Anda di halaman 1dari 12

TUGAS I PPC

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

PADA INDUSTRI KELAPA SAWIT PT. ARUM MADANI

Di susun oleh :

Irvandho Surya Aditama Suyono 2013030

TEKNIK INDUSTRI S1

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG


2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENERAPAN PPC DALAM PRODUKSI DAN PERSEDIAAN PADA INDUSTRI


MINYAK KELAPA SAWIT
PT Sawit Arum Madani merupakan perusahaan yang memiliki dampak besar dalam memenuhi
kebutuhan global akan minyak kelapa sawit yang berkualitas. Dalam upaya untuk terus
mempertahankan dan meningkatkan peran positifnya dalam industri ini, PT Sawit Arum Madani
telah berkomitmen untuk menghasilkan minyak kelapa sawit yang berkualitas tinggi,
berkelanjutan, dan memenuhi standar global. Untuk mencapai tujuan ini perusahaan dapat
memanfaatkan efektivitas dalam produksi, pengendalian kualitas, serta dalam memanajemen
persediaan agar dapat memungkinkan perusahaan dalam menghindari kekurangan dalam
produksi dan dapat memuaskan permintaan para konsumen.

1.2 LATAR BELAKANG


Industri minyak kelapa sawit telah lama menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dan
sejumlah negara lain. Minyak kelapa sawit merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak
perusahaan dan daerah di Indonesia, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam ekspor
negara. PT Sawit Arum Madani, sebagai salah satu pemain utama dalam industri ini, telah
memainkan peran yang penting dalam pertumbuhan sektor minyak kelapa sawit di wilayah ini.

Seiring dengan pertumbuhan industri, PT Sawit Arum Madani telah menghadapi berbagai
tantangan dan peluang. Permintaan yang semakin meningkat, perubahan regulasi, dan ketatnya
persaingan industri menjadi beberapa faktor yang memengaruhi operasi perusahaan. Dalam
situasi seperti ini, manajemen yang efektif dan pengendalian produksi yang ketat menjadi
semakin penting. Serta sesuai dengan komitmen perusahaan untuk mencapai tingkat
keberlanjutan yang lebih tinggi dalam produksi minyak kelapa sawit, termasuk upaya
mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan sosial dalam komunitas tempat
perusahaan beroperasi.

1.3 TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan,
mengurangi waktu siklus produksi, dan memaksimalkan penggunaan sumber daya agar dapat
meningkatkan efisiensi produksi minyak kelapa sawit di PT Sawit Arum Madani serta
Memastikan bahwa minyak kelapa sawit yang dihasilkan memenuhi atau bahkan melebihi
standar kualitas yang ditetapkan, termasuk kualitas organoleptik dan kandungan lemak.
1.4 MANFAAT
1. Meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi pemborosan, dan memaksimalkan
penggunaan sumber daya, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas produksi
minyak kelapa sawit.

2. Dapat memastikan bahwa minyak kelapa sawit yang dihasilkan memenuhi atau melebihi
standar kualitas yang ditetapkan, yang akan membantu meningkatkan citra merek perusahaan.

BAB II TEORI

2.1 PPC
Production Planning and Control (PPC) dapat diartikan dengan banyak
pengertian. Namun bila dilihat dari susnan katanya, PPC dapat diartikan sebagai suatu
sistem pengendalian proses produksi dengan dilakukannya perencanaan, pengaturan, dan
pemeriksaan setiap aspek dalam kegiatan produksi. Menurut suatu artikel yang berjudul
Pendahuluan Perencanaan dan Pengaturan Produksi , definisi PPC dapat disimpulkan
sebagai proses perencanaan dan pengendalian arus produksi untuk dicapainya
penghematan dalam biaya bahan, pemanfaatan sumber daya baik fasilitas, tenaga kerja
atau waktu yang optimal untuk tercapainya keuntungan yang optimal. Untuk itulah pada
setiap proses produksi selalu ada Production Planning and Control (PPC).

Dengan harapan dapat menekan proses produksi untung mencapai keuntungan maksimal
tanpa membebani kapasitas produksi dan tidak memberikan efek negatif bagi proses
produksi itu sendiri. Adapun ruang lingkup PPC yaitu, meliputi kegiatan perencanaan dan
pengendalian proses produksi mulai dari, penjadwalan, penyediaan material,
penghitungan material, dan mengontrol kegiatan produksi agar tercapai sesuai target.
Semua kegiatan itu sangatlah penting pada setiap proses produksi agar proses produksi
tidak terhambat. Namun pada pelaksanaannya, PPC sangatlah dipengaruhi oleh divisi
yang saling berhungan dengan PPC baik divisi yang di atas ataupun yang di bawah pada
struktur organisasi. Jadi dapat dikatakan PPC tidak dapat dilaksanakan secara tunggal
atau berdiri sendiri.

2.2 TUJUAN PPC


Secara umum yaitu untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas dalam suatu
proses produksi baik barang maupun jasa sehingga dapat memuaskan permintaan
pembeli atau pengguna dan menghasilkan keuntungan bagi investor atau pihak
perusahaan. Dilihat dari tujuannya yang sangat berpengaruh bagi pihak internal maupun
dengan eksternal atau konsumen/pembeli, maka pelaksanaannya haruslah tepat sasaran
dan tepat guna. Baik atau tidaknya proses pelaksaan PPC langsung mempengaruhi proses
produksiya

2.3 FUNGSI PPC


ungsi dari PPC yang utama yaitu agar dapat menentukan peramalan permintaan/penjualan
untuk periode yang akan datang, perencanaan produksi agar tidak terjadi bentrokan proses
produksi, penjadwalan produksi agak tepat sesuai target yang telah ditetapkan.dan
pengendalian persediaan, agar terjaminnya kelancaran proses produksi.

Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) pada industri manufaktur apapun akan
memiliki fungsi yang sama. Fungsi atau aktivitas-aktivitas yang ditangani oleh departemen
PPC atau PPIC secara umum adalah sebagai berikut:

1. Mengelola pesanan (order) dari pelanggan. Para pelanggan memasukkan pesanan-


pesanan untuk berbagai produk. Pesanan-pesanan ini dimasukkan dalam jadwal produksi
utama, ini bila jenis produksinya make to order.

2. Meramalkan permintaan. Perusahaan biasanya berusaha memproduksi secara lebih


independent terhadap fluktuasi permintaan Permintaan ini perlu diramalkan agar skenario
produksi dapat mengantisipasi fluktuasi permintaan tersebut. Permintaan ini harus dilakukan
bila tipe produksinya adalah make to stock.

3. Mengelola persediaan. Tindakan pengelolaan persediaan berupa melakukan transaksi


persediaan, membuat kebijakan persediaan pengaman, kebijakan kuantitas pesanan, dan
mengukur performansi keuangan dari kebijakan yang dibuat Menyusun rencana agregat
(penyesuaian permintaan dengan kapasitas). Pesanan pelanggan dan atau ramalan
permintaan harus dikompromikan dengan sumber daya perusahaan (fasilitas. mesin, tenaga
kerja, keuangan, dan lain-lain). Rencana agregat bertujuan untuk membuat skenario
pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerja(reguler lembur. dan subkontrak) secara
optimal untuk keseluruhan produk dan sumber dayasecara terpadu (tidak per produk).
4. Membuat Jadwal Induk Produksi (JIP). JIP adalah suatu rencana terperinci mengenai
apadan berapa unit yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu untuk setiap item
produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah (disagregat) rencana agregat
kedalam rencana produksi (apa, kapan, dan berapa) yang akan direalisasikan JIP ini apabila
telah dikoordinasikan dengan seluruh departemen akan jadi dasar- dalam PPC. JIP ini akan
di-"review" secara periodik atau bila ada kasus. JIP ini dapat berubah bila ada hal yang harus
diakomodasikan,

5. Merencanakan kebutuhan. JIP yang telah berisi apa dan berapa yang harus dibuat
selanjutnya harus diterjemahkan ke dalam kebutuhan komponen, sub-assembly, dan bahan
penunjang untuk penyelesaian produk. Perencanaan kebutuhan material bertujuan untuk
menentukan, apa, berapa, dan kapan komponen, sub-assembly, dan bahan penunjang yang
harus disiapkan. Untuk membuat perencanaan kebutuhan diperlukan informasi lain berupa
struktur produk (Bill of Material) dan catatan persediaan. Bila hal ini belum ada, maka tugas
departemen PPC untuk membuatnya.

6. Melakukan penjadwalan pada mesin atau fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi
urutan pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, kebutuhan waktu penyelesaian, prioritas
pengerjaan, dan lain-lainnya.

7. Monitoring dan pelaporan pembebanan kerja dibanding kapasitas produksi. Kemajuan


tahap demi tahap dimonitor dan dibuat laporannya untuk dianalisis. Apakah pelaksanaan
sesuai rencana yang telah dibuat?

8. Evaluasi skenario pembebanan dan kapasitas. Bila realisasi tidak sesuai rencana.
makarencana agregat, JIP, dan penjadwalan dapat diubah disesuaikan kebutuhan. Untuk
jangka panjang, evaluasi ini dapat digunakan untuk mengubah (menambah)
kapasitas produksi.
BAB III

APLIKASI

3.1 KONDISI AWAL


Berdasarkan total data permintaan bahan baku karet pada tabel 1 dibawah, maka
dapat dilakukan peramalan (forecasting) untuk mengetahui seberapa banyak permintaan
bahan baku karet pada tahun 2021 yang akan datang. Peramalan merupakan hal yang
sangat penting dilakukan perusahaan agar dapat merencanakan permintaan bahan baku
karet yang diperlukan, untuk itu diperlukan pemilihan metode peramalan yang sesuai
agar hasil peramalan tidak jauh dari kenyataan. Untuk dapat melakukan peramalan
diperlukan data-data dari periode sebelumnya. Data periode sebelumnya digunakan
sebagai panduan untuk dapat melakukan peramalan ditahun yang diramalkan. Adapun
data permintaan bahan baku karet yang diperoleh dari laporan produksi tahunan PT Arum
Madani sebagai berikut:

Tabel 1 Data produksi minyak kelapa sawit

3.2 ANALISIS DATA


3.2.1 Perhitungan Galat
Galat peramalan ini dihitung menggunakan metode MAD, MSE, MFE, dan
MAPE.Dan diperolehlah hasilMAD ,MSE, MAPE, dan MFE untuk regresi linier
sebagai berikut :

Adapun galat peramalan berdasarkan peramalan dengan metode moving average


dan regression linear adalah sbb: 1. Galat Peramalan Permintaan Karet Metode
Moving Average Galat dari hasil permintaan dengan metode Moving Avearage
diperoleh nilai MAD, MSE, MAPE,MFE masing – masing pembobotan sebagai
berikut :

Galat Peramalan Permintaan Karet Metode Eksponensial Smoothing Galat dari


hasil permintaan dengan metode Eksponensial Smoothing diperoleh nilai MAD,
MSE, MAPE, MFE masing – masing pembobotan sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan galat masing-masing metode diatas, dapat dipilih satu
metode yang hasil peramalannya akan digunakan di perhitungan selanjutnya yaitu
permintaan karet ditahun 2021 dalam 12 periode Metode terpilih ini adalah
metode regresi linier didapat dari perhitungan nilai parameter terbaik yaitu MAPE
dengan galat error paling kecil, berdasarkan total produksi yang mendekati
permintaan tahun 2020 dan berdasarkan data real perusahaan pada bulan Januari
dan Februari 2021 dari kedua metode peramalan yang dilakukan yaitu Moving
Average dan Eksponesial Smoothing.

Tabel 2 Metode Peramalan Terpilih Berdasarkan Galat

3.2.2 Perancangan Perhitungan Agregat


Permintaan produk karet diperoleh berdasarkan peramalan permintaan produk karet untuk
periode Januari 2020. Hari kerja lembur diasumsikan sebagai berikut.
Tabel 3 Hari Kerja Lembur

Tabel 4. Waktu Penyelesaian Satu minyak kelapa sawit


Tabel 5. Komponen Biaya Perencanaan Agregat

Data awal yang harusdipenuhi adalah nilai permintaan yang sebelumnya telah diramalkan:
Permintaan = Jumlah hasil prakiraan selama 1 periode planning horizon (Januari-
Desember 2021)
= 703.613 + 757.936 + 873.783 + 814.256 + 860.597 + 601.505 +
484.829 + 455.287 + 235.177 + 250.741 + 513.334 + 735.648 =
7.286.706
Jika pada persediaan permintaan, satuan adalah ton. Sedangkan untuk permintaan produk
karet, satuan permintaan adalah Kg. 1 Kg mewakili produk karet yang dikemas dalam
plastik pengemas seberat 33.5 gram.Dalam melakukan perencanaan agregat, dilakukan
alternatif terhadap empat segi strategi perencanaan

3.3 USULAN PERBAIKAN


1. Alternatif Perencanaan Agregat dengan Strategi Lembur
Hasil alternatif perencanaan agregat dengan startegi lembur diperoleh Total Biaya
= Biaya Persediaan + Biaya Produksi= Rp 356.696 + Rp 669.600 = Rp.1.026.296
2. Alternatif Perencanaan Agregat dengan Strategi Hari Kerja
Regular Tetap Hasil alternatif perencanaan agregat dengan startegi hari kerja
regular tetap diperoleh Total Biaya = Biaya Persediaan+Total Biaya Produksi =
Rp. 356.696 + Rp2.571.827= Rp 2.928.523
3. Alternatif Perencanaan Agregat dengan Strategi Jumlah Tenaga Kerja Tetap
Hasil alternatif perencanaan agregat dengan startegi jumlah tenaga kerja tetap
diperoleh Total Biaya = Biaya Persediaan + Total Biaya Tenaga Kerja = Rp
356.696 + Rp 2.430.000 = Rp 2.786.696
4. Alternatif Perencanaan Agregat dengan Strategi Variasi Jumlah Tenaga
Kerja Tetap
Dari hasil perencanaan agregat dengan strategi variasi jumlah tenaga kerja tetap
diperoleh biaya yang ditimbulkan seperti Biaya PenguranganTK=Jumlah
pengurangan tenaga kerja x Total biaya tenaga kerja = 8 x 2.430.000 = Rp
19.440.000, Total Biaya = ∑ permintaan + ∑ hari kerja +∑ tenaga kerja +∑ total
biaya tenaga kerja +∑ pengurangan tenaga kerja =Rp 7.304.706 + 269 + 576 +
29.160.000 + 8 + 155.520.000 = Rp 191.985.559.
Dari hasil perhitungan strategi ini, biaya perencanaan produksi yang harus
dikeluarkan relatif besar

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 PEMBAHASAN HASIL


a) Dari beberapa metode yang telah diuji berdasarkan nilai parameter MAPE
terkecil, metode peramalan yang terbaik adalah Regresi Linier dengan nilai
periode Januari 2021 sebesar 703.613 ton, Februari 2021 sebesar 757.936 ton,
Maret 2021 sebesar 873.783 ton, April 2021 sebesar 814.256 ton, Mei 2021
sebesar 860.597 ton, Juni 2021 sebesar 601.505 ton, Juli 2021 sebesar 484.829
ton, Agustus 2021 sebesar 455.287 ton, September 2021 sebesar 235.177 ton,
Oktober 2021 sebesar 250.741 ton, November 2021 sebesar 531.334 ton dan
Desember 2021 sebesar 735.648 ton.
b) Metode perencanaan agregat alternatif yang dipilih dalam perencanaan agregat
adalah strategi variasi jumlah tenaga kerja yaitu selama 10 hari/bulan, dengan
total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp12.795.819
4.2 SARAN
a) Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan lebih memperhatikan parameter terbaik
yang digunakan dengan melihat nilai terkecil setiap metode peramalan yang
digunakan dalam penelitian.
b) Berdasarkan analisis yang dilakukan hal ini dapat menjadi referensi perusahaan
dalam meningkatkan produktivitas produksi secara optimal, baik dari segi
penambahan tenaga kerja dan penambahan tenaga kerja. Sehingga proses produksi
dapat berjalan secara maksimal dengan kapasitas produksi optimal agar target
produksi tercapai dan permintaan konsumen terpenuhi

DAFTAR PUSTAKA

https://www.bing.com/ck/a?!&&p=9d133e87bb425953JmltdHM9MTY5ODk2OTYwMCZpZ3VpZD0wYjYzZGE
wMS05NGY0LTY4MWYtMDllZi1jYWVhOTBmNDY2ZWMmaW5zaWQ9NTI2OQ&ptn=3&hsh=3&fclid=0b63
da01-94f4-681f-
09efcaea90f466ec&psq=jurnal+pengendalian+produksi&u=a1aHR0cHM6Ly9qdXJuYWwudW0tcGFsZW1iYW5n
LmF jLmlkL2ludGVncmFzaS9hcnRpY2xlL2Rvd25sb2FkLzEyNDcvMTA3Mg&ntb=1

https://www.bing.com/ck/a?!&&p=fc4b223039ebd48dJmltdHM9MTY5ODk2OTYwMCZpZ3VpZD0wYjYzZGEw
MS05NGY0LTY4MWYtMDllZi1jYWVhOTBmNDY2ZWMmaW5zaWQ9NTI0Mg&ptn=3&hsh=3&fclid=0b63da
01-94f4-681f-09ef-

Anda mungkin juga menyukai