Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TECHNOPRENEURSHIP BUSINESS PLAN PRODUCT

“SOFT COOKIES” (KUE KERING)

Disusun Oleh :

Amja Saputra (152020001)

Dandi Setiawan (152020017)

Aldi Irawan (152020004)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makanan merupakan hal mendasar dalam kehidupan manusia sebagai
salah satu sumber tenaga untuk memulai aktivitas, selain itu juga membantu
dalam memaksimalkan kegiatan sehari-hari. Terdapat dua jenis makanan yakni
makanan berat dan ringan. Makanan berat contohnya seperti lauk pauk dan nasi
yang kita makan seharihari. Sedangkan, makanan ringan yakni cemilan-cemilan
yang biasanya dimakan saat bosan dengan makanan berat. Kue kering
merupakan salah satu pendamping yang tepat untuk sekadar menemani
berkegiatan, seperti saat belajar, menonton, ataupun bercengkrama dengan
teman dan keluarga.

Camilan popular yang sedang digandrungi oleh masyarakat luas salah


satunya yakni Soft Cookies. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut
serta dapat dipadukan dengan minuman hangat ataupun dingin. Soft Cookies ini
tersedia berbagai macam rasa dengan topping dan isian yang beragam, tersedia
pula dalam berbagai ukuran, kecil, sedanf, hingga besar. Untuk mendapatkan
rasa yang khas dan lezat, makakami menggunakan bahanbahan premium dan
tentu saja halal, selain itu dalam pengolahannya kami tetap menjaga protocol
kesehartan serta menjaga kehiegenisan alat dan bahan kami, hal ini bertujuan
agar produk yang kami buat benar-benar berkualitas dan lolos dalam seleksi
badan pengawas obat dan makanan (BPOM).
Sedangkan harga yang kami patok untuk Soft Cookies ini akan sesuai
dengan kualitas yang kami sajikan, untuk target pasar kami yakni para pecinta
kue kering dari berbagai usia, dengan beberapa penjelasan diatas maka kami
cukup yakin bahwa usaha kami ini akan menjadi usaha yang akan popular
dikalangan pecinta kue kering.
BAB 2
ISI BISNIS PLAN

2.1 VISI
Proses pembangunan bisnis ini kami rencanakan agar terus berkembang,
sehingga di masa depan bisnis ini dapat terus membuka cabang di seluruh
Indonesia. Kami menargetkan 2 tahun yang akan datang, outlet resmi kami
dapat membuka cabang di seluruh provinsi jawa Timur.

2.2 MISI
a) Untuk mendapatkan laba
b) Untuk mengembangkan kreatifitas dibidang kue kering
c) Menambah pengalaman berwirausaha bagi pemula
d) Untuk mencapai target penjualan

2.3 IDENTIFIKASI USAHA

a) Jenis Barang / Jasa


Salah satu yang menjadi pendukung dalam pengembangan pemasaran
yang kami jalankan adalah dari segi lokasinya. Selain itu, harga yang kami
tawarkan sesuai dengan kualitas dan kuantitas produk. Di Surabaya jenis usaha
di bidang makanan khususnya kue kering memiliki peluang yang menjanjikan,
karena kue kering termasuk jenis makanan yang mudah diteriama di kalangan
masyarakat. Oleh karena itu, kami bertekad mengembangkan usaha kue kering
(Soft Cookies) karena ditunjang dari banyaknya peluang dalammengembangkan
jenis usaha ini.
b) Teknik Produksi
Alokasi Usaha Rumah produksi usaha ini akan berlokasi di kota
Surabaya, khususnya daerah Surabaya Barat. Kami memilih lokasi tersebut,
karena kami belum membuka outlet resmi, sehingga pemesanan dan pemasaran
masih berasal dari rumah produksi.
c) Potensi Pasar
1. Lingkungan Usaha Salah satu yang menjadi pendukung dalam
pengembangan pemasaran yang kami jalankan adalah dari segi lokasinya.
Selain itu, harga yang kami tawarkan sesuai dengan kualitas dan kuantitas
produk. Di Surabaya jenis usaha di bidang makanan khususnya kue kering
memiliki peluang yang menjanjikan, karena kue kering termasuk jenis makanan
yang mudah diteriama di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, kami bertekad
mengembangkan usaha kue kering (Soft Cookies) karena ditunjang dari
banyaknya peluang dalammengembangkan jenis usaha ini.
2. Kondisi Pasar Sudah cukup banyak kompetitor-kompetitor yang
bergerak dibidang usaha yang sama. Akan tetapi, kami mencoba mengeluarkan
inovasi berbeda dari produk-produk yang telah ada di pasaran. Kami
menawarkan berbagai macam rasa dan kreasi dengan harga yang ekonomis, dan
yang paling penting sehat dan higienis. Dengan ini, kami yakin produk yang
kami miliki mampu bersaing dan laku dipasaran.
d) Strategi Pemasaran
1. Rencana Pemasaran Usaha kue kering ini cukup popular di pasaran,
sehingga dalam pemasarannya kami berkomitmen akan memberikan rasa yang
lezat dengan harga yang ekonomis sesuai dengan kualitas yang kami sajikan.
Kami juga menghindari pemakaian bahan pengawet sehingga sehat dikonsumsi.
Kami akan menyebar pamphlet yang berisi alamat dan juga nomor telepon,
sehingga konsumen yang ingin memesan dapat langsung ke rumah produksi
ataupun melalui via telepon. Jika pelanggan kami sudah cukup ramai, maka
kami akan membuka outlet resmi dan online store (Instagram, Twitter,
Facebook) untuk mempermudah para pelanggan kami dalam memesan kue.
2. Strategi yang kami lakukan yakni memberikan pelayanan
maksimal dan kualitas yang terbaik kepada para konsumen kami, sehingga
konsumen kami melakukan repeat buying yang pada akhirnya akan menjadi
konsumen atau pelanggan tetap.

2.4 ANALISIS SWOT


Strength (Kekuatan)
Hal-hal yang menjadi kekuatan atau kelebihan yang dimiliki dalam
menjalankan sebuah usaha kue kering antara lain:

 Memiliki harga yang variatif, sehingga bisa menjangkau berbagai macam


kalangan di masyarakat. Tidak terlalu mahal bagi kalangan menengah ke
bawah, dan tidak terlalu murah bagi kalangan menengah ke atas.
 Adanya berbagai macam jenis kue yang dimiliki, sehingga memenuhi
keinginan dan selera lebih banyak orang. Selain itu, jenis kue yang
dihasilkan juga mengikuti tren yang ada di masyarakat, sehingga diminati
banyak orang.
 Pengemasan barang yang rapi, sehingga menambah sisi elegan bagi
pembeli, terutama pembeli yang akan meneruskan kue tersebut sebagai
bingkisan kepada orang lain.
 Wadah yang higienis sehingga menciptakan rasa aman dan percaya oleh
para konsumen, sehingga potensi untuk pemesanan kembali akan
meningkat.
 Pemasaran yang gencar, baik itu secara konvensional seperti dari warung
ke warung, rumah ke rumah, ataupun secara daring seperti promosi di
media sosial.
Weakness (Kelemahan)
Hal-hal yang menjadi kelemahan yang dimiliki dalam menjalankan sebuah
usaha kue kering antara lain:

 Harga dari kue yang dijual tidak tetap, cenderung naik, sehingga hanya
pelanggan setia yang kemungkinan akan melakukan pemesanan kembali.
Hal ini disebabkan harga bahan kue yang terus naik seiring berjalannya
waktu.
 Kue memiliki kadaluarsa yang cepat, sehingga tidak bisa dikonsumsi
dalam jangka waktu yang panjang. Meskipun alami, pembeli terkadang
memilih kue yang bisa disimpan dalam jangka waktu lama
 Variasi kue yang ditawarkan adalah yang mudah dibuat, sehingga banyak
sekali pesaing di tengah lingkungan. Selain itu, orang-orang cenderung
memilih untuk membuatnya sendiri daripada membeli.
 Kehabisan stok seringkali membuat pembeli kecewa, sehingga
membatalkan pesanan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya jumlah
karyawan yang berujung pada keterbatasan produksi harian.
 Cita rasa kue biasa saja. Tidak ada cita rasa yang unik atau spesial,
sehingga tidak meninggalkan kesan khusus bagi para pembeli. Hal ini
kemudian menyebabkan usaha ini tidak diingat oleh para pembeli.
Opportunity (Kesempatan)
Hal-hal yang menjadi kesempatan yang dimiliki dalam menjalankan sebuah
usaha kue kering antara lain:

 Menjelang hari raya agama (idul fitri, natal, imlek, dan sebagainya),
pemesanan kue kering akan meningkat drastis oleh para pembeli yang
akan mengadakan acara di kediamannya.
 Makan kue kering sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia. Tidak hanya
di saat acara besar, dalam kegiatan sehari-hari, makan kue kering jadi hal
yang tidak boleh dilewatkan sebagai teman minum kopi.
 Acara arisan dan acara keluarga yang rutin diadakan di lingkungan sekitar
menjadikan pesanan kue selalu ada setiap minggunya, sehingga ada
potensi memperluas pemasaran.
 Jenis kue yang dipasarkan termasuk langka, sehingga pembeli akan
cenderung membeli karena tidak dapat membuat dan tidak dapat
ditemukan di toko kue lainnya.
 Diminati oleh anak-anak, sehingga banyak ibu rumah tangga yang
akhirnya memutuskan untuk membeli kue kering secara rutin.
Threat (Ancaman)
Hal-hal yang menjadi ancaman yang dimiliki dalam menjalankan sebuah usaha

kue kering antara lain:

 Banyak usaha kering lainnya yang menawarkan produk yang sama,


dengan harga yang lebih murah dan jumlah yang lebih banyak
 Sejumlah produk dipasaran menggunakan pengawet, sehingga pembeli
memilih kue yang tahan lama.
 Berbagai macam hoaks tentang kue kering yang tidak higienis dapat
mematikan pasaran, dan mengurangi pemesanan.
 Beberapa penjual menjual dengan keliling, sehingga lebih cepat dalam
menjangkau pelangan.
 Pembeli mulai jenuh dengan varian yang ditawarkan.
2.5 MODEL BISNIS KANVAS
BAB 3
ANALISA FINANSIAL

3.1 DETAIL MODAL USAHA


Jika penjualan kue kering melebihi target, kami berencana akan
memberikan bonus kepada pelanggan setia kami yang membeli kue di atas
harga Rp. 100.000, juga memberikan/berbagai macam promo diskon dari 20-
50% dengan syarat dan ketentuan tertentu. Jika pembelian melalui aplikasi
pesan-antar kami akan memberikan gratis ongkir kepada pelanggan

3.2 DETAIL HARGA PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN


Harga Jual Adapun harga jual kue per-paket: Kemasan kecil (10
bungkus)
 Harga bungkus = Rp. 6.000 Total = 10 x Rp. 6.000 = 60.000 Kemasan besar
(2 bungkus)
 Harga bungkus = Rp. 27.000 Total = 2 x Rp. 27.000 = Rp. 54.000
Harga Jual Laba untuk kemasan kecil = total harga - total biaya produksi = Rp.
60.000 – Rp. 44.000 = Rp. 16.000
Laba untuk kemasan besar = total harga – total biaya produksi = Rp. 54.000 -
Rp. 44.000 = Rp. 10.000
BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian setelah menguji dan menganalisa, maka dapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara kualitas produk


terhadap minat beli Soft Cookies dapat terus menerapkan berbagai hal yang
dapat meningkatkan kualitas produk karena terbukti dapat
meningkatkatkanminat beli pelangganya.
2. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara minat beli terhadap
proses keputusan pembelian Soft Cookies dapat melakukan berbagai cara yang
dapat meningkatkan minat beli karena akan membantu peningkatan proses
keputusan pembelian pelanggan Soft Cookies.
3. Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara kualitas produk
terhadap proses keputusan pembelian pelanggan Soft Cookies. Soft Cookies
dapat menerapkan berbagai elemen di dalam kualitas produk yang mampu
memberikan pengaruh yang positif terhadap proses keputusan pembelian
pelanggan Soft Cookies.
4. Kualitas produk terbukti memberikan pengaruh yang besar terhadap minat
beli pelanggan dan berdampak pada proses keputusan pembelian pelanggan Soft
Cookies yang positif dan besar. Ini ditunjukkan dengan meskipun variabel
Kualitas Produk (X) mendapat perhatian yang cukup baik dari 108 perusahaan,
namun variabel lain.

Anda mungkin juga menyukai