Anda di halaman 1dari 15

RENCANA BISNIS PEMBUATAN KUE/CAKE SWEET

Nama Kelompok:

1. Lidia Wati (A0C018062)


2. Meli Andlia(A0C018067)
3. Intania Ardhana Yogaswara (A0C018054)

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2020
VISI USAHA
 Menjadikan perusahaan kue yang unggul dengan kualitas rasanya
 Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Menjadi salah satu usaha yang profosional dibidangnya .
 Menjadi produsen kue di kenal di masyarakat.

MISI USAHA
1. Memperkenalkan produk kue/cake produksi kami kepada masyarakat
2. Menjaga kualitas dan terus berinovasi
3. Memberikan harga produk yang terjangkau bagi masyarkat
4. Meningkatkan mutu dan kualitas , mengedepankan proses dalam pengolahan produksi
yang terjamin baik dari bahan yang berkualitas dan rapi.

TUJUAN KELOMPOK

1. Untuk mendapatakan laba/menarik keuntungan untuk meningkatkan perekonomian.


2. Menarik nikmat konsumen untuk menikmati kue
3. Mencapai target penjualan
4. Membantu konsumen untuk mencari solusi jika akan memberikan sesuatu yang berharga
untuk rekan bisinis atau orang-orang terkasih

KEMUDIAN UNTUK NAMA KUE/ CAKE YANG AKAN DIBUAT :

KUE/CAKE SWEET

KUE BASAH
RINGKASAN EKSEKUTIF

Cake Semangat bertujuan untuk memberikan kue yang memiliki dimensi baru. Berlokasi di
ikota Mataram, diharapkan akan menjadi toko kue paling unik dan memiliki bentuk tema yang
disesuaikan dengan perjalanan hidup pelanggan. Apakah itu sebuah pernikahan mewah, atau kue
ulang tahun, kami ingin berbicara kepada pelanggan kami dan merasakan apa yang mereka
inginkan. Misi kami adalah untuk menjadi landasan dalam menciptakan sebuah toko kue yang
unik di mana pelanggan menceritakan kisah mereka dan mereka melihat cerita mereka berubah
menjadi kue.

Kue ini tidak hanya menampilkan bentuk yang unik akan tetapi juga rasanya lezat dan murah.
Kami tidak hanya semata mencari keuntungan akan tetapi tetap menjaga kualitas, keuntungan
tersebut cukup untuk menjaga perusahaan kami dari sisi keuangan tetap sehat.

Kami memulai mulai bisnis dengan modal kerja sebesar Rp 720,000 dan dana itu akan
digunakan untuk menyewa sebuah toko, membuat legalisasi perusahaan, asuransi, pembelian
peralatan misalnya oven, microwave, lemari es dan komputer. Aset lainnya terdiri dari elektronik
seperti mixer, blender, wajan dan lain-lain, sementara persediaan termasuk tepung, gula, fondant,
permen,pasta dll Sebagian besar dari biaya permulaan juga dimasukkan ke dalam biaya
pemasaran dan periklanan. Sumber utama dari dana tersebut akan datang dari investor dan
pinjaman bak, dengan nilai sebesar Rp 1,000,000,000.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bisnis makanan memang tidak ada habisnya bahkan dapat dijadikan sebagai peluang bisnis
yang menjanjikan. Makanan bisa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai
jual tinggi. Salah satunya adalah kue cake yaitu salah satu jenis makanan yang merupakan hasil
olahan dari tepung terigu .
Keunikan produk ini adalah produk dari segi bahan dasarnya yaitu varian rasa yang
berbeda beda seperti ubi ungu , pisang , keju , coklat ,dan lain lain . Dibuat dengan denga tepung
terigu yang mudah didapatkan . Oleh karena itu saya tertarik untuk membuka usaha yaitu “ kue
cake ” untuk dijual karena tdidak hanya dijadikan sebagai cemilan ringan yang rasanya cukup
lezat , namun juga mulai diminati para konsumen sebagai salah satu bingkisan untuk melengkapi
moment istimewa yang mereka miliki.
BAB II

PEMBAHASAN

Didalam proses pembuatannya kue/cake keadaan atau tempat produksi haruslah bersih dan
higenis. Agar pembuatan kue tidak terhambat dengan keadaan setempat. Selain itu tempat juga
menjadi cerminan dalam pembuatan kue-kue, karena jika tempat pembuatan kue tidak bersih
otomatis kue yang dibuat terkena kotoran dan mudah terjangkit penyakit. Dan semua ini akan
dapat mengurangi rasa dari kue tersebut. Maka dari itu tempat produksinya harus bersih dan
terjaga dari kotoran. Dan kue-kue yang dihasilkan pun dapat masak dengan benar dan jauh dari
asumsi negatif dari tempat yang tidak bersih. Adapun peralatan produksi yang dibutuh dalam
proses pembuatan kue antara lain :

1) Mixer. Untuk mengaduk bahan-bahan kue


2) Pencetak kue
3) Penggorengan
4) Oven. Untuk memanggang kue
5) Pengukus. Untuk mengukus kue basah
6) Baskom, sendok, pisau dan lainnya
7) Gelas ukur. Untuk mengukur takaran bahan kue
8) Timbangan. Untuk menimbang bahan kue
9) Kompor
10) Dan lain sebagainya

Sumber bahan baku dari pembuatan kue ini sangat mudah diperoleh diberbagai pusat
perbelanjaan seperti pasar, supermarket, dan tempat-tempat lainnya. Bahan pembuat kue antara
lain :

a) Tepung
b) Telur
c) Gula
d) Butter/Margarine
e) Garam
f) Baking podwer
g) Vanili
h) Pewarna, dan penyedap.

Usaha ini terbilang laris di pasaran karena penjualannya yang cukup laris. Karena kue yang di
jual sesuai dengan selera pasar dan harganya pun terjangkau di kalangan masyarakat,sehingga
para pembeli pun banyak berminat untuk membeli kue ini.Kue ini terbuat dari bahan-bahan
alami tanpa campuran bahan kimia, sedikit pun tanpa di beri bahan pengawet.Rasanya
enak ,ekonomis hanya dengan membayar uang 2.000 kita akan mendapat 3 potong kue. Kue ini
di jual di berbagai tempat,seperti di warung, pasar,kampus,kantin kantor,dan sebagainya.Selain
rasanya yang enak dan harganya yang ekonomis banyak masyarakat lainnya yang berminat
memesan kue ini. Penjual juga menaruh alamat dan juga nomor telepon,sehingga bagi yang ingin
memesan dapat langsung menghubungi produksi kue tersebut. Penjualan kue ini juga di
promosikan dengan cara memberikan bonus kepada para pembeli yang membeli di atas harga
10.000. Karena sudah banyaknya peminat untuk membeli juga membuat selebaran brosur untuk
mempermudah para peminat untuk memesan kue ini. Apalagi jaman sekarang ini,orang-orang
hanya ingin cara yang simple untuk melakukan pemesanan makanan untuk melengkapi makanan
di acaranya.Hanya tinggal menelfon,makan pun siap untuk di antar alamat tempat tujuan. Bisnis
kue ini berkembang dengan cepat di kalangan masyarakat.

Rincian biaya Modal usah Harga peralatan Rp. 1. 100.000,00 Harga bahan Rp. 800.000,00 Gaji
karyawan/minggu(4 orang) Rp. 600.000,00 Total biaya produksi Rp. 2.500.000,00 v Penjualan
perminggu Harga kue 2.000/3 buah Penjualan peminggu 5.600 X 5.00 = Rp 2.800.000,00 v
Keuntungan perminggu Keuntungan = penjualan- biaya produksi = 2.800.000 – 2.500.000 =
Rp.300.000/ minggu. v Perhitungan BEP biaya operational 2.500.000 BEP Harga jual = 500 =
5.000 buah/minggu.

Cara Memasarkan Kue Sweet


Adanya strategi pemasaran dan tindakan tentang cara memasarkan kue buatan sendiri adalah
salah satu tindakan yang akan mendukung usaha promosi dan melancarkan perkembangan
produk. karena kelancaran dan perkembangan sebuah bisnis akan sangat bergantung kepada
pemasaran dan strategi pemasaran yang di lakukan oleh pelaku usaha tersebut. Seperti cara
memulai usaha kue basah, anda harus menguasai secara baik bagaimana strategi dalam
mengenalkan produk dan cara memasarkan kue buatan sendiri pada masyarakat luas yang akan
kita bahas di bawah ini:
1. Memulai Di Lingkungan Sekitar
Hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah dengan terlebih dahulu melakukan pengenalan di
lingkungan sekitar. Cobalah dengan tetangga terlebih dahulu. Buat beberapa tester kue dan
biarkan tetangga anda mencoba mencicipinya terlebih dahulu. Tanyakan bagaimana citra rasa
dari kue buatan anda tersebut. Jika memang ada yang terasa kurang biarkan mereka
mengkritiknya dan ini akan bagus untuk anda bisa memperbaiki kualitas produk kue rumahan
buatan anda.

2. Penggunaan Sosmed
Sosmed atau sosial media adalah hal kedua di dalam cara memasarkan kue buatan sendiri yang
cukup efektif dalam menarik minat pembeli. Karena salah satu cara memulai usaha kue
rumahan adalah dengan melakukan promosi dengan menggunakan sosmed. Karena semua orang
dengan kalangan dan latar yang berbeda beda bisa bertemu dan bekumpul di sosmed mana saja.
Inilah mengapa banyak pengusaha yang menggunakan media sosial demi pemasaran poduk
mereka.
3. Penawaran Tester
Sesuatu yang bisa di dapatkan secara gratis kan sulit di tolak oleh masyarakat. Inilah mengapa
banyak yang menyarankan hal ini di dalam cara memasarkan kue buatan sendiri, dimana anda
harus telebih dahulu berkorban demi memberikan beberapa tester bagi pelanggan agar mereka
bisa menikmati secara gratis terlebih dahulu citra rasa dari kue yang anda buat dan produksi
sendiri tersebut. Karena seeorang yang belum pernah merasakan kue anda tentunya masih akan
sangat ragu dalam membeli, berbeda halnya dengan mereka yang telah mengetahui citra rasa
yang anda tawarkan.

4. Pemilihan Tempat
Tempat yang nantinya akan menjadi pilihan anda dalam memasarkan usaha kue anda haruslah
tempat yang strategis dan ramai pengunjung. Seperti ketika anda memasrkan kue buatan anda di
depan pusat perbelanjaan, di dekat pasar dan di pinggir jalan utama, tentunya akan lebih mudah
dalam menjual produk tersebut daripada anda hanya memasarkannya di rumah bukan?
5. Beri Bonus
Bukankah akan lebih meyakinkan jika sebuah produk atau kue buatan anda di rekomendasikan
oleh orang lain? Ya, inilah yang sering di gunakan pengusaha dalam memikat calon pelanggan
dan pembeli lainnya. Seperti cara membuka usaha kuliner dengan modal kecil. Dimana mereka
akan merekrut beberapa orang yang terlihat pas dan cocok merekomendasikan produk mereka.
Dalam hal ini, anda juga bisa menggunakan metode yang sama dengan menggunakan orang lain
sebagai media promosi aktif dengan memberikan sejumlah insentif pada pelanggan tersebut.
Tidak harus selalu berupa uang, namun anda bisa memberikan layanan yang ekstra seperti
potongan harga dan hadiah dari produk kue anda.

6. Jalin Hubungan Baik


Menjalin Hubungan Baik dengan Pelanggan adalah salah satu yang akan selalu di
rekomendasikan oleh siapapun ketika anda bertanya cara apa saja yang akan mendongkrak
pemasaran kue rumahan buatan anda tersebut. Karena tidak akan ada yang menyukai pelayanan
yang asal asalan dan tidak ramah dari penjual kue yang nantinya menjadi langganan mereka.
Boro boro langganan, buat kembali beli saja mungkin mereka akan berfikir dua kali. Karena
seorang pelanggan yang loyal akan menjadi salah satu aset penting bagi pengusaha kue yang
harus di pertahankan sebaik mungkin. Inilah mengapa anda harus berusaha mempertahankan
hubungan baik yang akan tercipta antara anda dan pelanggan tersebut.

7. Perbaiki Bentuk
Jangan monoton tentang bentuk kue yang akan anda pasarkan, ya! Anda boleh saja menjual dan
memasarkan produk kue yang telah banyak di jual di pasaran, namun jangan lupa untuk sedikit
lebih kreatif. Seperti ketika anda menjual kue basah, maka selain dari memperbaiki citra rasa
anda juga harus berkreasi dengan bentuk dari kue kue tersebut. Bentuk bentuk unik dan berbeda
dengan jenis kue lain yang sama sama di jual di pasaran akan membuat minat konsumen untuk
membeli kue anda semakin meningkat.

8. Optimalkan Promosi
Promosi adalah tahapan dimana anda telah menguasai pasar dan memiliki target pasar tersendiri.
Usahakan anda melakukan promosi dengan seaktif mungkin dan lebih kreatif agar pelanggan
kian berminat membeli usaha kue anda tersebut. Promosi ini jangan hanya di lakukan sekali saja
ya, anda harus melakukan promosi secara terus menerus dengan konsisten.

9. Peningkatan Kualitas dan Evaluasi


Jangan lupa untuk selalu melakukan evaluasi terhadap produk kue yang akan anda pasarkan
tersebut. Tingkatkan kualitas dan citra rasa yang anda tuangkan kedalam produk kue-kue
rumahan anda. Tidak ada lo yang ingin membeli kue yang terasa sudah tidak enak atau basi. Jadi,
tetap pastikan kualitas dan higenitas dalam pemasaran produk kue tersebut, ya! Jangan sampai
banyak pelanggan yang kabur hanya karena kelalaian sementara anda.

10. Jaga Reputasi


Siapa sih yang ingin image jualan uenya luntur karena hal yang sepele? inilah mengapa anda
harus selalu berhati-hati dan selalu melakukan evaluasi rutin terhadap kualitas kue anda. Jangan
sampai image baik yang anda jaga setelah sekian lama rusak hanya karena kelalaian sesaat.
Karena menaikan dan membuat image positif itu lumayan sulit.

Struktur Organisasi Cake Sweet

 Lidia Wati sebagai Direktur


 Meli Andlia sebagai Manajer Pemasaran
 Intania Ardhana Yogaswara sebagai Manajer Produksi

Perencanaan Produksi (Production Planning)

Manajemen produksi adalah usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber


daya (atau lebih sering disebut faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, bahan mentah dan
sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk
atau jasa.

Saya selaku Manajer Produksi bertugas untuk memastikan proses produksi berjalan
sesuai dengan perencanaan produksi yang telah dibuat, dan mengawasi jalannya proses produksi
serta menjaga kualitas, kehigienisan dan cita rasa dari produk yang kami keluarkan. Dan
menajaga persediaan bahan baku agar tidak terjadi kekurangan serta memastikan alat-alat yang
digunakan dapat perfungdi secara optimal.

Perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai


orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain, serta barang modal yang diperlukan
untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan
yang diperkirakan atau diramalkan (Sofyan Assauri, 2008:129).

Berikut ini cara menjalankan perencanaan produksi:

1. Routing

Routing dapat diartikan sebagai petunjuk jalan yang secepat-cepatnya yang harus dilalui oleh
bahan-bahan mentah di pabrik sampai menjadi barang jadi.

2. Schedulling

Schedulling adalah penetapan waktu untuk tiap-tiap bagian dari pekerjaan dan juga waktu yang
diperlukan untuk seluruh pekerjaan.

3. Dispatching

Dispatching adalah perintah untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan tertentu sesuai dengan
rencana dan menurut route dan waktu yang ditetapkan.

4. Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan pada waktu pekerjaan sedang dilakukan dan sesudah pekerjaan selesai
dikerjakan. Tetapi umumnya juga sebelum pekerjaan dimulai sudah diadakan pemeriksaan akan
bahan-bahan yang akan dipergunakan dan apakah alat-alat sudah tersedia sebagaimana yang
direncanakan. Apabila pekerjaan sedang dilaksanakan diadakan pula pemeriksaan, dan setelah
barang itu selesai dikerjakan diteliti pula, apakah barang yang diproduksikan sesuai dengan yang
diinginkan atau yang direncanakan di awal ( M. Manullang, 2005:83).
Didalam menunjang proses manajemen produksi, pastinya terdapat macam dan jenis
produksi. Ada empat macam produksi yang utama yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang dilakukan pada usaha “Cake Sweet” yaitu memperhatikan proses
produksi, menjaga kualitas barang, menjaga kualitas rasa, menjaga kebersihan, dan menjaga
pelayanan. Semua perencanaan tersebut dilakukan untuk memuaskan konsumen. Sebagaimana
dijelaskan bahwa dalam melakukan perencanaan ada beberapa aspek yang harus diperhatikan,
anatara lain adalah hasil yang ingin dicapai, orang yang akan melakukan, waktu skala prioritas
dan juga dana.

b. Penggorganisasian (Organizing)

Organisasi sangat diperlukan dalam manajemen yang mengelola organisasi apapun,


struktur organisasi mencerminkan pengalokasian tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-
masing orang yang ada dalam suatu organisasi. Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan,
maka setiap karyawan pada usaha “Cake Sweet” memiliki tugas yang dilakukan masing–masing.

c. Pengarahan (Actuating)

Agar produksi berjalan dengan baik, maka dilakukan suatu pengarahan. Dalam usaha
“Cake Sweet” saya selaku Manajer Produksi memberikan pengarahan apa yang harus dikerjakan
oleh para karyawan, agar proses produksi berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Manajer Produksi harus mampu memotivasi para bawahan atau karyawannya dengan cara
menumbuhkan kesadaran bagi karyawan bahwa bekerja merupakan suatu kebutuhan. Motivasi
untuk meningkatkan etos kerja dan kualitasnya, serta meningkatkan minat karyawan untuk terus
mengembangkan dirinya.

d. Pengawasan (Controlling)

Untuk lebih mengarahkan proses produksi dan pencapaian tujuan yang telah
direncanakan, maka yang terakhir dilakukan oleh seorang Manajer Produksi adalah mengawasi
setiap pekerjaan para karyawannya. Manajer Produksi “Cake Sweet” selalu mengawasi setiap
proses produksi yang dilakukan karyawannya, karena tempat tinggal yang berdekatan dengan
rumah produksi memudahkan untuk melakukan pengawasan.

ASPEK PRODUKSI
1.Jenis Produk
Jenis produk yang didistribusi dalam usaha ini adalah aneka kue basah dan roti aneka
rasa (srikaya, cokelat, stawberry, Blueberry, keju, dan mocca), serta kue ulangtahun.

2. Volume Produk akan dibuat


Di dalam kegiatan bisnis ini, saya menerima setiap pesanan dari setiap konsumen
yang telah di pesan sebelum h-1 pengantaran pesanan.

3. Bahan dan Peralatan yang Dibutuhkan


1). Bahan yang Dibutuhkan
a. Bahan Baku
Bahan baku atau penyediaan produk berupa tepung, telur, yang telah dipesan
sebelumnya dan diprosuksi oleh home industry kelompok ibu-ibu.
b. Bahan Pendukung
Garam, gula, selai, topping dan sebagainya.
c. Bahan Lainnya
seperti daun pisang untuk membungkus kue basah, plastic wrap untuk
membungkus/menutup adonan yang dipermentasi,mika/box kue dan sebagainya.
2). Proses Produksi
Pemilihan Bahan, Penimbangan Bahan, Pengadukan Adonan, permentasi awal,
pencetakan adonan, pengukusan/mengoven adonan, pendinginan adonan,
menghias/mempercantik adonan sehingga menarik minat pelanggan.
3). Alat yang Dibutuhkan
Baskom, mixer, spatula, cetakan adonan/kue, pengukusan, oven
4. Tahap Pemesanan
Pada tahap ini ada pada pihak konsumen, konsumen menghubungi pihak admin
Cake Sweet, kemudian disambut baik oleh admin “Cake Sweet”, lalu admin akan
menawarkan bantuan.
5. Daftar menu dan harga
Menampilkan daftar menu Cake Sweet beserta harga.
6. Cara pembayaran
Menawarkan sistem COD (Cash On Delivery) atau transfer melalui bank.
7. Cara pengiriman barang
Di dukung oleh Go-Send
8. Cara bekerja sama dan informasi mengenai promosi
Penawaran promosi sekaligus mengingatkan program pelayanan dari Cake Sweet.
9. Pemberian member Cake Sweet atau kupon, bila tiga kali telah memesan di Cake
Sweet akan mendapatkan gratis pengiriman.
10. Potongan harga 10% bila :
a. Pemesanan lebih dari Rp. 1.000.000,-
b. Mengajukan proposal kegiatan untuk Cake Sweet ikut serta sebagai pendukung
(supported by Cake Sweet).

Teknik atau Strategi yang Saya lakukan sebagai Manajer Produksi


 Menciptakan produk yang konsisten dan mempertahankan ciri khas dari cake yang kami
buat.
 Memperhatikan/mengontrol persediaan bahan baku dan bahan lainnya serta alat-alat yang
digunakan agar proses produksi tetap berjalan, tidak terhambat sama sekali.
 Memeriksa/mengecek keadaan kue yang kami buat, sebelum dijual ke pelanggan.
 Menekan biaya produksi misalnya dengan berbelanja bahan baku di pasar tradisional
yang lebih terjangkau daripada di swalayan/toko kue dengan tetap memperhatikan
kualitas dan kehigienisan bahan baku.
 Menciptakan produk (kue) baru sesuai dengan perkembangan zaman atau yang sedang
viral saat ini.
 Selalu berkreasi dengan inovasi-inovasi baru dan terobosan baru agar pelanggan memiliki
banyak pilihan menu.
 Memberikan testi kepada para konsumen untuk cake yang baru akan di
luncurkan/dipasarkan.
 Selalu mengecek kelayakan bahan baku dan kue yang sudah jadi sebelumnya di pasarkan
ke konsumen.
 Ukuran cake dengan harga sangat terjangkau dibandingkan pesaing lain.
 Menggunakan box yang transparan dengan begitu konsumen akan langsung tertarik untuk
membeli.
 Menerima orderan/request dari customer untuk pembuatan nama pada kue.
 Menghias cake semenarik mungkin untuk menarik minat pembeli.
 Mencantumkan nama Toko dan no telpon serta akun media sosial yang kami punya pada
kemasan, agar para konsumen bisa melihat menu, proses pembuatan, toko dan testi dari
media sosial tersebut.
Ini juga sebagai ajang promosi untuk produk kami.

Analisis terhadap Kendala Kendala yang dihadapi dalam Melakukan Proses Produksi

Memperhatikan dari kendala–kendala dalam melakukan usaha “Cake Sweet”, maka dapat
dianalisis bahwa harga barang yang naik, menghambat dalam memproduksi Cake Sweet,
sebagaimana dalam teori harga input produksi dikatakan bahwa harga input produksi merupakan
komponen utama dalam biaya produksi, jika harga input produksi naik, maka biaya produksi
akan terdorong naik pula. Kenaikan harga input produksi berpengaruh negatif terhadap
penawaran, yaitu akan mendorong produsen untuk mengurangi jumlah penawarannya, demikian
sebaliknya.

Strategi yang digunakan pada usaha “Cake Sweet” pada saat harga naik, yaitu pembelian
tetap dilakukan, tidak mengurangi jumlah produksi dan kualitas bahan dari kebutuhan biasanya,
harga penjualan pun tetap seperti biasanya, kecuali harga bahan-bahan yang digunakan naik nya
sangat tinggi, baru harga penjualan dinaikan, menyesuaikan dengan harga bahan.

Selain dari harga yang sering naik, kendala yang dihadapi pada usaha “Cake Sweet” yaitu
banyaknya pedagang yang sejenis, yang menjual kue yang sama, untuk menghadapi masalah ini,
pada usaha “Cake Sweet” tentunya punya perbedaan dengan kue yang lain, menciptakan rasa
yang enak, menjaga kebersihan. Sehingga konsumen tertarik untuk membeli.
Dari kendala–kendala tersebut dapat dilihat, tentunya dalam melakukan usaha harus
selalu memberikan yang terbaik kepada konsumennya, dan bisa mengatur bagaimana caranya
untuk menghadapi berbagai macam kendala yang dihadapi, sehingga usaha tetap jalan, dan
konsumen tidak pergi, agar tidak menyebabkan kerugian yang besar. Karena tujuan dari
pedagang dari segi ekonomi adalah tidak ingin rugi. Oleh karena itu kendala apapun dalam
melakukan usaha, sebenarnya kalau memang pemilik usaha ingin memperoleh hasil yang
maksimal, maka sudah selayaknya memperbaiki usaha dan mengoreksi kekurangannya, sehingga
transaksi bisnis tetap berjalan dengan baik.

Daftar Pustaka

https://www.google.com/url?q=http://repository.fe.unj.ac.id/5536/1/Annisa%2520Claudia%2520-
%2520BP%2520Chuby.pdf&usg=AFQjCNF1F6r6LTVbcP_wZC4jxPqL_k_sAw

Hari Minggu pukul 10.15

https://www.google.com/url?q=http://repository.uniska-bjm.ac.id/
710/1/15310218.pdf&usg=AFQjCNGqRZdGEINIXbr0-iAv1LT6x2XVdw

Hari Minggu 10.35

Anda mungkin juga menyukai