TEORI
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Faiqotun Ni’mah
(1600108010)
SEMARANG
2016
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. PEMBAHASAN
1
William A. McEachern, Ekonomi Mikro: Pendekatan Kontemporer, Terj. Economics: A
Contemporary Introduction, Sigit Triandaru, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal. 96
1
kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi pasar, semakin kompetitif struktur
pasarnya. Demikian pula sebaliknya.
Unsur-unsur Struktur Pasar :
a. Konsentrasi
b. Differensiasi produk;
c. Ukuran perusahaan;
d. Hambatan masuk;
e. Integrasi vertikal;
f. Diversifikasi.
2. Jenis Struktur Pasar
Secara garis besar, ada dua jenis struktur pasar yaitu Pasar Persaingan
Sempurna dan Tidak Sempurna.
a. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Pasar Persaingan Sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau
industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. 2 Pada pasar ini, kekuatan
permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Harga yang
terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen.
Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni
terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian
seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa.
Intisari pasar persaingan sempurna, sebagaimana telah dijelaskan di atas,
telah dikemukakan sebelumnya oleh Adam Smith. Ia mengatakan, kalau setiap
warga masyarakat diberi kebebasan ekonomi secara penuh untuk mengejar
kepentingan pribadinya, maka kepentingan masyarakat pun secara otomatis
terpenuhi pula. Selain itu, perlu kita ketahui pula, meskipun hasil kajian mengenai
pasar persaingan sempurna itu merupakan teori, kesimpulan-kesimpulan dari teori
2
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengatntar, Raja Grafindo Persada, Jakarta 2013.
hal. 232
2
tersebut bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk mencapai kondisi
perekonomian yang ideal.
3
lain, yang lebih menguntungkan. Tidak ada yang menghalangi, baik kendala
peraturan maupun kendala teknik;
- Bebas dari Campur Tangan Pemerintah. Bebas dari campur tangan pemerintah.
Pada pasar persaingan sempurna ini, tidak ada campur tangan pemerintah dalam
menentukan harga. Sebagai akibatnya, harga barang atau jasa benar-benar terjadi
sebagai akibat interaksi antara permintaan dan penawaran di pasar
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition)
Pasar Persaingan Tidak Sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau
beberapa penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa
pembeli yang menguasai pasar atau harga. Jika suatu perusahaan dapat
mempengaruhi harga pasar, maka pasar tempat perusahaan itu menjual produknya
digolongkan sebagai pasar persaingan yang tidak sempurna. Keberadaan sejumlah
pihak yang menguasai pasar atau harga akan melahirkan keberagaman bentuk-
bentuk pasar persaingan tidak sempurna.
Terdapat beberapa bentuk pasar persaingan tidak sempurna, antara lain:
1. Monopoli
Suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja.
Perusahaan menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat. Biasanya keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli
adalah keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan
yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki
industri tersebut.4
2. Monopolistis
Pasar Persaingan Monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di
antara dua jenis pasar yang ekstrem yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan
unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.5
4
Op. Cit., Sadono Sukirno, hal. 266
5
Ibid, hal. 297
4
3. Oligopoli
Pasar Oligopoli yaitu pasar yang terdiri atas hanya beberapa produsen saja.
Ada kalanya pasar oligopoli terdiri atas dua perusahaan saja dan pasar seperti itu
dinamakan duopoli. Biasnya struktur pasar oligopoli adalah terdapat beberapa
perusahaan raksasa yang menguasai sebagian pasar oligopoli – katakanlah 70-80
persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan dan di samping itu terdapat pula
beberapa perusahaan kecil.6
3. Struktur Pasar dalam Perspektif Islam
Dalam Islam, siapapun boleh berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-
satunya penjual (monopoli) atau ada penjual lain. Menyimpan stok barang untuk
keperluan persediaan pun tidak dilarang dalam Islam. Struktur pasar yang bersifat
monopoli bukanlah suatu hal yang haram apabila situasi dan kondisi
perekonomian mengarah pada struktur pasar monopoli seperti pada kasus
monopoli alamiah.
Namun yang tidak diperkenankan adalah perilaku monopolistik seperti
menetapkan harga di atas harga pasar demi menarik keuntungan yang sebanyak-
banyaknya atau menurunkan kuantitas produksi agar dapat menaikkan harga yang
tinggi.
Demikian pula menyimpan persediaan. Yang dilarang adalah ikhtikar yaitu
mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menjual lebih
sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi, atau istilah ekonominya disebut
monopoly’s rent. Jadi dalam Islam. Monopoli boleh yang tidak boleh adalah
monopoly’s rent.7
Di samping itu, untuk lebih menjamin berjalannya mekanisme pasar secara
sempurna, peranan pemerintah sangat penting. Rasulullah SAW Sendiri telah
menjelaskan fungsi sebgaai pengawas pasar yang berfungsi untuk mengawasi
praktik perdagangan yang tidak jujur atau berpotensi mengakibatkan cederanya
mekanisme pasar.8
6
Ibid, hal. 314-315
7
Op. Cit., M. Nur Rianto Al arif, Eiuis Amalia, hal. 243
8
Ibid., hal. 277
5
D. KESIMPULAN
E. PENUTUP
6
DAFTAR PUSATAKA
Al arif, M. Nur Rianto, Eiuis Amalia, Teori Mikro Ekonomi Sutu Perbandingan
Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, Kencana Prenadamedia
Group, Jakarta