TENTANG
“ VARIABEL COSTING’’
OLEH
Kelompok 3
1.Novaliana Sarwinda (2033211062)
2.Hasbulah Yunus (2033211135)
3.Alfonsus Wara Ribu (2033211078)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atas berkat dan anugerah-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok kami
untuk mata kuliah Akutansi Manajemen dangan Judul Harga Pokok Produk.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak yang
dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulis makalah ini masih terbatas dan masih jauh dari
sempurna,hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang
dimiliki.Namun demikian kami telah berusaha agar makalah ini bermanfaat bagi saya dan bagi
pembaca sekaliaan untuk menjadi manusia yang memiliki iman yang teguh dan kokoh.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Pengertian Variable Costing............................................................................................................6
B. Pengertian Metode Harga Pokok Proses.........................................................................................7
C. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses.......................................................................................8
D. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses...........................................................................................8
E. Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses........................................................8
F. Prosedur Akuntansi Biaya Pada Harga Pokok Proses......................................................................9
G. Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur.......................................................12
H. Media yang dipakai dalam menghitung atau menentukan harga pokok produk.............................12
I. Variasi Penggunaan Metode Harga Pokok Proses........................................................................13
J. Contoh Variasi Penggunaan Metode Harga Pokok Proses............................................................15
BAB III......................................................................................................................................................32
PENUTUPAN...........................................................................................................................................32
A.KESIMPULAN.....................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metode Harga Pokok Proses yang merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang
digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Di dalam metode ini, biaya
produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per
satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode
tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu
yang bersangkutan.
Melalui makalah ini akan diuraikan metode harga pokok proses yang sederhana, yaitu
yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi
dan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui lebih dari satu departemen produksi.
Dan diuraikan pula pengaruh adanya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan
harga pokok produksi per satuan dalam departemen yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Variable Costing?
C. Tujuan
1. Memahami Pengertian dari Variable Costing
10. Mengetahui dan memahami Gambaran Variasi Penggunaan Metode Harga pokok Proses
BAB II
PEMBAHASAN
Biaya bahan baku xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Sedangkan pengertian metode harga pokok proses menurut Mardiasmo (1994:90) adalah:
“Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi melalui
departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya yang umumnya diterapkan pada
perusahaan yang menghasilkan produk secara massa”.
Metode harga pokok proses merupakan suatu metode yang digunakan oleh perusahaan
yang produksi produknya secara terus-menerus atau dengan produk secara massa untuk
memenuhi persediaan. Pengumpulan biaya berdasarkan metode harga pokok proses mempunyai
ciri sebagai berikut:
1. Biaya-biaya dibebankan pada perkiraan barang dalam proses pada tiap departemen;
2. Suatu laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan,dan
menghitung harga pokok per unit dan harga pokok total. Harga pokok produk per unit diperoleh
dengan cara membagi jumlah harga pokok yang dibebankan pada sebuah departemen dengan
jumlah produk departemen tersebut pada suatu periode tertentu;
3. Barang dalam proses pada akhir periode akan dinilai kembali dalam satuan ekuivalen
4. Harga pokok produk dari unit yang telah diselesaikan pada sebuah departemen akan
ditransfer ke departemen berikutnya dengan maksud pada akhirnya akan diperoleh harga pokok
total untuk barang hadi selama satu periode dan harga pokok dibebankan pada barang dalam
proses.
C. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk
perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik produksinya menurut
Mulyadi (2005:63), adalah sebagai berikut:
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana
produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
D. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses
Informasi harga pokok produksi yang dihasilkan bermanfaat untuk:
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan
dalam neraca.
E. Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses
Dihubungkan dengan pembebanan harga pokok kepada produk, metode harga pokok proses
dapat menggunakan sistem:
1. Semua elemen biaya dibebankan berdasar biaya sesungguhnya (historical cost system). Pada
sistem ini, produk yang diolah dibebani biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dinikmati oleh produk yang bersangkutan.
2. Elemen biaya tertentu yaitu biaya overhead pabrik, dibebankan berdasar tarif atau biaya yang
ditentukan di muka. Sistem ini dipakai apabila kondisi-kondisi yang ada di dalam perusahaan
mengharuskan dipakainya tarif biaya overhead pabrik dengan tujuan untuk membebankan biaya
secara adil dan teliti. Kondisi tersebut adalah:
3. Semua elemen biaya dibebankan pada produk atas dasar harga pokok yang ditentukan di muka.
Pada sistem ini dalam penentuan harga pokok produk semua elemen biaya baik bahan, tenaga
kerja, maupun overhead pabrik dibebankan berdasar harga pokok yang ditentukan di muka.
1. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan yang menghasilkan
satu jenis produk dapat dikelompokkan menjadi:
Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan yang menghasilkan
beberapa jenis produk dapat dikelompokkan menjadi:
Atas dasar hubungan antara jenis produk yang satu dengan yang lain, produk yang dihasilkan
dapat digolongkan ke dalam produk bersama, ko-produk, produk utama, dan produk sampingan.
H. Media yang dipakai dalam menghitung atau menentukan harga pokok produk
Media yang dipakai adalah Laporan Harga Pokok Produksi yang memuat informasi sebagai
berikut:
a. Informasi jumlah produk yang diolah, baik dari produk dalam proses awal, produk yang baru
dimasukkan atau diterima dari departemen sebelumnya, maupun tambahan produk pada
departemen lanjutan akibat adanya tambahan bahan kalau ada.
b. Informasi jejak produk yang diolah, meliputi produk selesai yang dimasukkan ke gudang atau
dipindahkan ke departemen lanjutan, produk yang masih dalam proses akhir, produk hilang,
produk rusak, produk cacat kalau ada.
c. Harga pokok satuan untuk setiap elemen biaya yang dibebankan pada
Bagian laporan ini memberikan informasi tentang jejak biaya yang dibebankan,
menunjukkan berapa biaya yang diserap oleh harga pokok produk selesai maupun produk dalam
proses pada akhir periode dan sebagainya.
I. Variasi Penggunaan Metode Harga Pokok Proses
Untuk memberikan gambaran awal penggunaan metode harga pokok proses dalam proses
pengumpulan biaya produksi, variasi contoh penggunaan metode harga pokok proses yang
diuraikan ini mencakup:
1. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah hanya
melalui satu departemen produksi.
2. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui
lebih dari satu departemen produksi. Apabila produk yang diolah melalui lebih dari satu
departemen produksi dimana perhitungan harga pokok produksi per satuan produk yang
dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama merupakan perhitungan yangbersifat
kumulatif dengan demikian harga pokok produksi yang dihasilkan oleh departemen setelah
departemen pertama terdiri dari:
3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok
produksi persatuan dengan anggapan:
Produk yang hilang pada awal proses dianggap belum ikut menyerap harga produksi yang
dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan sehingga tidak diikutsertakan dalam
perhitungan unit ekuilvalen. Dalam departemen produksi pertama, produk yang hilang pada awal
proses akan berdampak pada naiknya harga pokok produksi perusahaan yaitu:
Menaikan harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari departemen sebelumnya;
Menaikan harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan dalam departemen produksi
setelah departemen produksi pertama.
b. Produk hilang pada akhir proses.
Produk yang hilang pada akhir proses dianggap sudah menyerap biaya yang sudah di
keluarkan dalam departemen yang bersangkutan sehingga harus diperhitungkan dalam
pencatatan unit ekuivalen. Harga pokok produksi akibat dari adanya produk yang hilang pada
akhir proses harus tetap dihitung dan harga pokok ini diperlakukan sebagai tambahan harga
pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya. Dan hal tersebut akan
berakibat pada harga pokok per satuan produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya
akan menjadi lebih tinggi.
Contoh 1.
PT Risa Rimendi mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah
biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 19x1 disajikan dalam gambar 3.1
39.875.000 17.500
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
Jurnal mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai dioleh pada
akhir bulan januari 19 x1
2. Metode Harga Pokok Proses –Produk Diolah Melalui Lebih Dari Satu Departemen Produksi
Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah
departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk yang
dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi dari
departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnyua
tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama
terdiri dari:
Contoh2:
PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A
dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan
Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :
Total Rp 173.000 Rp 15
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep A
Rp 23.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen A ke
departemen B:
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah
dalam department A pada akhir bulan januari 19x1
Total Rp 675.000 Rp 25
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep B
24.000 x Rp 40
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 60.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen B ke gudang
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 360.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah
dalam department A pada akhir bulan januari 19x1
Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 90.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 30.000
3. Pengaruh Terjadinya Produk Yang Hilang Dalam Proses Terhadap Perhitungan Harga Pokok
Produk Per Satuan
Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal proses terhadap perhitungan harga pokok
produksi per satuan
Contoh3:
PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya Departemen A dan
Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan
Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :
Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan Biaya produksi Biaya per kg
oleh departemn A ( unit Departemen A produk yang
ekuivalensi) dihasilkan
oleh
departemen A
Rp 130.500 Rp 159
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)
Produk yang hilang pada awal proses di Departemen setelah departemen pertama
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen Rp 159,00
A
Rp 111.300 : 700
Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen Rp 222.60
A setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B
sebanyak 200 kg adalah Rp 111.300 : ( 700 kg-200 kg)
Penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari Rp 63.60
Departemen A
Jenis biaya Jumlah produk yang Jumlah biaya produksi Biaya per kg
dihasilkan oleh yang ditambahkan di yang
departemen B ( unit departemen B ditambahkan
ekuivalensi) Departemen B
Rp 63.350 Rp 140
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 kg):
Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap perhitungan harga pokok
produksi per satuan
Contoh:
Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh Biaya Biaya per kg
departemn A ( unit ekuivalensi) produksi produk yang
Departemen dihasilkan oleh
A departemen A
Penyesuaian harga pokok produk selesai karena adanya produk yang 14.167,00
hilang pada akhir proses 100 xRp 141,67
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)
Produk yang hilang pada akhir proses di departemen produksi setelah departemen produksi
pertama
Rp 63.350 Rp 97.09
Harga pokok produk yang hilang pada akhir proses : 200 kg ( Rp 51.800,00
161.91+Rp 97.09
PENUTUPAN
A.KESIMPULAN
Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui departemen
produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang umumnya diterapkan pada perusahaan
yang menghasilkan produk atau massa. Metode harga pokok proses biasanya digunakan oleh
perusahaan yang menghasilkan produk yang sama (homogen) dan melalui serangkaian proses
yang sama.
2. Pengumpulan harga pokok produk dilakukan periodik, biasanya setiap akhir bulan.
3. Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan setiap akhir periode, misalnya setiap akhir
bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Cashin, James A. Ralph S. Polimeni. (1981). Cost Accounting. Auckland: McGraw-Hill
International Book Company. International Student Edition.
Mulyadi. (1986). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produk
dan Pengendalian Biaya. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
R.A. Supriyono. (1999). Akuntansi Biaya Buku 1: Pengumpulan Biaya dan Penentuan
Harga Pokok. Edisi 2, Cetakan Ke XII. Yogyakarta: BPFE.
______________. (1999). Akuntansi Biaya Buku 11: Perencanaan, Pengendalian, serta
Pembuatan Keputusan. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Website :
Http://Handywatung.Blogspot.Com/2014/10/Metode-Harga-Pokok-Proses.Html