Anda di halaman 1dari 9

ISSN Cetak : 2302-6227

Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

PERANCANGAN APLIKASI PERENCANAAN BAHAN BAKU


MENGGUNAKAN METODE MRP (MATERIAL
REQUIREMENT PLANNING)
PADA PT. E-T-A INDONESIA
Navin Ariwidya Pratama1), Latipah2),
1,2
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya
Email: 1navinariwidya@gmail.com, 2latifah.rifani@narotama.ac.id

ABSTRAK
PT. E-T-A Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri manufaktur komponen
elektrika yaitu pemutus arus (Circuit Breaker). PT. E-T-A Indonesia bergantung dari pemesanan
konsumen, untuk proses produksi dibutuhkan waktu 1 minggu. Pada PT. E-T-A Indonesia terdapat
beberapa masalah yaitu, petugas PPIC merencanakan pengadaan bahan baku berdasarkan Intuisi /
perkiraan saja sehingga sering terjadi kekurangan dan kelebihan bahan baku, jika kekurangan
berakibat bisa memperlambat jalannya produksi, serta berujung pada tidak tepatnya target waktu
pengiriman kepada pelanggan, dan jika kelebihan akan berdampak tingginya biaya penyimpanan
dan resiko kehilangan serta kerusakan bahan baku. Berdasarkan masalah ketersediaan stok bahan
baku dan masalah yang berhubungan dengan pengupdatean data inventori gudang serta konsistensi
data dapat diselesaikan dengan metode MRP (Material Requirements Planning) berbentuk aplikasi
komputer berbasis web. Harapan penggunaan aplikasi tersebut adalah terjadi peningkatan
efektivitas dan efisiensi, serta ketepatan waktu dalam pengiriman kepada konsumen bisa terpenuhi
yang berujung pada peningkatan keuntungan perusahaan.

Kata kunci : Inventory Control, Material Requirement Planning (MRP)

ABSTRACT
PT. E-T-A Indonesia is a company engaged in the manufacturing of electronic components,
namely Circuit Breakers. PT. E-T-A Indonesia depends on customer orders, for the production
process takes 1 week. There are some problem arises at PT. ETA Indonesia such as PPIC officers
plans the procurement of raw materials based on Intuition / estimation so that there is often a
shortage and excess of raw materials. Shortage results in slowing down the production process,
and leads to incorrect delivery time targets to customers. On the other hand, excess will increase
storage costs and the risk of loss and damage to raw materials. Based on the problem of
availability of raw material, issues related to updating warehouse inventory data and data
consistency can all be solved by MRP (Material Requirements Planning) which is in the form of
web-based computer applications. The expectation of using the application is an increase in
effectiveness and efficiency, as well as timeliness in delivery to consumers can be met which
results in increased company profits.

Keywords: Inventory Control, Material Requirement Planning (MRP)

1
ISSN Cetak : 2302-6227
Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

PENDAHULUAN
Perencanaan kebutuhan bahan Produksi untuk dilakukan perbaikan
baku merupakan area yang sangat produk yang tidak memenuhi standar
penting dalam pembuatan keputusan kualitas produk. Jika produk sudah
strategis perusahaan, khususnya pada memenuhi standar, maka selanjutnya
perusahaan manufaktur. Dengan adanya produk akan dikirimkan ke Departemen
perencanaan kebutuhan bahan baku, Material Handling bagian Exkspedisi
maka perusahaan akan dapat menentukan untuk dilakukan pengiriman produk
kapan bahan baku harus disediakan dan kepada customer.
berapa jumlah bahan baku yang Dari observasi di PT. E-T-A
diperlukan oleh perusahaan.PT. E-T-A terdapat beberapa masalah yaitu, petugas
Indonesia adalah perusahaan yang PPIC merencanakan pengadaan bahan
bergerak dibidang industri manufaktur baku berdasarkan Intuisi / perkiraan saja
komponen elektrika yaitu pemutus arus sehingga sering terjadi kekurangan dan
(Circuit Breaker). Perusahaan yang kelebihan bahan baku, jika kekurangan
berlokasi di Jalan Berbek Industri III No. berakibat bisa memperlambat jalannya
5 berdiri sejak tahun 2008. PT. E-T- produksi, serta berujung pada tidak
A Indonesia dalam memenuhi tepatnya target waktu pengiriman kepada
permintaan pelanggan pada saat ini hanya pelanggan, dan jika kelebihan akan
melakukan produksi berdasarkan pesanan berdampak tingginya biaya penyimpanan
pelanggan yang dikirim oleh kantor pusat dan resiko kehilangan serta kerusakan
dan anak perusahaan yang ada di Asia bahan baku.
dan Amerika. Dari semua jenis Circuit Berdasarkan masalah
Breaker yang diproduksi, hampir semua ketersediaan stok bahan baku dan
produk untuk kebutuhan ekspor. masalah yang berhubungan dengan
PT. E-T-A Indonesia bergantung pengupdatean data inventori gudang serta
dari pemesanan customer, untuk proses konsistensi data dapat diselesaikan
produksi dibutuhkan waktu 1 minggu. dengan metode MRP (Material
Pemesanan tersebut diterima oleh Requirements Planning) berbentuk
Departemen MPO (Management aplikasi komputer berbasis web. MRP
Production Order) bagian Order (Material Requirements Planning)
Handling, bagian Order Handling akan merupakan metode untuk penjadwalan
memberikan data pemesanan kepada alira-aliran material hingga proses
bagian PPIC. Bagian PPIC akan manufakturing selesai. MRP (Material
memeriksa ketersediaan stok bahan baku Requirements Planning) menerapkan
ke Departemen Material Handling sesuai ukuran kuantitas yang memberitahukan
kebutuhan bahan baku untuk pembuatan jumlah yang dipesan, serta lot sizing yang
produk. Jika bahan baku tersedia di digunakan. MRP (Material Requirements
gudang maka bagian PPIC akan Planning) merupakan perencanaan
menerbitkan Production Order Data kebutuhan bahan baku dalam proses
(Data Pesanan Produksi) untuk proses produksi sehingga barang yang
pengambilan material dan selanjutnya dibutuhkan dapat tersedia sesuai yang
material yang telah disiapkan oleh direncanakan kebutuhan bahan tersebut
Departemen Material Handling akan dalam proses produksinya terdiri dari
diserahkan ke Departemen Produksi dan beberapa komponen yang dalam jumlah
memerintahkan Departemen Produksi permintaannya bersifat dependent
untuk membuat produk. Jika produk (tergantung) pada jumlah produk akhir
sudah selesai dikerjakan maka produk yang dihasilkan. Metode MRP (Material
dikirimkan ke Departemen Quality untuk Requirements Planning) merupakan
pemeriksaan kualitas produk, jika barang metode perencanaan dan pengendalian
belum memenuhi standart kualitas pesanan dan inventory untuk item-item
produk, maka Departemen Quality akan dependent demand dimana permintaan
menginformasikan kepada Departemen cenderung terputus-putus.

2
ISSN Cetak : 2302-6227
Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

Harapan penggunaan aplikasi 2. Bagi peneliti dapat menambah


tersebut adalah terjadi peningkatan wawasan dengan mengaplikasikan
efektivitas dan efisiensi, serta ketepatan ilmu yang telah diperoleh secara teori
waktu dalam pengiriman kepada di lapangan.
konsumen bisa terpenuhi yang berujung
pada peningkatan keuntungan DASAR TEORI
perusahaan.
Dari permasalahan diatas, dapat MATERIAL REQUIREMENT
diambil sebuah rumusan tentang PLANNING
“Bagaimana Merancang Aplikasi Menurut Hartini (2011), teknik
Perencanaan Bahan Baku perencanaan kebutuhanan material
Menggunakan Metode MRP (Material (Material requirement Planning)
Requirements Planning) pada PT. E-T- digunakan untuk perencanaan dan
A Indonesia”. pengendalian item dependent. Jumlah
item yang hendak diproduksi pada
Adapun yang menjadi batasan - tingkat yang lebih tinggi menentukan
batasan masalah dalam penelitianini agar jumlah item yang akan dibuat atau
lebih fokus dan tidak meluas adalah diproduksi pada tingkat bawahnya.
sebagai berikut : Sistem MRP mempunyai tiga fungsi
1. Sistem ini hanya membahas sistem utama yaitu kontrol persediaan,
pengendalian persediaan tidak sampai pemesanan komponen, dan penentuan
sistem produksi. kebutuhan kapasitas (capacity
2. Sistem yang akan dibangun berbasis requirement) pada tingkat yang lebih
web. detail dari pada proses perencanaan pada
3. Pengiriman bahan baku dari supplier rough cut capacity planning (RCCP).
tidak mengalami kendala dan bahan Langkah-langkah dalam proses
baku seluruhnya sesuai jumlah bahan MRP Ada empat tahap dalam proses
yang dipesan perencanaan kebutuhan material,
4. Perhitungan MRP untuk produk menurut (Nasution, 2008) : Netting
Thermal Magnetic Circuit breaker adalah perhitungan untuk menetapkan
type 201 jumlah Net Requirment (NR),Lotting
5. Pada Perusahaan PT E-T-A Indonesia, adalah proses untuk menentukan
sistem tidak menangani keuangan besarnya pesanan setiap item yang
perusahaan, retur pembelian dan “Optimal” berdasarkan perhitungan
masalah penggajian. bersih yang dihasilkan dari netting,
Offsettinglangkah ini untuk menentukan
Tujuan penelitian ini adalah saat yang tepat untuk melakukan rencana
untuk merancang dan membangun sistem pemesanan dalam rangka memenuhi
informasi perencanaan bahan baku kebutuhan bersih, Exploding merupakan
menggunakan MRP untuk membantu proses perhitungan kebutuhan kotor
proses produksi di perusahaan PT E-T-A untuk tingkatan komponen yang lebih
Indonesia, sedangkan manfaat yang dapat bawah
diberikan pada penelitian ini adalah: Input dan Output MRP terdiri
1. Dapat mengembangkan sistem dari Master Production Schedule (MPS)
informasi perencanaan bahan baku dan Bill of Material (BOM).
menggunakan MRP, sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan OUTPUT MRP
efisiensi, serta ketepatan waktu dalam Menurut Gaspersz (1998)
pengiriman kepada konsumen bisa keluaran atau output dari MRP adalah
terpenuhi yang berujung informasi yang dapat dgunakan untuk
padapeningkatan keuntungan melakukan pengendalian produksi.
perusahaan. Keluaran pertama berupa rencana

3
ISSN Cetak : 2302-6227
Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

pemesanan yang disusun berdasarkan tingkat persediaan dan


waktu ancang dari setiap komponen / mengendalikannya dengan efisien dan
item. Dengan adanya rencana efektif.
pemesanan, maka kebutuhan bahan pada Perencanaan kebutuhan bahan
tingkat yang lebih rendah dapat (MRP) adalah suatu konsep dalam
diketahui. Selain itu proyeksi kebutuhan manajemen produksi yang membahas
kapasitas juga akan diketahui, yang cara yang tepat dalam perencanaan
selanjutnya akan memberikan revisi atas kebutuhan bahan produk dalam proses
perencanaan kapasitas yang dilakukan produksi sehingga barang yang
pada tahap sebelumnya. dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan
Keluaran MRP lainnya adalah : kebutuhan. (Astana, 2007).
1. Memberikan catatan pesanan
penjadwalan yang harus dilakukan / MODEL WATERFALL
direncanakan baik dari pabrik maupun
dari pemasok. Menurut (Pressman, 2010)
2. Memberikan indikasi penjadwalan Model waterfall adalah model klasik
ulang. yang bersifat sistematis berurutan dalam
3. Memberikan indikasi pembatalan membangun software. Berikut ini ada
pesanan. dua gambaran dari waterfall model.
4. Memberikan indikasi keadaan mesin yang dimengerti komputer secara
persediaan langsung pada saat baris kode dijalankan.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN Communication


Planning
Menurut (Rangkuti, 2007) project initiation
requierements gathering
estimating Modeling
analysis Construction
scheduling Deployment
pengawasan persediaan merupakan salah tracking design code
test
delivery
support
satu fungsi manajemen yang dapat faedback

dipecahkan dengan menerapakan metode


kuantitatif. Teknik pengendalian
persediaan merupakan tindakan yang Gambar 1 Metode Waterfall
sangat penting dalam menghitung berapa
jumlah optimal tingkat persediaan yang METODOLOGI PENELITIAN
diharuskan, serta waktu saatnya Metode Penelitian pada
mengadakan pemesanan kembali. penelitian ini meliputi beberapa tahapan,
Persediaan adalah bahan atau dan langkah-langkah yang digunakan
barang yang disimpan yang akan untuk menyelesaikan penelitian ini.
digunakan untuk memenuhi tujuan Mengadopsi waterfall dari penulis
tertentu, misalnya untuk digunakan Dennis (2005), dimulai dari Requirement
dalam proses produksi atau perakitan, gathering, Analysis, Design,
untuk dijual kembali, atau untuk suku Implementation dan laporan penelitian.
cadang dari suatu peralatan atau mesin 1. Requirements Gathering
(Herjanto, 2007) Pada tahap ini penelitian
dilakukan untuk menghasilkan informasi
PERENCANAAN BAHAN BAKU yang detail yang akan diterapkan dalam
Menurut (Astana, 2007). sistem dan aplikasi. Informasi apa saja
Perencanaan dan pengendalian bahan yang akan diproses dalam pembuatan
baku adalah salah satu kegiatan dari sistem dan aplikasi, serta fungsi yang
urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan dibutuhkan. Untuk memahami sistem
erat satu sama lain dalam seluruh operasi yang telah ada saat ini dilakukan
produksi perusahaan tersebut sesuai wawancara atau tanya jawab terhadap
dengan apa yang telah direncanakan lebih pihak yang berkaitan. Disamping itu juga
dahulu baik waktu, jumlah, kualitas dan dilakukan identifikasi untuk memahami
biayanya. Secara keseluruhan diartikan proses perencanaan produksi yang
sebagai upaya menentukan besarnya

4
ISSN Cetak : 2302-6227
Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

berjalan serta permasalahan yang ada dan Sistem Perencanaan Bahan Baku di PT.
juga pengumpulan data dari observasi E-T-A Indonesia yang masih
sebagai pembuatan perancangan dan menggunakan Microsoft Excel. Hal ini
pembuatan aplikasi perencanaan produksi dilakukan untuk melihat seperti apa data
untuk selanjutnya melakukan tahapan disimpan dan apa kekurangan yang terjadi
berikunya. pada pengolahan data ini.
2. Analysis
Analisis dilakukan dengan 2. Permasalahan Saat Ini
melakukan analisa terhadap sistem yang Dari permasalahan Sistem
akan dibangun. Hal ini dilakukan untuk Perencanaan Bahan Baku yang sudah
menentukan faktor pembobotan yang ada, ditemukan beberapa permasalahan
akan diterapkan dalam proses yaitu :
perencanaan produksi, hak akses dari a. Proses input pesanan masih manual.
setiap user, serta alur dari suatu sistem. b. Proses penghitungan dan
3. Design perencanaan bahan baku masih
Pada tahap ini analisa kebutuhan manual.
penelitian menjadi sebuah desain sistem
yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi 3. Analisa Kebutuhan
perencanaan produksi dengan metode Hasil tahap analisa digambarkan
MRP. Desain yang dilakukan desain data dalam bentuk use case diagram. Use case
dan desain interface. Aplikasi diagram menggambarkan fungsionalitas
perencanaan produksi untuk tahap desain yang diharapkan dari sebuah sistem.
ini menggunakan UML (Unified Sebuahuse case merepresentasikan
Modeling Language).Tahap design sebuah interaksi antara aktor dengan
bertujuan mempresentasikan kedalam sistem.
bentuk “blueprint” dan diterapkan dalam
pembuatan tampilan aplikasi perencanaan A. Usecase Diagram
produksi. uc Use Case Model

4. Implementation
Implementasi membawa semua
hal bersama-sama. Inilah tempat dimana
Login

Umum

Input data rumusan

sistem dibangun. Kontruksi melibatkan Mengelola Data


Produk
«include»
produk

PPIC

tidak hanya membangun sistem, tetapi Order Handling Input Data Pesanan
«include»
Mengelola transaksi
production order

juga mengujinya untuk memverifikasi Mengelola Gross


Requirement &
Rekomendasi PO
Mengelola Data

bahwa sistem bekerja. Perencanaan yang Supplier

«include»
Mengelola Data
Bahan Baku

lebih baik dapat mendorong kearah Membuat PO &


Mengelola Data
Rekomendasi PO

«include»

sistem dengan lebih sedikit bug. Procurement


Melihat Laporan PO
Menerima Bahan
Baku sesuai PO

«extend»
Mencetak Laporan
Warehouse
PO Mencetak Laporan Melihat Laporan
Bahan Baku «extend» Bahan Baku

5. Laporan Hasil Penelitian


Melihat Laporan

Tahap ini merupakan tahap akhir Mencetak Laporan


Tanda Terima Bahan
Baku
«extend»
Tanda Terima Bahan
Baku

penelitian, dilakukan penyusunan atas Log Out

semua hasil kegiatan penelitian


Gambar 2Use case Diagram Login
HASIL PENELITIAN
1. Sistem Saat Ini (As-Is System) Usecase diagram ini
Informasi mengenai Sistem menggambarkan mengenai hak akses
Perencanaan Bahan Baku saat ini atau yang bisa dilakukan oleh setiap actor.
As-is system didapatkan dengan Terdapat 5 aktor yang beraktifitas pada
melakukan wawancara kepada sistem, yaitu umum, order handling,
Manager Departemen MPO, PPIC procurement, PPIC dan warehouse. Actor
Supervisor, PPIC Staf. Selain melalui orderhandling dapat mengelola data
metode wawancara, penulis juga produk, menginput data pesanan
melakukan observasi langsung terhadap

5
ISSN Cetak : 2302-6227
Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

sd Sequence Diagram Login

sekaligus menginput data rumusan


produk dan mengelola transaksi User Login_view Control Login TampilanMenuUtama

input

production order. Sedangkan warehouse username_password()

validasi username-password()

dapat menerima bahan baku sesuai PO, Get Login()

mencetak laporan bahan baku dan


mencetak laporan tanda terima bahan TampilanMenu()

baku. Procurement bertugas untuk KembaliMenuLogin()

mengelola data supplier, membuat PO


dan mengelola data rekomendasi PO serta
melihat dan mencetak laporan PO. Gambar 4Sequence Diagram

B. Activity Diagram Pada gambar di atas ditunjukkan


Activity diagram digunakan bagaimana scenario jalannya sistem login.
untuk menggambarkan alur dari Dimulai dari user yang memasukkan
aktivitas untuk masing-masing use case username dan password, kemudian sistem
yang sudah dibuat. Gambar 3 dapat akan memvalidasi apakah username dan
menunjukkan activity Diagram untuk password yang dimasukkan benar atau
Login. Pada saat user masuk ke halaman salah, jika salah maka sistem akan
login maka sistem akan menampilkan kembali minta user untuk memasukkan
halaman login dan user memasukkan username dan password yang sesuai. Jika
username dan password yang sudah benar, maka sistem akan memproses dan
disediakan. Jika username dan password masuk ke tampilan menu utama.
yang dimasukkan betul maka sistem akan
memproses dan masukan ke halaman D. Desain User Interface
utama sesuai hak akses dari masing- Aplikasi dimulai dengan
masing user. interface halaman login seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5. Untuk masuk
act Act. Diagram Login

User System
ke halaman berikutnya, user diminta
untuk memasukkan username dan
password yang benar. Jika username dan
Mulai

Menampilkan halaman
Mengakses halaman
Login login
password yang dimasukkan tidak benar
maka sistem tidak akan masuk ke
halaman berikutnya.
Melakukan input
Melakukan v alidasi
username & passw ord
username & passw ord
yang sudah disediakan

Validasi Gagal
Validasi

Validasi Berhasil

Menampilkan halaman
sesuai hak akses user

Selesai

Gambar 3. Activity DiagramLogin

C. Sequence Diagram
Sequence diagram yang
didefinisikan di bawah ini merupakan
scenario jalannya sistem. Hasil sequence
diagram dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 5. Halaman Login

6
ISSN Cetak : 2302-6227
Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

beberapa tombol yang masing-masing


Setelah pengguna melewati memiliki fungsi sebagai berikut: a)
halaman login, selanjutnya pengguna Tombol (+) berfungsi untuk menambah
akan masuk ke halaman utama sesuai permintaan produksi baru. b) Tombol edit
dengan hak aksesnya masing-masing. berfungsi untuk merubah permintaan
Gambar 6 merupakan halaman utama produksi yang sudah ada di database. c)
untuk admin. Pada halaman ini tampak Tombol delete berfungsi untuk
ada 3 modul yaitu model master, modul menghapus permintaan produksi yang
transaksi, dan modul laporan. Masing- sudah tersimpan di database.
masing modul memiliki fungsi yang
berbeda. Pada modul master, admin
bertugas untuk memasukkan, merubah
dan menghapus data-data yang diperlukan
sistem..

Gambar 8. Halaman Production Order


Pada gambar 9 ditunjukkan
halaman untuk Gross Requirement.
Halaman ini adalah halaman tempat
melakukan perhitungan mengenai total
antisipasi penggunaan untuk setiap
komponen bahan baku yang digunakan
Gambar 6. Halaman Admin untuk produksi. Halaman ini juga
‘ menampilkan hasil perhitungannya.
Gambar 7 adalah tampilan untuk Terdapat beberapa tombol pada halaman
purchase order. Halaman ini merupakan ini yaitu tombol add, tombol edit, dan
tempat transaksi untuk pembelian barang. tombol delete.
Terdapat beberapa tombol pada halaman
ini, yaitu:
1. Tombol +: PurchaseOrderuntuk
menambah PurchaseOrder baru.
2. Tombol Edit: untuk merubah
PurchaseOrder yang sudah tersimpan
3. Tombol Delete:untuk menghapus
PurchaseOrder yang sudah tersimpan

Gambar 9. Halaman Gross Requirement

KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian
dan pembahasan, maka dapat diperoleh
simpulan sebagai berikut :
Gambar 7. Halaman Purchase Order 1. Dengan adanya metode MRP ini
maka kebutuhan bahan baku dapat
Selanjutnya adalah interface dikelola dengan baik, karena dapat
untuk Production Order, ditunjukkan diketahui bahan baku apa saja yang
pada gambar 8. Pada halaman ini terdapat harus segera dilakukanpemesanan,

7
ISSN Cetak : 2302-6227
Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

berapa besarnya jumlah bahan baku Version 2.0 An Object-Oriented


yang harus dipesan dan kapan saat- Approach, Second Edition, John
saat pemesanan bahan baku tersebut Wiley & Sons, Inc., Virginia.
harus dilakukan.
2. Dengan adanya aplikasi ini Freddy Rangkuti. 2007. Manajemen
diharapkan dapat membantu Staff Persediaan: Aplikasi di Bidang
PPIC dalam melakukan kontrol Bisnis. Edisi2 Jakarta:PT. Raja
ketersediaan bahan baku, serta dapat Grafindo Persada
membantu staff gudang dalam
mengupdate data bahan baku. Gaspersz Vincent, Production Planning
and Inventory Control. PT. Sun.
Jakarta 1998.
SARAN
Berdasarkan simpulan dan Hakim, Lukmanul 2010 Membangun
analisis yang telah dilakukan, maka Web berbasis PHP dengan
terdapat saran-saran sebagai berikut : Framwork CodeIgniter
1. Untuk penelitian selanjutnya Yogyakarta : Lokomedia
dapat diintegasikan dengan
fungsi keuangan lainnya seperti Herjanto. 2007. Manajemen Produksi
laporan hasil penjualan produk dan Operasi.Jakarta : PT Grasindo
dan laporan nilai pembelian
bahan baku Hartini, S. 2011. Teknik Mencapai
2. Disarankan dalam menentukan Produksi Optimal. Bandung:
kebutuhan akan bahan baku Lubuk Agung.
menggunakan peramalan dapat
menggunakan beberapa metode Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok
sehingga dapat membandingkan Materi Metodologi Penelitian dan
proses dalam penentuan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia
kebutuhan bahan baku dapat Indonesia
berjalan dengan baik.
Kurniawan, M. Risqi. 2018. Rancang
Bangun Aplikasi Perencanaan
DAFTAR PUSTAKA Bahan Baku menggunakan metode
Material Requirement Planning
Astana, I.Y.A. 2007. Perencanaan Pada PT Multi Kadera Sejati.
Persediaan Bahan Baku Fakultas Teknologi dan
Berdasarkan Metode MRP Informatika. Institut Bisnis dan
(Material Requi-renment Informatika STIKOM Surabaya.
Planning) Jurnal Ilmiah Teknik
Sipil. Mufatichul Asror, Achmad Zakki Falani,
2018. Perancangan Sistem
Daniel Ferdinan Kale, Henry Bambang Pendukung Keputusan Untuk
Setyawan dan Erwin Sutomo, Pemilihan Supplier Mesin Kasir
2016. Rancang Bangun Sistem Menggunakan Metode SMART
Informasi Perencanaan Bahan (Simple Multi Attribute Rating
Baku Menggunakan Metode Technique). Jurnal Spirit: STMIK
Material Requirement Planning Yadika Journal of Computing and
Pada Perusahaan Mebel. Cybernetic System.
Diperoleh dari http……. [diakses :
01-03-2019] Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi
ketiga, Jakarta.
Dennis, Alan et all. 2005.Systems
Analysis and Design with UML

8
ISSN Cetak : 2302-6227
Jurnal Insand Comtech, Vol. 4, No. 2, Oktober 2019 ISSN Online : 2580-488X

Roger, S. Pressman, Ph.D. , 2012,


Rekayasa Perangkat Lunak
(Pendekatan Praktisi) Edisi 7:
Buku 1, Yogyakarta: Andi.

Suroyah Agustin, 2013. Rancang Bangun


Sistem Informasi Perencanaan
Produksi Kebutuhan Bahan Baku
Dengan Metode Material
Requirement Planning (Studi
Kasus Usaha Kecil Menengah
Sehati). Diperoleh dari http……..
[diakses: 01-03-2019]

Anda mungkin juga menyukai