Anda di halaman 1dari 36

Contoh Business Plan: Bisnis Minuman Cokelat

Bisnis Plan adalah rencana dari pembuatan bisnis kita. Meliputi dari awal pembangunan sampai
berjalan 5 tahun ke depan. Adapun contoh yang kami ambil di sini adalah peluang bisnis
minuman cokelat.

Adapun cara membuat bisnis plan, Anda bisa melihat dari daftar isi di bawah ini:

1. Ringkasan Eksekutif
2. Latar Belakang Bisnis
3. Deskripsi Perusahaan
4. Visi & Misi
5. Struktur Organisasi
6. Analisis Pasar dan Pemasaran
7. Analisis SWOT
8. Segementasi dan Target Pasar
9. Strategi Pemasaran
10. Analisis Pesaing
11. Analisa Produksi (proses produksi)
12. Kapasitas Produksi
13. Fasilitas dan Perlengkapan
14. Pemasok
15. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
16. Rencana Pengembangan Usaha
17. Biaya Operasional dan Pemasaran Awal (dalam rupiah)
18. Biaya Bahan Baku
19. Total Biaya Awal
20. Biaya per Bulan
21. Analisis Break Even Point
22. Lampiran

Berdasarkan dari gambaran di atas kita jadi tahu, bahwa fungsi business plan adalah untuk
menetapkan goal yang terukur dari bisnis kita dan menjaganya agar berjalan sesuai relnya.

A. Ringkasan Eksekutif

Tujuan dari Business plan ini adalah untuk mengembangkan dana sebesar 9.000.000 rupiah ke
dalam sebuah bisnis minuman cokelat yang berlokasi di bogor. Coklat Nyengir (“nama bisnis
ini”) berbentuk stand minuman yang menjual berbagai minuman unik dengan bahan dasar
cokelat. Usaha ini didirikan oleh Ahmad, Faris dan Zetsu.

1. Deskripsi Singkat Perusahaan

Coklat Nyengir adalah bisnis yang menawarkan minuman cokelat baik dingin maupun panas
dengan berbagai varian produk yang unik. Dengan kegiatan tersebut Coklat Nyengir akan
menghasilkan keuntungan bagi pemilik dan pejalan bisnis ini. Cokelat Nyengir akan memulai
usahanya di Jalan Babakan Madang, Sentul, Kabupaten Bogor

2. Pembiayaan

Para pendiri usaha ini mencari pembiayaan untuk bisins ini dari :

1. Milik Sendiri
2. Keluarga
3. Teman / Kenalan

Pembiayaan bisa dalam bentuk pinjaman, investasi, ataupun hadiah dari kompetisi business plan
Dinar Tazkia 2013 yang diikuti oleh pendiri bisnis ini.

3. Misi

Cokelat Nyengir berusaha untuk menyajikan berbagai varian unik minuman cokelat kepada
masyarakat dengan harga yang terjangkau, sekalian dalam rangka memperkenalkan dan
melestarikan minuman cokelat di masyarakat lokal.

4. Tim Manajemen

Tim Manajemen utama dibentuk oleh para pendiri, yang merupakan Mahasiswa STEI Tazkia.
Dengan tools yang telah dipelajari diperkuliahan, diharapkan dapat membantu cara berpikir dan
bertindak tim manajemen dalam menjalankan bisnis ini.

5. Prakiraan Penjualan

Dengan beberapa pertimbangan, kami memperkirakan perharinya kami memperoleh nilai


penjualan sebesar 190.000 rupiah atau setara dengan 5.700.000 rupiah perbulan.

6. Keuntungan Bersih dan Break Even Point

Keuntungan bersih perbulan adalah : 1.400.000

Break Even Point –nya adalah : 2-3 bulan

7. Rencana Pengembangan

Tidak hanya stand minuman, kedepannya kami juga berencana ingin membuat cafe serta
membuka franchise.

B. Latar Belakang Bisnis

Indonesia adalah negara beriklim tropis yang berarti cuaca panas menjadi hal biasa bagi
masyrakat indonesia. Mungkin hal tersebutlah yang menjadi sebab lahirnya berbagai jenis
minuman khas Indonesia. Bahkan minuman – minuman tersebut menjadi bisnis yang sangat bisa
diperhitungkan. Kita dapat lihat di sebagian daerah di Indonesia, stand minuman seperti Jus
buah, sup buah, es buah, cendol dan lain sebagainya sudah begitu lumrah di masyarakat kita.
Bisnis tersebut terus bertahan bahkan berkembang sampai sekarang karena memang didukung
needs dan wants dari masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah tropis ini, tak terkecuali di
Kota Bogor.

BACA KISAH
SUKSES BISNIS MINUMAN COKELAT (Klik Gambar)

Dengan keadaan tersebut kami mencoba menagkap kesempatan yang sama tapi dengan produk
berbeda. Disini kami akan mencoba untuk menyalurkan interest kami tentang cokelat menjadi
sebuah produk minuman cokelat (chocolate drink) dan menyuguhkannya ke konsumen.
Ditambah dengan selera masyarakat yang pada umumnya menyukai rasa cokelat, kami berharap
hal-hal tersebut menjadi efek pengganda bagi bisnis kami ini.

C. Deskripsi Perusahaan

Cokelat Nyengir adalah perusahaan yang berjalan pada bidang penjualan produk, lebih tepatnya
produk minuman cokelat dalam rangka menangkap kesempatan sekaligus menyalurkan interest
kami tentang cokelat. Dengan Usaha ini kami juga mencoba untuk menyuguhkan dan
mengenalkan tidak hanya minuman cokelat itu sendiri tapi juga nilai dan manfaat yang
terkandung pada cokelat.

D. Visi & Misi

Visi :

Menjadi bisnis yang bisa menyajikan kebahagian dari secangkir minuman coklat.

Misi :

1. Menciptakan sebuah minuman cokelat dengan berbagai variasi unik dan menarik.
2. Mengusahakan segmentasi yang lebih merakyat dengan penentuan harga yang lebih
terjangakau.

3. Melesetarikan Minuman Cokelat sebagai bagian dari budaya masyarakat lokal.

E. Struktur Organisasi

Usaha ini akan dijalankan team management cokelat, sebagai berikut :

a. Ketua (+Manajer Keuangan) : Faris Azzam Shiddiqi


b. Manajer Produksi : Zuhairi Su’ud
c. Manajer Pemasaran (+ Manajer operasional) : Ahmad Khoirudin

Job Description :

Ketua

 Penanggung Jawab umum perusahaan


 Membuat keputusan
 Memelihara kelancaran & kualitas manajemen organisasi

Manajer Keuangan

 Mencatat transaksi keuangan


 Memproses data transaksi keuangan menjadi sebuah informasi (laporan keuangan)
 Mengkomunikasikan laporan keuangan kepada pihak terkait

Manajer Produksi

 Mengembangkan produk
 Menjaga kualitas produk
 Melatih pegawai untuk membuat produk yang berkualitas

Manajer Pemasaran

 Mengimplementasikan strategi pemasaran


 Mengatur kegiatan sales
 Melakukan promosi
 Menjaga hubungan dengan konsumen

Manajer Operasional

 Mengatur perlengkapan dan jalannya usaha

F. Analisis Pasar dan Pemasaran


1. Gambaran Produk

Produk kami adalah berupa minuman cokelat baik minuman cokelat murni, shake, atau
smoothie. Campurannya bervariasi, seperti pisang, strawberi, cendol, kacang, biskuit, dll. Untuk
awal bisnis kami merencanakan 8 varian minuman cokelat yang kami bagi menjadi 3 tingkatan
yaitu :

1. Level 1 (Harga : Rp. 5000)  4 varian


2. Level 2 (Harga : Rp. 7000)  3 varian
3. Level 3 (harga : Rp. 10000)  1 varian

Produk-produk tersebut ada kemungkinan untuk mengalami perubahan, pertambahan ataupun


pengurangan

2. Gambaran Pasar

Pasar utama kami adalah semua orang yang menyukai rasa cokelat, yang menginginkan manfaat
cokelat, ataupun sekedar ingin melepaskan dahaga.

G. Analisis SWOT

Strength

1. Persaingan yang masih sedikit dalam pasar


2. Segmentasi pasar yang luas
3. Konsep produk yang unik
4. Manfaat khas dari cokelat

Weakness

1. Kekurang-kenalan masyarakat terhadap minuman cokelat


2. Keterbatasan supplier bahan baku
3. Kurangnya pengalaman

Opportunity

1. Melestarikan minuman cokelat dalam masyarakat


2. Menjadi primadona dalam bisnis minuman cokelat
3. Mengembangkan bisnis dalam bentuk franchise

Threat

1. Potensi Munculnya bisnis baru yang sama


2. Potensi berkembangnya bisnis yang sama yang sudah ada

H. Segementasi dan Target Pasar


Kami mengusahakan segementasi pasar kami seluas mungkin. Pertama, karena sifat dari
minuman itu sendiri yang dibutuhkan oleh setiap orang. Kedua, karena hampir semua orang
menyukai rasa cokelat. Tetapi, kami memperkirakan pembeli potensial terbanyak adalah
golongan usia remaja ke bawah.

Secara garis besar kami menciptakan dan menjual produk yang bersifat merakyat alias
terjangkau. Tetap kami juga menyediakan satu atau beberapa varian produk yang berkualitas
tinggi (dan dengan harga lebih tinggi tentunya). Tingkatan kualitas tersebut (dari bawah ke atas)
kami bagi dalam beberapa level, yaitu 1 – 3, dengan harapan menjadi nilai positif bagi efek
psikologis ke konsumen.

Singkatnya profil pelanggan kami adalah sebagai berikut :

I. Strategi Pemasaran

Dalam mengusahakan agar produk sampai ke tangan konsumen kami menyusun strategi
pemasaran sebagai berikut:

1. Membuat dan membuka stand yang eye catching.


2. Menyebarkan Pamflet
3. Mengiklankan di Dunia maya
4. Promosi pada waktu pembukaan dengan membagikan minuman gratis

Pada periode awal bisnis ini, kami mencoba menjadikan mahasiswa, khususnya mahasiswa STEI
Tazkia, menjadi basis pelanggan tetap kami dengan memanfaat identitas dan relasi kami sebagai
mahasiswa.

J. Analisis Pesaing

Dilihat lokasinya, target pasar kami belum ada yang menjalankan usaha dalam jenis yang sama
dengan yang akan kami jalankan. Tetapi dalam bidang yang sama, yaitu bidang minuman, disana
sudah ada usaha seperti es buah, sop buah, es kelapa, es cendol dan lain-lain. Sedangkan usaha di
bidang dan jenis yang sama –walaupun belum ada di lokasi target pasar kami- sudah mulai
banyak bermunculan, baik berupa franchise maupun bukan. Beberapa nama pesaing potensial
yang sudah mulai terkenal dalam bidang penjualan minuman cokelat adalah :

1. Pasco Franchise
2. Choco Rich
K. Analisa Produksi (proses produksi)

Produk minuman cokelat kami adalah berbentuk blend sehingga dalam proses pembuatan
membutuhkan proses mix di blender. Campurannya adalah berupa buah – buahan seperti pisang
dan strawberi , roti, biskuit, dan lain-lain.

Secara garis besar produk kami diproses dengan tujuh langkah sederhana berikut :

1. Penyeduhan cokelat
2. Penambahan pengental seperti es batu, selai kacang atau yoghurt
3. Penambahan add material (campuran utama)
4. Penambahan es batu
5. Mixing dengan blender
6. Penambahan toping
7. Packing

L. Kapasitas Produksi

Kapasitas maksimal produksi kami perhari adalah sekitar 100 cup/hari setara dengan 1 kg bahan
baku bubuk cokelat

M. Fasilitas dan Perlengkapan

Dalam proses produksi fasilitas dan perlengkapan yang kami butuhkan adalah :

1. Tempat 2 x 2 meter
2. Gerobak dan perlengakapannya
3. Blender
4. Listrik
5. Air
6. Ketel listrik
7. Kursi
8. Termos
9. Keranjang
10. Tenaga karyawan

N. Pemasok

Untuk bahan dasar, yaitu bubuk minuman cokelat, kami menyuplai dari perusahaan BT Cocoa,
atau dengan nama asli Bumitangerang Mesindotama. BT Cocoa didirikan pada tahun 1993. Pada
tahun 2000 BT cocoa fokus dalam produksi produk cokelat salah satunya adalah minuman
cokelat. Sedangkan untuk bahan lainnya kami akan menyuplai dari pasar lokal di sekitar
Kecamatan Babakan Madang, Bogor.

Untuk jauh kedepannya kami berencana akan mencoba untuk memproses sendiri cokelatnya
sehingga bisa memangkas biaya produksi.
O. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)

A. Gambaran Kebutuhan SDM

Kami membagi SDM menjadi 4 fungsi dalam memenuhi kebutuhan SDM, yaitu :

1. Bagian Produksi, yaitu yang mengembangkan dan menjaga kualitas produksi.


2. Bagian Operasional, yang mengurus perlengkapan dan jalannya usaha sehari-hari.
3. Bagian Sales, mengurus penjualan produk sehari-hari, termasuk membuatnya.
4. Bagian keuangan, mencatat dan mengkomunikasikan laporan keuangan.

B. Rencana Pengembangan SDM

Rencana Pengembangan SDM akan kami implementasikan pada 2 titik waktu, yaitu :

1. Pada awal perekrutan sales untuk stand awal kami. Pengembangan meliputi strategi
marketing dan membuat produk
2. Pada pembukaan cabang atau franchise. Pengembangannya adalah pelatihan untuk semua
bagian SDM, yaitu produksi, operasional, keuangan, dan sales.

P. Rencana Pengembangan Usaha

Bisnis plan cafe

1. Aktivitas dan Penjadwalan

Satu periode akuntansi kami adalah sebulan atau setara dengan 30 hari. Adapun kegiatan-
kegiatan kami bila dibagi berdasarkan waktu adalah sebagai berikut :

1. Satu hari (setiap hari)

a. Penjualan (7 hari dalam seminggu)


b. Pencatatan keuangan

2. Seminggu

a. Evaluasi operasional
b. Pemenuhan suplai

3. Sebulan

a. Pembentukan laporan keuangan bulanan


b. Evaluasi performa bisnis

4. Setahun
a. Pembentukan laporan keuangan tahunan
b. Evaluasi performa bisnis

2. Rencana Pengembangan

Kami membagi pengembangan bisnis kami ke beberapa level yang dapat dicapai ketika
memenuhi beberapa kriteria tertentu.

1. Level 1 : Sebuah Stand Minuman Cokelat di daerah Babakan Madang


2. Level 2 : membuka sebuah Cafe Minuman Cokelat
3. Level 3 : membuka Cabang tambahan di kota bogor
4. Level 4 : Membuat Franchise
5. Level 5 : Menjadi bisnis cafe cokelat berskala nasional

Untuk terus level-up kita harus terus mengembangkan beberapa komponen penting dalam bisnis
kami yaitu :

1. Manajemen Organisasi
2. Modal
3. Marketing

3. Analisis Keuangan (sumber modal)

Kami akan menerima modal baik berupa pinjaman atau investasi dari :

a. Milik sendiri
b. Keluarga
c. Teman / Kenalan
d. Lembaga keuangan
e. Hadiah kompetisi business plan DINAR Tazkia

Kami membutuhkan modal awal sebesar Rp 8.500.000 untuk kegiatan operasional, pemasaran,
dan bahan baku.

Q. Proyeksi Keuangan

Kami membagi biaya menjadi 3 bagian yaitu : biaya operasional, biaya pemasaran, dan biaya
bahan baku. Tetapi untuk periode awal bisnis ini, kami menggabungkan biaya operasional dan
pemasaran menjadi biaya awal (initial cost).

… (tabel proyeksi)

1. Biaya Operasional dan Pemasaran Awal (dalam rupiah)

Gerobak(+Dekor +lampu +Terminal) 2.000.000


Ketel Listrik 250.000

Galon (+air +Pompa) 50.000

Blender 250.000

Termos air panas 150.000

Termos es batu 100.000

Packing (gelas,sedotan,plastik,stiker) 900.000

Keranjang (tempat bahan baku) 50.000

Kursi 3 buah 90.000

Gaji Pegawai 450.000

Seragam 100.000

Sewa tempat / bulan 350.000

Pamflet x 25 lembar 50.000

Banner (1×1) 2 buah 60.000

Total 4.790.000

2. Biaya Bahan Baku


A. Level 1 Chocolate (Rp. 5000)

Cokelat bubuk 1000

Add material 1200

Packing 800

Total / cup 3000

B. Level 2 Chocolate (Rp. 7000)

Cokelat bubuk 1000

Add material 2200

Packing 800

Total / cup 4000

C. Level 3 Chocolate (Rp. 9000)

Cokelat bubuk 1000

Add material 4200

Packing 800

Total / cup 6000

Total biaya bahan baku perbulan menjadi :

Level 1 x 15 cup x 30 hari 1.350.000

Level 2 x 10 cup x 30 hari 1.200.000

Level 3 x 5 cup x 30 hari 900.000

Total Biaya / Bulan 3.450.000

3. Total Biaya Awal


(Biaya Operasional & Biaya Pemasaran awal + Biaya bahan baku) = 4,79 + 3,45 = 8,24 jt. Jika
ternyata terdapat sisa dari investasi awal maka akan dialokasikan ke biaya cadangan
4. Biaya per Bulan
A. Fixed cost

Sewa Tempat 350.000

Gaji Pegawai 450.000

Total Fixed Cost 800.000

B. Variable Cost

Level 1 x 15 cup x 30 hari 1.350.000

Level 2 x 10 cup x 30 hari 1.200.000

Level 3 x 5 cup x 30 hari 900.000

Total / Bulan 3.450.000

Jadi total cost per bulan : FC + VC = 3450000 + 800000 = 4250000

5. Analisis Break Even Point

Investasi Awal : 8,5 juta

Total Revenue per bulan

Level 1 (Rp. 5000) x 15 cup x 30 hari 2.250.000

Level 2 (Rp. 7000)x 10 cup x 30 hari 2.100.000

Level 3 (Rp. 9.000) x 5 cup x 30 hari 1.350.000

Total / Bulan 5.700.000

Net Income = R – TC = 5.700.000 – 4.250.000 = 1.450.000

Net pada awal bulan (pembukaan)

Investasi Awal (total cost bulan 8.500.000


pertama)

Penjualan bulan awal 5.700.000


Net Loss periode awal (biaya – 2.800.000
penjualan)

Net Loss periode awal = Sisa Investasi Awal

Break Even Point (balik modal)

BEP = (Sisa Investasi Awal / Net Income per bulan) + 1

= (2.800.000 / 1.450.000) + 1

= 2,93

Berarti waktu untuk balik modal sekitar 2 – 3 bulan

Lampiran
Grafik 2

investasi awal
Grafik 3 Rincian Keuangan

Tambahan: Mengetahui Materi Perencanaan Bisnis

Apa sih perencanaan bisnis atau business plan itu? Bagi orang awam mungkin istilah tersebut
masih asing, tapi bagi orang-orang yang bekerja di dunia bisnis atau yang membuka usahanya
sendiri pastinya sudah tahu lebih jauh. Perencanaan bisa diartikan sebagai membuat sebuah
rencana atau komposisi yang dibutuhkan agar sesuatu dapat berjalan dengan baik.
Jadi, perencanaan bisnis adalah suatu hal yang menggambarkan pola bisnis, jasa, maupun produk
agar usaha yang dijalankan bisa tersusun sampai jangka waktu yang sudah ditetapkan. Di sisi
lain, istilah tersebut juga bisa mengacu pada dokumen-dokumen yang berisikan rangkuman
tujuan bisnis itu sendiri ataupun rincian keuangannya.

Bagi Anda yang membuat usaha sendiri, baik itu perorangan atau perusahaan, materi
perencanaan bisnis tersebut pastinya sudah Anda buat terlebih dahulu sebelum benar-benar
menjalankannya. Tapi, ada pula yang sudah berada di tengah-tengah bisnisnya, baru membuat
business plan-nya agar strateginya dapat lebih baik lagi.

Setiap rencana bisnis tentunya berisikan bagan, konsep, atau rancangan yang masing-masing
sudah dirincikan. Tidak hanya itu saja, anggaran yang ingin dimasukan atau yang pernah dipakai
ikut disertakan untuk memperlihatkan tujuan bisnis maupun strategi yang bisa diwujudkan. Agar
target bisa terlampui, kebanyakan pelaku usaha membuat business plan dalam jangka waktu 3
hingga 5 tahun ke depan.

Dengan membuat rancangan usaha seperti itu, Anda bisa mengetahui macam-macam kelemahan
maupun kelebihan dari konsep bisnis yang dipakai. Anda pun juga dapat memprediksi
kesalahan-kesalahan persepsi atau hal-hal lainnya yang membuat tujuan usaha mengalami
kendala dan tidak tercapai. Tentu Anda tidak ingin bisnis yang sedang dijalani menjadi
berantakan atau target pasar tidak terpenuhi, bukan?

Agar strateginya dapat berjalan dengan baik, materi perencanaan bisnis terbagi menjadi beberapa
bagian. Pembagian tersebut dilakukan supaya masing-masing rancangannya tertata dengan rapi.
Ada apa saja bagian-bagiannya?
PROPOSAL USAHA
MARTABAK MANIS MINI VARIAN RASA

A. Ringkasan Eksekutif

1. Konsep Bisnis

“Martabak Manis Mini Varian Rasa” merupakan kuliner khas Indonesia yang dimodifikasi lebih
menarik dan enak. Memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil membuat
martabak ini pas sebagai peneman nonton film maupun saat bekerja. Supaya cita rasa jadi
semakin enak, maka ditambahkan varian rasa yang bisa dipilih konsumen sendiri.

Martabak Manis Mini akan beroperasi di hari Senin – Jum’at mulai pukul 14.00 WIB – 21.00
WIB. Hal tersebut karena target pemasaran kami adalah mahasiswa dan masyarakat sekitar
kampus.

2. Tim Manajemen

Usaha “Martabak Manis Mini Varian Rasa” ini merupakan kolaborasi antara 2 orang dari pelaku
bisnis dan juga 2 orang dari mahasiswa. 2 orang dari pelaku bisnis tersebut sudah berpengalaman
di bidang dunia martabak, dan 2 orang mahasiswa sebagai tim yang memberikan masukan
mengenai perbaikan martabak. Sehingga bisa mendapatkan produk yang enak dan menarik yang
bisa mengundang selera nyemil para konsumen.

B. Gambaran Usaha

1. Deskripsi Singkat Usaha

Martabak Manis Mini Varian Rasa” merupakan sebuah makanan yang tentunya berbeda dengan
martabak pada umumnya. Memiliki ukuran yang pas dengan aneka varian rasa yang bisa dipilih
pembeli sendiri. Sehingga bisa mendapatkan cita rasa yang enak, pas di kantong, dan juga pas di
lambung.

2. Strategi Pemasaran

 Harga: Rp 10.000/porsi
 Promosi: Sosial Media, Brosur, dll
 Target Pasar: Mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus

3. Analis Persaingan

Pesaing

Memang sudah banyak penjual martabak manis, namun martabak kami berbeda dari yang sudah
ada. Selain bentuknya yang lebih pas, harga pas, rasanya pun juga enak karena banyak varian
rasa yang bisa dipilih sendiri.
Kelebihan Di Banding Pesaing

Adapun beberapa kelebihan usaha kami dibandingkan dengan usaha serupa yang sudah ada
adalah

1. Enak
2. Harga pas dikantong
3. Makanan pas dilambung
4. Bisa milih rasa sendiri
5. Varian rasa tersedia banyak

4. Rencana Desain dan Pengembangan

Menjadikan makanan ini diminati oleh para mahasiswa/i yang bisa di cemil saat menonton
maupun saat sedang mengerjakan tugas.

5. Renacana Operasional dan Manajemen

Proses Produksi

 Penyediaan bahan-bahan
 Pembuatan adonan martabak manis

Pengendalian Persediaan

Kami menyediakan 40 porsi setiap harinya. Jika pada hari itu kami kelebihan permintaan, maka
pada hari selanjutnya akan kami tambah lagi sesuai kekurangan dari pemintaan tersebut.

Kontrol Keuangan

 Harus tersedia uang tunai secukupnya ketika sedang beroperasi


 Menyisihkan keuntungan sebagai antisipasi terjadinya kejadian yang tidak diinginkan
 Tidak menggunakan uang modal untuk keperluan pribadi

C. Analis Rencana Keuangan

1. Perkiraan Pendapatan

Modal Awal:

Biaya variabel + biaya tetap = (Rp 200.000 X 30 Hari) + Rp 1.500.000


= Rp 6.000.000 + Rp 1.500.000
= Rp 7.500.000/bulan

Hasil Penjualan:
Target penjualan harian X Harga jual per porsi
= (40 porsi X Rp 10.000) X 30 Hari
= Rp 400.000 X 30 Hari
= Rp 12.000.000/bulan

Laba:

Hasil penjualan – Modal awal


= Rp 12.000.000 – Rp 7.500.000
= Rp 4.500.000
CONTOH Proposal usaha makanan tradisional lengkap

NIH BUAT YANG LAGI NYARI CONTOH MAKALAH USAHA 

SAYA PUNYA CONTOHNYA NI MAKALAH HASIL SAYA SENDIRI HHE TAPI DI BIMBING AMA YANG LEBIH BISA :D

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan kurangnya pengetahuan


di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisni, di karenakan kurangnya pengetahuan akan
pemanfaatan sumberdaya yang ada dan menyebabkan semakin meningkatnya kerisis ekonomi di
masyarakat, di karenakan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru,
yang dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan masyarakat.

Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan jalan keluar dari
permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam berwirausaha, misalnya mengolah barang
mentah menjadi produk ataupun barang setengah jadi menjadi suatu produk yang mempunyai nilai jual
yang cukup tinggi sehingga dapat dinikmati para konsumen.

Oleh karena itu penulis menciptakan suatu hasil atau produk yang memiliki nilai jual, penulis
membuat kue “BOBICO” kue ini berbahan dasar ubi yang sangat mudah di dapatkan, akan tetapi
masyarakat kurang akan pengolahannya, sehingga tida menyadari bahwa ubi ini jika di olah menjadi kue
yang menarik dapat memiliki harga jual yang cukup tinggi.

1.2  Visi
Menjadikan makanan tradisional menjadi yang utama

1.3  Misi

1.      Selalu berinovasi dengan produk tradisonal

2.      Meningkatkan kualitas makanan tradisional

3.      Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen puas

                             

1.4  Tujuan kegiatan usaha

Tujuan penulis memilih jenis usaha ini yaitu :

1.      Mendapatkan keuntungan.

2.      Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang penulis buat, agar mencapai target
penjualan.

3.      Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

4.      Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tida hilang.

1.5  Maksud kegiatan usaha

      Dari hal membuka usaha ini penulis bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang penulis miliki yaitu
Kemampuan di bidang kuliner,  di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan menambah wawasan atas
ilmu yang telah penulis ketahuai dan ingin berinovasi dengan makanan tradisional sehingga makanan
tradisional tida akan kalah dalam kualitas dengan makanan makanan di jaman yang moden ini, penulis
akan berenovasi dengan mengembangkan kembali kue tradisional yaitu obi menjadi lebih menarik dan
lebih berkualitas.

Penulis akan membuat “BOBICO” yaitu bola bola obi coklat yang hasil dari pengembangan dari kue obi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil

Bobico adalah brand dari kegiatan usaha penulis, karena bahan bakunya adalah ubi, ubi biasanya di
kenal dengan makanan pedesaan, namun kini penulis ingin mengebangkan kembali dengan cara
mengolah ubi ini menjadi makanan yang menarik, sehingga ubi dapat di kenal luas oleh masyarakat, cara
penulis memperkenalkan ubi ini secara luas yaitu dengan cara membuat hasil olahan dari ubi yang
semenarik mungkin tanpa mengurangi isi nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Ubi banyak sekali mengandung nutrisi penting bagi kesehatan, kandungan yang termasuk dalam ubi
yaitu : vitamin A, C, E, betakeroten, magnesium, kalium dan kaya oksige, sehingga makanan ini dapat di
konsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak anak hingga orang lanjut usia.

2.2 Strategi pasar

Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang dilakukan dalam melakukan
strategi pasar antara lain :

2.2.1 Segmenting

        Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk
yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat
dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak hingga orang dewasa.

2.2.2 Targeting

        Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah penulis sendiri,
serta warung warung kecil.
2.2.3 Positioning

        Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi dengan cara
menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan yang penulis
tambahkan yaiu seperti kacang, coklat dan seres mix, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih unggul
dan kulitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.

2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha

Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha

Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan

penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.

2.3.1 Kekuatan ( Strength )

Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk yang
penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa menggunakan ubi yang
banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.

2.3.2 Kelemahan ( Weakness )

1.    Produk tidak tahan lama.

2.    Produk mudah di tiru.

3.    Harga bahan baku tidak stabil.

  
2.3.3 Peluang ( Oportunity )

Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha bobico ini berbeda dengan obi
yang biasa, bobico ini produk hasil modivikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk baaru serta
menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern,

obi di jaman sekarang sudah  jarang sekali yang memproduksi, sehingga penulis mempunyai peluang
yang cukup baik, dalam pemasaran, apalagi obi ini merupakan varian baru yang dapat menarik minat
konsumen unuk merasakan sensasi baru dari obi ini.

2.3.4 Ancaman ( Treath )

Ancaman yang dapat timbul dari usaha BOBICO ini antara lain :

1.      Pesaing tidak sehat.

2.      Bahan baku yang tida stabil.

3.      Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan produk penulis.

BAB III

MANAGEMEN PRODUKSI

3.1 Proses Produksi

Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :

1.      Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen terhadap sebuah
produk yang sedang populer yaitu kuliner.
2.      Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku penunjang selain bahan baku utama
dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih kompetitif dasar
pasar.

3.      Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan kan
azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhapat konsumen akan produk yang penulis pasarkan.

4.      Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem managemen yang baik
dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penangana keungan tersusun dengan baik maka semua
kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.

            

3.2 Bahan Baku

Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai

berikut :

Nama Bahan Banyaknya Harga Satuan Harga total

1. Ubi jalar 16 kg Rp. 2.500 Rp. 40.000

Tepung 
2. 4 kg Rp. 8.000 Rp. 32.000
tapioka

3. Gula merah 1 kg Rp. 14.000 Rp.14.000

4. Kacang 1 kg Rp. 25.000 Rp. 25.000

5. Garam 1 pcs Rp.1.000 Rp. 1000

6. Coklat 5 pcs Rp. 1.0000 Rp. 50.000

7. Seres 5 pcs Rp.5.000 Rp. 25.000

Total Rp. 187.000

Table 1.1 ( Daftar bahan baku )


3.3 Peralatan Dan Perlengkapan

Dalam kegiatan produksi penulis, peralatan dan perlengkapan yang penulis gunakan sebagai berikut
:

3.3.1 Peralatan

No Nama Barang Banyaknya

1. Dulang 1

2. Gelas ukur 1

3. Baskom 1

4. Pisau 1

5. Panci 1

6. Wajan 1

Tabel 1.2. ( Daftar Peralatan)

3.3.2 Perlengkapan

N
Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah
o

1. Label 5 lbr Rp. 3000 Rp. 15.000

Sarung Tangan
2. 2 Rp. 1000 Rp. 2000
Plastik

3. Cup Plastik 10 pack Rp. 8.500 Rp. 85.000

Total Rp .102.000

Tabel 1.3 ( Daftar Perlengkapan )


3.4Biaya Lain – Lain

No Nama Biaya Jumlah

1. Transportasi Rp. 15.000

2. Isi Ulang Gas Rp. 18.000

Total Rp. 33.000

Tabel 1.4 ( Biaya Lain – Lain)

3.5 Cara Pembuatan

1.      Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang di butuhkan

2.      Kupas ubi kemudian cuci lalu kukus hingga matang atau melunak.

3.      Halus kan ubi dengan cara di tumbuk dengan menggunakan dulang sampai halus.

4.      Setelah ubi halus hingga berbentuk adonan masukan garam, tepung tapioka,  kemudian tumbuk
kembali hingga tercampur rata.

5.      Setelah selesay ambil adonan sesendok dan masukan gula merah sedikit atau coklat sesuai slera,
sebagai isiannya, lalu bulatkan sehingga menjadi bola bola kecil.

6.      Panaskan minya dengan api sedang, jika minyak sudah siap baru goreng adonan yang telah di benuk
hingga berwarna coklat keemasan, setelah matang angkat lalu tiriskan.

7.      Setelah dingin bobico bisa di toping sesuai selera.

 BAB IV
RENCANA ANGGARAN

4.1  Modal / Pemasukkan

Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar

Rp. 322.000

Total biaya         = bahan baku + perlengkapan + biaya lain – lain

= Rp. 187.000 + Rp. 102.000 + Rp. 33.000

= Rp. 322.000

Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 100 produk dengan
modal pengeluaran Rp. 322.000

4.2  Penentuan Harga Jual

Harga Pokok Produksi   = total biaya / hasil produksi 

= 322.000 x 100

= Rp. 3220,/pcs

Harga jual =  harga pokok+laba yang di inginkan

             =Rp.3220+Rp.1780

             =Rp.5000,-

Jadi harga jual nya yaitu (Rp.5000/pcs)


                                                      

4.3 Perhitungan Laba/Rugi 

Laba          = ( hasil produksi x harga jual) - modal                                      

= ( 100x Rp. 5000) – Rp.322.000

= Rp. 500.000 – Rp. 322.000

= Rp. 178.000,-

Persentase Laba =   laba / modal x 100%  x 100%

= 178.000 / 322.000 x 100%                                                         

=  55,27%

Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 55,27%

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

“BOBICO” merupakan brand produk yang di ciptakan oleh penulis dalam bidang ini, penulis
menciptakan produk ini atas survey yang penulis lakukan unuk mencari peluang bisni yang baik dan
bermanfaat (yang di butuh kan) oleh masyarakat, penulis sangat mengharapkan produk yang penulis
buat dapat diterima dan dapat disenangi olehpara konsumen dantertanam dibenak masyarakat luas
dengancara konsinyasinya ditoko cemilan.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal ini.

Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha penulis ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan
penulis berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi penulis dan masyarakat.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dantepat pada waktunya, sekian terimakasih. 

                                                                       

BAB I
PENDAHULULUAN
 
1.1  Latar Belakang
Setelah memperhatikan semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan kurangnya
pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang bisni, di karenakan kurangnya
pengetahuan akan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan menyebabkan semakin meningkatnya
kerisis ekonomi di masyarakat, di karenakan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan
lapangan pekerjaan baru, yang dapat membantu meningkatkan perekonomian bagi keluarga dan
masyarakat.Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjadikan
jalan keluardari permasalahan tersebut, banyak cara yang dilakukan dalam berwirausaha,
misalnya mengolah barang mentah menjadi produk ataupun barang setengah jadi menjadi suatu
produk yang mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat dinikmati para konsumen.
Oleh karena itu penulis menciptakan suatu hasil atau produk yang memiliki nilai jual, penulis
membuat kue “BOBICO” kue ini berbahan dasar ubi yang sangat mudah di dapatkan, akan tetapi
masyarakat kurang akan pengolahannya, sehingga tidak menyadari bahwa ubi ini jika di olah
menjadi kue yang menarik dapat memiliki harga jual yang cukup tinggi.

1.2  Visi
Menjadikan makanan tradisional menjadi yang utama

1.3  Misi
1.Selalu berinovasi dengan produk tradisonal
2.Meningkatkan kualitas makanan tradisional
3.Mengutamakan kualitas dalam pelayanan sehingga konsumen puas

1.4  Tujuan kegiatan usaha


Tujuan penulis memilih jenis usaha ini yaitu :
1.Mendapatkan keuntungan.
2.Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang penulis buat, agar mencapai target
penjualan.
3.Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
4.Membantu mempertahankan makanan tradisional agar tidak hilang.

1.5  Maksud kegiatan usaha

Dari hal membuka usaha ini penulis bermaksud ingin menyalurkan ilmu yang penulis miliki
yaitu Kemampuan di bidang kuliner,  di dunia usaha bentuk dari pengalaman dan menambah
wawasan atas ilmu yang telah penulis ketahuai dan ingin berinovasi dengan makanan tradisional
sehingga makanan tradisional tida akan kalah dalam kualitas dengan makanan makanan di jaman
yang moden ini, penulis akan berenovasi dengan mengembangkan kembali kue tradisional yaitu
obi menjadi lebih menarik dan lebih berkualitas. Penulis akan membuat “BOBICO” yaitu bola
bola obi coklat yang hasil dari pengembangan dari kue obi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil
Bobico adalah brand dari kegiatan usaha penulis, karena bahan bakunya adalah ubi, ubi biasanya
di kenal dengan makanan pedesaan, namun kini penulis ingin mengebangkan kembali dengan
cara mengolah ubi ini menjadi makanan yang menarik, sehingga ubi dapat di kenal luas oleh
masyarakat, cara penulis memperkenalkan ubi ini secara luas yaitu dengan cara membuat hasil
olahan dari ubi yang semenarik mungkin tanpa mengurangi isi nutrisi yang terkandung
di dalamnya.Ubi banyak sekali mengandung nutrisi penting bagi kesehatan, kandungan yang
termasuk dalam ubi yaitu : vitamin A, C, E, betakeroten, magnesium, kalium dan kaya oksige,
sehingga makanan ini dapat di konsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak anak hingga
orang lanjut usia.

2.2 Strategi pasar


Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar,
upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :

2.2.1 Segmenting
Segmenting pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk
yang harus penulis buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari
masyarakat dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak hingga
orang dewasa.

2.2.2 Targeting
Target pasar yang penulis bidik adalah pada kalangan masyarakat setempat, sekolah penulis
sendiri, serta warung warung kecil.

2.2.3 Positioning
Agar produk penulis ini mudah dikenali oleh masyarakat, penulis berinovasi dengan cara
menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang ada, bahan yang penulis
tambahkan yaiu seperti kacang, coklat dan seres mix, sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih
unggul dan kulitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.

2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha


Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha Setiap kegiatan untuk
memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan penulis terhadap lingkungan atau pesaing
melalui SWOT.

2.3.1 Kekuatan ( Strength )


Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk
yang penulis buat ini mempunyai kualitas yang cukup tinggi karena bahan dasarnyaa
menggunakan ubi yang banyak mengandung nutrisi juga pembuatan yang higienis.

2.3.2 Kelemahan ( Weakness )


1.    Produk tidak tahan lama.
2.    Produk mudah di tiru.
3.    Harga bahan baku tidak stabil.
2.3.3 Peluang ( Oportunity )
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha bobico ini
berbeda dengan obi yang biasa, bobico ini produk hasil modivikasi yang sedemikian sehingga
menjadi produk baaru serta menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern, obi
di jaman sekarang sudah  jarang sekali yang memproduksi, sehingga penulis mempunyai peluang
yang cukup baik, dalam pemasaran, apalagi obi ini merupakan varian baru yang dapat menarik
minat konsumen unuk merasakan sensasi baru dari obi ini.

2.3.4 Ancaman ( Treath )


Ancaman yang dapat timbul dari usaha BOBICO ini antara lain :
1.      Pesaing tidak sehat.
2.      Bahan baku yang tida stabil.
3.      Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan
produk penulis.

BAB III
MANAGEMEN PRODUKSI

3.1 Proses Produksi


Kegiatan yang penulis lakukan dalam
kegiatan produksi yaitu :
1.Mengembangkan ide pembuatan produk dengan membaca kebutuhan konsumen terhadap
sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
2.Melalui bagian produksi, penulis mulai mentukan bahan baku penunjang selain bahan baku
utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih
kompetitif dasar pasar.
3.Proses produksi, proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan
kan azas higenis guna terciptanya kepercayaan terhapat konsumen akan produk yang penulis
pasarkan.
4.Menyusun laporan keuangan, tahapan ini di lakukan untuk membuat sistem managemen yang
baik dalam kegiatan usaha. Penulis percaya, jika penangana keungan tersusun dengan baik maka
semua kegiatan produksi akan berjalan lancar dan maksimal.   

3.2 Bahan Baku


Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut :

Nama Bahan Banyaknya Harga Satuan Harga total


1. Ubi jalar 16 kg Rp. 2.500 Rp. 40.000
2. Tepung  tapioka 4 kg Rp. 8.000 Rp. 32.000
3. Gula merah 1 kg Rp. 14.000 Rp.14.000
4. Kacang 1 kg Rp. 25.000 Rp. 25.000
5. Garam 1 pcs Rp.1.000 Rp. 1000
6. Coklat 5 pcs Rp. 1.0000 Rp. 50.000
7. Seres 5 pcs Rp.5.000 Rp. 25.000
Total Rp. 187.000
Table 1.1 ( Daftar bahan baku )

3.3 Peralatan Dan Perlengkapan


Dalam kegiatan produksi penulis, peralatan dan perlengkapan yang penulis gunakan sebagai
berikut

3.3.1 Peralatan

No Nama Barang Banyaknya


1. Dulang 1
2. Gelas ukur 1
3. Baskom 1
4. Pisau 1
5. Panci 1
6. Wajan 1
Tabel 1.2. ( Daftar Peralatan)

3.3.2 Perlengkapan

No Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah


1. Label 5 lbr Rp. 3000 Rp. 15.000
Sarung
2. 2 Rp. 1000 Rp. 2000
Tangan Plastik
3. Cup Plastik 10 pack Rp. 8.500 Rp. 85.000
Total Rp .102.000

Tabel 1.3 ( Daftar Perlengkapan )

3.4 Biaya Lain – Lain

No Nama Biaya Jumlah


1. Transportasi Rp. 15.000
Isi Ulang
2. Rp. 18.000
Gas
Total Rp. 33.000

3.5 Cara Pembuatan


1.Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang di butuhkan
2.Kupas ubi kemudian cuci lalu kukus hingga matang atau melunak.
3.Halus kan ubi dengan cara di tumbuk dengan menggunakan dulang sampai halus.
4.Setelah ubi halus hingga berbentuk adonan masukan garam, tepung tapioka,  kemudian tumbuk
kembali hingga tercampur rata.
5.Setelah selesay ambil adonan sesendok dan masukan gula merah sedikit atau coklat sesuai
slera, sebagai isiannya, lalu bulatkan sehingga menjadi bola bola kecil.
6.Panaskan minya dengan api sedang, jika minyak sudah siap baru goreng adonan yang telah di
benuk hingga berwarna coklat keemasan, setelah matang angkat lalu tiriskan.
7.Setelah dingin bobico bisa di toping sesuai selera.

BAB IV
RENCANA ANGGARAN

4.1  Modal / Pemasukkan


Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar Rp. 322.000
Total biaya         = bahan baku + perlengkapan + biaya lain – lain
= Rp. 187.000 + Rp. 102.000 + Rp. 33.000 = Rp. 322.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 100 produk
dengan modal pengeluaran Rp. 322.000

4.2Penentuan Harga Jual


Harga Pokok Produksi   = total biaya / hasil produksi = 322.000 x 100 = Rp. 3220,/pcs
Harga jual =  harga pokok+laba yang di inginkan              =Rp.3220+Rp.1780             =Rp.5000,-
Jadi harga jual nya yaitu (Rp.5000/pcs)

4.3 Perhitungan Laba/Rugi


Laba          = ( hasil produksi x harga jual) – modal = ( 100x Rp. 5000) – Rp.322.000 = Rp.
500.000 – Rp. 322.000 = Rp. 178.000,-

Persentase Laba =   laba / modal x 100%  x 100% = 178.000 / 322.000 x 100% =  55,27%

Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 55,27%

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
“BOBICO” merupakan brand produk yang di ciptakan oleh penulis dalam bidang ini, penulis
menciptakan produk ini atas survey yang penulis lakukan unuk mencari peluang bisni yang baik
dan bermanfaat (yang di butuh kan) oleh masyarakat, penulis sangat mengharapkan produk
yang penulis buat dapat diterima dan dapat disenangi olehpara konsumen dantertanam dibenak
masyarakat luas dengancara konsinyasinya ditoko cemilan.

5.2 Saran
Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan prososal
ini. Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha penulis ini sehingga dapat berjalan dengan
baik dan penulis berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat bermanfaat bagi penulis
dan masyarakat. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan proposal ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik dantepat pada waktunya, sekian terimakasih.

Sumber https://www.jatikom.com/2018/11/contoh-proposal-usaha-makanan.html#ixzz64JxHIPrj

Anda mungkin juga menyukai