net/publication/324256580
CITATIONS READS
4 1,503
3 authors, including:
Supriyadi Supriyadi
Universitas Serang Raya
30 PUBLICATIONS 120 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Supriyadi Supriyadi on 21 January 2019.
ABSTRAK
Suatu perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam pengendalian bahan baku, diantaranya adalah persediaan yang
terlalu banyak atau terlalu sedikit. Untuk menghindari masalah tersebut perlu dibuat suatu pemecahan masalah.
Perencanaan kebutuhan material dibuat agar dalam pelaksanaan pekerjaan, penggunaan material menjadi efisien dan
efektif sehingga tidak terjadi masalah karena kekosongan material pada saat dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk merencanakan dan mengendalikan bahan baku dan pemilihan supplier dengan metode Material Requirement
Planning (MRP). Perencanaan kebutuhan bahan (Material Requirement Planning) adalah suatu metode untuk menentukan
waktu dan kuantitas bahan atau komponen yang diperlukan.. Hasil yang didapatkan dari perhitungan dengan metode MRP,
didapatkan metode yang paling baik digunakan adalah metode Fix Period Requirement (FPR), karena dari perhitungan
metode Fix Period Requirement didapatkan total biaya yang paling kecil yaitu sebesar Rp.18,722,190,090,-. Dengan
menggunakan FPR diperoleh keuntungan sekitar Rp. 6.096.088.915,00 atau sekitar 25% lebih hemat dibandingkan dengan
metode yang diterapkan perusahaan.
Kata kunci: Perencanaan, Material Requirement Planning, dan Fix Period Requirement
ABSTRACT
A company has often difficulty in controlling raw materials, such as too much or too little inventory. To avoid these
problems need to be made a problem solving. Material requirements planning is intended for the implementation of the
work, the materials are used efficient and effective so that no problem occurs due to unavailability of material when needed.
The purpose of this research is to plan and control raw material and supplier selection by Material Requirement Planning
(MRP) method. Material Requirement Planning is a method to determine the time and quantity of materials or components
required.. The result obtained by doing the calculation by MRP method, get the best method used is Fix Period Requirement
(FPR) method because the calculation of Fix Period Requirement method got the lowest total cost that is equal to
Rp.18,722,190,090, -, compared with method another. By using FPR obtained a profit of about Rp. 6.096.088.915,00 or
about 25% compared to the method applied company.
Page | 53
JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK VOL. 1 NO.2, NOVEMBER 2017
POLITEKNIK APP JAKARTA, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ISSN 2598-5795 ; http://jurnal.poltekapp.ac.id
mengefektifkan hasil produk sehingga dapat 48.177.108,00 tanpa adanya stock pengaman (safety
menghasilkan harga jual yang kompetitif. stock) di gudang.
Salah satu hal yang mempengaruhi biaya Batubara merupakan bagian dari bahan baku
kegiatan produksi adalah biaya persediaan bahan yang digunakan dalam produksi baja. Penggunaan
baku. Perencanaan persediaan mempunyai peranan batubara yang besar memerlukan perencanaan
penting dalam kegiatan produksi dan persediaan yang baik sehingga tidak menganggu
mengefektifkan sistem persediaan. Jika persediaan jadwal kebutuhan produksi. Observasi awal
bahan baku tidak cukup akan menganggu kegiatan menunjukkan pada bagian Blast Furnace Plant
produksi, sebaliknya bila terlalu banyak akan sering dihadapkan pada masalah kualitas produk pig
menimbulkan biaya penyimpanan yang besar. iron, pencemaran lingkungan, dan penghematan
Material Requirements Planning (MRP) merupakan biaya produksi. Tiga aspek tersebut dapat
salah satu metode yang dapat digunakan untuk dipengaruhi oleh sistem pengendalian persediaan
merencanakan jumlah kebutuhan bahan baku dalam material yang kurang optimal. Jika pengadaan
mendukung kegiatan produksi dan menentukan persediaan terlalu sedikit, perusahaan dihadapkan
kapan bahan baku perlu dipesan kembali. pada kemungkinan kerugian karena tidak
Material Requirements Planning (MRP) terpenuhinya permintaan customer. Sebaliknya jika
adalah sebuah sistem informasi yang dipakai untuk pengadaan persediaan terlalu banyak maka dapat
menghitung kebutuhan bahan material yang menyebabkan meningkatnya ongkos pemesanan dan
dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi penyimpanan. Dari segi kualitas hal itu
(Greasley, 2008). MRP merupakan prosedur menyebabkan turunnya tingkat kualitas dari
menterjemahkan Jadwal Induk Produksi menjadi material dan berdampak pada pencemaran
kebutuhan bersih untuk bahan baku yang lingkungan.
dibutuhkan. Penerapan MRP sangat membantu Penelitian ini mencoba memberikan alternatif
dalam perencanaan bahan baku berdasarkan jumlah metode peramalan yang baik sesuai dengan
produksi yang direncanakan. Menurut Milne, kebutuhan masa lalu, mengetahui teknik lot sizing
Mahapatra, & Wang (2015) sistem MRP mampu yang terbaik. Selain itu dapat digunakan untuk
membuat pesanan terencana yang mampu mengetahui total periode pemesanan batubara yang
mengoptimalkan kebutuhan bahan baku dan efisien, memenuhi kebutuhan inventory (lot size),
melakukan pemesanan pembelian sesuai dengan dan mengetahui jumlah material yang akan dipesan
kebutuhan. tiap periode pemesanannya.
Perencanaan kebutuhan bahan baku dengan
menggunakan MRP membuat persediaan lebih
efektif. Pengunaan metode MRP mampu melakukan 2. METODE PENELITIAN
penghematan sebesar Rp.888.191.103,00, efisiensi
yang terjadi sebesar 10,25 % pada PT. Semen Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
Indonesia (Irawan & Syaicu, 2017). Penelitian yang pembuatan baja di daerah Cilegon Banten.
dilakukan Putri, Santoso, & Sari (2014) dengan Pengumpulan data dilakukan dengan cara
memperhatikan kapasitas gudang, penggunaan MRP pengumpulan data teoritis (kajian pustaka mengenai
dapat mengurangi keterlambatan produksi sampai manajemen persediaan, peramalan, Material
satu minggu tanpa adanya kelebihan kapasitas Requirement Planning) dan data variabel (data
gudang. Selain itu perusahaan mampu melakukan kuantitatif penggunaan batubara dengan
penghematan sampai 21,82% per tahun dengan karakteristik ukuran berat ton)
pengunaan metode ini. Penelitian ini diperkuat oleh
Wibowo & Nurbahri (2017) yang mendapatkan Uji Kecukupan Data
hasil bahwa penggunaan metode MRP dapat
menekan biaya pengadaan bahan baku sebesar Rp Pengujian kecukupan data dilakukan dengan
mengacu pada konsep statistik, yaitu derajat
Page | 54
JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK VOL. 1 NO.2, NOVEMBER 2017
POLITEKNIK APP JAKARTA, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ISSN 2598-5795 ; http://jurnal.poltekapp.ac.id
ketelitian dan tingkat keyakinan. Derajat ketelitian absolut). Semakin kecil nilai MAD berarti semakin
menunjukkan penyimpangan maksimum dari waktu akurat peramalan yang diperoleh.
penyelesaian sebenarnya. Tingkat keyakinan
menunjukkan seberapa besar keyakinan pengukur Perencanaan Persediaan
terhadap ketelitian data waktu yang diamati dan
dikumpulkan (Supriyadi & Riskiyadi, 2016). Perencanaan persediaan merupakan proses
Rumus yang digunakan untuk uji kecukupan data penetapan persediaan bahan baku berdasarkan
adalah sebagai berikut: planning proses produksi. Perencanaan persediaan
berhubungan erat dengan penentuan volume,
√ ∑ (∑ ) ketersediaan fasilitas maupun penentuan periode
[ ∑
] pemesanan. Perencanaan persediaan berdasarkan
periode dapat dilakukan dalam perencanaan jangka
(1) pendek, menengah, dan jangka panjang.
Setelah dilakukan perencanaan persediaan,
Dimana: langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas
K : Tingkat keyakinan (99% = 3, terhadap hasil peramalan menggunakan metode
95% = 2) moving range. Peta MR digunakan untuk menguji
s : Derajat ketelitian (5% , 10%) kestabilan sistem yang mempengaruhi permintaan.
N : Jumlah data pengamatan Data dianggap valid jika data hasil peramalan
N’ : Jumlah data teoritis berada diantara batas kontrol atas dan batas kontrol
bawah.
Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, dan
jika N’ > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan MR = (S’t – dt ) – (S’t+1 – dt+1)
perlu dilakukan penambahan data.
(2)
Peramalan dengan:
S’t = Demand yang diramalkan.
Peramalan adalah proses estimasi permintaan dt = Demand sebenarnya.
di masa mendatang yang berkaitan dengan aspek
kualitas, kuantitas, waktu dan lokasi yang
membutuhkan barang atau jasa yang bersangkutan ∑
(Haming & Nurnajamuddinn, 2014). Tujuan dari (3)
peramalan adalah untuk memperkirakan kebutuhan
produk atau jasa pada masa mendatang berdasarkan Terdapat ( ) moving range chart untuk n
data history yang sudah ada. periode. Garis pusat untuk moving range chart
Pemilihan metode peramalan berdasarkan adalah = 0. Batas-batas controlnya adalah :
data historis dari data persediaan dan penggunaan Batas Kontrol Atas (BKA) : + 2,66
bahan baku. Jika pola data tidak membentuk MR.
kecenderungan, maka dapat digunakan metode (4)
peramalan rata-rata (simple average dan moving Batas Kontrol Bawah (BKB) : - 2,66
average) atau pemulusan eksponensial (exponential MR
smoothing). Metode peramalan berdasarkan garis (5)
kecenderungan dapat digunakan jika pola data
membentuk kecenderungan. Setelah dilakukan Master Requirement Planning
analisis data berdasarkan metode terpilih maka
selanjutnya adalah melakukan pemilihan metode Setelah didapat peramalan yang terpilih,
berdasarkan MAD (mean absolute deviation maka langkah selanjutnya adalah melakukan
rencana pemesanan persediaan, menentukan biaya
Page | 55
JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK VOL. 1 NO.2, NOVEMBER 2017
POLITEKNIK APP JAKARTA, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ISSN 2598-5795 ; http://jurnal.poltekapp.ac.id
Page | 56
JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK VOL. 1 NO.2, NOVEMBER 2017
POLITEKNIK APP JAKARTA, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ISSN 2598-5795 ; http://jurnal.poltekapp.ac.id
Perencanaan Persediaan
Demand
Bulan Tahun T Peramalan
Gambar 1. Grafik Pemakaian Material Batubara FX
Tahun 2016 – 2017 Juni 2017 13 12,430.03
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui Setelah diperoleh metode peramalan terbaik,
bahwa dari tiga metode yang digunakan, diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian
MAD terkecil 979.3941 dengan metode single verifikasi (pemeriksaan) dengan menggunakan peta
average. Langkah selanjutnya melakukan Moving Range dengan membandingkan data aktual
peramalan berdasarkan metode single average yang dengan nilai peramalan Simple Average. Data
mempunyai MAD terkecil untuk menentukan
persediaan di masa mendatang.
Page | 57
JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK VOL. 1 NO.2, NOVEMBER 2017
POLITEKNIK APP JAKARTA, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ISSN 2598-5795 ; http://jurnal.poltekapp.ac.id
Fixed Order
Rp 2,702,000,000 Rp 18,538,400,000 Rp 21,240,400,000
Quantity
Economic
Order Rp 2,702,000,000 Rp 18,608,845,920 Rp 21,310,845,920
Quantity
Fixed
Period Rp 2,702,000,000 Rp 16,020,190,090 Rp 18,722,190,090
Requirement
Metode
Perusahaan Rp 8,106,000,000 Rp 16,712,279,005 Rp 24,818,279,005
dianggap valid bila berada diantara batas atas dan
batas bawah.
Hasil pemeriksaan dan pengendalian data Master Requirement Planning
peramalan Metode Simple Average sesuai dengan
gambar 2, maka peramalan tersebut valid dan layak MRP memerlukan Jadwal Induk Produksi
untuk digunakan, karena seluruh data hasil (Master Production Schedule) dan status
peramalan dapat dikontrol dalam peta kendali persediaan. Dalam penelitian ini jadwal induksi
rentang bergerak. Untuk mendapatkan data produksi diasumsikan dari data peramalan
peramalan yang lebih akurat, dimana selisih antara kebutuhan Batubara Fx dan status persediaan
aktual permintaan dengan peramalan kecil, maka menyimpan informasi yang lengkap tentang
harus dilakukan kontrol yang terus menerus. keadaan persediaan diasumsikan 0 (nol).
Perbaikan harus dilakukan secepatnya jika hasil
peramalan berada diluar batas kendali dan harus Berdasarkan tabel 4 di atas metode yang
dilakukan perhitungan ulang untuk peramalan baru. menghasilkan jumlah biaya total minimum adalah
metode Fixed Period Requirement dengan nilai Rp
18,722,190,090. Perbandingan jumlah biaya total
sistem perencanaan kebutuhan material (MRP) lebih
kecil dibandingkan dengan metode yang digunakan
perusahaan saat ini.
Page | 58
JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK VOL. 1 NO.2, NOVEMBER 2017
POLITEKNIK APP JAKARTA, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ISSN 2598-5795 ; http://jurnal.poltekapp.ac.id
Page | 59
JURNAL MANAJEMEN INDUSTRI DAN LOGISTIK VOL. 1 NO.2, NOVEMBER 2017
POLITEKNIK APP JAKARTA, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
ISSN 2598-5795 ; http://jurnal.poltekapp.ac.id
Calcium Carbonate Menggunakan Metode Baku Pada PT. Fajar Utama Furnishing
MPS Di Perusahaan Kertas. Jurnal Ilmiah Bekasi. Spektrum Industri, 15(1), 27–36.
SINERGI, 20(2), 157–164. Yasra, R., Cundara, N., & Widodo, B. W. (2014).
Ullah, H., & Parveen, S. (2010). A Literature Analisa Penjadwalan Persediaan Timbangan
Review on Inventory Lot Sizing. Global Model SM 5600 Dengan Metode Lot for Lot
Journal of Researches in Engineering, 10(5), (Studi Kasus di PT. Tropical Electronic
21–36. Batam). PROFISIENSI, 2(2), 122–31.
Wibowo, H., & Nurbahri, H. (2017). Analisa
perencanaan Kebutuhan Bahan Dengan
Kriteria Minimasi Biaya Persediaan Bahan
Page | 60