OLEH :
KELOMPOK 13 :
PRODI AKUNTANSI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah kami dari Kelompok 13 mampu menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Konsep Anggaran Biaya Produksi”
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas minguan pada mata kuliah
“Penganggaran”. Kami harap makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami lebih dalam
mengenai konsep anggaran biaya produksi.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami sanggat menegarapkan adanya saran dan kritisi dalam hal isi atau penulisan, guna
penulisan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... 2
Daftar Isi.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 4
C. Tujuan................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan baku merupakan bahan langsung (direct material), yaitu bahan yang
membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dar produk jadi yang dapat dengan
mudah ditelusuri dalam suatu produk danharganya relative tinggi dibandingkan dengan
bahan pembantu. Namun, dalam kenyataannya di suatu perusahaan, seringkali persediaan
bahan baku tidak tepat sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk menghindari tidak tepatnya persediaan bahan baku, maka diperlukan suatu
perencanaan sebagai alat untuk mengendalikan bahan baku agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Salah satu cara pengendalian tersebut adalah dengan penyusunan budget
(anggaran). Anggaran bahan baku adalah anggaran yang berhubungan dan merencanakan
secara sistematis serta lebih terperinci tentang penggunaan bahan baku untuk proses
produksi selama periode tertentu yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
1) Jelaskan konsep anggaran bahan baku!
2) Jelaskan konsep anggaran pembelian bahan baku!
3) Jelaskan konsep anggaran tenaga kerja langsung(TKL)!
4) Jelaskan konsep anggaran biaya overhead produksi(BOP)!
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah adalah untuk memahami secara mendalam mengenai materi
konsep anggaran biaya produksi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
baku berisi rencana kuantitas bahan baku yang harus dibeli oleh perusahaan dalam
periode waktu mendatang.
Anggaran Pembeliann bahan baku menyajikan informasi tentang kuantitas dan biaya
bahan baku yang dikeluarkan untuk memproduksi barang jadi. Informasi tentang barang
jadi yang akan diproduksi dapat dilihat dari anggaran produksi. Sementara itu jumlah
kebutuhan baku yang diperlukan untuk memproduksi barag jadi dapat diperoleh oleh
perusahaa dengan mengalikan tingkat peroduksi dengan standar kebutuhan bahan baku
per unit barang jadi. Standar tersebut menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan
untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Fungsi Anggaran pembelian bahan baku antara lain:
Sebagian dasar untuk menyusun anggaran biaya bahan baku, karena besarnya
nilai biaya bahan baku ditentukan oleh harga beli dari bahan baku yang
bersangkutan. Sedangkan harga beli tersebut terdalam anggaran pembelian bahan
baku.
Sebagai dasar untuk menyusun anggaran kas, karena pembelian tunai bahan baku
akan mengakibatkan pengeluaran kas.
Sebagai dasar untuk menyusun anggaran utang, karena pembelian kredit akan
mengakibatkan bertambahnya utang perusahaan.
1) Rencana tentang kebutuhan barang baku untuk menjalankan proses produksi dari
waktu ke waktu yang tertuang dalam anggaran kebutuhan bahan baku, khususnya
tentang jenis, dan jumlah dari barang baku yang dibutuhkan. Misalkan semakin banyak
jumlah satuan yang dibutuhkan, akan semakin banyak pula satuan bahan baku yang
dibeli. Sebaliknya bila semakin sedikit jumlah satuan yang dibutuhkan, akan semakin
sedikit pula satuan bahan baku yang dibeli
6
2) Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan pada setiap kali melakukan pembelian
bahan baku (set up cost). Misalkan setiap kali perusahaan harus menaggung biaya yang
besar, maka akan mendorong perusahaan untuk tidak sering melakukan transaksi
pembelian. Hal ini mengakibatkan setiap kali pembelian maka perusahaan membeli
dalam jumlah yang besar agar tidak menaggung kerugian. Sebaliknya bila setiap kali
perusahaan menanggung biaya yang kecil, maka akan mendorong perusahaan untuk
sering melakukan transaksi pembelian. Hal ini mengakibatkan setiap kali pembelian
maka perusahaan membeli dalam jumlah yang kecil.
3) Resiko yang ditanggung oleh perusahaan yang berhubungan dengan penyimpanan
bahan baku di gudang (carrying cost). Misalkan resiko simpanan tersebut besar, maka
akan mendorong perusahaan untuk tidak selalu menyimpan bahan baku di gudang.
Akibatnya pada setiap melakukan pembelian akan dibeli bahan baku dalam jumlah
sedikit. Sebaliknya bila resiko simpanan tersebut kecil, maka akan mendorong
perusahaan untuk selalu menyimpan bahan baku yang banyak di gudang. Akibatnya
pada setiap melakukan pembelian akan dibeli bahan baku dalam jumlah banyak.
4) Fluktuasi harga beli bahan baku di waktu-waktu yang akan datang. Misalkan ada
kecenderungan bahwa harga beli bahan baku terus naik, maka akan mendorong
perusahaan untuk segera melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah yang banyak
selagi harga belum naik teralu tinggi. Sebaliknya bilamana ada kecenderungan harga
beli bahan baku akan terus turun maka perusahaan akan melakukan pembelian dalam
jumlah yang sedikit demi sedikit.
5) Tersedia bahan baku di pasar. Misalkan bahan baku tidak selalu tersedia di pasar pada
sepanjang tahun maka akan mendorong perusahaan untuk segera melakukan pembelian
bahan baku dalam jumlah banyak, selagi masih banyak tersedia di pasar. Begitu pun
dengan sebaliknya.
6) Tersedianya modal kerja. Misalkan perusahaan memiliki modal kerja yang cukup,
maka akan meberikan kemungkinan untuk melakukan pembelian bahan baku dalam
jumlah banyak. Sebaliknya bila modal kerja yang tersedia terbatas, maka perusahaan
hanya akan melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah yang sedikit.
7) Kebijakan perusahaan di bidang persediaan bahan baku (inventory policy). Kebijakan
ini pada dasarnya bahan baku yang dibeli akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
proses produksi dan untuk cadangan persediaan yang disimpan dalam gudang.
Misalkan perusahaan menetapkan persediaan bahan baku dalam jumlah yang banyak
maka akan mendorong melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak pula.
7
Sebaliknya bila persediaan bahan baku dalam jumlah yang sedikit maka akan
mendorong melakukan pembelian dalam jumlah yang sedikit.
8
manajerial harus diperoleh secara khusus pula. Untuk mereka, perusahaan tidak segan-
segan menyediaka perangsang berupa gaji yang besar dan fasilitas yang lengkap.
Beberapa perusahaan besar bahkan mendapatkannya dengan melalui kaderisasi,
umpamanya dengan penawaran beasiswa yangh mengikat. Karena itu biaya tenaga kerja,
sebetulnya tidak hanya timbul pada saat tenaga kerja iti digunaka, akan tetapi ada
sebelum tenaga kerja itu siap.
Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan untuk penyusunan anggaran tenaga
kerja langsung:
9
Anggaran biaya tenaga kerja ini berguna juga sebagai pengawasan biaya dan
mengurangi resiko perusahaan, setelah biaya sudah diperkirakan maka perusahaan
berusaha memenuhi target yang ditentukan. Setidaknya anggaran ini juga dapat
menguntungkan, dan meminimalisir suatu resiko kerugian serta mengatur kinerja
keuangan perusahaan yang tidak mencapai target. Anggaran ini meliputi dari
perencanaan waktu penyelesaian barang produksi serta tarif upah yang akan
dibayarkan kepada tenaga kerja langsung.
Dapat Menghitung Harga Pokok Produksi Secara Cepat
Dalam menyusun dan memperhitungkan anggaran biaya tenaga kerja, ada
kemungkinan juga mempengaruhi biaya lainnya. Misalnya biaya bahan baku dan
biaya overhead, yang merupakan dasar perhitungan harga produksi. Sehingga
keuntungan perusahaan dalam menyusun anggaran biaya tenaga kerja, yaitu dapat
memperhitungkan harga pokok produksi secara cepat. Selanjutnya adalah
memperkirakan besarnya harga jual produk secara tepat.
Dengan menjalankan susunan anggaran tenaga kerja, serta menetapkan biaya anggaran. Maka
hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk melakukan perencanaan anggaran
tersebut, yaitu :
Melakukan pencarian tenaga kerja secara profesional
Mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kerja
Menjalankan pelatihan bagi tenaga kerja baru
Menetapkan besarnya gaji dan upah kepada karyawan
Melakukan pengawasan dan evaluasi dalam setiap departemen pekerjaan yang
dilakukan karyawan.
D. Konsep Anggaran BOP (Biaya Overhead Produksi)
Biaya overhead produksi adalah salah satu biaya yang tidak terkait secara langsung
dengan kegiatan produksi barang dan jasa. Yang termasuk dalam biaya overhead produksi
adalah adalah biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja langsung, honor petugas
pengawas, biaya listrik, biaya utilitas, dan lain-lain.
Berdasarkan perilaku biaya, biaya overhead produksi dapat dikelompokan kedalam tiga
kelompok biaya yaitu:
Biaya variabel adalah biaya yang nilai keseluruhannya berubah-ubah seiring dengan
perubahan yang terjadi pada cost object. Cost objek adalah unit produksi, departemen,
10
atau aktivitas dimana biaya dihitung dan dikumpulkan. Jadi semakin tinggi jumlah
cost object, semakin tinggi pula biaya variabelnya.
Biaya tetap adalah biaya yang nilai keseluruhannya tidak berubah-ubah seiring
dengan perubahan pada cost object sampai relevant range tertentu. Relevant range
dalam konteks perusahaan manufaktur adalah kapasitas produksi. Contoh biaya tetap
overhead adalah biaya penyusutan mesin produksi.
Biaya semivariabel adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap sekaligus
komponen biaya variabel. Biaya listrik adalah salah satu contoh biaya semivariabel
karena biaya listrik memiliki komponen biaya tetap berupa biaya abonemen yang
nilainya sama setiap bulannya dan biaya variabel berupa biaya pemakaian listrik yang
besar-kecilnya tergantung pad jumlah kilo watt hour(kwh) yang dipakai. Semakin
besar pemakaian kwh, maka semakin besar pula biaya listrik yang harus ditanggung
perusahaan.
Jumlah produksi barang jadi yang direncanakan untuk diproduksi danal satu
periode anggara. Hal ini dikarenakan jumlah produksi umumnya akan menentukan
biaya overhead yang akan dikeluarkan perusahaan.
Biaya overhead tetap yang dianggarkan oleh perusahaan, misalnya biaya sewa
mesin, biaya bahan baku langsung, dan biaya gaji tenaga kerja tidak langsung.
Biaya overhead variabel yang dianggarkan oleh perusahaan, misalnya biaya bahan
bakar untuk operasional mesin pabrik.
Biaya overhead semivariabel, misalnya biaya listrik dan telpon.
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran bahan baku yang disusun oleh perusahaan pada dasarnya terdiri atas dua jenis
anggaran yaitu :
1. Anggaran pemakaian bahan baku yang menentukan jumlah dan nilai bahan baku yang
diperlukan untuk kegiatan produksi dalam satu periode anggaran.
2. Anggaran pemebelian bahan baku yang menentukan jumlah bahan baku yang akan
dibeli dan harga pembeliannya dalam satu periode anggaran.
Setiap tahunnya, perusahan anufaktur harus menyusun anggaran tenaga kerja langsung yang
memperihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan berikut upah per jam
untuk produksi barang jadi dalam satu periode anggaran. Berikut ini adalah informasi yang
dibutuhkan untuk penyusunan anggaran tenaga kerja langsung:
Ketika menyusun anggaran biaya overheadnya, perusahaan harus dapat menetukan hal-hal sebagai
berikut :
Jumlah produksi barang jadi yang direncanakan untuk diproduksi dalam satu periode
anggaran. Hal ini dikarenakan jumlah produksi umumnya akan menetukan biaya
overhead yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
12
Biaya overhead tetap yang dianggarakan oleh perusahaan, misalnya biaya sewa
mesin, biaya bahan baku langsung, dan biayaa gaji tenaga kerja tidak langsung.
Biaya overhead variable yang dianggarkan oleh perusahaan, misalnya iaya bahan
bakar untuk operasional mesin pabrik.
Biaya overhead semivariable, misalnya biaya listrik dan telepon.
B. Saran
Dari uraian pembahasan diatas ini, diharapkan kepada pembaca sekalian agar manfaat
dari pembahasan mengenai anggaran biaya produksi dapat memberikan wawasan positif.
Dimana sisi positif dari uraian tersebut bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan tentang anggaran biaya produksi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/427317324/anggaran-biaya-produksi
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-bahan-baku/anggaran-pembelian-
bahan-baku#:~:text=Anggaran%20Pembelian%20Bahan%20Baku%20adalah,waktu%20kewaktu
%20selama%20periode%20tertentu.
https://www.harmony.co.id/blog/bagaimana-cara-menyusun-anggaran-biaya-tenaga-kerja-
langsung-dalam-bisnis
13