“CAKE HO”
Tugas Studi Kelayakan Bisnis
Disusun Oleh :
- Ruben Christianto (B.131.20.0198)
- Diary Amara S (B.131.22.0185)
- Nurry Lestari Febriani (B.131.22.0195)
- Rahman Angga Rahayu (B.131.22.0197)
- Muhammad Fahru Reza (B.131.22.0239)
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2023
A. Nama Usaha
Usaha ini kami beri nama "Cake Ho" berasal dari nama Cake House yang berarti Rumah
Kue
B. Bentuk Usaha
Usaha ini merupakan usaha mandiri yang bergerak dalam bidang makanan. Modal yang
diperlukan dalam usaha ini pun tidak terlalu banyak. Namun keuntungan yang diperoleh dari
usaha ini diperkirakan lebih dari cukup dari modal awal yang sudah dikeluarkan. Untuk sasaran
pemasarannya sangat aman untuk segala jenis usia dari mulai anak-anak, remaja, bahkan orang
tua. Proses pemasarannya dilakukan secara digital melalui berbagai platform Media Sosial,
karena media social memiliki potensi exposure yang sangat besar
C. Deskripsi Usaha
Kue merupakan salah satu makanan yang ditujukan untuk berbagai acara, seperti
Menjenguk orang sakit, untuk hantaran pernikahan, untuk perayaan ulang tahun, untuk acara
formal, dan sebagainya.
Kue merupakan makanan yang banyak digemari oleh masyarakat. Alasan kami memilih
usaha ini dikarenakan resep kue yang kami miliki merupakan resep turun-temurun dari buyut,
dan kami sebagai generasi penerusnya melanjutkan resep tersebut dengan memproduksinya lalu
mengenalkan pada masyarakat. Dengan rasa otentik sejak zaman dahulu, akan memikat
konsumen. Laba yang diperoleh dapat kami putar sebagai tambahan modal untuk
mengembangkan usaha.
Proses produksi cukup sederhana, tapi juga butuh ketelatenan dan memerlukan sedikit
teknik yang tepat untuk membuat produk yang berkualitas. Untuk pemasaran sangat terbuka
luas, karena produk tidak hanya dipasarkan secara offline namun juga dipasarkan secara online
atau digital.
C. Masa Produk
Produk roti ini, berasal dari resep yang sudah ada sebelumnya. Jadi sudah terbukti akan rasa
dan kualitasnya. Sama seperti roti lainnya,roti bun merupakan makanan yang aman dikonsumsi,
dan mempunyai rasa yang cocok diterima masyarakat indonesia. Karena roti bukanlah produk
kering, untuk masa produk dia hanya bertahan kurang lebih 5 – 7 hari. Setelah 7 hari, setiap
produk wajib diganti untuk menjaga rasa dann kualitas tiap produknya.
BAB IV
PEMASARAN
B. Segmentasi Pasar
1. Anak-anak
2. Remaja.
3. Orang tua.
4. Semua kalangan.
C. Cara Pemasaran
Sebagai unggulan dari kualitas produk roti ini sendiri, memiliki pilihan rasa yang
bermacam-macam dipadu dengan teksturnya, aroma nikmat yang membuat produk camilan ini
mudah diterima di masyarakat.
Selain rasanya yang khas, produk roti ini memiliki harga yang ekonomis. Sehingga dalam
proses pemasaran dapat menjualnya di atas target dan mendapat omzet yang tinggi karena
banyaknya minat masyarakat. Hal inilah yang kemudian menjadi potensi peluang usaha yang
menguntungkan.
Untuk mempertahankan atau meningkatkan omzet dari penjualan roti, kami sangat
memprioritaskan kualitas dan rasa dari roti itu sendiri.
Adapun cara pemasarannya, yaitu:
1. Dipasarkan melalui kantin sekolah.
2. Dipasarkan melalui warung-warung kecil.
3. Dipasarkan melalui toko-toko masyarakat.
D. Kendala Pemasaran
1. Perubahan selera masyarakat.
2. Pelanggan yang tidak tetap.
3. Naiknya bahan pokok produk, sehingga laba yang didapat tidak tetap karena menutup
kenaikan harga bahan pokok produk.
E. Promosi
1. Advertising (iklan)
Upaya promosi yang kami lakukan salah satunya ialah melalui iklan dengan
menempelkan brosur di sebagian jalan yang sering dilalui oleh masyarakat. Dengan
promosi seperti ini, kami berharap dapat mendapatkan pangsa pasar yang lebih banyak
lagi, sehingga tingkat produktivitas makaroni dapat naik.
2. Personal selling
Upaya promosi kami yang kedua yaitu turun langsung ke lapangan, dengan
menawarkan produk roti kepada pelanggan dengan memberikan contoh produk untuk
dapat dinikmati secara gratis.
BAB V
KEUANGAN
Biaya Admin/Pemasaran
Influencer Rp 4.500.000
Iklan Marketplace Rp 500.000
Oprasional Sosmed Rp 1.000.000
Biaya Riset Rp 500.000
Jumlah Rp 6.500.000
Packing
Kardus Roti 1.500 x 100 : Rp.150.000
Plastik Bening Rp 150.000
Biaya Tetap
Sewa Ruko Rp 24.000.000
Listrik Rp 250.000
Biaya Gaji Rp 3.120.000
Biaya Design Furniture Rp 50.000.000
Biaya Etalase dan Display Rp 2.500.000
Harga Pokok Produk:
- Biaya Bahan Baku Rp 556.000
- Biaya Overhead Rp 500.000
Rp 1.056.000 / 100 Pcs = Rp 10.560
Dengan estimasi pengambilan keuntungan sebesar 70,4 %, maka harga pokok produk menjadi Rp
15.000 / Unit
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu sangat pesatnya, kami mencoba melakukan
inovasi dengan mengkreasikan roti isi dengan berbagai macam rasa kekinian. Nama tersebut kami
pilih karena kami anggap dapat menggambarkan bahan produk kami dengan rasanya yang gurih dan
renyah. Usaha ini masih dalam proses awal..
Menanggapi ide unik ini, kami berinisiatif untuk mewujudkannya dan terus berinovasi. Dengan
inovasi ini kami berharap akan dapat mengembangkan usaha kecil-menengah ini menjadi usaha
dengan omzet awalnya hanya Rp. 15.000 per pieces, menciptakan omzet yang semakin besar dan
tingkat prospek yang lebih bagus.