Anda di halaman 1dari 49

Elektroanaliti

Potensiometri
Redoks
Kelompok 7
2A-ANK
Kelompok 7
Sekar Indah Cahyaningrum Septhya Nurul Nissa
01 NIM 201431025 02 NIM 201431026

Shafira Yulianthina Syafa Neiska Bayhaqi


03 NIM 201431025 04 NIM 201431025
Tujuan
Mengetahui dan
Mengetahui prinsip
melakukan titrasi
01 dari metoda
potensiometri
02 redoks secara
potensiometri

Menetapkan kadar vitamin C


03 dari sampel dengan cara titrasi
redoks – potensiometri
02

Dasar Teori
potensiometri

Proses titrasi potensiometri dapat di lakukan


dengan bantuan elektroda indikator dan elektroda
pembanding yang sesuai. Sehingga kurva titrasi
yang di peroleh dengan menggambarkan grafik
potensial terhadap volume peniter yang di
tambahkan mempunyai kenaikan yang tajam di
sekitar titik kesetaraan.
Dasar Teori

Titik akhir titrasi Reaksi - reaksi

Di deteksi dengan Yang berperan dalam


menetapkan volume saat pengukuran ini yaitu reaksi
terjadi perubahan potensial pembentukan kompleks,
yang relatif besar ketika di reaksi netralisasi, dan
tambahkan titran. reaksi redoks.
Persamaan nerst
Memberikan hubungan antara potensial relatif
suatu elektroda dan konsentrasi spesies ioniknya
yang sesuai dalam larutan.
Potensio  aplikasi langsung dari pers. Nerst
Dengan cara pengukuran potensial dua elektroda
tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol
Reaksi yang terjadi

KIO3+ 6 H++ 5I-  3 I2+ 3H2O +


K+
02
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan
Alat yang digunakan Botol Reagen

Gelas Ukur

Pipet Volume 1 mL

Klem & Statif


Magnetic Stirrer
Elektoda Platina Kombinasi &
Ph meter / potensiometer

Pipet Ukur 10 mL
Kaca Arloji
Batang Pengaduk

Botol Semprot

Buret 50 mL
Gelas Kimia
Labu Ukur Spatula Hotplatec Neraca Analitik
Bahan yang digunakan

KIO3
0,01 M

Sampel Vitamin C
Larutan KIO3 0,01
M
Padatan KI

Larutan Na2S2O3 0,1 N Aquadest


Larutan H2SO4 0,5
M
03
Langkah Kerja
Pembuatan Larutan, Pembakuan Larutan, dan Analisis Sampel
Pembuatan Larutan
Na2S2O3 0,1 N
Panaskan 550 ml air
suling sampai 5 menit
untuk menghilangkan gas Timbang teliti 0,05 gram Larutkan dalam 500 mL
CO2 yang terlarut lalu Na2CO3 air yang sudah didihkan
dinginkan
- Pindahkan larutan tersebut ke dalam
botol plastik warna coklat yang sudah
Timbang teliti 12,4 gram Larutkan dengan larutan Na2CO3 dibersihkan dan dibilas dengan air
Na2S2O3.5H2O yang sudah dibuat tadi. suling serta larutan Na2S2O3
- Beri label botol tersebut dengan nama
larutan, konsentrasi dan tanggal
pembuatan
Pembuatan Larutan
Kalium Iodidat 0,01
M
Timbang teliti 1 gram KIO3 Larutkan dengan sedikit air suling Tuang ke dalam labu takar
beri label
Pindahkan larutan tersebut ke dalam
botol plastik 1L
Tanda bataskan dengan air lalu
homogenkan, kemudian hitung
konsentrasi KIO3 dengan teliti
Pembakuan Larutan
Natrium Tiosulfat
timbang 0,5 gram KI.
masukan stirrer ke dalam gelas
bilas buret dengan air suling dan Siapkan larutan yang akan kimia lalu tambahkan 0,5 g KI
natrium tiosulfat. isi buret dititrasi. pipet 1 ml larutan KIO3 dan 5 ml H2SO4 0,5 M.
dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 M dengan teliti Tambahkan juga aquadest hingga
25 mL
- Pasang elektroda pada pH meter dan tekan tombol “U” untuk
pengukuran potensial dan tombol “stand by”

- Nyalakan pH meter dan celupkan elektroda ke dalam larutan yang


akan dititrasi. Tambahkan aquadest hingga elektroda tercelup

- Tekan tombol “meas” dan baca potensial awal

- Lakukan titrasi, setiap penambahan 0,1 mL larutan Na2S2O3, diaduk


lalu dibaca potensialnya, lakukan terus hingga perubahan potensial
hanya sedikit

- Ulangi titrasi tersebut dengan mengurangi laju penambahan latrutan


Na2S2O3 terutama pada saat mendekati titik ekivalen

Coklat gelap ➙ Tidak berwarna


Analisis Sampel
Vitamin C dalam
tablet
Tambahkan 10 mL larutan KIO3 0,01
Timbang teliti ½ tablet vitamin C Tambahkan 10 mL larutan H2SO4 0,5 M
dan 0,5 gram KI
aduk hingga larut
- Lakukan titrasi dengan larutan
Na2S2O3 seperti diatas

- Ulangi titrasi hingga diperoleh 2


data yang baik.

aduk dengan sempurna hingga


sudah terbentuk kompleks
triiodida dengan vitamin C.
(sekitar 1 menit)
Data
Pengamatan
Titrasi Pertama Titrasi Kedua (Duplo)
Volume Penambahan Nilai Potensial Volume Penambahan Nilai Potensial (mV)
Na2S2O3 (mL) (mV) Na2S2O3 (mL)
0 254 0 263
0.1 253 0.1 262
0.2 252 0.2 261
0.3 249 0.3 260
0.4 248 0.4 259
Titrasi 0.5 244 0.5 257
0.6 243 0.6 255
Pembakuan 0.7 242 0.7 253
0.8 235 0.8 248
0.9 220 0.9 240
1 158 1 235
1.1 137 1.1 152
1.2 126 1.2 135
1.3 119 1.3 118
1.4 112 1.4 110
1.5 103 1.5 101
Titrasi Pertama Titrasi Kedua (Duplo)
Volume Penambahan Nilai Potensial Volume Penambahan Nilai Potensial
Na2S2O3 (mL) (mV) Na2S2O3 (mL) (mV)
0 254 0 263
0.1 253 0.1 262
0.2 252 0.2 261
0.3 249 0.3 260
0.4 248 0.4 259
0.5 244 0.5 257
Titrasi Sampel 0.6 243 0.6 255
0.7 242 0.7 253
0.8 235 0.8 248
0.9 220 0.9 240
1 158 1 235
1.1 137 1.1 152
1.2 126 1.2 135
1.3 119 1.3 118
1.4 112 1.4 110
1.5 103 1.5 101
05
Pengolahan Data
Kurva, Penentuan Titik Ekvalen dan Perhitungan Konsentrasi
Kurva pembakuan pertama 
Perhitungan titrasi pembakuan 
pertama 
Volume Penambahan Nilai Potensial ∆V ∆mV 𝒙̅ V ∆mV/∆V
Na2S2O3 (mL) (mV)

0 263
0.1 262 0.1 -1 0.05 -10
0.2 261 0.1 -1 0.15 -10
0.3 260 0.1 -1 0.25 -10
Titrasi 0.4 259 0.1 -1 0.35 -10
pembakuan ke 0.5
0.6
257
255
0.1
0.1
-2
-2
0.45
0.55
-20
-20
dua 0.7 253 0.1 -2 0.65 -20
0.8 248 0.1 -5 0.75 -50
0.9 240 0.1 -8 0.85 -80
1 235 0.1 -5 0.95 -50
1.1 152 0.1 -83 1.05 -830
1.2 135 0.1 -17 1.15 -170
1.3 118 0.1 -17 1.25 -170
1.4 110 0.1 -8 1.35 -80
1.5 101 0.1 -9 1.45 -90
Kurva titrasi pembakuan  ke dua 
Menentukan titik ekivalen titrasi pembakuan
02

Berdasarkan kurva titrasi


kedua  tersebut maka diperoleh
Titik Ekivalen
nilai Titik Ekivalen pada Titrasi
kedua adalah 1,09 mL  Maka :  Rata-Rata Titik
Diketahui  Ekivalen
Titrasi Pembakuan
1 2
0,95 mL 1,09 mL 1,02 mL
Volume Na2S2O3          : 1,02 mL 
Volume KIO3             : 15 mL 
Konsentrasi KIO3       : 0,1 N 
Ditanya 
Konsentrasi Na2S2O3  :
Jawab 
C1 x V1           = C2 x V2
0,1 N x 15 mL = C2 x 1,02 mL
C2                    = 1,47 N
Maka konsentrasi sebenarnya Na2S2O3  adalah 1,47 N 
Titrasi Sampel 
Titrasi sampel pertama 
Volume  Nilai 𝒙̅
Penambahan  Potensial  ∆V ∆m V  ∆mV/∆V 
(mV)    V 
Na2S203 (mL) 
0 260
0.1 256 0.1 -4 0.1 -40

0.2 255 0.1 -1 0.25 -10

0.5 253 0.3 -2 0.6 -6.67

1 246 0.5 -7 1.25 -14

1.5 235 0.5 -11 2 -22

2 147 0.5 -88 2.75 -176


Click to add text
Titrasi sampel kedua 
Volume Nilai 𝒙̅ V
Penamba Potens
han ial ∆mV/∆
∆V ∆mV
V
Na2S203 (mV)
(mL)
0 259
0.2 258 0.2 -1 0.1 -5
0.4 244 0.2 -14 0.3 -70
0.6 239 0.2 -5 0.5 -25
0.8 218 0.2 -21 0.7 -105
1 151 0.2 -67 0.9 -335
1.2 138 0.2 -13 1.1 -65
1.4 133 0.2 -5 1.3 -25
Menentukan Titik Ekivalen Titrasi Sampel  
Berdasarkan kurva titrasi kedua sampel maka diperoleh
nilai Titik Ekivalen titrasi sampel adalah
0,9  mL 
Volume Na2S2O3          : 0,9 mL 
Volume sampel           :  15 mL 
Konsentrasi Na2S2O3        : 1,47 N  
Ditanya 
Konsentrasi sampel
Jawab 
C1 x V1           = C2 x V2
1,47  N x15     = C2 x 0,9 mL
C2                    = 24,5 N
Maka konsentrasi sampel adalah 24,5 N
Pembahasan
Titrasi Potensiometri
Titrasi potensiometri merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk
mengukur potensial dari suatu sel elektrokimia yang terdiri dari elektroda
dan larutan.Titrasi potensiometri menggunakan ini menggunakan suatu sensor
atau elektroda yang berfungsi sebagai setengah sel elektrokimia yang
menimbulkan potensial yang sebanding dengan konsentrasi ion atau logaritma
dari aktivitas yang dianalisis. Pengukuran pada saat keadaan tidak ada arus
melalui sel dapat memperoleh potensial sel.

Prinsip Kerja
pengukuran potensial listrik antara elektroda indikator dan
elektroda yang dicelupkan pada larutan. Untuk mengukur potensial
pada elektroda indikator harus digunakan elektroda standar yaitu
berfungsi sebagai pembanding yang mempunyai harga potensial tetap
selama pengukuran. Elektroda indikator ini sebagai elektroda pengukur
dan elektroda yang dicelupkan merupakan elektroda pembanding.
Elektroda indikator merupakan elektroda yang potensialnya bergantung
pada konsentrasi ion yang akan ditetapkan dan proses pemilihannya
berdasarkan jenis senyawa yang hendak ditentukan (Gandjar, 2007
Titrasi Pembakuan
Na2S2O3
Na2S2O3 merupakan larutan standar sekunder ,
maka untuk menentukan konsentrasinya perlu
dibakukan terlebih dahulu dengan larutan
standar primer yang mana didalam praktikum ini
digunakan KIO3

Larutan KIO3 dititrasi dengan larutan Na2S2O3


dalam buret dengan interval penambahan setiap
0,1 mL dibaca nilai potensialnya
Fungsi Alat dan Bahan
KIO3 Padatan KI

Larutan baku Standar primer - memperbesar kelarutan I2 yang sukar larut


dalam air
- mereduksi analit sehingga bisa dijadikan
standarisasi

H2SO4 Magnetic Stirrer


pemberi suasana asam membantu dalam menghomogenkan larutan
Na2S2O3 yang nantinya akan ditambahkan
Kesimpulan Reaksi yang Nilai yang
Pengamatan terjadi didapat
nilai potensial berangsur-angsur turun,
begitu juga pada pengamatan warna - iodium akan mengoksidasi
tiosulfat menjadi ion tetrarionat. - Titik ekivalen 1,02 mL.
larutan KIO3 yang semula coklat
selama penambahan larutan Na2S2O - Perubahan warna yang semakin - konsentrasi Na2S2O3
perlahan warnanya memudar menjadi pudar terjadi disebabkan adalah 1,47 N
bening atau tidak berwarna pada kisaran kandungan I2 yang terkandung
volume 1,02 mL penambahan Na2S2O3 dalam KIO3 hampir habis
bereaksi dan menandakan
mendekatinya titik ekivalen
titrasi
Menentukan Kadar Sampel (Vitamin
C)
Titrasi Sampel Nilai yang didapat

Sampel dititrasi menggunakan


• titik ekivalen 0,9 mL.
Na2S2O3.Sebelum titrasi
• Konsentrasi: 24,5 N
dilaksanakan,sampel ditambahkan 10 mL
KIO3, 0,5 gram padatan KI, dan 5 mL
H2SO4 0,5 M.
Reaks
i
Faktor Kesalahan Praktikum

Proses pembuatan
larutan standar Proses pemipetan analit
maupun pereaksi
01 03 atau larutan baku primer
dan pereaksi

Kesalahan paralaks
dalam pembacaan
miniskus 02
Kesimpulan

1.Titrasi pembakuan
• titik ekivalen : 1,02 mL
• konsentrasi Na2S2O3 : 1,47 N
2.Titrasi sampel
• titik ekivalen : 0,9 mL
• konsentrasi sampel : 24,5 N

Kharitsa, Mitzi. Penentuan Kadar Vitamin C Secara Potensiometri. [dalam jaringan] diakses melalui:
https://www.scribd.com/document/265325626/Penentuan-Kadar-Vitamin-C- Secara-Potensiometri.24 November 2021
Daftar Pustaka
Widiastuti, Endang. 2010. Modul Praktikum Elektroanalisis. POLBAN : Bahan Ajar Mata Kuliah Elektroanalitik D3-
Analis Kimia [PDF]
Thank 04
s
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai