Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA DASAR

TITRASI ASAM BASA

DISUSUN OLEH :
NAMA : MAY LIZA ANGGRAINI
NIM : 06091282126023
KAMPUS : INDRALAYA

DOSEN PENGAMPU :
RODI EDI, S.Pd., M.Si.
EKA AD’HIYA, S.Pd, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

Percobaan IV..................................................................................................................1

Titrasi Asam Basa..........................................................................................................1

I. Judul Praktikum..................................................................................................1

II. Tanggal Praktikum..............................................................................................1

III. Tujuan Praktikum............................................................................................1

IV. Alat dan Bahan................................................................................................1

V. Landasan Teori....................................................................................................1

VI. Prosedur percobaan.........................................................................................3

VII. Hasil Praktikum...............................................................................................4

VIII. Pembahasan.....................................................................................................5

IX. Kesimpulan......................................................................................................6

X. Daftar Pustaka.....................................................................................................7

XI. Lampiran..........................................................................................................8

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan karunia
serta kesehatan yang diberikan, sehingga Laporan Praktikum Kimia dasar yang
berjudul “Titrasi Asam Basa“ dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktikum Kimia dasar, selain itu Laporan praktikum ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai cara mentitrasi asam basa dengan menggunakan
virtual lab, karena pada masa pandemic ini tidak bisa melaksanakan praktikum secara
langsung di laboratorium.
Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah praktikum kimia dasar
yang telah memberikan tugas ini sehingga saya mengetahui langkah-langkah
melakukan titrasi asam basa dengan menggunakan virtual lab.
Saya menyadari , tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu apabila isi dari laporan ini ada kekurangan dan ada salah penulisan yang
kurang tepat saya meminta maaf untuk hal itu, Disini saya membutuhkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan laporan praktikum ini.

23 September 2021

May Liza Anggraini

ii
Percobaan IV
Titrasi Asam Basa
I. Judul Praktikum : Titrasi Asam Basa
II. Tanggal Praktikum : 23 September 2021
III. Tujuan Praktikum :
1. Untuk menentukan titik akhir dari reaksi asam basa.
2. Untuk menentukan konsentrasi larutan NaOH melalui proses titrasi.

IV. Alat dan Bahan


Alat :
1. Buret 50 ml 7. Corong
2. Statif dan Klem 8. Kertas Saring
3. Labu Erlenmeyer 9. Karet Penghisap
4. Gelas Kimia 10. Pipet Volume
5. Gelas Ukur 11. Pipet tetes
6. Botol semprot 12. Labu Volumetrik

Bahan :
1. Larutan NaOH 0,1 M
2. Aquades
3. Indikator Fenolftalin
4. Kalium Hidrogen ftalat (KHP)

V. Landasan Teori
Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi zat didalam
larutan. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan tersebut dengan
larutan yang sudah diketahui konsentrasinya (Brady, 1988: 178).
Dalam titrasi, suatu larutan yang harus dinetralkan dimasukkan ke dalam
wadah atau tabung. Larutan lain yaitu basa, dimasukkan ke dalam buret lalu
dimasukkan ke dalam asam, mula-mula cepat, kemudian tetes demi tetes,
sampai titik setara dari titrasi tersebut tercapai. Titik pada saat titrasi dimana
indikator berubah warna dinamakan titik akhir (end point) dari indikator.
Yang diperlukan adalah memadankan titik akhir indikator yang

1
perubahannya terjadi dalam selang pH yang meliputi pH sesuai dengan titik
setara (Ralph H, 2008: 308-310).
Zat yang akan ditentukan kadarnya sendiri disebut dengan titrasi (titran)
dan biasanya diletakan di dalam tabung elenmeyer sedangkan zat yang telah
diketahui sendiri konsentrasinya disebut sebagai (titer) dan biasanya
diletakkan didalam buret baik titer ataupun titran biasanya didalam bentuk
larutan (Keenan, 1982: 162).
Natrium hidroksida adalah salah satu basa yang umum digunakan
dilaboratorium. Namun demikian, karena padatan natrium hidroksida sulit
diperoleh dalam keadaan murni , larutan natrium hidroksida harus
distandarisasi terlebih dahulu sebelum digunakan dalam kerja analisis yang
memerlukan keakuratan. Kita dapat menstandarisasi larutan natrium
hidroksida dengan menitrasikannya menggunakan larutan asam yang sudah
diketahui konsentrasinya secara tepat. Asam yang sering digunakan untuk
analisis itu adalah suatu asam monoprotik yang disebut dengan kalium
hydrogen ftalat (KHP) yang memiliki rumus molekul HC8H4O4 . KHP adalah
zat padat berwarna putih yang dapat larut secara komersial tersedia dalam
keadaan sangat murni (Chang,2004)
Titik ekivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah
asam tepat di netralkan oleh sejumlah basa. Selama titrasi berlangsung terjadi
perubahan pH. pH pada titik equivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang
dihasilkan dari netralisaasi asam basa. Indikator yang digunakan pada titrasi
asam basa adalah yang memiliki rentang pH dimana titik equivalen berada.
Pada umumnya titik equivalen tersebut sulit untuk diamati, yang mudah
dimatai adalah titik akhir yaang dapat terjadi sebelum atau sesudah titik
equivalen tercapai. Titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi
tercapai, yang ditandai dengan perubahan warna indikator. Titik akhir titrasi
tidak selalu berimpit dengan titik equivalen. Dengan pemilihan indikator
yang tepat, kita dapat memperkecil kesalahan titrasi (Anonimous,  2013).

2
VI. Prosedur percobaan
Menentukan Konsentrasi NaO H dengan larutan kalium hydrogen ftalat
(KHP)
1. Menimbang kalium hydrogen ftalat (KHP) sebanyak 0,4692 gram.
2. Mengukur 100 ml 0,5 M NaOH dan masukkan kedalam labu volumetric
100 ml
3. Memindahkan 100 ml NaOH 0,1 M ke dalam labu takar 500 ml
4. Mengisi labu takar dengan aquades sampai garis kalibrasi yaitu 400 ml
5. Mencampurkan larutan
6. Siapkan gelas beaker 600 ml lalu tuang larutan tersebut kedalam gelas
beaker sebanyak 500 ml
7. Siapkan buret yang 50 ml lalu tuang larutan yang 500 ml tadi sebanyak
10 ml kedalam buret . Guna menuang ini untuk memastikan buret sudah
benar-benar bersih dari zat kimia lain sehingga hasil dari titrasi asam
basa akan berhasil.
8. Mengosongkan buret.
9. Sisa larutan di gelas beaker sebanyak 490 ml , maka tuang lagi ke buret
sebanyak 50 ml. Jadi yang tersisa di gelas beaker sebanyak 440 ml.
10. Menambahkan 50 ml aquades kedalam KHP yang telah ditimbang
11. Menambahkan batang pengaduk
12. Menambahkan 3 tetes larutan indicator fenolftalin ke dalam labu atau
setara dengan 0,15 ml karena 1 tetes nya 0,05 ml
13. Biarkan KHP larut sambil diaduk
14. Menyiapkan buret yag telah diisi larutan sebanyak 50 ml tadi .
15. Arahkan buret ke larutan KHP yang sudah di campur dengan indicator
PP dan aquades
16. Kemudian teteskan larutan yang ada diburet ke dalam larutan KHP tadi
sedikit demi sedikit hingga larutan berubah warna menjadi pink.
17. Tepat pada 51.869 ml larutan berubah warna menjadi pink.

3
VII. Hasil Praktikum
Dari percobaan tersebut dapt dihasilkan :
Volume awal larutan NaOH (larutan titrat) di dalam buret sebanyak 50 ml,
volume akhir larutan titrat di dalam buret sebanyak 48.750 ml.
Larutan analit dari indicator PP berubah warna menjadi merah muda atau
pink ketika di tetesi larutan titrat ( titrasi ini harus segera dihentikan , titik ini
merupakan titik akhir titrasi ) sebanyak 50 ml – 48.750 ml = 1,25 ml. Jadi
total volume titrat yang digunakan sebanyak 1,25 ml. Berikut tabelnya :

Tabel Hasil Praktikum yang ada di virtual Lab

Name : 50 ml burette
Volume : 48.750 ml
Species (aq) Molarity
H+ 5.34490e-14
OH- 0.188900
Na+ 0.188900
Temperature : 25.00
pH : 13.27

Name : 0,500 M KHP


Volume : 51.869 ml
Species (aq) Molarity
H+ 3.40591e-10
OH- 0.0000296441
KHP 2.44134e-7
KHP- 0.00452267
PhenolphthaleinH 4.54655e-9
Phenolphthalein- 1.23723e-9
Na+ 0.00455232
Temperature : 25.00˚C
pH : 9.47

4
VIII. Pembahasan
Reaksi asam basa dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi
larutan asam atau larutan basa. Penentuan itu dilakukan dengan cara
meneteskan larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya kedalam
sejumlah larutan asam yang belum diketahui konsentrasinya atau
sebaliknya. Penetesan dilakukan hingga asam dan basa tepat habis
bereaksi . Waktu penambahan hingga asam dan basa tepat habis disebut
titik ekuivalen. Dengan demikian, konsentrasi asam atau basa dapat
ditentukan jika salah satunya sudah diketahui . Proses penetapan
konsentrasi tersebut disebut titrasi asam basa.
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar atau
konsentrasi suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui
konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang
terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam
basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redoks untuk titrasi yang
melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi
yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. Zat
yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya
diletakkan di dalam Erlenmeyer , sedangkan zat yang telah diketahui
konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan biasanya berupa larutan . Pada
laporan kali ini akan di jelaskan mengenai titrasi asam basa.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah timbang KHP dengan
massa 0,4692 gram, lalu masukkan NaOH 100 ml 0,1 M kedalam labu
volumetric yang berukuran 100 ml . Setelah itu pindahkan 100 ml larutan
tersebut kedalam labu volumetic atau labu takar berukuran 500 ml . Lalu isi
larutan tersebut dengan aquades hingga garis kalibrasi , jadi yang di
butuhkan hanya 400 ml saja. Siapkan buret dan tuangkan larutan NaOH
tadi sebanyak 10 ml ke dalam buret lalu kosongkan kembali , hal itu
dilakukan agar buret benar-benar dalam keadaan bersih. Setelah itu tuang
lagi larutan NaOH sebanyak 50 ml ke dalam buret. Selanjutnya beralih ke
larutan KHP yang sudah ditimbang tadi dengan menambahkan aquades
sebanyak 50 ml dan indicator PP sebanyak 3 tetes atau sama dengan 0,15
ml . satu tetes indicator PP sama dengan 0,05 ml. Setelah itu arahkan buret
ke larutan KHP , lalu buka kunci pipa buret dan tambahkan sedikit demi

5
sedikit larutan NaOH yang ada di dalam buret hingga larutan KHP berubah
warna menjadi pink atau merah muda. Nah dari percobaan yang telah
dilakukan , larutan yang tadinya berwarna bening kini berubah warna
menjadi pink atau merah muda.

IX. Kesimpulan
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan konsentrasi larutan
yang belum diketahui. Pada proses titrasi terjadi perubahan warna oleh
indicator PP dengan NaOH dari warna bening menjadi warna merah muda
atau pink. Terjadi perubahan warna bening menjadi merah muda
dikarenakan adanya penambahan [OH-] yang menyebabkan [H +] berkurang
dan keseimbangan bergeser ke kanan. Titik akhir titrasi adalah keadaan
dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator.
Indikator yang digunakan dalam percobaan titrasi menentukan warna
yang akan dihasilkan , dengan menggunakan indicator yang sesuai maka
akan dapat terbaca sifat larutan tersebut. Jika asam ditetesi basa, maka pH
larutan naik, sebaliknya jika larutan basa ditetesi asam maka pH larutan
akan turun.
Pada percobaan kali ini dapat kita ketahui volume awal NaOH (Larutan
titrat ) didalam buret sebanyak 50 ml, volume akhir titrat didalam buret
sebanyak 48.750 ml dan total volume titrat yang digunakan sebanyak 1,25
ml.

6
X. Daftar Pustaka
o Anonimous. 2013 “ Laporan Titrasi Asam Basa.” [Online] tersedia:
http://langgengsetya.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-titrasi-asam-
basa.html diakses pada 23 september 2021
o Brady, James E. Kimia Universitas Asas dan Struktur edisi 5 Jakarta: Bina
RupaAksara
o Chang, R., 2004. Kimia dasar 1. Erlangga : Jakarta.
o Keenan. 1982. Kimia Untuk Universitas. Jakarta:Erlangga
o Ralph H, Petrucci. 2008. Kimia Dasar II. Jakarta: Erlangga.

7
XI. Lampiran

8
9

Anda mungkin juga menyukai