Dosen
1. Dr. Mangihot Tua Goeltom, M.Sc.
2. Yulanda Antonius, S.Si., M.Si.
Asisten:
1. Kevin Sutanto 170116021
2. Jesica Viona Setiawan 170117052
B. Uji Biokimia
1. Manitol
Tanam pada media cair dan diinkubasi pada suhu 37oC selama
1 ose kultur sampel
24-27 jam.
Gram’s iodine
diamati
VI. HASIL PENGAMATAN
Kontrol Keterangan
No. Nama Media Kontrol positif Hasil
negatif
Terbentuk asam dan
sedikit gas.
Trypticase
1
soy agar plate
Bakteri mampu
menghasilkan banyak
MR-VP
asam sehingga dapat
4 (MR
mengubah indikator
Reaction)
methyl-red menjadi merah.
Tidak terbentuk
MR-VP asetilmetilkarbinol sebagai
5 (VP produk antara.
Reaction)
Terbentuk H2S.
SIM
8
(H2S prod)
Bakteri tidak
memproduksi enzim
9 Urea broth urease.
Bakteri memproduksi
enzim katalase.
Trypticase
12
soy agar plate
Bakteri memproduksi
14 Gelatin
enzim gelatinase.
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini praktikan diminta untuk menentukan
spesies kultur bakteri yang belum diketahui menggunakan kunci dikotomus.
Kunci dikotomus adalah kunci determinasi yang terdiri atas dua keterangan
yang berlawanan dari ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu jenis atau kelompok
makhluk hidup. Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang
dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili,
genus, atau spesies (Aryulina, 2009). Tujuan penggunaan kunci ini untuk
mempermudah praktikan dalam menentukan spesies kultur bakteri karena
tidak perlu untuk melakukan semua uji biokimia dalam menentukan
spesiesnya. Sebelum menggunakan kunci dikotomus, dilakukan pewarnaan
gram terlebih dahulu untuk menentukan kultur bakteri yang diamati
tergolong bakteri gram positif atau gram negatif, bentuk basil atau kokus.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, kultur bakteri yang
diidentifikasi yaitu Staphylococcus aureus. Hal ini didasarkan hasil
pewarnaan gram dan uji biokimia. Pada uji pewarnaan gram, hasil yang
didapatkan sampel merupakan bakteri gram positif yang ditandai dengan
warna bakteri yang berwarna ungu dan berbentuk kokus (bulat). Hal ini
disebabkan karena reagen Gram I yang menempel sampai akhir pada lapisan
peptidoglikan pada membran sel bakteri karena bakteri gram positif hanya
memiliki lapisan peptidoglikan sehingga pewarna Gram I akan tetap
menempel walaupun sudah dicuci dengan Gram III (Cappucino, 2005).
Pada Uji Biokimia, uji yang dilakukan yaitu Uji Katalase dan Uji
Manitol. Pada Uji Katalase, digunakan media TSA dan akan ditambahkan
dengan reagen hydrogen peroksida 3% setelah kultur bakteri ditanam dan
diinkubasi. Setelah penambahan reagen hydrogen peroksida 3%, terdapat
gelembung gas yang menandakan bahwa uji tersebut positif karena bakteri
tersebut dapat menghasilkan enzim katalase. Pada Uji Manitol, digunakan
media mannitol broth yang sudah ditambahkan indikator phenol red. Hasil
uji ini menunjukkan bahwa bakteri menggunakan mannitol untuk
fermentasi dan terbentuk asam (Cappucino, 2005). Hasil ini ditandai
dengan adanya perubahan warna media menjadi kuning setelah diikunbasi
dan adanya muncul gelembung gas pada tabung durrham.
VIII. KESIMPULAN
Spesies kultur bakteri yang diamati dan diuji menggunakan teknik
pengkulturan dan uji biokimia oleh praktikan adalah Staphylococcus
aureus.