MANAJEMEN LINGKUNGAN
Oleh :
NUZULATUR RAHMAH
NPM : 18032010075
PARALEL : B
PENDAHULUAN
Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi
adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling
suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk
perusahaan, lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para
Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah
yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif
di pasar.
produksi agar lebih efektif, produktif, dan optimal. Production Planning and
maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi,
akan memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktifitas-aktifitas yang ditangani
tersebut. Permintaan ini harus dilakukan bila tipe produksinya adalah made to
stock.
3. Mengelola persediaan. Tindakan pengelolaan persediaan berupa melakukan
dengan sumber daya perusahaan (fasilitas, mesin, tenaga kerja, keuangan dan
kerja untuk mesin dan tenaga kerja (reguler, lembur, dan subkontrak) secara
optimal untuk keseluruhan produk dan sumber daya secara terpadu (tidak per
produk).
5. Membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci
mengenai apa dan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode
tertentu untuk setiap item produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya)
yang akan direalisasikan. JIP ini akan diperiksa tiap periodik atau bila ada
kasus. JIP ini dapat berubah bila ada hal yang harus diakomodasikan.
6. Merencanakan Kebutuhan. JIP yang telah berisi apa dan berapa yang harus
proses produksi yang dilakukan setiap hari yaitu pembuatan pupuk dan bahan-
Adapun penjelasan dari urutan proses produksi pupuk NPK Phonska pada
Bahan baku berupa Urea, ZA, KCl, DAP, Clay, dan Micronutrient (untuk
granulator dengan rate tertentu yang sudah ditentukan dengan cara ditimbang
2. Proses Granulasi
Pada granulator terdapat 2 proses yang terjadi, yaitu proses granulasi dan
granul. Pada proses granulasi diperlukan material padat sebagai inti granul dan
material-material basah atau dibasahkan yang menempel pada inti granul tadi.
halus membentuk butiran yang lebih besar. Proses aglomerasi ini terjadi
proses aglomerasi antar partikel dapat ditambahkan steam atau clay ke dalam
Granul yang terbentuk pada alat granulator memiliki kandungan air yang
air. Udara pengering menggunakan udara panas yang dihasilkan oleh furnace.
Furnace ini menggunakan bahan bakar gas alam atau solar. Udara pengering
agar mencegah terjadinya melting pada pupuk. Suhu masuk udara kering yaitu
sekitar 160 oC. Hasil dari proses pengeringan ini berupa granul kering dengan
kadar air maksimal 1,5%. Temperatur outlet dryer dijaga di atas 55 oC untuk
dengan hati-hati agar temperatur udara pemanas inlet dryer tidak terlalu panas.
point urea = 132,7 oC). Produk dari dryer selanjutnya diumpankan ke cooler.
Udara kering yang banyak mengandung debu dihisap oleh blower untuk
Granul kering yang keluar dari dryer dialirkan menuju cooler menggunakan
yang dialirkan secara countercurrent menuju cooler melalui cooler fan. Suhu
Ukuran butiran yang dipasarkan yaitu 2-4 mm. Oleh karena itu granul kering
Di dalam coater, produk dilapisi anti caking agent dengan bahan pelapis
berupa coating oil dan coating powder. Pelapisan dengan coating agent ini
dimaksudkan untuk mencegah kontak udara basah dengan pupuk yang bersifat
uap air yang ada di udara tidak terserap oleh NPK sehingga NPK tetap kering
7. Pengantongan (Bagging)
NPK granul yang sudah dilapisi coating agent dibawa bucket elevator ke
Udara dan debu dari granulator, dryer, dan cooler yang terhisap ke scrubbing
material untuk menjadi produk pupuk. Layout produksi MSG menggunakan pola
aliran “S”.
PT. Petrokimia Gresik memiliki layout aliran proses produksi berbentuk zig-
zag ”S-Shape”, tujuannya adalah untuk memanfaatkan lahan yang ada namun
mampu menerapkan proses aliran yang panjang. Aliran proses produksi ini sangat
menguntungkan dan cocok digunakan pada perusahaan ini. Dengan proses ini
ini juga memiliki kelemahan yaitu ketika terjadi masalah di salah satu proses,
maka akan mempengaruhi proses berikutnya dan akan menghambat proses yang
sedang berlangsung.
2.4 Produk yang Dihasilkan
Proses produksi NPK reaksi (Phonska) terbagi menjadi 2 jenis yaitu tahapan
proses berupa reaksi menggunakan bahan baku cairan (liquid based), dan tahapan
dengan bahan baku padatan (solid based). Pada pabrik II B, pabrik yang
menggunakan proses NPK reaksi yaitu pabrik Phonska IV. Pabrik ini memiliki
tahun 2016, kapasitas desain ZK pada saat ini sebesar 20.000 ton/tahun, namun
melihat kondisi lapangan yang ada, pabrik ZK ini tidak berproduksi dengan
yang dihasilkan yaitu asam klorida (HCl), pada unit ini kapasitasnya sebesar
24.000 ton/tahun. Tahapan proses produksi pupuk ZK terdiri atas beberapa tahap,
yaitu tahap reaksi, tahap pendinginan dan netralisasi, tahap pengemasan dan tahap
penyerapan gas.
BAB III
PENGOLAHAN LIMBAH
PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu perusahaan terbesar dan terlengkap
menangani hal ini serta tempat pengolahan limbah yang jelas penanganannya.
Limbah utama yang dihasilkan oleh PT. Petrokimia Gresik adalah limbah
cair, debu, padat, dan gas. Untuk Pabrik I ini menghasilkan limbah berupa limbah
cair yang bersifat asam beserta gas sisa ammoniak. Sedangkan pabrik II
menghasilkan limbah berupa zat cair yang bersifat basa dan debu. Untuk pabrik
III limbah yang dihasilkan berupa limbah cair yang bersifat asam dan debu.
berikut:
Limbah cair yang dihasilkan pada pabrik II berupa limbah cair yang dibuang
antara lain:
angka 0.2 bar. Setelah mencapai tekanan tersebut tekanan dihentikandan jika
drain line yang bocor ke bak penampungan akumulator atau langsung dialirkan
menuju equalizer untuk diproses lebih lanjut. Di Petrokimia Gresik sendiri air
Limbah padat yang dihasilkan diproses pada pabrik II adalah berupa debu.
Hal ini sangat mengganggu pernafasan para pekerja sehingga untuk menjaga
partikel-partikel solid dari udara atau gas dengan yang dibantu oleh suatu
cairan.
produk
sebagainya.
Peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk mengangkut unti atau
curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan
Limbah gas adalah limbah dalam wujud gas yang dihasilkan oleh segala
kegiatan produksi. Alat-alat yang menghasilkan emisi gas adalah scrubber dan
furnace, akan tetapi emisi gas yang dihasilkan ini masih dalam keadaan yang
wajar. Adapun penyebab yang lain adalah kebocoran aliran pipa gas. Menurut
sebagai berikut:
berikut :
Jenis Pengelolaan