Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) ISSN : 2807-7393

Vol. 3 No. 1 Maret 2023 Hal. 134-140


http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit

vvfffff
Analisis Pengukuran Waktu Kerja Mengunakan Metode Maynard Operation
Sequence Tecnique (MOST) Pada UMKM Kebab Dara Syawarma
Azuardi1, Roby Ilham Noor Hidayatullah2, Yogi Pratama3, Muhammad Ilham Adelino4
123Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Putra Indonesia “YPTK”, Padang

azuardi22@gmail.com1, robiilham1990@gmail.com2, yogipratama08092000@gmail.com3

Abstrak — Pengukuran waktu kerja merupakan bagian penting dalam proses standarisasi waktu dalam proses bekerja. Permasalahan
pada UMKM Kebab Dara Syawarma ini banyak melakukan aktivitas gerakan yang menganggur sehingga terjadi delay. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui tangan yang melakukan aktivitas yang paling sering menganggur. Metode yang digunakan dalam
pengukuran waktu kerja dengan metode Maynard Operation Sequence Tecnique (MOST). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
waktu siklus sebesar 165 detik dan jarak total jangkauan tangan sebesar 328 cm. Faktor penyesuaian didapatkan sebesar 1.25 dan faktor
kelonggaran didapatkan 0.45 selanjutnya Waktu normal didapatkan sebesar 206.25 sedangkan untuk Waktu baku didapatkan sebesar
375.00. Pengukuran dengan metode MOST didapatkan total waktu baku TMU sebesar 830 TMU sehingga didapatkan nilai total TMU
sebesar 29.88 detik.
Kata kunci — Pengukuran waktu kerja, Metode Maynard Operation Sequence Tecnique (MOST), Pembuatan kebab
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license

I. PENDAHULUAN
Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerja baik setiap elemen ataupun siklus dengan
menggunakan alat-alat. Tujuan dari pengukuran waktu ini untuk memperoleh berbagai macam rangcangan sistem kerja
sehingga dapat diperoleh rancangan kerja terbaik. Pengukuran waktu kerja berhubungan dengan usaha untuk menetapkan
waktu baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Pengukuran waktu kerja dapat dilakukan secara langsung
dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Seorang pekerja atau operator dapat
dikatakan bekerja secara normal apabila tingkat kinerjanya stabil. Tingkat kinerja yang stabil akan berpengaruh terhadap
produktivitas yang dihasilkan. Dengan demikian dapat dikatakan suatu pekerjaan dapat dikatakan efisien bila waktu
penyelesaiannya berlangsung singkat. Selain itu, tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus selalu dalam dalam garis
keseimbangan sehingga dicapai produktivitas kerja yang tinggi[1].
Pada UMKM Kebab Dara Syawarma yang berlokasi di Jl. Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatra Barat. UMKM Kebab
Dara Syawarma merupakan UMKM yang meproduksi makanan cepat saji. Proses produksi yang berlansung pada UMKM
tersebut masih tradisional/manual sehingga operator bagian poduksi memiliki peranan penting dalam setiap aktivitas produksi.
Aktivitas dalam proses produksi yang dilakukkan operator pada dasarnya merupakan Gerakan-gerakan kerja yang memiliki
pola berulang seperti memindahkan, mengambil, menekan, dan mendorong. Pada UMKM ini terdapat permasalahan yang
terjadi akibat terlalu jauh mengambil peralatan menyebabkan pemborosan waktu pada pembuatan kebab.
Pada penelitian Hariman dkk (2018) dengan menggunakan metode MOST didapatkan hasil pengukuran kerja kondisi
sekarang sebesar 690,4 unit/jam, dan pada hasil pengukuran kerja kondisi usulan sebesar 700,1 unit/jam[2]. Penelitian Nanse &
Amelia (2017) dengan menggunakan metode MOST didapatkan hasil pengukuran waktu kerja pemecahan batok biji pala
secara manual dengan kapasitas 201 buah menghasilkan waktu kerja sebesar 383 detik atau 6 menit 23 detik, sedangkan untuk
kapasitas yang lebih kecil yaitu 10 buah, catatan waktu kerjanya yaitu 62 detik atau 1 menit 2 detik[3]. Sedangkan pada
penelitian Fathia dkk (2016) dengan menggunakan metode MOST didapatkan hasil dari usulan perbaikan menggunakan
metode MOST diperoleh waktu proses pembuatan evaporator selama 1082.42 detik yaitu adanya pengurangan waktu sebanyak
19.47%. Sedangkan, waktu proses perakitan selama 393.27 detik yaitu adanya pengurangan waktu sebanyak 29%[4].
Selanjutnya penelitian oleh Khoir dkk (2021) menggunakan metode MTM-1 untuk perbaikan sistem kerja pada divisi Produk
rack trolley didapatkan memperoleh hasil packing lead time kondisi awal adalah 43 menit, sedangkan waktu yang ada di video
adalah 53 menit[6]. Sedangkan penelitian oleh Aritonang (2019) menggunakan metode MOST dalam pembuatan Jig
didapatkan beberapa gerakan yang dapat dilakukan bersama antara tangan kiri dan tangan kanan pada pengelasan compartment
pada fit up yaitu, kegiatan mengambil dan meletakkan spidol dan penggaris/siku dan hingga melakukan perbaikan dengan
membuat suatu jig untuk meningkatkan suatu output[7]. Penelitian oleh Yuramita & Nurraudah (2022) menggunakan metode
MOST untuk perbaikan waktu perakitan traffic light di PT. QI didapatkan Pada stasiun kerja perakitan box lamp traffic light
dapat meningkat pada proses produksinya karena pada metode kerja terdapat perbaikan[8].
Pada penelitian selanjutnya oleh Puspaningrum dkk (2018) menggunakan metode MTM untuk rancangan perbaikan metode
kerja berdasarkan studi gerakan dan 5s pada stasiun kerja pengesolan. Berdasarkan prinsip 5S di simpulkan waktu
meningkat[9]. Penelitian oleh Rahman dkk (2022) menggunakan metode MTM untuk perancangan alat bantu drilling sandaran
kursi kuliah pada praktikum perancangan teknik industri universitas sebelas maret. Proses produksi menjadi lebih efektif dan
efisien dengan bantuan alat bantu yang telah dirancang berdasarkan hasil perbandingan MTM[10]. Penilitian oleh Amri dkk

Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) Vol.03 No. 01 Maret 2023 134
Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) ISSN : 2807-7393
Vol. 3 No. 1 Maret 2023 Hal. 134-140
http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit

(2020) menggunakan
vvfffff metode MTM untuk usulan perbaikan dan perancangan alat pemotong tahu dengan metode MTM dan
antropometri. Berdasarkan perancangan produk alat pemotong tahu masih perlu dilakukan pengembangan produk yang baik
lagi misalnya sistem kerja yang masih manual perlu dikembangkan lebih lanjut sistem kerja yang otomatis sehingga diharapkan
waktu proses memotong tahu lebih efektif dan efisien[11]. Sedangkan penelitian oleh Pramudita dkk (2022) menggunakan
metode MOST untuk Perbaikan Metode Kerja Untuk Meningkatkan Output Proses Housing Menggunakan Metode MOST.
Perbaikan metode kerja pada proses housing menggunakan (MOST) untuk meningkatkan output perusahaan[12]. Selanjutnya
pada penelitian oleh Fitriadi (2018) menggunakan metode Stopwacht Time Study untuk penentuan jumlah kerja normal pada
pembuatan batu bata press mendapatkan waktu pada stasiun penggilingan tanah liat sebesar 55,81 menit, untuk memasukan
tanah liat ke mesin press sebesar 42,22 menit[14].
Penelitian oleh Pradana & Pulansari (2021) menggunakan metode studi waktu stopwatch untuk meningkatkan target
produksi PT. XYZ didapatkan pada botol Citra, waktu standar untuk memproduksi 1 unit adalah 34,87 detik, output standar
berdasarkan waktu standar adalah 2169 unit/hari, target peningkatan produksi adalah 5550 unit/hari, dan jumlah operator yang
dibutuhkan adalah 3 operator[15]. Penelitian oleh Cahyawati (2019) menggunakan metode Stopwatch Time Study untuk
menganalisis waktu kerja dan diperoleh 626,75 detik yang merupakan penyisihan sebesar 3% dari waktu yang biasanya
dibutuhkan oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaan dalam sistem kerja yang optimal, dengan memperhitungkan
13 % tunjangan dan kebutuhan pribadi, tunjangan kelelahan 5%, tunjangan keterlambatan 5%. Membuat output standar
menghasilkan 6 unit dalam waktu 1 jam [16]. Pada penelitian Annisa (2020) menggunakan pendekatan MOST untuk perbaikan
waktu studi diperoleh waktu standar sebesar 1,323 menit dan output standar sebesar 0,756 paving, sehingga dalam satu hari
operator pada lantai produksi mampu menghasilkan 317 paving [17]. Penelitian Pramudita (2022) menggunakan metode
MOST untuk meningkatkan output proses Housing.Hasil pengumpulan dan analisis data menunjukkan bahwa secara ekonomi,
MOST memberikan waktu standar yang lebih rendah, yang dapat meningkatkan perkiraan pendapatan perusahaan sebesar 30%
[18].
Maynard Operation Sequence Tecnique (MOST) adalah salah satu teknik pengukuran kerja yang disusun berdasarkan
urutan sub-sub aktivitas. Urutan-urutan aktifitas ini diperoleh karena pada dasarnya gerakan-gerakan itu memiliki pola-pola
yang berulang, seperti memegang, menjangkau, memposisikan objek dan pola-pola tersebut didefinisikan dan diatur sebagai
mana urutan kejadian yang diikuti dengan perpindahan objek. Untuk tiap tipe kegiatan bisa terjadi urutan gerakan yang
berbeda-beda. Sehingga perlu untuk dilakukan pemisahan model urutan kegiatan dalam metode MOST[5].
II. METODOLOGI
Jenis penelitian yang dilakukan di UMKM Kebab Dara Syawarma adalah kuantitatif. Kuantitatif merupakan metode yang
menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian yang meliputi angka dan menganalisis data dengan
prosedur statistik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu standart. Waktu standart tersebut nantinya dapat
digunakan sebagai standart kerja serta menetapkan target produksi. Subjek penelitian ini yaitu karyawan laki-laki pada proses
pembuatan kebab. Fokus pengamatan pada penelitian ini, terkait dengan aktivitas gerakan kerja operator pada saat
melaksanakan proses produksi. Waktu penelitian ini dimulai pada tanggal 25 Oktober 2022.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diambil saat melakukan
pengamatan dan observasi secara langsung yaitu data yang berbentuk rekaman. Untuk populasi pada penelitian ini adalah
karyawan di UMKM Kebab Dara Syawarma dan sampel adalah karyawan pada proses pembuatan kebab. Teknik sampling
yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, teknik sampling jenuh merupakan salah satu teknik yang
digunakan untuk penentuan sampel.
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Membuat peta tangan kanan dan tangan kiri.
2. Merekapitulasi peta tangan kanan dan tangan kiri.
3. Menentukan faktor penyesuaian.
4. Menentukan faktor kelonggaran.
5. Menentukan waktu standart.
6. Menentukan waktu baku.
7. Menentukan kode pada elemen pekerjaan.
8. Mengalikan waktu baku dengan TMU (1 TMU = 0.036 detik).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta tangan kiri dan tangan kanan menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan
oleh tangan kiri dan tangan kanan. Peta ini juga menentukan perbandingan antara tugas yang dibebankan oleh tangan kanan

Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) Vol.03 No. 01 Maret 2023 135
Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) ISSN : 2807-7393
Vol. 3 No. 1 Maret 2023 Hal. 134-140
http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit

dan tangan kanan. Adapun peta tangan kiri dan tangan kanan yang terdapat pada pembuatan Kebab Dara Syawarma sebagai
vvfffff
berikut:

Tabel 1. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan


PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN KIRI
TANGGAL : 30 Desember 2022
PEKERJAAN : Pembuatan Kebab
DEPARTEMEN : -
NOMOR PETA : -
OLEH : -
BARU USULAN
JARAK WAKTU WAKTU JARAK
TANGAN KIRI LAMBANG TANGAN KANAN
(cm) (Dtk) (Dtk) (cm)
Menganggur 5 3 D/RE 3 28 Menjangkau Piring
Menganggur 5 2 D/RE 2 7 Meletakkan Piring di Wajan Datar

Mengambil Turtila 30 2 RE/D 2 5 Menganggur

Memegang Turtila 7 5 G/D 5 5 Menganggur

Mengarahkan Turtila Ke Piring 7 2 P/D 2 5 Menganggur

Mengambil Penjepit 25 2 RE/D 2 5 Menganggur

Memegang Penjepit 7 27 G/D 27 5 Menganggur

Mengambil Salada 25 3 RE/D 3 5 Menganggur

Meletakan Salada Diturtila 7 2 RL/D 2 5 Menganggur

Mengambil Timun 25 3 RE/D 3 5 Menganggur

Meletakkan Timun Diturtila 7 2 RL/D 2 5 Menganggur

Mengambil Saus 21 3 RL/D 3 5 Menganggur

Meletakkan Saus Diturtila 7 2 RL/D 2 5 Menganggur

Mengambil Daging Sapi 40 3 RE/D 3 5 Menganggur

Meletakkan Daging Sapi Diturtila 7 2 RL/D 2 5 Menganggur

Mengambil Mayones 21 3 RE/D 3 5 Menganggur

Meletakkan Mayones Diturtila 7 4 RL/D 4 5 Menganggur

Melepaskan Penjepit 8 2 RL/D 2 5 Menganggur

Mengambil Parutan 15 3 RE/RE 3 15 Mengambil Keju

Memegang Parutan 7 8 G/G 8 7 Memegang Keju

Memakaikan Keju Keparutan Diturtila 7 5 H/D 5 5 Mengangur

Melepaskan Parutan 15 2 RL/RL 2 15 Melepaskan Keju


Menganggur 5 5 D/P 5 7 Mengarahkan Kebab Menjadi Bulatan

Membawa Kebab Ke Tempat Pangang 40 5 M/D 5 5 Menganggur

Meletakkan Kebab Dipangang 7 40 D/M 40 5 Menganggur


Menganggur 5 5 D/M 5 7 Mengambil Kebab
Menganggur 5 5 D/M 5 40 Membawa Kebab Ke Wajan Datar
Menganggur 5 5 D/RE 5 35 Mengambil Pembungkus Kebab
Mengarahkan Kebab 5 10 P/G 10 7 Memegang Pembungkus Kebab
Menganggur 5 5 D/RL 5 7 Meletakkan Kebab
Total 328 165 165 220 Total

Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) Vol.03 No. 01 Maret 2023 136
Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) ISSN : 2807-7393
Vol. 3 No. 1 Maret 2023 Hal. 134-140
http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit

vvfffff
Dari peta tangan kanan dan tangan kiri diatas dapat dinyatakan bahwa tangan kanan yang paling sering melakukan
aktivitas menganggur ketimbang tangan kiri, sehingga dalam pembuatan kebab ini memerlukan pergerakan kedua tangan.
Sehingga dari tabel diatas menunjukan waktu yang diperlukan dalam pembuatan kebab yaitu 165 detik.
B. Pengukuran Faktor Penyesuain
Faktor penyesuain diberikan oleh pengamat terhadap operator yang sedang melakukan pembuatan kebab, yang dimana
pengamat memberikan penilaian terhadap performance kerja operator adalah Good + dengan arti memiliki penyesuain 75,
sehingga kami dalam penelitian ini mendapatkan nilai faktor penyesuian dari pembuatan kebab tersebut. Adapun tabel faktor
penyesuian yang menentukan nilai dari faktor penyesuian yaitu sebagai berikut:
Tabel 2. Faktor Penyesuian
NO Kelas Penyesuaian Nilai

1 Good 75 1.25

Contoh perhitungan:
75
P =60 = 1,25
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil dari P (Faktor Penyesuian) dengan cara membagi nilai faktor penyesuian
dengan angka normal (60). Sehinga mendapatkan hasil sebesar 1,25.
C. Pengukuran Faktor Kelonggaran
Pengukuran faktor kelonggaran diberikan oleh pengamat terhadap kinerja operator kebab, yang mana dapat memberikan
nilai faktor kelonggaran yang dilakukan oleh operator. Adapun faktor kelonggaran yang dilampirkan pada tabel 3 dibawah ini
sebagai berikut:

Tabel 3. Faktor Kelonggaran


No Faktor Kelonggaran
1 Tenaga yang dikeluarkan 6
2 Sikap Kerja 2
3 Gerakkan Kerja 0
4 Kelelahan Mata 6
5 Keadaan temperatur tempat kerja 28
6 Keadaan Atmosfer 0

7 Keadaan Lingkungan 0

8 Kebutuhan Pribadi 3

Total 45

Faktor Kelonggaran 0.45

Dari tabel 3 diatas didapatkan hasil dari faktor kelonggaran yaitu total kelonggaran dari faktor yang telah ditetapkan
ditabel yaitu 45 dibagi dengan 100 sehingga didapatkan nilai dari faktor kelonggaran sebesar 0.45.
D. Penentuan Waktu Baku
Pada penelitian ini akan menentukan waktu baku dan waktu normal yang terdapat dalam pembuatan kebab Dara
Syawarma sebagai berikut:
Tabel 4. Waktu Baku dan Waktu Baku
No Elemen Pekerjaan Waktu (detik) Waktu Normal Waktu Baku
1 Mengambil Piring 3
2 Meletakkan Piring di Wajan Datar 2
3 Mengambil Turtila 2
4 Memegang Turtila 5
5 Mengarahkan Turtila Ke Piring 2

Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) Vol.03 No. 01 Maret 2023 137
Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) ISSN : 2807-7393
Vol. 3 No. 1 Maret 2023 Hal. 134-140
http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit

vvfffff Tabel 4. Waktu Baku dan Waktu Baku (Lanjutan)


No Elemen Pekerjaan Waktu (detik) Waktu Normal Waktu Baku
6 Mengambil Penjepit 2

7 Memegang Penjepit 27

8 Mengambil Salada 3

9 Meletakan Salada Diturtila 2

10 Mengambil Timun 3

11 Meletakkan Timun Diturtila 2

12 Mengambil Saus 3

13 Meletakkan Saus Diturtila 2

14 Mengambil Daging Sapi 3

15 Meletakkan Daging Sapi Diturtila 2

16 Mengambil Mayones 3

17 Meletakkan Mayones Diturtila 4

18 Melepaskan Penjepit 2

19 Mengambil Parutan 3

20 Memegang Parutan 8
206.25 375.00
21 Mengambil Keju 3

22 Memegang Keju 8

23 Memakaikan Keju Keparutan Diturtila 5

24 Melepaskan Parutan 2

25 Melepaskan Keju 2

26 Mengarahkan Kebab Menjadi Bulatan 5

27 Membawa Kebab Ke Tempat Pangang 5

28 Meletakkan Kebab Dipangang 40

29 Mengambil Kebab 5

30 Membawa Kebab Ke Wajan Datar 5

31 Mengambil Pembungkus Kebab 5

32 Mengarahkan Kebab 10

33 Memegang Pembungkus Kebab 10

34 Meletakkan Kebab 5

Total

Dari tabel tabel 4 diatas dapat disimpulkan bahwa waktu normal yang didapatkan pada pembuatan kebab Dara Syawarma
yaitu sebesar 206.25, sedangkan waktu baku yang didapatkan dari pembuatan kebab Dara Syawarma yaitu sebesar 375.00.
E. Pengukuran Waktu dengan Metode MOST (Maynard Operation Sequence Tecnique)
MOST adalah suatu aktivitas kerja melibatkan pergerakan benda-benda dengan mayoritas pekerjaan manual industri tidak
melibatkan objek yang bergerak ke lokasi satu ke lokas lain. Adapun tabel pengukuran Pengukuran waktu dengan metode
MOST sebagai berikut:

Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) Vol.03 No. 01 Maret 2023 138
Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) ISSN : 2807-7393
Vol. 3 No. 1 Maret 2023 Hal. 134-140
http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit

vvfffff Tabel 5. Pengukuran Waktu dengan Metode MOST


No Elemen Pekerjaan Kode Waktu Baku (TMU) Total (S)
1 Mengambil Piring A1B0G1 20 0.72
2 Meletakkan Piring di Wajan Datar A1 10 0.36
3 Mengambil Turtila A1B0G1 20 0.72
4 Memegang Turtila A1B0G1 20 0.72
5 Mengarahkan Turtila Ke Piring A1B0P3 40 1.44

6 Mengambil Penjepit A1B0G1 20 0.72

7 Memegang Penjepit A1B0G1 20 0.72

8 Mengambil Salada A1B0G1 20 0.72

9 Meletakan Salada Diturtila A1B0P3 40 1.44

10 Mengambil Timun A1B0G1 20 0.72

11 Meletakkan Timun Diturtila A1B0P3 40 1.44

12 Mengambil Saus A1B0G1 20 0.72

13 Meletakkan Saus Diturtila A1B0P3 40 1.44

14 Mengambil Daging Sapi A1B0G1 20 0.72

15 Meletakkan Daging Sapi Diturtila A1B0P3 40 1.44

16 Mengambil Mayones A1B0G1 20 0.72

17 Meletakkan Mayones Diturtila A1B0P3 40 1.44

18 Melepaskan Penjepit A1B0P0 10 0.36

19 Mengambil Parutan A1B0G1 20 0.72

20 Memegang Parutan A1B0G1 20 0.72

21 Mengambil Keju A1B0G1 20 0.72

22 Memegang Keju A1B0G1 20 0.72

23 Memakaikan Keju Keparutan Diturtila A1 10 0.36

24 Melepaskan Parutan A1B0P0 10 0.36

25 Melepaskan Keju A1B0P0 10 0.36

26 Mengarahkan Kebab Menjadi Bulatan A1B0P3 40 1.44

27 Membawa Kebab Ke Tempat Pangang A1B0P3 40 1.44

28 Meletakkan Kebab Dipangang A1B0G1 20 0.72

29 Mengambil Kebab A1B0G1 20 0.72

30 Membawa Kebab Ke Wajan Datar A1B0P3 40 1.44

31 Mengambil Pembungkus Kebab A1B0G1 20 0.72

32 Mengarahkan Kebab A1B0P3 40 1.44

33 Memegang Pembungkus Kebab A1B0G1 20 0.72

34 Meletakkan Kebab A1 20 0.72

Total 830 29.88

Dari tabel 5 diatas dapat disimpulkan bahwa waktu baku juga bisa didapatkan dari metode MOST yang mana dengan cara
menambahkan semua nilai indeks untuk parameter dan menghasilkan nilai dengan 10 (TMU). Langkah selanjutnya adalah
melakukan perhitungan TMU dengan mengkorveksi tiap 1 TMU = 0,036 detik, sehingga didapatkan nilai TMU untuk elemen
pekerjaan yaitu sebesar 29.88 detik.

Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) Vol.03 No. 01 Maret 2023 139
Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) ISSN : 2807-7393
Vol. 3 No. 1 Maret 2023 Hal. 134-140
http://jurnal.minartis.com/index.php/jsit

IV. KESIMPULAN
vvfffff
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian pembuatan kebab Dara Syawarma adalah dari hasil pengolahan data
didapatkan sebanyak 34 elemen pekerjaan dari 1 variabel dengan waktu siklus sebesar 165 detik dan jarak total jangkauan
tangan sebesar 328 cm. Faktor penyesuaian didapatkan sebesar 1.25 dan faktor kelonggaran didapatkan 0.45 selanjutnya
Waktu normal didapatkan sebesar 206.25 sedangkan untuk Waktu baku didapatkan sebesar 375.00. Pengukuran dengan
metode MOST didapatkan total waktu baku TMU sebesar 830 TMU sehingga didapatkan nilai total TMU sebesar 29.88 detik.
Selama pembuatan kebab ada terjadi masalah seperti operator yang banyak melakukan delay atau menganggur pada salah satu
tangan, proses menggangur yang terlalu lama sehingga memperlambat pembuatan kebab dan jarak dari pembuatan kebab ke
alat panggang berjauhan sehingga terjadi delay. Sebaiknya operator memaksimalkan proses pekerjaan pembuatan kebab ini
dengan kedua tangan dan mengurangi tangan yang menggangur yang mengakibatkan delay dan memperdekat alat panggang
sehingga tidak terjadi delay pada saat berjalan ke tempat pangang.
V. REFERENSI
[1] M. Rahayu, and S. Juhara, “Pengukuran Waktu Baku Perakitan Pena Dengan Menggunakan Waktu Jam Henti Saat Praktikum Analisa Perancangan
Kerja.,” Jurnal Pendidikan dan Aplikasi Industri (UNISTEK), Vol. 7, No.2/e-ISSN :2716 – 0416, 93-97, Agustus 2020
[2] H. Lumbantobing, A. Purbasari, and B. A. H. Siboro, “Analisis Gerakan Kerja Untuk Memperbaiki Metode Kerja Dan Efisiensi Waktu Pengerjaan
Produk Menggunakan Metode MOST,” Jurnal Program Studi Teknik Industri, Vol.6, No.2/ E-ISSN 2598-9987, Desember 2018
[3] N. H. Pattiasina, and A. Wairita, “Kajian Komparatif Pengukuran Waktu Kerja Proses Pemecahan Batok Biji Pala (Myristica Fragrans) Menggunakan
Sistem Manual dan Ekonomi Gerakan MOST,” Jurnal Simetrik, VOL.7, NO.1, JUNI 2017
[4] R. N. Fathia, S. Batubara, and D. M. Safitri, “Usulan Pengurangan Waktu Setup Menggunakan Metode Smed Serta Pengurangan Waktu Proses
Produksi Dan Perakitan Menggunakan Metode MOST Di Pt. Panasonic Manufacturing Indonesia,” Jurnal Teknik Industri, Vol 6, No. 2, ISSN: 1411-
6340, 187-196, 2016
[5] R. Annisa, Y. E. N. Fauziah, A. R. Zuliana, and A. Yusuf, “Penentuan Waktu Standart Dengan Pendekatan Maynard Operation Sequence Technique
(MOST),” Jurnal Manajemen dan Teknik Industri-Produksi, Volume 20, No.2/ e-ISSN : 2621-8933, 7-12, Maret 2020
[6] Muhammad.F.K, Ahmad,F.F. Gempur, S. "Perbaikan Sistem Kerja Pada Divisi Packing Produk Rack Trolley Dengan Method Time Measurement
(Mtm)". JISO: Journal of Industrial and Systems Optimization, 4(2), 96-101.Desember 2021
[7] Kristianto, A., Zainal, A.,Dadang, R. (2019). Penerapan Metode Most Dalam Pembuatan Jig Untuk Meningkatkan Output (Studi Kasus Di Pt. Louis
Alain). Profisiensi: Jurnal Program Studi Teknik Industri, 7(2), 71-75. Desembar 2019
[8] Ferida.Y, & Restu, N."Metode MOST (Maynard Operation Sequence Technique) Untuk Perbaikan Waktu Perakitan Traffic Light Di PT. QI".
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, 19(2), 327-339.Juni 2022
[9] Anindya, P., Eri, A., & Yanti, S. R. "Rancangan Perbaikan Metode Kerja berdasarkan Studi Gerakan dan 5S pada Stasiun Kerja Pengesolan". In
Seminar dan Konferensi Nasional IDEC. Seminar dan Konferensi Nasional IDEC Surakarta, Mei 2018
[10] Zahra, H. R., Satrio, F. C., Noviana, D. M., Yudha, T. B. R., Foncio, F.M., & Pringgo, W. L. "Perancangan Alat Bantu Drilling Sandaran Kursi Kuliah
pada Praktikum Perancangan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret". Seminar dan Konferensi Nasional IDEC, Juli 2022
[11] Irman, A., Masniar, M., & Ari, N. "usulan perbaikan dan perancangan alat pemotong tahu dengan metode motion time measurement dan antropometri".
Metode: Jurnal Teknik Industri, 6(2), 33-39 april 2020
[12] Rifki, J. P., R, M. S., & Anita, A. R. "Perbaikan Metode Kerja Untuk Meningkatkan Output Proses Housing Menggunakan Metode MOST". Jurnal
Ilmiah Bidang Ilmu Teknik, 1(1), 33-42 Oktober 2022
[13] Rifki, J. P., R, M. S., & Anita, A. R. "Perbaikan Metode Kerja Untuk Meningkatkan Output Proses Housing Menggunakan Metode MOST". Jurnal
Ilmiah Bidang Ilmu Teknik, 1(1), 33-42 Oktober 2022
[14] Fitriadi., Gaustama, P., Ali, A. "Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Optimal Melalui Pengukuran Waktu Baku Dengan Menggunakan Metode Stopwatch
Time Study Pada Pembuatan Batu Bata Press (Studi Kasus Ud. Tiga Setangkai Kabupaten Nagan Raya)". Jurnal Optimalisasi, 4(2), 62-69.Oktober
2018
[15] Aditya, Y., P, Farida, P."Analisis pengukuran waktu kerja dengan stopwatch time study untuk meningkatkan target produksi di PT. XYZ". JUMINTEN,
2(1), 13-24. April 2021
[16] Amanda, N, C. "Analisis Pengukuran Kerja Dengan Menggunakan Metode Stopwatch Time Study".SENTRA (Seminar Teknologi dan Rekayasa)
8(1)106-112. Januari 2019
[17] Annisa, R. . “Penentuan Waktu Standart Dengan Pendekatan Maynard Operation Sequence Technique (MOST)”. Matrik: Jurnal Manajemen dan
Teknik Industri Produksi, 20(2), 7-12, Maret 2020
[18] Rifki, J, P., Sugengriadi, R. M., dan Anita. A. “Perbaikan Metode Kerja Untuk Meningkatkan Output Proses Housing Menggunakan Metode MOST”
Studi Kasus di PT. BEI Plant 3. INFOTEX: Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Teknik, 1(1), 33-42. Oktober 2022

Jurnal Jurnal Sains Dan Teknologi (JSIT) Vol.03 No. 01 Maret 2023 140

Anda mungkin juga menyukai