Anda di halaman 1dari 7

DESAIN VALIDASI METODE UJI

…………..

Nama : Maria Asumta Putranti D.A


NIM : 2220465
Kelas : 2E

Metode Acuan : SNI 3551:2012


Matriks : Cemaran Arsen (As)
Instrumentasi : Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

I. SPESIFIKASI KRITERIA KEBERTERIMAAN

Batas toleransi
Larutan Acuan/
No Parameter (Syarat Keterangan
Uji Sumber
Keberterimaan)
1
LoD ;
Blanko
Respon positif NATA 2018
pelarut
LDI
Blanko
Respon Positif NATA 2018
sampel
LDM
Standar As
Respon positif NATA 2018
terkecil
LOQ
Deret SNI 01-4866-
2 r = 0,997
standar As 1998
Linearitas
3
Sensitivitas
4 Larutan SNI 01-4866-
Presisi 0,74 < 6,566 %
sampel 1998
(% RSD)
5 Larutan SNI 01-4866-
1998
sampel
yang
ditambahk
an dengan (85 – 115) %
larutan
standar As
Akurasi
yang telah
(Recovery) diketahui
6 Ketidakpastian
Larutan U < Nilai uji
(U) sampel (Cs)
II. Ruang lingkup :
 Standar ini menetapkan istilah dan definisi, komposisi, syarat mutu, pengambilan
contoh, dan cara uji mie instan.
III. Cara Uji ;
a. Prinsip :
 Contoh didestruksi dengan asam menjadi larutan arsen. Larutan As5+ direduksi
dengan KI menjadi As3+ dan direaksikan dengan NaBH4 atau SnCl2 sehingga
terbentuk AsH3 yang kemudian dibaca dengan Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA) pada panjang gelombang maksimal 193,7 nm
b. Reaksi : -
c. Bahan :
 Sampel mie instan, NaBH4 atau SnCl2
d. Alat-Alat :
 Spektrofotometer Serapan Atom yang dilengkapi dengan lampu katoda As dan
generator uap hidrida (HVG) terkalibrasi
 Tanur terkalibrasi
 Microwave digester
 Neraca analitik terkalibrasi
 pemanas listrik
 Burner atau Bunsen
 Labu Kjeldahl 250 mL
 Labu terbuat dari borosiklat berdasar buat 50mL
 Labu ukur 1000mL, 500mL, 100mL, dan 50mL
 Gelas ukur 25mL
 Pipet volumetric 25mL
 Pipet ukur berskala 0,05mL atau mikro buret
 Cawan porselen kapasitas 50mL
 Gelas piala 200mL

e. Pembuatan Larutan :
 Larutan natrium borohidrida (NaBH4) : Larutkan 3g NaBH4 dan 3g NaOH
dengan air suling sampai tanda garis ke dalam kabu ukur 500mL
 Larutan asam klorida (HCl 8M): Larutkan 66mL HCl pekat kedalam labu ukur
100mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis
 Larutan timah (II) klorida (SnCl2.H2O 10%): timbang 50g SnCl2.2H2O ke dalam
gelas piala 200mL dan tambahkan 100mL HCl pekat. Panaskan hingga
larutan jernih dan dinginkan kemudian tuangkan ke dalam labu ukur 500mL
dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis
 Larutan Kalium Iodida (KI 20%): timbang 20g KI ke dalam labu ukur 100mL
dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis (larutan harus dibuat
langsung sebelum digunakan)
 Larutan Mg(NO3)2 75mg/mL: larutkan 3,75g MgO dengan 30mL H2O secara
hati hati, tambahkan 10mL HNO3 dinginkan dan encerkan hingga 50mL
dengan air suling
 Larutan baku 1000 µg/mL As: larutkan 1,3203g As2O3 kering dengan sedikit
NaOH 20% dan netralkan dengan HCl atau HNO3 1:1 (1 bagian asam : 1
bagian air). Masukkan ke dalam labu ukur 1 L dan encerkan dengan air suling
sampai tanda garis.
 Larutan baku 100 µg/mL As: pipet 10 mL larutan baku As 1 000 µg/mL ke
dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis.
Larutan baku kedua ini memiliki konsentrasi 100 µg/mL As. m)
 Larutan baku 1 µg/mL As: dan pipet 1 mL larutan standar arsen 100 mg/L ke
dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis.
Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 1 µg/mL As. n)
 Larutan baku kerja As: pipet masing-masing 1,0 mL; 2,0 mL; 3,0 mL; 4,0
mLdan 5,0 mL larutan baku 1 µg/mL As ke dalam labu ukur 100 mL terpisah
dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis kemudian kocok. Larutan
baku kerja ini memiliki konsentrasi 0,01 µg/mL; 0,02 µg/mL; 0,03 µg/mL; 0,04
µg/mL dan 0,05 µg/mL As.
f. Persiapan Sampel :
 Metode Pengabuan basah:
Timbang 5g sampai 10g contoh kedalam labu kjeldahl 250mL, tambahkan
5mL sampai 10mL HNO3 pekat dan 4mL sampai dengan 8mL H2SO4 pekat
dengan hati hati.
 Destruksi menggunakan microwave digester atau destruksi system tertutup:
Timbang 1g contoh kedalam tabung destruksi dan tambahkan 5mL HNO3,
1mL H2O kemudian tutup rapat
g. Prosedur Pengujian Sampel
 Metode pengabuan basah:
 Timbang 5 g sampai dengan 10 g contoh (w) kedalam labu Kjeldahl
250 mL, tambahkan 5 mL sampai dengan 10 mL HNO3 pekat dan 4
mL sampai dengan 8 mL H2SO4 pekat dengan hati-hati;
 setelah reaksi selesai, panaskan dan tambahkan HNO3 pekat sedikit
demi sedikit sehingga contoh berwarna coklat atau kehitaman;
 tambahkan 2 mL HClO4 70% sedikit demi sedikit dan panaskan lagi
sehingga larutan menjadi jernih atau berwarna kuning (jika terjadi
pengarangan setelah penambahan HClO4, tambahkan lagi sedikit
HNO3 pekat);
 dinginkan, tambahkan 15 mL H2O dan 5 mL (NH4)2C2O4 jenuh;
 panaskan sehingga timbul uap SO3 di leher labu;
 dinginkan, pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 50 mL dan
encerkan dengan air suling sampai tanda garis (V);
 pipet 25 mL larutan diatas dan tambahkan 2 mL HCl 8 M, 0,1 mL KI
20% kemudian kocok dan biarkan minimal 2 menit;
 siapkan larutan blanko dengan penambahan pereaksi dan perlakuan
yang sama seperti contoh;
 tambahkan larutan pereduksi (NaBH4) ke dalam larutan baku kerja
As, larutan contoh, dan larutan blanko pada alat HVG;
 baca absorbans larutan baku kerja, larutan contoh, dan larutan blanko
menggunakan SSA tanpa nyala pada panjang gelombang 193,7 nm;
 buat kurva kalibrasi antara konsentrasi logam (µg/mL) sebagai sumbu
X dan absorbans sebagai sumbu Y;
 plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C);
 lakukan pengerjaan duplo; dan
 hitung kandungan As dalam contoh.
 Metode Destruksi menggunakan microwave digester atau destruksi sistem
tertutup
 Timbang 1 g contoh (w) ke dalam tabung destruksi dan tambahkan 5
mL HNO3, 1 mL H2O2 kemudian tutup rapat;
 masukkan ke dalam microwave digester dan kerjakan sesuai dengan
petunjuk pemakaian alat;
 setelah dingin, pindahkan larutan destruksi ke dalam labu ukur 25 mL
secara kuantitatif dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis
(V);
 pipet 10 mL larutan destruksi ke dalam labu borosilikat berdasar bulat
50 mL, tambahkan 1 mL larutan Mg(NO3)2, uapkan di atas pemanas
listrik hingga kering dan arangkan. Abukan dalam tanur dengan suhu
450 °C (± 1 jam);
 dinginkan, larutkan dengan 2,0 mL HCl 8 M, 0,1 mL KI 20% dan
biarkan minimal 2 menit. Tuangkan larutan tersebut ke dalam tabung
contoh pada alat;
 siapkan NaBH4 dan HCl dalam tempat yang sesuai dengan yang
ditentukan oleh alat;
 tuangkan larutan baku kerja As 0,01 µg/mL; 0,02 µg/mL; 0,03 µg/mL;
0,04 µg/mL; 0,05 µg/mL serta blanko ke dalam 6 tabung contoh
lainnya. Nyalakan burner atau bunsen serta tombol pengatur aliran
pereaksi dan aliran contoh;
 baca nilai absorbans tertinggi larutan baku kerja As dan contoh
dengan blanko sebagai koreksi;
 buat kurva kalibrasi antara konsentrasi As (µg/mL) sebagai sumbu X
dan absorbans sebagai sumbu Y;
 plot hasil pembacaan larutan contoh terhadap kurva kalibrasi (C);
 lakukan pengerjaan duplo; dan
 hitung kandungan As dalam contoh.
Rumus kadar :
C
Kandungan Arsen (As), (mg/kg) = W × V × fp

IV. Prosedur Tahapan Validasi metode Uji :


a. Uji LDI
Rumus : x +t tabel SD

b. Uji LDM
Rumus: x +3 SD

c. Uji LOQ
Rumus : x +10 SD

d. Uji Linieritas
Rumus : r =Σi {¿ ¿
Keterangan:
 r = Koefisien korelasi
 xi = Konsentrasi standar pada pengukuran ke-1
 yi = Luas area standar pada pengukuran ke-1
 n = banyaknya ulangan

e. Uji Presisi
SD
Rumus : %RSD= ×100 %
x rerata

f. Uji Akurasi
(C 3−C 1)
Rumus : % Recovery= ×100 %
C2

g. Estimasi
Dilakukan evaluasi estimasi ketidakpastian pengukuran kadar As dalam sampel mie
instan terhadap hasil data linearitas, presisi, dan akurasi

 Perhitungan Kadar

K adar As ( mgL )=|−intersep


slope
|

 Ketidakpastian asal kurva kalibrasi (μ regresi)


2
Sy / x 1 ( Yo−Yr )
( Sx )= 1+ + 2
b n b Ʃ ( Xi− Xr )2
Catatan:
Xi: Konsentrasi deret standar ke-i
Yi: Absorbansi standar ke-i (hasil pengukuran)
Yc: Absorbansi hasil perhitungan berdasarkan persamaan kurva kalibrasi
Xr: Rata rata konsentrasi deret standar yang dibuat
Yr: Rata rata dari absorbansi hasil pengukuran deret standar
Yo: Absorbansi rata rata hasil pengukuran sampel
Xo: Konsentrasi rata rata analit terukur dalam sampel
N: Jumlah deret standar yang dibuat

 Ketidakpastian asal Presisi (μPM)

√ SD
2
Ʃ ( Xi−x ) atau R SD= × 100 %
SD= x
N−1
Keterangan:
SD: Standar Deviasi kadar analit sampel
Xi: Kadar analit dalam sampel ke-i
Xbar: Rata rata kadar analit
N: jumlah ulangan penetapan kadar
%RSD: persen relative standar deviasi
 Ketidakpastian asal akurasi (μ recovery)
C 3−C 1
%Rec= ×100 %
C2

√( )( )
2 2
μ ( c 3−c 1 ) μc 2
μRec=Rec × +
( c 3−c 1 ) C2

μ ( C 3−C 1 )=√ ( μC 3 ) + ( μC 1 )
2 2

 Ketidakpastian asal volume labu takar (μLT)


spek pabrik
μ kalibrasi=
k
koef . muai ×V < ×variasi suhu
μ efek temp=
k
μ<¿ √ μkalibrasi × μ efek temp 2
 Ketidakpastian asal volume pipet (μpipet)
spek pabrik
μ kalibrasi=
k
koef . muai ×V pipet × variasi suhu
μ efek temp=
k
μ pipet =√ μkalibrasi× μ efek temp 2

 Ketidakpastian gabungan

μAsx
Asx
=
√( PM ) ( ) (
μPM 2 μLT 2
×
VLT
×
μpipet 2
V pipet )
× μ rec2

 Ketidakpastian diperluas
U =2× μ Asx

Anda mungkin juga menyukai