Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan kesehatan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Akuntansi Perusahaan
Manufaktur” tepat pada waktunya. Salah satu tujuan penulisan makalah ini yaitu
untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya
Makalah ini berisi informasi mengenai bagaimana akuntansi berjalan
diperushaan manufaktur. Penjelasan mengenai biaya bahan baku, biaya produksi,
harga pokok produk, harga pokok penjualan serta masalah yang dihadapi
perusahaan manufaktur.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, salah penulisan kata maupun kalimat. Penulis mengharapkan adanya
kritik atau pun saran yang akan sangat membantu penulis sehingga dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi di lain waktu.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat menjadi sumber
ilmu bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
BAB IV KESIMPULAN...........................................................................................16
A. Kesimpulan.....................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha muncul
dikota Venesia, Italia. Seorang biarawan pakar Matematika yang bernama Lucas Paciolo
pada tahun 1494. Sistem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo yang berkembang dan
mendasari sistem akuntansi yang dipakai dalam dunia usaha sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis ambil adalah :
1. Bagaimana Manajemen Akuntansi Biaya Pada Perusahaan Manufaktur ?
2. Bagaimana Akuntansi Biaya Bahan Baku ?
3. Apa Yang Dimaksud Biaya Produksi ?
4. Bagaimana Cara Mengetahui Harga Pokok Produksi ?
5. Bagaimana Cara Mengetahui Harga Pokok Penjualan
6. Masalah Apa Ayng Sering Dihadapi Perusahaan Manufaktur Dalam Bidang Kuntansi
Biaya ?
1.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Unsur Biaya Bahan Baku
Unsur-unsur yang melekat pada biaya bahan baku yaitu :
2. Order Pembelian
Bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan pembelian
daribagian gudang, untuk pemilihan pemasok, bagian pembelian mengirimkan surat
penawaran harga (purchase price quotation) kepada masing masing pemasok tersebut.
Dan bagian pembelian memilih pemasok dan membuat surat order pembelian.
3
3. Penerimaan Bahan Baku
Pemasok mengirimkan bahan baku kepada prusahaan sesuai dengan order. Bagian
peneriamaan akan mencocokan kualiatas, kuantitas, jenis serta spesifikasi bahanbaku
dengan tembusan surat order pembelian.
4
mencatat tiap tiap mutasi jenis barang gudang. Kartu gudang hanya berisi informasi
kuantitas barng yang di simpan di gudang tanpa informasi harganya.
5
Cara menghitung biaya bahan dalam metode Fisik
persediaan awal
(hasil inventerisasi pada perode sebelumnya) Rp 10.000,00
pembelian bahan Rp 250.000,00 (+)
bahan siap digunakan Rp 260.000,00
persediaan bahan akhir ( hasil inventarisasi Fisik) Rp 80.000,00 (-)
biaya bahan (bahan yang digunakan) Rp. 180.000,00
B. Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh
produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-
bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut.Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor
produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-
faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga
berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan
untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri
merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan
output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi
5. Uang modal, sewa
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik,
biaya keamanan dan asuransi
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
8. Pajak
6
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa
uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan
perusahaan.
Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas
faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses
produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.
Sistem Biaya
Sistem Biaya yang dimaksud disini adalah serangkaian kegiatan dalam rangka
menentukan biaya produksi dan harga pokok produk dalam suatu proses produksi. Sistem
biaya dikenal ada dua macam yaitu sistem biaya sesungguhnya (Actual Costing) dan sistem
biaya standar (Standard Costing).
Dalam sistem biaya sesungguhnya disebut sistem historis, dimana biaya dikumpulkan
dan diperhitungkan terhadap harga pokok produk berdasarkan biaya yang telah terjadi atau
biaya yang telah dikeluarkan dalam suatu proses produksi. Sedangkan dalam sistem standar,
harga produk dan operasi produk dihitung berdasarkan biaya yang telah ditentukan diawal
baik dari segi kualitas maupun dalam jumlah uangnya.
Dalam situasi tertentu harga pokok diperhitungkan dengan biaya sesungguhnya untuk
biaya utama dan dengan biaya yang telah ditentukan dimuka untuk biaya overhead pabrik.
Hal ini dapat dikatakan bahwa sistem yang dianut adalah sistem hybrid/normal cost sistem.
Berikut perbedaan dari ketiga sistem diatas
Contoh Soal
PT. Anggaraksa Jaya dalam membuat 1 unit produksi menetapkan biaya sebagai berikut :
a. Bahan baku 2 kilo gram Rp. 1000 = Rp. 2000
b. Tenaga Kerja ½ jam Rp. 3000 = Rp. 1500
c. Biaya Overhead pabrik 50% dari biaya bahan baku = Rp. 1000
Total Biaya per unit (standar) = Rp. 4500
Full Costing
Full costing atau absorption costing adalah penentuan harga pokok produk yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku,
bgiaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang bersifat variabel ataupun
tetap.
Dengan kata lain biaya yang melekat pada full costing yaitu :
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik tetap
Biaya overhead pabrik variable
Variable Costing
Variable costing adalah penentuan harga pokok produk yang hanya memasukanunsur-
unsur biaya produksi bersifat variable, yaitu :
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik variable
9
Biaya produksi yang bersifat tetap pada variable costing diperlakukan sebagai biaya
periodic, artinya dibebankan sepenuhnya sebagai biaya periode akuntansi dimana
biaya tersebut terjadi.
10
dikeluarkan dalam meproduksi produk yang dijual selama suatu periode. Dengan kata lain,
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk tenaga kerja, bahan dan overhead dalam proses pembuatan produk atau jasa yang
dijual ke pelanggan sepanjang suatu periode.
Perlu ditekankan bahwa biaya yang dimasukan ke dalam Harga Pokok Penjualan (HPP)
adalah biaya yang berkaitan langsung dengan produk yang dijual. Sedangkan biaya-biaya
tidak langsung tidak dapat dimasukan ke dalam perhitungan HPP ini. Tujuan perhitungan
HPP ini adalah untuk mengukur biaya sebenarnya dalam meproduksi barang dagangan yang
dibeli pelanggan untuk periode tertentu.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan atau HPP sangat penting bagi manajemen karena
dapat membantu manajemen menganalisa seberapa baik mereka mengendalikan biaya
pembelian dan biaya tenaga kerja (upah/gaji). Para Kreditor atau Investor juga dapat
menggunakan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk menghitung margin kotor bisnis (gross
margin) dan menganalisis berapa persentase pendapatan yang masih tersedia untuk
menutupi biaya operasionalnya. Produsen maupun retailer (pengecer) pasti akan mencatat
Harga Pokok Penjualan ke dalam Laporan Laba Rugi mereka sebagai beban langsung
setelah pendapatan pada periode tertentu. Harga Pokok Penjualan atau HPP kemudian
dikurangi dari Total Pendapatan untuk mengetahui Margin Kotornya.
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam
proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi
11
4. Menghitung Harga Pokok Penjualan
HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan barang akhir
Contoh Soal
PT Bumi Raya Autoparts merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur
pembuatan suku cadang motor. Di awal bulan Juli, diketahui:
12
C. Permasalahan dalam perusahaan manufactur
Bagi perusahaan manufaktur yang besar, proses produksi yang mereka miliki bisa jauh
lebih kompleks atau lebih rumit. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan manufaktur
membutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu mereka mengorganisir serta
memudahkan proses bisnis dan juga proses produksi mereka sehingga dapat
mengembangkan potensi atau peluang yang mereka miliki.
14
mencapai luar negri. Dalam memaksimalkan laba perusahaan perlu dilakukan efisiensi
terhadap berbagai biaya produksi. Dalam penentuan biaya produksi sangat
diperlukan adanya estimasi-estimasi yang baik dengan memperhatikan factor-faktor yang
mempengaruhi, yaitu kenaikan harga bahan baku, kenaikan tarif upah dan biaya-biaya
dimasa yang akan datang. Berbagai macam penyimpangan dalam biaya produksi dapat
menimbulkan selisih biaya, maka pihak manajemen perlu melakukan analisis terhadap
selisih biaya yang terjadi untuk mengetahui apakah selisih tersebut menguntungkan atau
tidak menguntungkan dan perlu diketahui apa yang menyebabkannya. Berdasarkan analisis
tersebut maka diketahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya selisih tersebut.
15
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi,
yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah
terjadi maupun yang akan terjadi.
Biaya bahan baku merupakan komponen biaya yang terbesar dalam pembuatan produk
jadi. Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku diolah menjadi produk jadi dengan
mengeluarkan biaya konversi.
Berdasarkan pengamatan kita selama menyusun dan mencari sumber referensi makalah
ini bahwa:
1. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang dari bahan baku,
bahan setengah jadi ssampai dengan barang jadi yang siap untuk di jual.
2. Setiap perusahaan manufaktur harus menghitung biaya produksi, harga pokok produksi
untuk bias menghitung biaya HPP (Harga Pokok Penjualan)
3. Setiap data laporan keungan perusahaan manufaktur harus valid, akurat, dapat dipercaya
dan ada buktinya.
A. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Mursyidi, SE., M.Si.2008. Akuntansi Biaya – Conventional Costing, Just In Time and
Activity-Based Costing. Penerbit PT. Refika Aditama. Bandung
H.M Alan Jayaatmaja, S.E.,M.M.Ak, 2013. Akutansi Biaya
Drs. Mulyadi. M.Sc. 2015. Akuntansi Biaya. Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Analisis Selisih Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Dan Biaya Overhead
Pabrik Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pd. Taru Martani Yogyakarta. Oleh
Universitas Negri Yogyakarta
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-4-langkah-menghitung-harga-pokok-penjualan-hpp-
perusahaan-manufaktur/
17