Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Topik Praktikum : Penentuan Titik Isoelektris Protein


Identitas Diri (Nama dan NRP) : Vincentius Andre Handoko NRP: 6103023008
Kelas : CHM107P Kelompok: B
Hari dan Tanggal : Kamis, 7 Desember 2023
Tujuan Umum Percobaan : Mahasiswa mengetahui beberapa sifat protein
Tujuan Khusus Percobaan : Mahasiswa mampu menentukan titik isoelektris protein

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan Alat yang digunakan Bahan yang digunakan
 Tabung reaksi  Vortex  Akuades
 Rak tabung reaksi  Gelas ukur  Kasein murni
 Labu takar  Botol timbang  Kertas timbang
 Gelas beaker  Timbangan analitis  Kertas saring
 Pipet tetes  Timbangan semi analitis  Larutan NaOH 1N
 Pipet ukur  pH meter  Larutan CH3COOH 1N
 Pipet volume  Turbidimeter  Larutan CH3COOH 0,1N
 Sendok tanduk  Pengaduk  Larutan CH3COOH 0,001N
 Filler/bulb  Botol semprot  Larutan CH3COONa 1N
 Corong  Aluminium foil
Tabel Pengamatan
No Cara kerja Reaksi lengkap Hasil pengamatan Pembahasan
.
a. Penyiapan Larutan
Kasein dalam 0,1N
Natrium Asetat

0,25 gram kasein murni


masukkan dalam labu
takar 5 ml

Tambahkan 20 ml
akuades + 5 ml NaOH
1N + 5 ml asam asetat
1N

Tepatkan volumenya
hingga 50 ml

Kocok labu takar
beberapa kali (larutan
tersebut adalah larutan
kasein dalam Natrium
asetat dengan pH 6-7)
b. Titik Isoelektris (pI)
Kasein

Menyiapkan 9 tabung
reaksi

Tabung 1
8,38 ml akuades + 0,62
ml CH3COOH 0,01N
Tabung 2
7,75 ml akuades + 1,25
ml CH3COOH 0,01N

Tabung 3
8,3 ml akuades + 0,25 ml
CH3COOH 0,1N

Tabung 4
8,5 ml akuades + 0,5 ml
CH3COOH 0,1N

Tabung 5
8,0 ml akuades + 1,0 ml
CH3COOH 0,1 N

Tabung 6
7,0 ml akuades + 4,0 ml
CH3COOH 0,1N

Tabung 7
5,0 ml akuades + 4,0 ml
CH3COOH 0,1N

Tabung 8
1,0 ml akuades + 8,0 ml
CH3COOH 0,1 N

Tabung 9
7,4 ml akuades + 1,6 ml
CH3COOH 1 N

Mengukur pH
menggunakan pH meter
(pH terukur I)

Menambahkan kasein
dalam Na-asetat ke
dalam masing-masing
tabung sebanyak 1 ml

Melakukan pengocokan
dengan vortex

Mengukur pH (pH
terukur II) dan
mengamati kekeruhan
menggunakan alat
turbidimeter pada menit
ke-20

Menghitung pH
teoritisnya
Larutan (ml) Tabung reaksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Akuades 8.38 7.75 8.75 8.50 8.00 7.00 5.00 1.00 7.40
CH3COOH 0,01 N 0.62 1.25 - - - - - - -
CH3COOH 0,1 N - - 0.25 0.5 1.00 2.00 4.00 8.00 -
CH3COOH 1 N - - - - - - - - 1.60
Ukur ph dengan ph meter (dinyatakan sebagai ph meter terukur
I)
Kasein dalam Natrium asetat 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Kesimpulan
Daftar Pustaka
1. Awwaly, Khothibul Umam Al. 2017. Protein Pangan Hasil Ternak dan Aplikasinya. Malang : UB Press.
2. Lehninger, A. L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Penerjemah Maggy, T. Erlangga, Jakarta.
3. Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Surabaya, 5 Desember 2023


Praktikan

Vincentius Andre Handoko


PERTANYAAN
1. Bagaimana peran ph terhadap pengendapan protein!
 Pengaruh pH terhadap pengendapan protein didasarkan pada adanya perbedaan muatan antara asam amino penyusun
protein, daya tarik menarik yang paling kuat antar protein terjadi ketika pH protein berada pada ph isoeletrik (4,6),
sedangkan pH di atas dan di bawah titik isoelektrik, protein akan mengalami perubahan muatan yang menyebabkan
menurunnya daya tarik menarik antar molekul protein, sehingga molekul lebih mudah untuk terurai. pH protein yang
mendekati pH isoelektrik akan menyebabkan tingkat kelarutan menjadi sangat rendah dan meningkatkan pengendapan
protein. Hal ini disebabkan oleh jumlah muatan positif dan negative protein seimbang sehingga protein tidak dapat
berinteraksi dengan air dan akhirnya mengendap.
2. Protein kasein mempunyai spesifikasi tertentu, jelaskan!
 Kasein merupakan protein yang komposisinya mencapai 80% dari komposisi keseluruhan protein susu. Kasein terbagi
menjadi beberapa komponen dimana yang umum dijumpai adalah as1-kasein, as2-kasein, β-kasein, dan ĸ-kasein.
Kasein relative tidak sensitif terhadap panas sehingga diperlukan suhu diatas 120°C untuk merusak struktur kasein
hingga menjadi tidak larut dalam air. Protein kasein memiliki daerah hidrofobik dan hidrofilik yang bervariasi. Kasein
cukup sensitive terhadap pH, maka protein kasein akan mengendap pada titik isoelektriknya. Kasein mempunyai massa
molekul sebesar 106 sampai 109 Dalton. Protein kasein berupa suspensi, karena protein kasein berupa suspensi, protein
tersebut dapat dipisahkan dari campuran menggunakan sentrifugasi. Setelah sentrifugasi, beberapa protein tertinggal di
dalam larutan. Protein yang larut di dalam supernatant disebut protein whey. Whey asam diperoleh setelah kasein
dipresipitasi dengan metode presipitasi isoelektrik dengan pH 4,6. Oleh sebab itu, kasein memiliki pI pada pH 4,6
3. Bagaimanakan rumus ph larutan jika merupakan asam lemah, basa lemah, buffer dan garam hidrolisis dari asam lemah, basa
lemah atau keduanya lemah!

Anda mungkin juga menyukai