Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERCOBAAN TITRASI

ASAM BASA

XI MIPA 3
Abyan Naufal Baariq Affat S.A (Absen 01)
Achmad Lazuar Ramadhan (Absen 02)
Hanni Aulya Nissa (Absen 21)
Marcella Novia Ramadhani (Absen 23)
Tiara Vani Putri Herlambang (Absen 34)

SMAN 1 SURABAYA
JALAN WIJAYA KUSUMA NO. 48
SURABAYA
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena yang tidak
hentinya melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua
makhluknya. Atas izin Nya pula kegiatan praktikum dan membuat
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi keperluan tugas


kami. Makalah ini dibuat berdasarkan informasi yang kami dapat dari
praktikum yang sudah kami lakukan di lab sekolah. Kami juga
menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami dengan ikhlas dan dengan hati yang lapang akan
menerima saran maupun kritik demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
2
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................... 1
KATA PENGANTAR..................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................ 4
A.Tujuan.......................................................................................... 4
B.Konsep (Landasan Teori).................................................... 4
1. Pengertian Percobaan .................................................... 4
2. Pengertian Titrasi ............................................................. 4
3. Pengertian Asam ............................................................... 5
4. Pengertian Basa ................................................................. 5
C. Jadwal Pelaksanaan Projek................................................. 5
BAB II PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN ........................ 6
A.Alat dan Bahan ....................................................................... 6
B.Langkah Kerja .......................................................................... 6
C. Data Pengamatan ................................................................... 7
D.Deskripsi Analisis Hasil Data ............................................ 8
BAB III PENUTUP......................................................................... 9
A.Permasalahan........................................................................... 9
B.Alternatif Penyelesaian ........................................................ 9
C. Kesimpulan ............................................................................... 9
D.Lampiran Dokumentasi Gambar ..................................... 10
E. Evaluasi ...................................................................................... 11

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Tujuan
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan mengetahui konsentrasi
larutan asam atau basa yang dititrasi. Larutan yang dititrasi biasanya belum
diketahui konsentrasinya. Konsentrasi larutan dapat diketahui setelah mencapai
titik ekivalen. Titik ekivalen adalah ketika terjadi perubahan warna pada
indikator.

B. Konsep (Landasan Teori)


1. Pengertian Percobaan
Percobaan atau disebut juga eksperimen adalah suatu set tindakan dan
pengamatan yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis
atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Dalam penelitian ini,
sebab dari suatu gejala akan diuji untuk mengetahui apakah sebab tersebut
memengaruhi akibat. Menurut Yusuf Tapehe dalam Statistika dan
Rancangan Percobaan (2014), percobaan adalah penyelidikan terencana
untuk mendapatkan fakta baru atau untuk memperkuat atau menolak hasil-
hasil percobaan terdahulu.
2. Pengertian Titrasi
Titrasi adalah salah satu teknik analisis yang memungkinkan penentuan
secara kuantitatif substansi spesifik (analit) yang terlarut di dalam sebuah
sampel. Teknik ini menggunakan reaksi kimia lengkap antara analit dan
reagen (titran) dengan konsentrasi yang diketahui yang ditambahkan ke
sampel, sebagai dasarnya:
Analit + Reagen (Titran) -> Produk Reaksi.

3. Pengertian Asam
Pengertian asam menurut Svante August Arrhenius, seorang ahli kimia asal
Swedia yang hidup tahun 1859-1927 adalah semua zat yang jika dilarutkan

4
dalam air akan terurai menghasilkan ion H . Misalnya hidrogen klorida
(HCL) jika dilarutkan dalam air akan menjadi ion H dan ion Cl-. Dalam ilmu
kimia saat ini, asam diartikan sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam
air maka pH nya < 7 atau lebih kecil dari 7.
4. Pengertian basa
Menurut Arrhenius, basa adalah semua zat yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion OH- misalnya pada senyawa natrium hidroksida
(NaOH) akan terurai menjadi Na dan OH-. Sifat yang umum pada senyawa
basa dapat dilihat pada rasanya yaitu pahit serta jika diraba dengan jari akan
terasa licin.

C. Jadwal Pelaksanaan Projek


13.30 - 13.50 : mempersiapkan alat dan bahan yang sudah dicuci bersih.
13.50– 13.55 : memasukkan 10ml asam ke dalam labu Erlenmeyer.
13.55 – 14.00 : menambahkan 10 tetes indikator ke dalam asam pada labu
Erlenmeyer.
14.00 – 14.10 : memasukkan 10ml NaOH kedalam buret.
14.10 – 14.35 : menambah NaOH sedikit demi sedikit ke dalam labu
Erlenmeyer berisi asam.
14.35 – 14.40 : menghentikan tetesan NaOH ketika warna asam dalam labu
Erlenmeyer berubah.
14.40 – 14.45: mencatat volume NaOH yang masuk ke dalam labu
Erlenmeyer.

BAB II
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

5
A. Alat dan Bahan

Alat
- Buret
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Corong
- Pipet tetes
Bahan
- Larutan HCI
- Larutan fenolftalein
- Larutan NaOH 0,1 M
- Aquades

B. Langkah Kerja

1. Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M dan catat pembacaan buret.
2. Masukkan 10 mL larutan HCl ke dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan 3 tetes larutan fenolftalein.
4. Lakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH dari buret ke dalam
labu erlenmeyer sambil diguncangkan. Penetesan larutan NaOH dihentikan
jika larutan dalam erlenmeyer menjadi merah muda dan warna itu tidak
menghilang jika erlenmeyer diguncangkan.
5. Catat volume NaOH yang digunakan.
6. Ulangi percobaan 2-3 kali.

C. Data Pengamatan
No. Percobaan Larutan Indikator Warna
HCl NaOH (fenolftalein)
1. Ke-1 5 ml 36 ml 3 tetes Ungu tua

6
2. Ke-2 5 ml 37,5 3 tetes Soft pink

3. Ke-3 5 ml 37 3 tetes Soft pink (agak


tua)
Percobaan ke Volume NaOH (mL)
Awal (V1) Akhir (V2) Terpakai (V2-V1)
1 50 36 14
2 50 37,5 12,5
3 50 37 13

Perhitungan :

Percobaan ke-1 Percobaan ke-3


V Hcl × M Hcl = V Naoh × M Naoh V Hcl × M Hcl = V Naoh × M Naoh
5 × M Hcl = 36 × 0,1 5 × M Hcl = 37 × 0,1
M Hcl = 3,6/5 = 0,72 M Hcl = 3,7 / 5 = 0,74
Percobaan ke-2

V Hcl × M Hcl = V Naoh × M Naoh

5 × M Hcl = 37,5 × 0,1

M Hcl = 3,75/5 = 0,75

Volume rata- rata NaOH yang digunakan : 36,83 ml

Volume rata- rata HCl yang digunakan : 5 ml

D. Analisis Data

Dari percobaan yang dilakukan kami memiliki analisis yang sebagai berikut,
terlihat bahwa setelah penambahan 10 mL NaOH terjadi perubahan warna
larutan, larutan yang tadinya berwarna bening berubah menjadi warna merah
muda. Setelah larutan berubah warna inilah penambahan NaOH dapat

7
dihentikan dan kita mencatat perubahan volumenya dan setelah itulah kita bisa
menghitung konsentrasi dari HCl.

Dalam percobaan kedua terjadi kesalahan titrasi, yakni larutan yang sudah
ditambah sedemikian rupa fenolftalein dan NaOH tidak kunjung berubah
warna. Kesalahan ini mungkin terjadi karena alat yang dipakai kurang bersih
atau tercampur dengan bahan lain, sehingga pada percobaan ke-2 kita belum
bisa menentukan jumlah konsentrasi HCl secara tepat dan akurat.

BAB III
PENUTUP

A. Permasalahan
Dalam melalukan praktikum titrasi asam basa, kami kesulitan dalam
menghitung volume larutan basa dengan tepat karena keran buret tidak

8
dapat menutup dengan rapat sehingga larutan basa yang ditambahkan
menetes terus menerus.
Pada praktikum ke-2 kami tidak dapat menentukan titik ekivalen karena
warna larutan titrat tidak kunjung berubah walaupun jumlah volume titran
dan indikator (fenolftalein) yang digunakan lebih banyak dari volume saat
praktikum ke-1.

B. Alternatif Penyelesaian
Permasalahan ini dapat diatasi dengan menutup atau menyumbat keran
buret menggunakan tisu ataupun tangan agar dapat menghitung volume
larutan asam basa dengan tepat dan benar.
Kesalahan menentukan titik akhir titrasi terjadi apabila titik akhir titrasi
tidak tepat sama dengan titik ekuivalensi (≤ 0,1%). Titrasi dihentikan saat
larutan berubah warna yang ditunjukan oleh indikator.
Kesalahan ini juga bisa disebabkan karena kurang bersihnya alat yang
digunakan sehingga tercampur dengan bahan lain yang kemudian
menyebabkan praktikum kurang akurat.

C. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
titrasi asam basa merupakan penentuan konsentrasi suatu larutan asam dengan
menggunakan larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya, begitupun
sebaliknya. Dalam melakukan praktikum titrasi asam basa ini, diperlukan
penambahan indikator yang berfungsi sebagai penentu titik akhir titrasi yang
ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi berwarna merah muda.
Volume NaOH (basa) yang digunakan akan memengaruhi hasil konsentrasi
dari HCL (asam) tersebut. Jadi harus sangat berhati-hati untuk melakukan
praktikum ini. Setelah volume NaOH (basa) telah diketahui, lalu konsentrasi
HCL (asam) baru bisa dihitung. Pada proses titrasi asam basa biasanya akan
terdapat kesalahan-kesalahan yang diakibatkan dalam praktik maupun
kesalahan dari alat.

9
D. Lampiran Dokumentasi Gambar

10
EVALUASI
11
1. Tuliskan persamaan reaksi dari percobaan diatas?
Reaksi dari pencampuran asam kuat (HCl) dan basa kuat (NaOH) adalah sbb. :
HCl + NaOH NaCl + H2O
Persamaan ion bersihnya adalah sbb. :
H+ + OH- H2O

2. Berapakah konsentrasi larutan HCI tersebut?


Pada percobaan pertama konsentrasi HCl berjumlah 0,72M
Pada percobaan kedua konsentrasi HCl berkisaran 0,75M
Pada percobaan ketiga konsentrasi HCl berkisaran 0,74M

3. Gambarkan kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat

10

12

Anda mungkin juga menyukai