Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN BUSINESS PLAN

BISNIS USAHA MINUMAN KEKINIAN


“ATEEN-CHOCOPEDIA”

Anggota :
Farhan Miftachul Yusuf (X-7/13)
Laurensia Yona Nathania K. (X-7/23)
Raditya Muzaffar (X-7/29)

Jalan. Biliton No. 24, Madiun Lor, Kec. Manguharjo,


Kota Madiun, Jawa Timur 63112

1
BAB 1
DESKRIPSI BISNIS

1.1 LATAR BELAKANG BISNIS Kota


Laporan Business Plan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi diri dan
kreatifitas siswa dalam bidang kewirausahaan atau bisnis, mengembangkan atau mendirikan
suatu bisnis. Kami mengambil bisnis minuman cokelat ini, karena minuman cokelat sedang
hype dan menjadi minuman masa kini yang banyak diminati oleh seluruh kalangan,
terutama anak-anak muda zaman sekarang. Minuman cokelat ini kami buat dengan konsep
berbentuk stand minuman, yang tentunya menjual berbagai variasi minuman kekinian
berbahan dasar cokelat.

1.2 DESKRIPSI BISNIS


ATEEN-CHOCOPEDIA adalah bisnis yang menawarkan berbagai varian unik minuman
berbahan dasar cokelat, yang diminum baik dingin maupun panas. ATEEN-CHOCOPEDIA
sendiri diambil dari kata ATEEN, yang menginterpresentasikan anak-anak muda masa kini
dan CHOCOPEDIA, diambil dari singkatan chocolate (cokelat) dan pedia (hal umum).

1.3 VISI DAN MISI


Visi kami dari membuat laporan ini adalah menumbuhkan jiwa enterpreuner yang tangguh
dan pemikiran yang kreatif-inovatif dari diri siswa.
Sedangkan, misi kami adalah memberikan acuan dan mengembangkan dasar-dasar dari
bisnis ini menjadi sesuatu yang baru.

1.4 ANALISIS SWOT


Strength :
 Persaingan yaang bisa dibilang lumayan sedikit dalam pasar
 Konsep produk yang unik
 Pemanfaatan dari bahan cokelat

Weakness :
 Kurangnya ketertarikan masyarakat terhadap minuman cokelat
 Kurangnya pengalaman
 Mahalnya bahan baku atau barang yang akan digunakan

Opportunity :
 Mengenalkan minuman cokelat kepada masyarakat
 Mengembangkan bisnis dengan bentuk franchise
 Peminatnya banyak

2
Threat :
 Berpotensi adanya bisnis baru atau saingan drengan bisnis yang sama
 Berkembangnya trend baru dari bisnis yang sama
 Konsumen yang mudah bosan

3
BAB 2
RENCANA OPERASI

2.1 ARUS PRODUKSI


Proses produksi terputus putus.

a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil karena disesuaikan dengan jumplah pesana
b. Mesin yang digunakan bersifat umum dan dapat digunakan mengolah bermacam-macam
produk
c. Cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi
d. Karyawan memiliki keahlian khusus
e. Proses produksi tidak mudah terhenti walau ada kerusakan di salah satu mesin
f. Banyaknya ketersediaan bahan mentah
g. Bahan-bahan dipindahkan dengan tenaga manusia

2.2 PROSES PEMBUATAN


 BAHAN BAHAN :

300 gram susu bubuk tanpa lemak


170 gram gula pasir
60 biji buah kakao
60 gram krimer non-susu
100 gram keping cokelat (opsional, sebagai topping)
2 buah waffer
65 gram marshmallow mini (opsional, sebagai topping)
es batu secukupnya
Air panas secukupnya

 CARA MEMBUAT :

1. Buat bubuk kakao terlebih dahulu dengan cara penyangraian biji kakao dengan wajan
gerabah selama 15 menit. Biji kakao yang digunakan itu sudah melalui tahap fermentasi
selama kurang lebih 3-7 hari.
2. Setelah penyangraian, dipisahkan antara kulit dengan bijinya dengan cara mengupasnya

4
3. Setelah melalui proses penyangraian, biji kakao digiling sehingga terbentuk pasta kakao
4. Setelah itu, pasta kakao yang dihasilkan dipress dengan menggunakan mesin.
5. Hasil dari pengepressan tersebut akan menghasilkan bungkil. Bungkil tersebut akan
dipatah-patahkan kemudian dimasukan kembali kedalam mesin penggiling.
6. Setelah dimasukkan kedalam mesin penggiling, dimasukan kedalam mesin penepung.
7. Setelah dimasukkan kedalam mesin penepung, akan terbentuk bubuk cokelat namun
dengan tekstur yang belum halus
8. Karena bubuk coklat yang belum halus maka dibutuhkan proses pengayakan
9. Masukkan susu bubuk tanpa lemak, gula, bubuk kakao/coklat, dan krimer ke dalam stoples
kedap udara. Aduk hingga rata dan halus.
10. Cara penyajian, rebus air setengah cangkir yang akan dipakai. Masukkan 3-6 sendok
makan bubuk cokelat yang sudah diracik (sesuaikan kepekatan cokelat dengan selera). Rebus
sampai semua larut.
11. Tuangkan minuman cokelat hangat di cangkir atau wadah yang sudah berisi es batu. Beri
keping cokelat, beberapa wafer, dan marshmallow mini, atau topping lainnya di atas
minuman cokelat.

5
BAB 3
RENCANA PEMASARAN

3.1 GAMBARAN PELUANG USAHA


Peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dijadikan keuntungan dalam berbisnis. Hal
yang diperlukan dalam menciptakan peluang usaha adalah kreatifitas dan inovasi. Langkah-
langkah yang akan kami lakukan :
a) Menentukan peluang usaha dari sumber-sumber yang ada. Dari sini kami menemukan
untuk membuat bisnis minuman cokelat. Kami memilih bisnis minuman cokelat ini,
karena lebih simpel, dan dapat kami lakukan dengan baik, juga dengan sumber daya
yang cukup mudah ditemukan, seperti bubuk cokelat, susu kental manis, wadah
plastik, dan toppingnya.
b) Memanfaatkan value dari produk, agar memiliki nilai jual tinggi. Kami membuat
minuman cokelat ini bukan hanya sekedar minuman cokelat dengan es batu atau
minuman cokelat hangat saja. Tetapi, kami membuatnya menjadi lebih unik dan
cantik dengan campuran rasa baru dan hiasan atau topping untuk mempercantik
minuman tersebut.
c) Mampu mengeksekusi peluang usaha menjadi bisnis atau produk, agar tidak hanya
sekadar ide. Dengan ini kami berinovasi akan mendirikan sebuah stand yang akan
kami dekorasi, agar menjadi daya tarik bagi konsumen.

3.2 COMPETITOR ANALYST

Dilihat lokasinya, target pasar kami belum ada yang menjalankan usaha dalam jenis
yang sama dengan yang akan kami jalankan. Tetapi dalam bidang yang sama, yaitu bidang
minuman, disana sudah ada usaha seperti es buah, sop buah, es kelapa, es cendol dan lain-
lain. Sedangkan usaha di bidang dan jenis yang sama –walaupun belum ada di lokasi target
pasar kami- sudah mulai banyak bermunculan, baik berupa franchise maupun bukan.

Beberapa nama pesaing potensial yang sudah mulai terkenal dalam bidang penjualan
minuman cokelat adalah :

1. Pasco Franchise
2. Choco Rich

6
3.3 Marketing Mix (marketing mix meliputi product, price,
promotion, dan place atau distribution)

3.3.1 Product

Produk kami adalah berupa minuman cokelat baik minuman cokelat murni, shake, atau
smoothie. Topingnya bervariasi mulai dari, kepingan coklat, potongan waffer, dan
marshmallow mini. Untuk awal bisnis kami merencanakan 4 varian topping pada minuman
cokelat yang kami bagi menjadi 4 tingkatan

3.3.2 Price

Harga dari produk kami disesuaikan sesuai dengan variasi topping, semakin banyaknya
varian topping maka harga akan relatif lebih mahal. Meski lebih mahal, kami mengupayakan
agar harganya tetap ramah kantong atau terjangkau, produk es coklat kami memiliki 4 varian
topping untuk 4 tingkatan level.

1. Level 1 (Harga : Rp. 5000)  tanpa varian topping


2. Level 2 (Harga : Rp. 7000)  1 varian topping
3. Level 3 (harga : Rp. 10000)  2 varian topping
4. Level 4 (harga : Rp. 13.500)  3 varian topping

3.3.3 Promotion

Produk yang berkualitas tidak akan terjual jika tanpa adanya promosi. Rencana awal kami
akan menyebarkan melalui poster dan pamflet. Kami juga berencana untuk menyebarkan melalui
media sosial seperti Instagram dan TikTok berupa video-video singkat.

3.3.4 Place

Rencananya kami akan menjual produk kami di jalan Diponogoro yang notabenenya ramai
dikunjungi oleh banyak orang untuk kulineran. Hal tersebut membuat peluang besar laris manis
jika kami menjualkan produk kami. Jika pun kami tidak berhasil di Jl.Diponogoro, kami masih
memiliki rencana untuk memulai bisnis jualan kami di sekitar Lapangan Gulun dan Stadion Wilis
yang tidak kalah ramai dengan Jl.Diponogoro.

7
BAB 4

RENCANA PEMASARAN

4.1 STRUKTUR ORAGANISASI

Usaha ini akan dijalankan team management cokelat, sebagai berikut :

a. Ketua (+Manajer Keuangan) : Laurensia Yona Nathania K.


b. Manajer Produksi : Raditya Muzaffar
c. Manajer Pemasaran (+ Manajer operasional) : Farhan Mifthacul Yusuf

Job Description :

Ketua

 Penanggung Jawab umum perusahaan


 Membuat keputusan
 Memelihara kelancaran & kualitas manajemen organisasi

Manajer Keuangan

 Mencatat transaksi keuangan


 Memproses data transaksi keuangan menjadi sebuah informasi (laporan keuangan)
 Mengkomunikasikan laporan keuangan kepada pihak terkait

Manajer Produksi

 Mengembangkan produk
 Menjaga kualitas produk
 Melatih pegawai untuk membuat produk yang berkualitas

Manajer Pemasaran

 Mengimplementasikan strategi pemasaran


 Mengatur kegiatan sales
 Melakukan promosi

8
 Menjaga hubungan dengan konsumen

Manajer Operasional

 Mengatur perlengkapan dan jalannya usaha

4.2 PENGELOLAAN SDM

A. Gambaran Kebutuhan SDM

Kami membagi SDM menjadi 4 fungsi dalam memenuhi kebutuhan SDM, yaitu :

1. Bagian Produksi, yaitu yang mengembangkan dan menjaga kualitas produksi.


2. Bagian Operasional, yang mengurus perlengkapan dan jalannya usaha sehari-hari.
3. Bagian Sales, mengurus penjualan produk sehari-hari, termasuk membuatnya.
4. Bagian keuangan, mencatat dan mengkomunikasikan laporan keuangan.

B. Rencana Pengembangan SDM

Rencana Pengembangan SDM akan kami implementasikan pada 2 titik waktu, yaitu :

1. Pada awal perekrutan sales untuk stand awal kami. Pengembangan meliputi strategi
marketing dan membuat produk
2. Pada pembukaan cabang atau franchise. Pengembangannya adalah pelatihan untuk
semua bagian SDM, yaitu produksi, operasional, keuangan, dan sales.

9
BAB 5

RENCANA KEUANGAN

5.1 KEBUTUHAN MODAL

Kami akan menerima modal baik berupa pinjaman atau investasi dari :

a. Milik sendiri
b. Keluarga
c. Teman / Kenalan
d. Lembaga keuangan

Kami membutuhkan modal awal sebesar Rp 12.000.000 untuk kegiatan operasional,


pemasaran, dan bahan baku.

5.2 SUMBER PENDANAAN DAN KEBIJAKANNYA

Dalam pembangunan bisnis minuman coklat ini, kami membutuhkan Rp.7.000.000 Dari
modal sendiri dan juga kami membutuhkan modal dari bank sebesar Rp.5.000.000

5.3 PROYEKSI KEUANGAN DALAM JANGKA WAKTU TIGA TAHUN

Kami membagi biaya menjadi 3 bagian yaitu : biaya operasional, biaya pemasaran, dan biaya
bahan baku. Tetapi untuk periode awal bisnis ini, kami menggabungkan biaya operasional
dan pemasaran menjadi biaya awal (initial cost).

… (tabel proyeksi)

1. Biaya Operasional dan Pemasaran Awal (dalam rupiah)

Gerobak(+Dekor +lampu +Terminal) 2.000.000


Ketel Listrik 250.000

10
Galon (+air +Pompa) 50.000

Blender 250.000

Termos air panas 150.000

Termos es batu 100.000

Packing (gelas,sedotan,plastik,stiker) 900.000

Keranjang (tempat bahan baku) 50.000

Kursi 3 buah 90.000

Gaji Pegawai 450.000

Seragam 100.000

Sewa tempat / bulan 350.000

Pamflet x 25 lembar 50.000

TOTAL: RP. 4.790.000,-

2. Biaya Bahan Baku

A. Level 1 Chocolate (Rp. 5000)

Cokelat bubuk 1000

Add material 1200

Packing 800

Total / cup 3000

11
B. Level 2 Chocolate (Rp. 7000)

Cokelat bubuk 1000

Add material 2200

Packing 800

Total / cup 4000

C. Level 3 Chocolate (Rp. 10000)

Cokelat bubuk 1000

Add material 4200

Packing 800

Total / cup 6000

D. Level 4 Chocolate (Rp. 13500)

Cokelat bubuk 1000

Add material 6200

Packing 800

Total / cup 7000

Total biaya bahan baku perbulan menjadi :

Level 1 x 15 cup x 30 hari 1.350.000

Level 2 x 10 cup x 30 hari 1.200.000

12
Level 3 x 10 cup x 30 hari 1.500.000

Level 4 x 5 cup x 30 hari 2.000.000,-

TOTAL BIAYA / BULAN 6.050.000,-

3. Total Biaya Awal

(Biaya Operasional & Biaya Pemasaran awal + Biaya bahan baku) =


4.790.000+6.050.000=10.840.000. Jika ternyata terdapat sisa dari investasi awal maka akan
dialokasikan ke biaya cadangan

4. Biaya per Bulan

A. Fixed cost

Sewa Tempat 350.000

Gaji Pegawai 450.000

TOTAL FIXED COST RP.800.000,-

B. Variable Cost

Level 1 x 15 cup x 30 hari 1.350.000

Level 2 x 10 cup x 30 hari 1.200.000

Level 3 x 5 cup x 30 hari 1.500.000

Level 4 x 5 cup x 30 hari 2.000.000,-

TOTAL/BULAN 6.050.000,-

Jadi total cost per bulan : FC + VC = 6.050.000 + 800.000 = 6.850.000

13
5.4 ANALISIS BREAK-EVEN POINT

Investasi Awal : 12 juta

Total Revenue per bulan

Level 1 (Rp. 5000) x 15 cup x 30 hari 2.250.000

Level 2 (Rp. 7000)x 10 cup x 30 hari 2.100.000

Level 3 (Rp. 10.000) x 10 cup x 30 1.500.000


hari

Level 4 (Rp.13.500)x 5 cup x 30 hari 2.025.000

TOTAL/BULAN 7.875.000

Net Income = R – TC =7.875.000-6.850.000=1.025.000

14
5.5 PAYBACK PERIOD

Net pada awal bulan (pembukaan)

Investasi Awal (total cost bulan 12.000.000


pertama)

Penjualan bulan awal 7.875.000

Net Loss periode awal (biaya – 4.125.000


penjualan)

Net Loss periode awal = Sisa Investasi Awal

Break Even Point (balik modal)

BEP = (Sisa Investasi Awal / Net Income per bulan) + 1

= (4.125.000 /1.025.000) + 1

= 4,02

Berarti waktu untuk balik modal sekitar 4 bulan

15
16

Anda mungkin juga menyukai