Disusun Oleh:
KELOMPOK 8 KELAS 1A
JURUSAN FARMASI
2023
1
Proses pengendapan dapat terjadi bergantung pada kelarutan dari zat terlarut.
Adapun fakto yang mempengaruhi pengendapan diantaranya temperatur, perubahan
pH, sifat pelarut, efek ion lain, pengaruh hidrolisis, pengaruh ion kompleks
(Hasri,2015).
Titrasi pengendapan merupakan cara titrasi yang didasarkan pada terbentuknya
endapan selama proses titrasi. Titrasi pengendapan adalah salah satu golongan
titrasi dimana hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar
larut. Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida
dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3)
pada suasana tertentu (Hasri,2015).
Metode argentometri disebut juga dengan metode pengendapan karena pada
argentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relatif tidak larut atau
endapan. Metode Volhard yaitu metode yang digunakan untuk menetapkan kadar
klorida, bromida dan iodida dalam suasana asam. Metode Volhard didasarkan pada
pengendapan perak tiosianat dalam larutan asam nitrat, dengan menggunakan ion
besi (III) untuk meneliti ion tiosianat berlebih. Metode Volhard dapat dipergunakan
untuk cara titrasi langsung dari perak dari larutan tiosianat standar atau untuk titrasi
tak langsung dari ion klorida. Perak nitrat berlebih ditambahkan dan kelebihannya
dititrasi dengan tiosianat standar (Hasri,2015).
Adapun prinsip dari Metode Volhard, yaitu sejumlah larutan standar AgNO 3
ditambahkan secara berlebih kedalam larutan yang mengandung Ion Halida.
Konsentrasi ion klorida, iodide, bromide, dan yang lainnya dapat ditentukan dengan
menggunakan larutan standar perak nitrat. Larutan perak nitrat ditambahkan secara
berlebih kepada larutan analit dan kemudian kelebihan konsentrasi larutan Ag+
dititrasi dengan menggunakan larutan standar tiosianida (SCN) dengan
menggunakan indicator ion Fe3+. Ion besi (III) akan bereaksi dengan ion tiosianat
membentuk kompleks yang berwarna merah (Mulyono,2005).
Anion-anion yang lain seperti bromida dan iodida dapat ditentukan dengan
prosedur yang sama. Cara volhard secara luas digunakan untuk perak dan klorida
karena kenyataan bahwa titrasi ini dapat dilakukan dalam larutan asam perak dapat
2
ditetapkan secara teliti dalam suasana asam dengan larutan baku kalium atau
amonium tiosianat yang mempunyai hasil kelarutan 7,1 × 1013. Kelebihan tiosianat
dapat ditetapkan secara jelas dengan garam (Hasri,2015).
Alat Bahan
Erlen meyer NaCl 0,05N
Buret K2 CrO2 5%
Statif klem Fe3+ ammonium sulfat pekat
Gelas ukur NH4SCN 0,1N
Beaker glass AgNO3 0,05N
Pipet tetes Aquadest
Pipet volume 10 & 25 ml HNO3 1N
NH4Cl 0,0881 N
3
B. Pembuatan AgNO3 0,05 N : 1,5 L
1. Dilakukan perhitungan bahan terlebih dahulu
g 1000
N = ×
BE v
g 1000 ml
0,05 N = ×
169,84 1500 ml
= 12,7402 gram
2. AgNO3 ditimbang sebanyak 12,7402 gram, lalu dibagi menjadi 3 bagian
dengan masing-masing 4,2467 gram, lalu dimasukkan ke dalam tiga labu
ukur 500 mL.
3. Aquadest ditambahkan sebanyak 100 mL ke dalam labu ukur dan
dihomogenkan hingga larut.
4. Aquadest ditambahkan sampai tanda batas labu ukur 500 mL, lalu
dihomogenkan
5. Larutan AgNO3 dimasukkan ke dalam botol reagen. Ditutup dan diberi label.
C. Pembuatan NH4CNS 0,1 N : 2L
1. Dilakukan perhitungan bahan terlebih dahulu
g 1000
N = ×
BE V
g 1000 ml
0,1 N = ×
76,12 2000 ml
= 15,224 gram
2. NH4CNS Ditimbang sebanyak 15,224 gram lalu dibagi menjadi dua bagian
dengan masing-masing 7,612 gram, lalu dimasukkan ke dalam 2 labu ukur
1000 mL.
3. Aquadest ditambahkan sebanyak 300 mL ke dalam masing-masing labu
ukur, lalu dihomogenkan.
4. Aquadest ditambahkan ke dalam labu ukur 1000 mL sampai tanda batas, lalu
dihomogenkan.
4
5. Larutan NH4CNS dimasukkan ke dalam botol reagen. Ditutup dan diberi
label.
5
6. Larutan HNO3 dimasukkan ke dalam botol reagen. Ditutup dan diberi label.
6
5. Dihitung standarisasi dan normalitas.
7
Penimbangan yang sebenarnya = 0,7305 gram
2. BE NaCl = 58,44
3. Normalitas NaCl
0,7305 gram 1000
N = ×
58,44 250 ml
N = 0,0500 N
8
5,7+5,8
Rata-rata titran = =5,75 ml
2
5. Normalitas NH4SCN
V ₁× N ₁= V ₂× N ₂
5,75 ml × N 1 = 10,0 ml × 0,0507 N
N1 = 0,0881 N
Pengujian dalam suasana asam dilakukan karena jika pada suasana basa,
Fe(III) sebagai indikator metode ini akan terhidrolisis. Ion ferri akan membentuk
endapan Fe(OH)3 jika dalam kondisi basa. Sehingga digunakan HNO3 pada
9
pengujian kali ini agar dalam Suasana asam. Jika kondisi analit adalah basa atau
netral maka tidak cocok dilakukan titrasi dengan metode Volhard akan tetapi
menggunakan metode mohr.
10
IX. KESIMPULAN (Sabrina Fadillah P17335122031)
1. Diperoleh kadar NH4Cl adalah 0,4114%
2. Titik akhir titrasi argentometri adalah larutan berwarna merah bata (positif)
3. Indicator yang digunakan pada metode volhard adalah ion Fe3+
11
LAMPIRAN (Sabrina Fadillah P173351220031)
12