Melani Anggraini
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati
Bandar Lampung 35153
melani.malahayati@gmail.com
Abstrak
Teknologi merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan perkembangan suatu
industri. Salah satu cara untuk meningkatkan perkembangan industri adalah dengan mengevaluasi
kualitas produk. Evaluasi kualitas produk dapat dianalisis dengan memetakan prioritas keinginan
konsumen untuk meningkatkan performa teknologi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas
produk pada suatu industri kerajinan dengan melihat kelebihan dan kekurangan teknologi yang dimiliki
dibandingkan dengan pesaing menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Quality
Function Deployment (QFD) merupakan suatu metode perencanaan dan pengembangan produk atau
jasa yang memungkinkan sebuah tim pengembang untuk lebih menspesifikasikan keinginan dan
kebutuhan dari pelanggan. Objek penelitian dilakukan di industri kerajinan batik di Yogyakarta.
Pengrajin batik yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Batik A dengan kompetitornya Batik B dan
Batik C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal utama yang harus dilakukan untuk memperbaiki
kualitas produk batik berturut-turut: inovasi desain, teknik pembatikan, inovasi warna, teknik pewarnaan,
dan inovasi motif.
Kata kunci: Evaluasi Kualitas Produk, Quality Function Deployment (QFD), Batik.
I. PENDAHULUAN
Industri merupakan salah satu sektor penggerak ekonomi yang secara nyata mampu
memberikan sumbangsih yang cukup besar terhadap pendapatan nasional maupun daerah.
Diberlakukannya pasar bebas juga memberikan tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk
dapat bersaing dalam menguasai pasar dalam negeri. Dari beberapa alasan yang ada,
mengharuskan para pelaku industri untuk meningkatkan daya saing industri, salah satunya
dengan mengevaluasi kualitas produk. Kualitas produk merupakan keseluruhan karakteristik
produk dan jasa yang dalam pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas produk pada suatu industri
kerajinan dengan melihat kelebihan dan kekurangan teknologi yang dimiliki dibandingkan
dengan pesaing lain dengan fokus pada kebutuhan pelanggan dan harapan dari produk
menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD membantu menunjukkan
dengan tepat daerah-daerah atau masalah-masalah yang menjadi pertimbangan dari
konsumen, selain itu juga sebagai alat perencana yang penting untuk pengenalan produk
baru dan peningkatan mutu produk yang ada. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah
industri kerajinan batik di Yogyakarta.
38
Spektrum Industri, 2017, Vol. 15, No. 1, 1 – 119 ISSN : 1963-6590 (Print)
ISSN : 2442-2630 (Online)
39
Spektrum Industri, 2017, Vol. 15, No. 1, 1 – 119 ISSN : 1963-6590 (Print)
ISSN : 2442-2630 (Online)
Dari Tabel 3, dapat dilihat bahwa atribut yang memiliki nilai kepuasan konsumen paling
tinggi untuk Batik A adalah “desain motif tulis” (3,63). Hal ini dikarenakan sebagian besar
produk yang diproduksi Batik A merupakan batik tulis yang merupakan pesanan dari para
pelanggan. Sedangkan atribut yang memiliki nilai kepuasan konsumen paling rendah adalah
“model mengikuti yang sedang trend”, atribut ini perlu dikembangkan agar nilai kepuasan
pelanggan terhadap atribut ini meningkat.
Voice of company:
Kebutuhan konsumen yang diterjemahkan ke dalam kebutuhan teknis sebagai berikut.
a. bahan mori/kain,
b. bahan pewarna,
c. inovasi desain,
d. inovasi model,
e. inovasi motif,
f. inovasi warna,
g. teknik pembatikan,
h. teknik pewarnaan,
i. proses pembatikan,
j. proses pewarnaan.
40
Spektrum Industri, 2017, Vol. 15, No. 1, 1 – 119 ISSN : 1963-6590 (Print)
ISSN : 2442-2630 (Online)
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa kontribusi karakteristik teknis kepada performansi
produk/jasa secara keseluruhan, berturut-turut :
a. Inovasi desain f. Bahan pewarna
b. Teknik pembatikan g. Proses pembatikan
c. Inovasi warna h. Proses pewarnaan
d. Teknik pewarnaan i. Bahan kain
e. Inovasi motif j. Inovasi model
Analisis Data:
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh urutan prioritas customer needs
(WHAT’S) dan urutan prioritas kebutuhan teknis (HOW’S) menggunakan QFD. Urutan
prioritas customer needs (WHAT’S) menggunakan QFD, sebagai berikut.
a. Warna tahan lama, i. Model mengikuti yang sedang
b. Mudah dalam perawatan, trend,
c. Kualitas warna, j. Desain motif cap (batik cap),
d. Desain motif tulis (batik tulis), k. Keunikan warna,
e. Kualitas kain yang digunakan, l. Keunikan model dan desain produk,
f. Desain modern, m. Desain tradisional,
g. Desain motif perpaduan antara tulis n. Desain perpaduan antara tradisional
dan cap, dan modern.
h. Warna alami/natural (warna alam),
41
Spektrum Industri, 2017, Vol. 15, No. 1, 1 – 119 ISSN : 1963-6590 (Print)
ISSN : 2442-2630 (Online)
Quality, hubungan antara voice of customer (Whats) dengan voice of company (Hows)
merupakan penilaian manajemen dengan mengacu pada kondisi real yang ada.
42
Spektrum Industri, 2017, Vol. 15, No. 1, 1 – 119 ISSN : 1963-6590 (Print)
ISSN : 2442-2630 (Online)
V
V V
V
VV V
V
VV X VV
X
V V VV VV VV
V V VV
Technical Responses
Bahan pewarna
Inovasi desain
Inovasi model
Inovasi warna
Winotosastro
Improvement
Luwes-luwes
Performance
Performance
Performance
How’s
Inovasi motif
Bahan mori/
Raw Weight
Raw Weight
pembatikan
pembatikan
Satisfaction
Satisfaction
Satisfaction
Sales Point
Normalized
Importance
pewarnaan
pewarnaan
Customer
Prioritas
Current
Proses
Proses
Teknik
Teknik
Ratio
Goal
kain
(%)
What’s
Warna tahan lama 3.57 3.50 3.43 3.37 3.63 1.04 1.5 5.554 8.308 1
Warna alami/ natural (warna alam) 3.47 3.10 3.73 3.10 3.53 1.14 1.2 4.742 7.092 8
Desain tradisional 3.13 3.33 3.37 3.30 3.47 1.04 1.2 3.910 5.849 13
Desain modern 3.23 3.33 3.10 3.40 3.53 1.06 1.5 5.141 7.690 6
Desain perpaduan antara tradisional dan modern 3.10 3.20 3.00 3.27 3.37 1.05 1 3.261 4.879 14
Desain motif tulis (batik tulis) 3.50 3.63 3.57 3.53 3.70 1.02 1.5 5.346 7.997 4
Desain motif cap (batik cap) 3.00 3.33 3.40 3.33 3.43 1.02 1.5 4.589 6.864 10
Kualitas warna 3.57 3.57 3.53 3.43 3.57 1.00 1.5 5.350 8.003 3
Model mengikuti yang sedang trend 3.17 2.97 3.43 3.77 3.63 1.22 1.2 4.654 6.961 9
Keunikan model dan desain produk 3.27 3.33 3.57 3.50 3.67 1.10 1.2 4.312 6.450 12
Keunikan warna 3.37 3.30 3.37 3.10 3.63 1.10 1.2 4.448 6.654 11
Mudah dalam perawatan 3.53 3.53 3.43 3.20 3.60 1.02 1.5 5.400 8.077 2
Absolute Importance 26.80 41.40 68.39 26.23 43.95 49.33 53.90 48.28 30.95 29.83
Relative Importance (%) 6.40 9.88 16.32 6.26 10.49 11.77 12.86 11.52 7.38 7.12
Keterangan :
Priority 9 6 1 10 5 3 2 4 7 8
Perlu
9 Sangat kuat Kuat positif
dan modern
lingkungan
yg di pakai
Perlu
7 Kuat Moderat positif
produk
V diminimalkan
Technical Targets Target sudah
5 Moderat <blank> Tidak ada hub.
sesuai
3 Lemah X Moderat negatif
Sangat
1 lemah XX Kuat negatif
43
Spektrum Industri, 2017, Vol. 15, No. 1, 1 – 119 ISSN : 1963-6590 (Print)
ISSN : 2442-2630 (Online)
I. KESIMPULAN
Hasil evaluasi kualitas produk pada industri kerajinan batik menggunakan metode Quality
Function Deployment (QFD), prioritas usulan atau hal utama yang harus dilakukan oleh
Batik A menghadapi kompetitornya Batik B dan Batik C dalam upaya perbaikkan kualitas
produknya, berturut-turut: inovasi desain, teknik pembatikan, inovasi warna, teknik
pewarnaan, inovasi motif, dan bahan pewarna.
44