Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN DAN


METODE HARGA POKOK PROSES

OLEH :

KELOMPOK 1

1. FAHTUR RAHMAN LASIDO


2. NUR ISDAR EMBA
3. DEA MOIYO

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

GORONTALO

2021

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, serta shalawat beserta salam kita limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Variable Costing dengan
Metode Harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses”, tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini, adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Variable Costing
dengan Metode Harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hartati Tuli,SE.Ak,M.Si selaku Dosen
mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberikan tugas ini dan juga kepada semua sumber
atau pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya bisa mendapatkan
pengetahuan baru serta menambah wawasan Variable Costing dengan Metode Harga Pokok
Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses, sekaligus dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun saya menyadari bahwa makalah yang
saya tulis ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan koreksi demi
kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 05 April 2021

Fahtur Rahman Lasido

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I ................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1

1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2

2.1 Klasifikasi Biaya dalam Metode Variable Costing ....................................................... 2

2.2 Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan............................................... 3

2.2.1 Rekening Kontorl yang Digunakan ........................................................................ 3

2.2.2 Contoh Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan ............................ 6

2.2.3 Akuntansi Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan ....................... 6

2.3 Variable Costing Metode Harga Pokok Proses ............................................................. 6

2.3.1 Rekening Kontrol yang Digunakan ........................................................................ 7

2.3.2 Contoh Varible Costing dengan Metode Harga Pokok Proses ................................ 9

2.3.3 Metode Harga Pokok Rata-rata Terimbang Departemen Pertama ......................... 11

2.3.4 Metode Harga Pokok Rata-rata Terimbang Departemen setelah Departemen


Pertama 11

2.3.5 Akuntansi Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Proses ........................ 12

BAB III ............................................................................................................................... 16

PENUTUP .......................................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep penentuan harga pokok produk alternatifyang disebut variable costing atau lebih
dikenal dengan nama direct costing.Jika metode penentuan harga pokok produksi ini
digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, maka sistem akuntansi
biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat
menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dipesan sesuai
dengan konsep harga pokok produksi menurut retode variable costing.

Begitu pula jika penentuan harga pokok produksi ini digunakan oleh perusahaan yang
produksinya berdasarkan produksi massa, maka sistem akuntansi biaya harus dirancang
sedemikian sehłngga perhitungan biaya produksi dapat menghasilkan informasi harga
pokok produksi per satuan ptoduk yang dihasilkan selama periode akuntansi tertentu sesuai
dengan konsep harga pokok produksi menurut metode vapiable costing. Dalam bab ini
dibahas perekayasaan informasi harga pokok produksi metode variable costing dalam
perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan dan menggunakan metode
harga pokok proses.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Maksud Klasifikasi Biaya dalam Metode Variable Costing ?


2. Jelaskan Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan.!
3. Jelaskan Variable Costing Metode Harga Pokok Proses.!

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan Klasifikasi Biaya dalam Metode Variable Costing


2. Menjelaskan Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan
3. Menjelaskan Variable Costing Metode Harga Pokok Proses

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Biaya dalam Metode Variable Costing

Konsep penentuan harga pokok produk alternatifyang disebut variable costing atau lebih
dikenal dengan nama direct costing.Jika metode penentuan harga pokok produksi ini
digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, maka sistem akuntansi
biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat
menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dipesan sesuai dengan
konsep harga pokok produksi menurut retode variable costing.

Begitu pula jika penentuan harga pokok produksi ini digunakan oleh perusahaan yang
produksinya berdasarkan produksi massa, maka sistem akuntansi biaya harus dirancang
sedemikian sehingga perhitungan biaya produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok
produksi per satuan ptoduk yang dihasilkan selama periode akuntansi tertentu sesuai dengan
konsep harga pokok produksi menurut metode vapiable costing. Dalam bab ini dibahas
perekayasaan informasi harga pokok produksi metode variable costing dalam perusahaan
yang menggunakan metode harga pokok pesanan dan menggunakan metode harga pokok
proses.

2
2.2 Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan

Dalam Bab ini di uraikan akuntansi Biaya Variable Costing, Namun dengan contoh yang
lebih rinci, yang diperbandingkan dengan Akuntansi Biaya dengan Variable Costing dalam
perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses.

Dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan per peseanan dengan
menggunakan kartu harga pokok, yang merupakan rincian rekening kontrol barang dalam
proses di dalam buku besar. Berdasarkan biaya produksi variabel yang dikumpulkan dalam
kartu harga pokok produk ini, harga pokok produk jadi dan produk dalam proses dihitung dan
dicatat.

2.2.1 Rekening Kontorl yang Digunakan

Rekening kontrol dalam buku besar yang perlu dibentuk untuk menampung biaya
produksi dan biaya nonproduksi dalam metode vaNable costing dengan menggunakan
metode harga pokok pesanan adalah:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku.

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung.


Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik.

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.


Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya.

Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya.


Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan.
Biaya Pemasaran.
Biaya Administrasi & Umum.
Biaya Pemasaran Variabel.

Biaya Pemasaran
Biaya Pemasaran Tetap.

Biaya Administrasi & Umum Variabel.


Biaya Administrasi & Umum Variabel. Biaya Administrasi & Umum Tetap.

3
Karena Variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasarkan perilakunya
dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, maka akuntansi biaya produksi
dan biaya nonproduksi dilakukan sebagai berikut:

1. Biaya produksi variabel, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,
dicatat langsung pada saat tetjadinya dengan mendebit rekening barang dalam proses,
dan ke dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
2. Biaya overhead pabrik variabel dibebankan kepada pesanan tertentu berdasarkan tarif
yang ditentukan di muka dengan mendebit rekening barang dalam prosesbiaya
overhead pabrik, dan ke dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
3. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan pertama kali mendebit
rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya. Pada akhir bulan, biaya overbead pabrik
yang sesungguhnya terjadi, yang didebitkan ke dalam rekening biaya overhead pabrik
sesungguhnya, dianalisis untuk menentukan biaya overhead pabrik variabel dan biaya
overhead pabrik tetap. Teknik analisis yang digunakan dapat berupa analisis statistik
(analisis regeresi) atau analisis yang lebih sederhana (Misalnya metode titik tertinggi
dan terendah). Hasil analisis terhadap rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya
tersebut digunakan untuk membuat jurnal berikut ini:
Biaya Overhead Pabrik Overhead Sesungguhnya xx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx
4. Biaya orohead pabrik variabel yang dibebankan kepada produk selama periode
akuntansl tertentu ditutup ke rekening biaya oveòead pabrik variabel untuk menghitung
pembebanan lebih/kurang biaya overhead pabrik variabel.
5. Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perlu dipisahkan menurut
perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatati Biaya
pemasaran dan biaya administrasi & nmum yang sesungguhnya terjadi pertama kali
dicatat ke dalam rekening kontrol biaya pemasaran atau biaya administrasi dan umum.
Pada akhir bulan, biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum yang didebitkan
ke dalam rekening biaya pemasaran atau biaya administrasi & umum dianalisis untuk
menentukan biaya yang berperilaku variabel dan biaya yang berpenlaku tetap. Teknik
analisis yang digunakan dapat berupa analisis statistik (analisis regres) atau analisis
yang lebih sederhana (misalnya metode titik tertinggi dan terendah). Hasil analisis
terhadap rekening biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum tersebut digunakan
untuk membuat jurnal berikut ini:

4
Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran xx
Biaya Administrasi & Umum Variabel xx

Biaya Administrasti & Umum Tetap xx


Biaya Administrasi & Umum xx

Aliran biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode vatiable costing metode
harga pokok pesanan melalui berbagai rekening kontrol tersebut di atas dilukiskJl dalam
Gambar 6.2.

5
2.2.2 Contoh Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan

Berikut ini disajikan contoh penggunaan Variable Costing oleh suatu perusahaan
percetakan yang Menggunakan metode harga pokok pesanan dalam pengumpulan biaya
produksinya.

Contoh 1

PT Eliona berusaha dalam bisnis percetakan. Proses produksinya dilaksanakan


berdasarkan pesanan dari Langganan. Metode penentuan harga pokok produksi yang
digunakan adalah metode Variable Costing, karena menurut pertimbangan manajemen
puncak, informas biaya yang dihasilkan oleh metode penentuan harga pokok produksi ini
sangat bermanfaat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek.

2.2.3 Akuntansi Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Pesanan

Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode Variable Costing dibagi
menjadi tahap berikut ini:

1. Pencatatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong.


2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung.
3. Pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik variabel kepada produk.
4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi.
5. Pemisahan biaya overhead pabrik sesungguhnya ke dalam biaya variabel dan biaya
tetap.
6. Pencatatan harga pokok produk jadi.
7. Penutupan rekening biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan ke rekening
biaya overhead pabrik variabel sesungguhnya.
8. Pencatatan biaya komersial.
9. Pencatatan penyerahan produk kepada pemesanan.

2.3 Variable Costing Metode Harga Pokok Proses

Dalam Variable Costing dengan metode harga pokok proses, harga pokok produkpet satuan
dihitung sedap akhir periode, misalnya setiap akhir bulan, dengan cara membagi total biaya
produksi variabel selama satu bulan dengan total ekuivalensi produksi selama periode yang
sama. Dengan demikian biaya overhead pabrik variabel tidak dibebankan kepada produk

6
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka, namun dibebankan kepada produk menurut biaya
yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu.

2.3.1 Rekening Kontrol yang Digunakan

Rekening kontrol yang digunakan untuk mencatat aliran biaya dalam metode Variable
Costing dengan menggunakan metode hatga pokok proses adalah:

Barang Dalam 'Proses-Biaya Bahan Baku

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung


Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Variabel

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya


Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi & Umum

Biaya Pemasaran-Variabel
Biaya Pemasaran-Tetap

Biaya Adminstrasi & Umum-Variabel


Biaya Administrasi & Umum-Tetap

Karena variable costing dengan metode harga pokok proses menghendaki biaya pabrik
dibebankan kepada produk menurut biaya overhead pabrik variabel terjadi selama periode
akuntansi tertentu, sebesar tarif yang di muka seperti halnya dengan metode harga pokok
pesanan, maka akuntansi produksi dilakukan sebagai berikut:

1. Biaya produksi variabel, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,
dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening barang dalam prose
yang bersangkutan.
2. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan pertama kali mendebit
rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya. Pada akhir bulan, biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi, yang didebitkan ke dalam rekemng biaya orerhead pabrik
sesungguhnya, dianalisis untuk menentukan biaya pabrik variabel dan biaya Overhead
pabrik tetap. Teknik analisis yang digunakan dapat berupa analisis statistik (analisis
regresi) atau analisis yang lebih sederhana (rnisalnya metode titik tertinggi dan

7
terendah). Hasil analisis terhadap rekening overhead pabrik sesungguhnya tersebut
digunakan untuk membuat jurnal berikut:
Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya xx
Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx
3. Biaya Overhead pabrik variabel dibebankan kepada produk berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan jurnal:
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xx
Biaya Overhead Pabrik Variabel xx
4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum juga perlu dipisahkan menurut
perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan Biaya
pemasaran dan biaya administrasi & umum yang sesungguhnya terjadi pertama kali
dicatat ke dalam rekening kontrol biaya pemasaran atau biaya administrasi dan umum.
Pada akhir bulan, biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum yang didebitkan ke
dalam rekening biaya pemasaran, atau biaya administrasi & umum dianalisis untuk
menentukan biaya yang betperilaku variabel dan biaya yang berperilaku tetap. Teknik
analisis yang digunakan dapat berupa analisis statistik (analisis regres) atau analisis
yang lebih sederhana (misalnya metode titik tertinggi dan terendah) Hasil analisis
terhadap rekening biaya pemasaran dan biaya administrasi & tersebut digunakan untuk
membuat jurnal berikut ini:
Biaya Pemasaran Variabel xx
Biaya Pemasaran Tetap xx
Biaya Pemasaran xx

Biaya Administrasi & UmumVariabel xx

Biaya Administrasi & Umum Tetap xx

Biaya Administrasi & Umum xx

8
2.3.2 Contoh Varible Costing dengan Metode Harga Pokok Proses

Berikut ini disajikan contoh Variable Costing yang diterapkan dalam perusahaan
berproduksi massa. Dalam contoh ini diperhitungkan pengaruh adanya persediaan produk
dalam proses terhadap penentuan harga pokok produksi per satuan, dan metode costing
yang dipakai adalah metode harga pokok rata-rata tertimbang.

Contoh 2

PT X memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: Departemen 1 dan


Departemen 2. Perusahaan menggunakan metode Variable Costing dalam penentuan harga
pokok produksinya. Penentuan harga pokok produk jadi dilakukan dengan menggunakan
metode harga pokok rata-rata tertimbang. Data produksi, biaya produksi dan biaya
nonproduksi bulanJanuari 20X1 tersebut disajikan dalam Gambar 6.11.

9
10
2.3.3 Metode Harga Pokok Rata-rata Terimbang Departemen Pertama

Rumus perhitungan harga pokok produksi variable dengan metode harga pokok
rata-rata tertimbang disajikan dalam Gambar 6.12.

2.3.4 Metode Harga Pokok Rata-rata Terimbang Departemen setelah Departemen


Pertama

Rumus Perhitungan biaya produksi variabel kumulatif per satuan produk yang
dihasilkan oleh departemen produksi setelah departemen produksi pertama disajikan
dalam gambar 6.16

11
2.3.5 Akuntansi Variable Costing dengan Metode Harga Pokok Proses

Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable costing
dibagi menjadi tahap berikut ini:

1. Pencacatan pemakaian bahan baku dan bahan penolong.


2. Pencatatan biaya tenaga kerja.
3. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
4. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen produksi pertama yang ditransfer ke
departemen produksi berikutnya.
5. Pencatatan harga pnkok produk dalam proses departemen produksi pertama pada akhir
periode.
6. Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang.
7. Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam departemen setelah departemen
produksi pertama pada akhir periode.
8. Pencatatan penjualan produk
9. Pencatatan biava komersial.

Pencacatan Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong

Pemakaiana bahan baku selama bulan Januari tersebut jurnal sebagai berikut:

BDP-Biaya Bahan Baku Dept.1 Rp. 20.200.000

Persediaan Bahan Baku Rp. 20.000.000

Pencatatan Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja di departemen produksi dalam bulan Januari 20X1 dijurnal sebagai
betikut:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja-Dept.1 Rp. 29.775.000

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Dept. 2 Rp.37.068.000

Gaji & Upah Rp.66.843.OOO

Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

12
Biaya oveH)eadpabrik yang sesungguhnya terjadi dalam bulanJanuari 20X1 dicatat oleh
Vr X dengan jurnal sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Dept. 1 Rp. 59.315.OOO

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Dept. 2 77.340.000

Berbagai Rekening yang Dikredit Rp. 136.655.000

Pembagian biaya overhead pabrik menurut perilakunya dicatat dengan jurnal sebagai

BDP -Biaya Overhead Pabrik Variabel-Dept.1 Rp. 37.315.000

Biaya Overhead Pabrik Tetap-Dept.1 22.000.000

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Dept. 1 Rp. 59.315.000

BDP -Biaya Pabrik Variabel-Dept 2 Rp. 44.340.OOO

Biaya Overhead Pabrik Tetap-Dept.2 33.000.000

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Dept. 2 Rp. 77.340.000

Pencatatan Harga Pokok ProdukJadi Departemen Pertama yang Ditransfer ke


Departemen Berikutnya

Harga pokok produk jadi Departemen 1 yang ditransfer ke Departemen 2 dalam Januari
20X1 dicatat sebagai berikut:

BDP -Biaya Bahan Baku Dept. 2 Rp77.OOO.OOO

BDP -Biaya Bahan Baku Dept. 1 Rp17.500.OOO

BDP -Biaya Tenaga Kerja Dept. 1 26.250.000

BDP -Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept. I 33.250.000

Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses Departemen Pertama Pada akhir
Periode

Harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen I pada akhir bulan Januari
20X1 dicatat sebagai berikut:

13
Persediaan Produk Dalam Proses- Dept. 1 Rp15.210.OOO

BDP -Biaya Bahan Baku Dept. 1 Rp4.500.OOO

BDP -Biaya Tenaga Kerja Dept. 14.725.600

BDP -Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept. 1 5.985.000

Pencatatan Harga Pokok ProdukJadi yang Ditransfer ke Gudang

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang dalam bulan J anuari 20X1 dicatat
sebagai berikut:

Persediaan ProdukJadi Rp164.350.OOO

BDP -Biaya Bahan Baku Dept. 2 Rp81.700.000

BDP -Biaya Tenaga Kerja Dept. 2 37.050.000

BDP -Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept. 2 45.600.000

Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses di Departemen Setelah pertama


Pada Akhir Periode

Harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 2 pada akhir 20X1
dicatat sebagai berikut:

Persediaan Produk Dalam Proses- Dept. 2 Rp10.500.000

BDP -Biaya Bahan Baku Dept. 2 Rp. 6.450.000

BDP-Biaya Tenaga Kerja Dept.2 1.170.000

BDP-Biaya Overhead Pabrik Variabel Dept.2 2.880.000

Pencatatan Penjualan Produk

Hasil penjualan produk selama bulanJanuari 20X1 dicatat sebagai berikur•

Piutang Rp. 240.000.000

Hasil Penjualan Rp. 240.000.000

14
Harga Pokok Produk yang dijual dalam bulan Janurai 20X1 dicatat sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan Rp. 129.750.000

Persediaan Produk Jadi Rp. 129.750.000

Pencacatan Biaya Komersial

Biaya nonproduksi yang terjadi dalam bulan Januari 20X1 dicatat sebagai dengan jurnal
sebagai berikut:

Biaya Pemesaran Rp. 25.200.000

Biaya Adminitrasi dan Umum 19.000.000

Berbagai Rekening yang Dikredit Rp. 44.200.000

Pemisah biaya nonproduksi menurut perlikaunya dicatat dengan jurnal:

Biaya Pemasaran Variabel Rp. 10.200.000

Biaya Pemasaran Tetap 15.000.000

Biaya Adm.& Umum Variabel 7.000.000

Biaya Adm.& Umum Tetap 12.000.000

Biaya Pemasaran Rp. 25.200.000

Biaya Adm.& Umum 19.000.000

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konsep penentuan harga pokok produk alternatifyang disebut variable costing atau
lebih dikenal dengan nama direct costing.Jika metode penentuan harga pokok produksi ini
digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, maka sistem akuntansi
biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat
menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dipesan sesuai
dengan konsep harga pokok produksi menurut retode variable costing.

Biaya produksi variabel, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,
dicatat langsung pada saat tetjadinya dengan mendebit rekening barang dalam proses, dan
ke dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Dalam Variable Costing dengan
metode harga pokok proses, harga pokok produkpet satuan dihitung sedap akhir periode,
misalnya setiap akhir bulan, dengan cara membagi total biaya produksi variabel selama
satu bulan dengan total ekuivalensi produksi selama periode yang sama.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/perspektif/article/download/3767/2675

https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JURNALMANAJEMEN/article/view/2478

https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIAM/article/view/318

https://www.kompasiana.com/enitaeys/56406459a2afbdab068b4567/metode-harga-pokok-
pesanan-job-order-costing-method

17

Anda mungkin juga menyukai