Anda di halaman 1dari 5

JISO: Journal Of Industrial And Systems Optimization ISSN 2622-8971 online

Volume 2, Nomor 1, Bulan 2019, 18-22 ISSN 2522-898X print

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU


UNTUK PRODUK SEMEN INSTAN
DI PT. VWX
1 2
Firman Nuriszal , Moch Anshori

e-mail : Nuriszal2505@gmail.com, ansori@dosen.umaha.ac.id


Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Maarif Hasyim Latif, Sidoarjo, Indonesia

ABSTRAK

Penerimaan bahan baku di PT. VWX sering mengalami keterlambatan yang berakibat pada terganggunya
proses produksi, sehingga pemenuhan permintaan konsumen juga terganggu. Maka metode yang tepat
untuk meminimalisasi keterlambatan penerimaan bahan baku adalah Material Requirement Planning
(MRP). Berdasarkan pada analisis dan perhitungan lot sizing yang telah dilakukan pada penelitian ini
Periodic Order Quantity(POQ) adalah metode lot sizing yang paling tepat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan diatas.

Kata kunci: Economic Order Quantity, lot for lot, Material Requirement Planning, periodic order quantity

PENDAHULUAN Perusahaan ini masih tergolong baru didirikan,


sehingga dalam penerapan sistem perencanaan
Masalah yang sangat rumit bagi kebutuhan bahan baku masih belum optimal.
berlangsungnya kelancaran suatu produksi ialah Berdasarkan latar belakang permasalahan
bahan baku. Sehingga dibutuhkan sistem untuk tersebut, penelitian ini membahas tentang
mengendalikan persediaan bahan baku yang efektif perencanaan kebutuhan bahan baku yang akan
dan efisien. Guna meminimalisasi terjadinya digunakan untuk pemenuhan permintaan
masalah produksi, perusahaan dapat melakukan produksi dan konsumen. Selain itu juga mengatur
perencanaan dan penjadwalan bahan baku aliran bahan baku dan persediaan sehingga sesuai
produksi agar dapat memenuhi sesuai kebutuhan dengan jadwal produksi hingga menjadi produk
produksi yaitu dengan metode Material akhir berjalan dengan baik dengan menggunakan
Requirement Planning (MRP). metode MRP seperti penelitian-penelitian
PT. VWX berupaya untuk membuat produk terdahulu yang menggunakan metode MRP pada
semen yang bermutu tinggi dan harga yang bisa sistem perencanaan dan pengendalian bahan baku.
bersaing khususnya pada produk semen instan.
Penerimaan material bahan baku yang ada di PT. METODE PENELITIAN
VWX berasal dari beberapa supplier, Karena dalam
produksi semen instan dibutuhkan beberapa Setelah melakukan penelitian pendahuluan,
bahan baku seperti pasir silica, semen grey, caco3 maka tahap selanjutnya yaitu melakukan
dan addictive. Dalam praktiknya dilapangan bahwa identifikasi masalah yang merupakan hasil dari
bahan baku harus selalu tersedia demi kelancaran penelitian pendahuluan yang diperoleh di
proses produksi. Namun kenyataannya terjadi perusahaan. Untuk mengoptimalkan pengendalian
adanya keterlambatan pengiriman yang dan perencanaan proses produksi secara optimal
berdampak kehabisan stok bahan baku, yang pada produk semen instan, maka harus mengetahui
berakibat terganggunya produksi yang mempunyai kapan memproduksi dan berapa yang akan di
efek pemenuhan permintaan konsumen yang produksi. Maka dari itu untuk pengendalian
kurang sehingga berpengaruh terhadap persediaan pada produksi bisa menggunakan
keuntungan perusahaan. Selain itu terkadang ada metode metode material requirernent planning
pengiriman lebih dari supplier di luar jadwal (MRP).
pemesanan. Disisi lain besarnya jumlah bahan Adapun tahapan yang penulis lakukan dalam
baku dibandingkan kebutuhan produksi akan hal pengumpulan data, diantaranya yaitu :
menimbulkan biaya-biaya seperti, biaya 1. Observasi : Mengumpulkan data dengan
pemeliharaan dan penyimpanan, dan terjadinya mengamati, mencatat dan memahami proses
penyusutan dan kualitas bahan baku. produksi semen instan terhadap kegiatan di

18
Firman, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 18-22

lapangan berdasarkan pengetahuan dan departemen produksi kepada departemen


gagasan secara langsung. gudang yang disertai dengan form transaksi
2. Wawancara : Proses untuk memperoleh data barang jadi.
yang di butuhkan dalam penelitian
menggunakan cara komunikasi langsung atau Struktur Produk Semen Instan
Tanya jawab dengan responden. Dengan
operator produksi, admin produksi dan admin
production planning and inventory control
(PPIC).
3. Dokumentasi: merupakan proses
mengumpulkan data yang berasal dari catatan-
catatan atau arsip yang ada pada perusahaan.

Setelah semua data yang diperlukan sudah


terkumpul, maka data tersebut di olah untuk Gambar 1. Struktur produk
mendapatkan hasil kebutuhan material yang
diinginkan dengan tahapan-tahapan pengolahan Permintaan (Demand)
data sampai menjadi Material Requirement
Planning (MRP). Teknik pengolahannya Tabel 1 Permintaan Semen Instan 2017
menggunakan :
1. Ploting Data Historis, Dalam teknik ini data
yang ada diplot menggunakan software excel
guna mengetahui pola dari data tersebut.
2. Peramalan, Teknik peramalan dalam penelitian
ini menggunakan software POM For Windows.
3. Material Requirement Planning (MRP), Dalam
pengisian MRP data diambil berdasarkan Lot
Sizing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Produksi
1. Proses 1, Dari gudang raw material bahan
dasar pasir silika dimasukan mesin dryer
menggunakan loader untuk mendapatkan
hasil pasir silika yang kering. Setelah proses
pengeringan selesai bahan akan di masukkan Berdasarkan tabel diatas jika dirubah menjadi
pada penyimpanan silo (tangki penyimpanan) bentuk pola dengan menggunakan software excel
yang letaknya di atas dalam lantai produksi. maka akan tampak seperti gambar di bawah ini :
2. Proses 2, Pencampuran semua bahan baku
seperti pasir silika, semen, calcium carbonte
dan adittive pada mesin pencampur (mixer)
sampai merata selama 3-4 menit. Bahan –
bahan tersebut berasal dari silo penyimpanan
yang di transfer melalui mesin screw.
3. Proses 3, Setelah semua material tercampur
akan di masukakan pada tempat penyimpanan
(hoper) yang terhubung dengan mesin
packaging. Dan dilakukan proses pemeriksaan
oleh departemen TQA (Tecnical Quality Gambar 2 grafik permintaan semen instan
Assurance).
4. Proses 4, Pada proses packaging material Bill Of Material (Daftar Material)
semen instan dimasukkan kedalam zak
kemasan 50 kg dengan mesin otomatis Dari data perencanaan produksi semen
bertekanan angin. Zak semen yang sudah terisi instan, dibutuhkan beberapa bahan baku
akan melewati mesin conveyour menuju mesin diantaranya:
paletizer atau mesin peletakan zak semen di
palet sejumlah 50 zak per palet. Pasir Silika : 1444 kg/Batching
5. Proses 5, Proses transfer barang jadi dari (CACO3) : 350 kg/ Batching

19
Firman, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 18-22

Additive : 6 kg/ Batching regression, digunakan sebagai data peramalan


Semen : 700 kg/ Batching permintaan untuk tahun berikutnya, yang
Total 2500 kg/ Batching kemudian digunakan sebagai jadwal induk
produksi (JIP).
Keterangan : 1 Batching = 2500 kg. (2500 kg / 50 kg = 50 zak)

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada Perhitungan Kebutuhan Bersih
level 0 atau setiap produk semen instan (zak) Dari data MPS (Master Planning Schedule)
membutuhkan material input sebanyak 57,76 % dapat diketahui jumlah produk yang akan
pasir silika dari gudang material pada level 1, diproduksi dalam satu periode. Data MPS
calcium carbonate 14 % dari silo penyimpanan merupakan data kebutuhan kotor (Gross
pada level 1, adittive sebanyak 0,24 % dari gudang Requirement), Dimana harus dicari perhitungan
material dan semen 28 % dari silo penyimpanan kebutuhan bersih dengan mengurangi kebutuhan
pada level 1. kotor dengan persediaan yang ada. Kebutuhan
bersih merupakan jumlah dari banyaknya tiap
Biaya-Biaya Persediaan komponen yang diperlukan untuk membuat produk
yang akan diproduksi selama periode tersebut.
Tabel 2 Harga bahan baku dan biaya pesan
Tabel 3 Kebutuhan Material Bahan Baku Produksi

Biaya Penyimpanan

Biaya yang muncul karena adanya proses


pemenuhan stok di storage atau gudang tempat
penyimpanan. Besar biaya penyimpanan adalah
dihitung berdasar prosentase harga yang disimpan
di gudang tiap bulannya. Biaya penyimpanan
meliputi : Perhitungan Lot Sizing
Biaya kerusakan dan kehilangan : 1 % dari harga
produk Perencanaan pembelian dilakukan setelah
Biaya penanganan persediaan : 0,5 % dari harga diketahui jumlah kebutuhan bersih bahan baku.
produk Metode perhitungan Lot Sizing yang digunakan
Biaya fasilitas penyimpanan : 0,5 % dari harga dalam penelitian ini diantaranya adalah Lot For Lot,
produk Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order
Total biaya penyimpanan : 2 % dari harga Quantity (POQ) yang dihitung dengan bantuan
produk software POM3 for Windows. Pemilihan metode
yang diterapkan selanjutnya adalah metode yang
Peramalan (Forecasting) mempunyai hasil biaya minimum dari metode yang
lainnya. Setelah melakukan perhitungan dengan
Metode yang digunakan dalam teknik menggunakan ketiga metode diatas tahap
peramalan adalah Exponential smoothing dan berikutnya adalah membandingkan hasil
Linear regression. Metode Linear regression adalah perhitungan ketiga metode tersebut. Pemilihan
metode yang tepat untuk hasil yang terbaik karena metode setiap bahan baku tidak selalu sama. Hal ini
memiliki standard error lebih kecil dibandingkan terjadi karena teknik pemilihan metode harus
menggunakan metode Exponential smoothing, Dan menunjukkan biaya yang paling kecil atau
dapat disimpulkan bahwa metode Linear minimum dari ketiga metode yang digunakan
regression lebih optimal dibandingkan dengan dalam penelitian ini. Tabel dibawah ini akan
metode Exponential smoothing. Dari data hasil memberikan penjelasan tentang hasil perhitungan
peramalan yang diperoleh pada metode Linear masing-masing metode.

20
Firman, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 18-22

Tabel 4 Perbandingan Hasil Perhitungan Metode membantu untuk mengurangi keterlambatan


Lot Sizing bahan baku baru supplier karena persediaan
bahan baku semen instan merupakan salah
satu unsur penting dalam kelancaran proses
produksi semen dalam pemenuhan
permintaan konsumen dengan waktu yang
tepat pula. Metode MRP juga memiliki
perhitungan yang lebih efisien dibandingkan
dengan motode yang dipakai perusahaan.
Karena dengan ada nya MRP semua bahan
baku yang akan dipesan, berapa banyak bahan
baku yang akan digunakan dan kapan pesanan
bahan baku akan datang sudah tersusun
dengan baik. Selain itu juga mengurangi
PENUTUP resiko penumpukan pengiriman bahan baku
karena penjadwalan yang salah yang
Berdasarkan pada analisis yang telah berakibat bertambahnya biaya penyimpanan,
dilakukan, penulis menarik kesimpulan bahwa : pemeliharaan dan penyusutan. Dengan
1. Berdasarkan hasil forecasting, metode Linear terpenuhinya rasa kepuasan konsumen maka
regression menghasilkan tingkat error yang menguntungkan perusahaan bila dapat
lebih kecil dibandingkan dengan metode bekerja sama kembali. Pengoptimalan fungsi
Exponential smoothing sehingga peramalan persediaan dalam perusahaan dengan metode
periode berikut nya menggunakan hasil dari MRP dapat dilakukan dengan membuat
Linear regression. Dari hasil peramalan total perencanaan pengendalian bahan baku yang
kebutuhan bahan baku untuk produksi semen sesuai dengan kebutuhan produksi.
instan dalam setahun adalah 33.605.001 Kg,
dengan rincian kebutuhan bahan baku pasir Setelah diuraikan mengenai kesimpulan, maka
silica 19.410.249 Kg, calcium carbonate akan dikemukakan saran-saran dengan harapan
4.704.700 Kg, adittive 80.652 Kg dan semen dapat membantu untuk perbaikan pada
grey 9.409.400 Kg. Berdasarkan analisis dan perusahaan semen instan dimasa yang akan
perhitungan lot sizing yang telah dilakukan datang. Adapun saran-saran yang dapat
pada penelitian ini dengan menggunakan dikemukakan adalah sebagai berikut:
metode Economic Order Quantity (EOQ), Lot- 1. Untuk masa yang akan datang sebaiknya
for-Lot (LFL) dan Periodic Order perusahaan semen instan menerapkan metode
Quantity(POQ), metode MRP yang paling baik MRP dalam merencanakan kebutuhan bahan
dan memiliki total biaya yang paling efisien baku sehingga perusahaan dapat
adalah Periodic Order Quantity(POQ) dengan meminimalisasikan biaya persediaan bahan
hasil biaya Rp57.540.574,-, bila dibandingkan baku.
dengan perhitungan Lot-for-Lot (LFL) yaitu 2. Memudahkan perhitungan, perusahaan
sebesar Rp 57.573.794,-, dan perhitugan sebaiknya menggunakan software komputer
Economic Order Quantity (EOQ) yaitu sebesar sehingga lebih sistematis dan memudahkan
Rp 95.402.460,-. Karena pada perhitugan perusahaan dalam melakukan perencanaan,
Economic Order Quantity (EOQ) biaya pesan dan apabila ada perubahan mendadak dapat
dan biaya simpan sangat besar. Karena diatisipasi lebih awal.
metode MRP menetukan berapa bahan baku
yang dibutuhkan dalam setiap periode baik itu DAFTAR PUSTAKA
pasir silika, calcium carbonat, adittive
maupun semen grey. Selain itu metode MRP Anggriana, K. Z. (2015). Analisis Perencanaan Dan
ini dapat menjadwalkan kapan bahan baku itu Pengendalian Persediaan Busbar
dipesan dan kapan bahan baku akan datang Berdasarkan Sistem MRP (Material
sehingga mengurangi resiko keterlambatan Requirement Planning) Di PT. TIS. Penelitian
pengiriman ataupun kekurangan stok bahan Dan Aplikasi Sistem Dan Teknik Industri, 9(3).
baku pada gudang penyimpanan.
Assauri, S. (2008). Produksi dan Manajemen
2. Dengan Penerapan metode MRP sangat Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Fakultas
berperan dalam pengoptimalan persediaan Ekonomi, Universitas Indonesia.
bahan baku dan dan dapat memberikan opsi
bagi perusahaan pengeluaran biaya yang Maulana, A., & Kusumawardhani, A. (2015).
minimum untuk perusahaan, hal ini dapat Analisis Efisiensi Persediaan Bahan Baku

21
Firman, dkk / JISO, Vol. 2, No.1, Bulan 2019, 18-22

Susu Sapi Murni Dengan Menggunakan Wahyuni, A dan Syaichu, A. (2012). (2012).
Metode Economic Order Quantity Pada Soto Perencanaan Persediaan Bahan Baku
Sedeep. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Menggunakan Metode Material Requirement
Planning (MRP) Produk Kacang Shanghai
Render, H. dan. (2010). Manajemen Operasi. Edisi Perusahaan Gangsar Ngunut-Tulungagung.
Ketujuh Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. In Jurnal Teknik STT POMOSDA, 141–156.
Edisi Ketujuh Buku 1, Salemba Empat, Jakarta
(Tujuh). Jakarta: Salemba Empat, Jakarta.

22

Anda mungkin juga menyukai