Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL BISNIS

KUE BOLU JOJO

JOVELYN TJAN
12 MIPA 1

SMAK SANTO FRANSISKUS ASSISI SAMARINDA


TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kue bolu adalah cemilan yang digemari oleh banyak masyarakat Indonesia. Kue
ini bisa dimakan oleh semua umur dan merupakan jenis kue yang selalu disukai
di setiap masa.
Penciptaan bisnis kue bolu ini memiliki tujuan untuk menjual kue bolu dalam
jenis yang berbeda dan dengan rasa-rasa yang unik agar bisa semakin disukai
oleh masyarakat.

B. Visi dan Misi Visi


Menjadikan bisnis kue bolu sebagai bisnis yang menjanjikan.
Misi
1. Berupaya meningkatkan kualitas makanan.
2. Lebih mengutamakan kualitas dalam pembuatan kue bolu.
C. Tujuan
1. Untuk menarik minat konsumen agar merasakan produk yang dibuat oleh
penulis serta dapat mencapai penjualan yang sesuai target.
2. Sebagai upaya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan
sekitar.
3. Mendapatkan keuntungan usaha.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil
Kue bolu Jojo diciptakan sebagai sebuah brand kue bolu dengan resep turun
temurun yang khas. Produk yang pertama kali akan dikeluarkan adalah kue bolu
cokelat, kue bolu keju, kue bolu red velvet, dan kue bolu matcha.
Bahan-bahan tersebut mudah untuk dicari, sehingga dipilih produk ini karena
dengan bahan yang mudah dicari, dapat dibuat kue bolu untuk kalangan
masyarakat.

B. Strategi Pasar
Agar rencana untuk membangun usaha ini dapat berjalan lancar maka dilakukan
beberapa strategi pasar diantaranya :
1. Segmenting
Strategi pasar yang pertama yakni segmenting. Segmenting sendiri merupakan
cara untuk menjadikan pembeli sebagai target yang harus dicapai.
Segmenting atau segmentasi pasar merupakan hal yang sangat penting. Untuk
itulah penulis melakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan lokasi mana
yang paling mendekati ideal untuk memasarkan usaha.
Tujuannya agar produk yang dibuat bisa dinikmati oleh berbagai kalangan
masyarakat, bahkan produk ini juga dapat dinikmati oleh segala usia.

2. Targeting
Adapun target pasar yang dibidik oleh penulis terdiri dari masyarakat sekitar
tempat berjualan, warung-warung yang bisa dititipi penulis.
Selain berjualan secara konvensional, penulis juga membidik pasar online,
karena akan lebih cepat dikenal orang banyak.

3. Positioning
Langkah ketiga dalam strategi pasar yang penulis gunakan adalah positioning.
Positioning sendiri merupakan tindakan untuk merancang produk dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen.
Agar produk yang dihasilkan bisa dengan mudah dikenal oleh masyarakat, maka
penulis membuat inovasi dengan menambahkan bahan baru.
Hal ini akan membuat produk yang dihasilkan menjadi berbeda dengan produk
yang sudah ada.
Adapun bahan yang ditambahkan dalam produk ini berupa chocochips dan
kacang kenari.
Tambahan ini akan membuat makanan menjadi lebih menarik, kualitas sangat
baik dan juga rasanya menjadi lebih unggul, serta membuat makanan memiliki
ciri khas yang mudah diingat dan dikenal oleh konsumen.

C. Analisis SWOT untuk Kelayakan Usaha


Sudah menjadi kebiasaan jika dalam melakukan usaha selalu menghadapi
tantangan dan juga persaingan usaha. Untuk menghadapi semua itu dibutuhkan
analisis usaha yang tepat.
Analisis ini perlu bukan hanya sebagai bahan evaluasi, tetapi untuk mengukur
kemampuan usaha terhadap lingkungan dan juga persaingan yang ada. Dalam
hal ini penulis menggunakan analisis SWOT untuk kelayakan usaha.
1. Kekuatan (Strength)
- Menggunakan resep pribadi
- Menggunakan bahan premium
- Jenis kue yang disukai oleh semua masyarakat
2. Kelemahan (Weakness)
- Produk gampang ditiru
- Kue bolu mudah dibuat

3. Peluang (Opportunity)
- Mengembangkan rasa-rasa baru untuk kue bolu
- Mengembangkan ide bisnis

4. Ancaman (Threat)
- Timbulnya persaingan yang tidak sehat.
- Munculnya produk serupa dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang
lebih baik

BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI

A. Bahan-bahan

• 8 sdm tepung
• 2 sdm maizena
• 2 sdm cokelat bubuk
• 6 sdm skm cokelat
• 7sdm minyak goreng
• 2 butir telur
• 5 sdm gula pasir
• 1/2 sdt vanili
• 1/2 sdt SP
• 1/2 sdt baking powder

B. Cara Membuat

1. Panaskan loyang dengan api kecil, lalu olesi dengan margarin.


2. Setelah itu ayak tepung dan susu bubuk, sisihkan.
3. Kemudian mixer telur, gula, sp dan vanili hingga mengental dan
mengembang dengan kecepatan tinggi.
4. Turunkan kecepatan ke angka rendah dan masukkan tepung dan susu
bubuk secara bertahap. Aduk hingga rata.
5. Lanjutkan dengan memasukkan santan. Terus aduk dan masukkan
margarin dan pasta pandan. Aduk rata.
6. Tuang ke loyang dan panggang kurang lebih selama 25 menit. Angkat dan
sajikan.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demikian merupakan ide produk dari penulis dalam merintis usaha ini.
Munculnya produk ini merupakan hasil analisis peluang dan survey yang
penulis lakukan untuk mencari prospek bisnis bermanfaat untuk masyarakat dan
menguntungkan.
Besar harapan penulis agar produk ini dapat diterima dengan baik, disenangi
serta mudah diingat konsumen.

Anda mungkin juga menyukai