yang digunakan.

E. Latihan Essay
1. Apa yang dimaksud dengan pengolahan data secara tradisional?jelaskan!
2. Jelaskan mengenai pengolahan data dengan pendekatan database?
3. Jelaskan bagaimna database sebagai factor meningkatkan business performance dan
dasar pengambilan keputusan?

F. Referensi
B.Davis, Gordon. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Edisi 11.
Jakarta. PT Ikrar Mandiri Abadi.
HUsein, Muhammad fakhri dan Amin Wibowo, Sistem Informasi Manajemen, Edisi
Revisi, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006.
Mc Leod Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen, Edisi Kedelapan.
Prenhallindo. Jakarta.
P.Laundon dan Kenneth C. Laundon.2019. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 13.
Jakarta. Salemba Empat.
P.Schell, George dan Raymond McLeod Jr. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Edisi
10. Jakarta. Salemba Empat.

147

Anda mungkin juga menyukai