OLEH
NAMA :
NIM :
BAB I
PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu. Banyak pendekatan-
pendekatan yang digunakanoleh para ahli ekonomi industri guna melihat hubungan
keterkaitan antara struktur, perilaku dan kinerja pasar, yang masing-masing pendekatan
tersebut memiliki polatersendiri di dalam mempelajari hubungan keterkaitanperilaku industri
sehingga mewarnai perbedaan dalamstruktur analisis yang dilakukan oleh mereka.
Meskipunbegitu, mereka tetap memiliki pandangan yang sama mengenai hubungan struktur,
perilaku dan kinerja pasar, bahwa masing-masing komponen memiliki hubungan
ketergantungan satu dengan lainnya. Keadaan karakteristik pasar suatu industri memilikiarti
penting bagi iklim persaingan antarperusahaan industridi dalam pasar pada khususnya dan
keadaanperekonomian pada umumnya..
PEMBAHASAN
Menurut Jaya (2001), struktur pasar adalah suatu variabel yang digunakan dalam
menentukan perilaku perusahaan, interaksi perilaku perusahaan dan struktur pasar akan
menentukan sebuah kinerja. Selanjutnya kinerja memiliki pengaruh terhadap
pembentukan dari suatu struktur.
Menurut Teguh (2010), struktur pasar adalah karakteristik yang menunjukkan kondisi
pasar, seperti jumlah pembeli dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual
dan pembeli, serta keadaan rintangan pasar. Perbedaan pada elemen-elemen itu akan
membedakan cara masing-masing pelaku pasar dalam industri berperilaku, yang pada
gilirannya akan menentukan perbedaan kinerja pasar yang terjadi.
Menurut Hasibuan (1993), struktur pasar adalah jumlah dan ukuran distribusi perusahaan
dalam pasar serta mudah atau sulitnya masuk dan keluar dari pasar. Struktur pasar
menjadi ukuran penting dalam mengamati variasi perilaku dan kinerja industri, karena
secara strategis dapat mempengaruhi kondisi persaingan serta tingkat harga barang dan
jasa, pengaruh itu akhirnya sampai pada kesejahteraan masyarakat (social-welfare).
Menurut Arsyad dan Kusuma (2014), struktur pasar adalah derajat persaingan dalam
industri yang cenderung berubah secara perlahan-lahan, bahkan dapat dianggap tetap atau
relatif permanen dalam jangka pendek. Struktur dalam industri, setidaknya, terkait
dengan beberapa hal seperti, derajat konsentrasi penjual, derajat konsentrasi pembeli,
derajat diferensiasi produk, dan tingkat kesulitan yang ditemui oleh perusahaan baru
untuk masuk ke dalam suatu industri.
Menurut Jaya (2001), terdapat tiga elemen utama dalam struktur pasar, yaitu sebagai berikut:
a. Pangsa pasar
Pangsa pasar adalah bagian dari keseluruhan permintaan suatu barang yang mencerminkan
golongan konsumen menurut ciri khasnya, seperti dari tingkat pendapatan, umur, jenis kelamin,
pendidikan, dan juga status sosial. Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri, dan
besarnya berkisar antara 0 hingga 100% dari total penjual seluruh pasar. Menurut Neo-Klasik
landasan posisi pasar perusahaan adalah pangsa pasar yang diraihnya. Pangsa pasar dalam
praktik bisnis merupakan tujuan/motivasi perusahaan. Perusahaan dengan pangsa pasar yang
lebih baik akan menikmati keuntungan dari penjualan produk dan kenaikan harga sahamnya.
b. Konsentrasi
Hambatan untuk masuk yaitu cara atau usaha dari perusahaan atau para pelaku industri untuk
dapat masuk ke dalam pasar, mencakup dari segala sesuatu yang memungkinkan adanya
terjadinya penurunan kecepatan pesaing baru. Hambatan untuk masuk ini sangat erat kaitannya
dengan persaingan yang lebih potensial oleh para pesaing pendatang baru. Pesaing potensial
adalah perusahaan-perusahaan yang berada di luar pasar tetapi mempunyai kekuatan sehingga
mungkin saja dapat masuk dan menjadi pesaing yang sebenarnya. Segala sesuatu yang dapat
memungkinkan terjadinya penurunan, kesempatan atau kecepatan masuknya pesaing baru
merupakan hambatan untuk masuk. Hambatan-hambatan ini mencakup seluruh cara dengan
menggunakan perangkat tertentu yang sah (seperti hak paten, dan frachise), seperti kebanyakan
hambatan-hambatan ekonomi umum yang lainnya.
Menurut Arsyad dan Kusuma (2014), struktur pasar terdiri dari tujuh unsur, yaitu; jumlah dan
besarnya distribusi penjual, jumlah dan besarnya distribusi pembeli, diferensiasi produk,
halangan memasuki pasar, struktur biaya, integrasi vertikal dan konglomerasi. Adapun
penjelasan dari masing-masing unsur struktur pasar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Distribusi penjual
Pada pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual, dimana tidak ada satu pun perusahaan
yang dapat mempengaruhi harga. Perusahaan di pasar persaingan sempurna akan menawarkan
produknya dengan harga sama dengan opportunity cost untuk memproduksinya (P = MC). Untuk
memaksimalkan keuntungan, perusahaan akan memilih output optimal pada saat MR = MC.
Profit perusahaan pada pasar persaingan sempurna, tergantung pada average cost (AC).
b. Distribusi pembeli
Jumlah dan besarnya pembeli berpengaruh terhadap struktur pasar. Pada industri mebel jumlah
pembeli cukup besar sehingga kecil kemungkinan pembeli dapat mengatur harga, namun pada
produk yang dibuat atas dasar pesanan (by order) dalam kuantitas yang besar dan berkelanjutan,
pembeli dapat menekan harga penjual.
c. Diferensiasi produk
Pada pasar persaingan sempurna, produk yang dijual adalah homogen, sehingga tidak mengenal
diferensiasi. Diferensiasi produk terjadi pada struktur pasar persaingan monopolistik, pasar
oligopoli dan pasar monopoli. Diferensiasi bisa terjadi pada kualitas produk yang sama tetapi
berbeda warna, rasa dan lainnya, atau jenis produk yang sama tetapi kualitasnya yang berbeda.
Diferensiasi produk dapat menciptakan market power, sehingga dapat menurunkan intensitas
persaingan.
Hambatan pasar dapat diartikan sebagai hambatan masuk industri, yaitu kondisi dimana
perusahaan potensial yang akan atau baru masuk ke dalam suatu industri (new entrants)
mengalami kesulitan karena tidak memiliki banyak keunggulan kompetitif sebagaimana dimiliki
perusahaan yang sudah ada sebelumnya dalam industri tersebut (existing firms). Fenomena ini
dapat terjadi karena faktor alamiah (seperti perbedaan akses teknologi yang digunakan dalam
proses produksi atau perbedaan struktur biaya antar perusahaan dalam industri) maupun faktor
non-alamiah (seperti berbagai tindakan existing firms yang dirancang untuk mencegah atau
menghalangi new entranst untuk bisa masuk ke dalam industri dan kebijakan pemerintah).
5. Struktur biaya
Struktur biaya ini berhubungan dengan bagaimana perusahaan dapat menciptakan skala ekonomi
(economies of scale), lingkup ekonomi (scope economies), maupun perubahan teknologi
(technological change) yang dapat memenangkan persaingan akibat operasi perusahaan efisien.
6. Integrasi vertikal
Tujuan dari integrasi vertikal adalah untuk menjaga hubungan baik perusahaan dengan supplier
maupun pembeli dalam rangka penguasaan pasar melalui kekuatan penggabungan ataupun kerja
sama yang intensif. Hasil dari integrasi vertikal adalah perusahaan mendapatkan minimasi biaya
atau maksimalisasi profit.
7. Konglomerasi
Konglomerasi bagi perusahaan menunjukkan apakah perusahaan berkonsentrasi pada satu jenis
produk ataukah memproduksi berbagai macam produk yang berlainan.
Menurut Case & Fair (2008) dan Sukirno (2010), struktur pasar dapat dikelompokkan menjadi
empat jenis, yaitu; pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik,
dan pasar oligopoli. Adapun penjelasan dari masing-masing jenis struktur pasar tersebut adalah
sebagai berikut:
Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana persaingannya berada di level yang paling
besar. Ekonom Neo-klasik berpendapat bahwa pasar persaingan sempurna akan menghasilkan
hasil terbaik bagi konsumen, dan masyarakat. Dapat dikatakan sempurna karena di dalam pasar
penjual sama-sama menjual barang sejenis dan tidak ada persaingan harga di dalamnya serta para
penjual dapat bebas keluar masuk pasar karena di dalam pasar persaingan sempurna tidak ada
penghalang atau barriers. Pelaku di pasar persaingan sempurna dalam hakikatnya tidak memiliki
kemampuan sama sekali untuk menentukan harga pasar. Harga pasar ditentukan oleh mekanisme
pasar yaitu interaksi permintaan dan penawaran.
1. Terdapat banyak perusahaan di pasar. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah
perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil jika
dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan yang ada di dalam pasar. Sebagai
akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit jumlahnya apabila
dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan
suatu perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga barang yang diperjual belikan di
pasar.
2. Komoditas yang diperjual belikan adalah homogen. Barang yang dihasilkan berbagai
perusahaan tidak mudah untuk dibedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau
serupa. Tidak dapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu
perusahaan dengan perusahaan yang lainnya.
3. Perusahaan adalah pengambil harga (price taker). Pengambil harga atau price taker
berati suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak menentukan atau mengubah harga
pasar. Apapun tindakan perusahaan dalam pasar, tidak akan menimbulkan perubahan
terhadap harga pasar yang berlaku. Harga barang dipasar ditentukan oleh interaksi di
antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Produsen terlalu kecil peranannya
di dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat
produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan bagian kecil saja dari keseluruhan
jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual belikan.
4. Pembeli mempunyai informasi yang sempurna tentang keadaan pasar. Dalam pasar
persaingan sempurna juga diasumsikan bahwa setiap konsumen mempunyai informasi
yang sempurna tentang keadaan pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga barang
yang beraku dipasar, sehingga apabila ada perusahaan (produsen) yang menaikkan harga
barang tersebut lebih mahal dari harga yang berlaku dipasar. Akibatnya tidak ada
produsen yang menjual barang di atas harga jika tidak mau ditinggalkan oleh
konsumennya.
5. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk industri. Produsen yang ada di dalam
pasar industri tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya,
misalnya perusahaan mengalami kerugian dan ingin meninggalkan industri/pasar tersebut
langkah ini dapat dengan mudah dilakukan.
b. Pasar Monopoli
Berbeda dengan pasar persaingan sempurna, pasar monopoli merupakan kebalikan dari pasar
tersebut di dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual untuk satu jenis barang tertentu.
Pada umumnya produsen monopoli memperoleh laba melebihi normal karena adanya hambatan
masuk ke dalam pasar serta di dalam pasar monopoli produsen adalah sebagai price maker. Pasar
monopoli merupakan suatu pasar, atau industri dimana perusahaan individual memiliki kontrol
atas harga output mereka. Semua perusahaan di dalam pasar monopoli sama-sama memiliki satu
hal, yaitu menerapkan kekuatan pasar, kemampuan untuk menaikkan harga tanpa kehilangan
semua permintaan akan produk mereka.
1. Pasar monopoli industri yang terdiri dari satu perusahaan. Pasar monopoli terdiri
dari satu perusahaan yang menyebabkan barang dan jasa yang dihasilkan tidak dapat
dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain kalau mereka
menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut.
2. Tidak mempunyai komoditas pengganti yang mirip dan tidak tergantikan. Barang
yang dihasilkan oleh perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain.
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang ada dipasar dan tidak terdapat
barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik
adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip tidak
memungkinkan perusahaan-perusahaan lain untuk masuk industri karena adanya
hambatan bersifat ilegal.
3. Perusahaan monopoli dapat mempengaruhi penentuan harga. Oleh karena
perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka ia
mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan harga barang yang dijual di pasar. Oleh
sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga (price setter). Dengan
mengadakan pengendalian terhadap produksi dan jumlah barang ditawarkan perusahaan
monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya.
Pasar persaingan monopolistik adalah bentuk pasar yang di dalamnya terdapat banyak penjual
yang menghasilkan atau menjual produk yang berbeda-beda. Pada dasarnya persaingan
monopolistis adalah pasar yang berada di antara pasar persaingan sempurna dan monopoli. Tidak
adanya homogenitas produk adalah aspek pokok yang membedakan pasar persaingan sempurna,
dan bukan aspek jumlah perusahaan yang ada di dalam pasar, maupun aspek kebebasan bagi
perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar.
d. Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar yang industrinya didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan
yang saling bersaing. Setiap perusahaan memiliki kekuatan yang cukup besar untuk
mempengaruhi harga pasar. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari sekelompok kecil
perusahaan. Biasanya struktur dari industri dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan
raksasa yang menguasai 70 sampai 80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan.
Beberapa perusahaan yang menguasai pasar sangat mempengaruhi pasar satu sama lain, karena
keputusan dan tindakan oleh salah satu dari perusahaan sangat mempengaruhi perusahaan
lainnya.
Perilaku pasar adalah pola kebiasaan pasar meliputi proses(mental) pengambilan keputusanserta
kegiatan fisik individual atau organisasional terhadap produk tertentu,konsisten selama periode
waktu tertentu.Pola dan perilaku pasar tidaklah konstan,selalu akan mengalami perubahan.
2.Karakteristik yang mempengaruhi pembelian dan keputusan pembeli
Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan
jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Keputusan membeli pada dasarnya berkaitan
dengan “mengapa” dan “bagaimana” tingkah laku konsumen
a. Kebudayaan
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia.
Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia,
diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia
dalam masyarakat yang ada.
b. Kelas social
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan
tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal
c. Kelompok referensi kecil
Kelompok ‘kecil’ di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus
bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok
keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll
d. Keluarga
lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Dalam keluarga perlu dicermati pola perilaku pembelian yang menyangkut:
Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
Siapa yang melakukan pembelian.
Siapa pemakai produknya.
e. Pengalaman
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi
perilaku selanjutnyaf.
f. Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan
tanggapan untuk beringkah laku
g. Sikap dan kepercayaan
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran
produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten. Kepercayaan
adalah keyakinan seseorang terhadap nilai-nilai tertentu yang akan mempengaruhi
perilakunya
h. Konsep diri
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat
yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.
Jumlah dan kompleksitas kegiatan konsumen dalam pembeliannya dapat berbeda-beda. Menurut
Howard, pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan penyelesaian suatu masalah, dan
terdapat tiga macam situasi:
Pasar konsumen
Pasar konsumen adalah kelompok individual (perorangan maupun rumah tangga) yang membeli
dan mengkonsumsi barang atau jasa untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.
Model penilaian konsumen adalah suatu cara atau proses yang dilakukan oleh setiap konsumen
sebelum mereka melakukan keputusan untuk membeli suatu barang atau menggunakan suatu
jasa untuk memenuhi kepuasan mereka.
Macam-macam model penilaian konsumen atau proses yang dilakukan konsumen untuk
mengambil keputusan :
Pasar industry
Pasar industri adalah sekumpulan organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan
kembali dalam rangka memproduksi atau mengolah barang dan jasa yang dibeli menjadi produk
jadi yang akan dijual ke pasar.
Pada pasar industri memiliki karakteristik yang lebih kompleks dari pasar konsumen.
Kompleksitas karakteristik pasar industry disebabkan oleh bentuk dari konsumen yang
didominasi berupa organisasi sehingga memiliki beragam system cara pembelian, beragam
pribadi yg berbeda dalam pengambilan keputusan, pengalaman dan keahlian setiap organisasi
dalam negosiasi pembelian serta kebutuhan barang/ jasa yang lebih spesifik dalam rangka criteria
barang yang mereka butuhkan.
Merupakan situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli secara rutin memesan
ulang sesuatu tanpa ada modifikasi.Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh
pembeli ingin memodifikasi spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasok produk.
Perkembangan ekonomi
Kondisi penawaran
Perubahan teknologiPerkembangan peraturan dan kondisi politik.
Perkembangan persaingan.
Budaya dan adat-istiadat.
Faktor-faktor organisasi
Tujuan
Kebijakan.
Prosedur.
Struktur Organisasi
Sistem
Faktor-faktor individu:
Umur
Pendidikan
Posisi jabatan
Kepribadian.
Sikap terhadap resiko
1. Penganalan Masalah.
Tahap pertama dalam proses pembelian di pasar industri ketika seorang di perusahaan
tertentu mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat dipecahkan dengan
memperoleh barang atau jasa tertentu.
2. Penjabaran Kebutuhan secara Umum.
Tahap dalam proses pembelian dipasar industri ketika perusahaan tersebut menjabarkan
secara umumkarakteristik dan kuantitas barang yang dibutuhkan.
3. Spesifikasi Produk.
Tahapan ketika organisasi pembeli memutuskan dan menspesifikasikan karakteristik
produk yang secara teknis terbaik atas barang yang dibutuhkan.
4. Analisis Nilai.
Pendekatan pengurangan biaya dimana semua komponen dipelajari secara seksama guna
menentukan apakah dapat dirancang ulang, distandarisasikan atau dibuat dengan metode
produksi yang lebih baik.
5. Pencarian Pemasok.
Tahapan ketika pembeli berusaha mendapatkan pemasok terbaik.
6. Pengumpulan Proposal.\
Tahapan ketika pembeli mengundang pemasok yang memenuhi syarat untuk mengajukan
proposal.
7. Pemilihan Pemasok.
Tahapan ketika pembeli mengulas proposal dan memilih satu atau beberapa pemasok.
8. Spesifikasi pesanan rutin.
Tahapan ketika pembeli menulis pesanan akhir kepada pemasok ( para pemasok )
terpilih, membuat daftar spesifikasi, kuantitas yang dibutuhkan,waktu penyerahan yang
diharapkan, kebijakan pengembalian barang dan garansi.
9. Penilaian Kinerja.
Tahapan ketika pembeli memeringkat kepuasannya terhadap pemasok,sambil mengambil
keputusan apakah akan melenjutkan, memodifikasi atau memutuskan perjanjian
hubungan tersebut.
2.3 Kinerja Pasar
b. Efisiensi Alokasi
Untuk mengukur efisiensi alokasi membutuhkan elastisitas permintaan, kenaikan harga
yang disebabkan oleh kekuatan pasar dan kecuraman skala ekonomi yang mungkin dalam setiap
pasar.
BAB III
PENUTUP