Disusun Oleh:
Kelompok 6 – Farmasi 3B
Dewi Amalia Sulistiani 31119089
Rissa Putri Aulia Y 31119092
Sinta Nurhayati 31119100
Laporan praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum KFA II.
Kami menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini masih terdapat banyak
kekurangan oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
umumnya bagi pembaca.
Penyususn
2
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM...............................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................1
1.1 Pendahuluan..............................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................1
1.3 Prinsip Percobaan......................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................3
2.1. Dasar Teori................................................................................................3
BAB III................................................................................................................................................5
3.1. Alat dan Bahan..........................................................................................5
3.2. Prosedur Kerja...........................................................................................5
BAB IV................................................................................................................................................7
4.1 Hasil Praktikum.........................................................................................7
4.2 Pembahasan...............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................12
LAMPIRAN......................................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya
dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai
contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa,
titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi
kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan
lain sebagainya.
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya
diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya
disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer
maupun titrant biasanya berupa larutan
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan konsentrasi larutan
asam atau basa. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi asam basa (netralisasi).
Larutan yang kosentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik ekuivalen
adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai perubahan
warna indikatornya. Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya perubahan warna
indicator.
1.2 Tujuan
Untuk menentukan kadar asetosal dengan menggunakan metode titrasi asam
basa langsung.
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip dari titrasi ini yaitu reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen
yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari asam dengan ion
hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral
titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai putaran atau titer. titrasi
asam basa dilakukan berdasarkan reaksi pembentukan garam pada keadaan netral.
kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan asam maupun
sebaliknya antara basa lemah dan asam kuat
4
Penambahan titran pada titer dilakukan sedikit demi sedikit sampai mencapai
keadaan ekuivalen yang berarti secara stoikiometri titran dan titer tepat habis
bereaksi.Dengan menggunakan volume titran volume dan konsentrasi titer maka
dapat menghitung kadar sampel
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
c. Pemerian : Hablur putih, umumnya seperti jarum atau lempengan
tersusun, atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau berbau lemah. Stabil
di udara kering; di dalam udara lembab secara bertahap terhidrolisis
menjadi asam salisilat dan asam asetat. (FI ed IV).
Aspirin merupakan obat analgetik. Aspirin mungkin merupakan obat
analgesika yang paling popular dan paling banyak digunakan disebabkan oleh
sturktur kimianya yang sederhana dan harganya yang murah. Aspirin secara
kimiawi dikenal dengan nama asam asetil salisilat, suatu molekul organic.
Senyawa awal aspirin adalah salisin, yang ditemukan dalam batang kayu.
Meskipun demikian aspirin dengan mudah dapat dibuat dari fenol dengan reaksi
Kolbe. (Satiajit:2007 hal 2).
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
8
Ambil 10 ml larutan
Siapkan larutan
asam oksalat 0,1 N Tambahkan
standar primer
dengan pipet volum 2-3 tetes
asam oksalat 0,1
tuangkan ke dalam indikatir PP
N
erlenmeyer
b. Titrasi Blanko
9
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Titrasi Blanko
10
Vol. Titrasi Ke-3 0,3 mL
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan penetapan kadar Asetosal dari
sediaan farmasi dalm bentuk larutan dengan menggunakan metode titrasi asam
basa. Titrasi asam basa merupakan penetapan konsentrasi senyawa yang bersifat
asam dengan larutan standar yang bersifat basa begitupun sebaliknya dengan
penetesan larutan standar melalui buret ke dalam larutan yang ingin diketahui
11
konsentrasinya pada Erlenmeyer hingga mencapai titik ekuivalen (Budi et al.,
2020).
12
dihitung niali normaitasnya bernilai 0,07115 N. Adapun reaksi antara asam
oksalat dengan NaOH dapat dituliskan sebagai berikut:
13
Diperoleh nilai Normalitas NaOH setelah distandarisasi adalah 0,07115 N,
volume titrasi blankonya sebesar 0,33 ml dan volume rata-rata NaOH pada
penentuan kadar asetosal sebesar 17,2 ml, dari data tersebut maka dapat dihitung
berapa kadar asetosalnya. Diperoleh gram asetosal sebesar 0,2161gram dan %
kadarnya sebesar 2,16 % b/v.
4.3 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, Abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Padmaningrum, Regina T. 2013. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat. Jurnal
Pendidikan Kimia. Pp. Hal 1-7.
Untari, Budi, dkk., 2020. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dan Kandungan
Jenis Asam Lemak dalam Minyak yang Dipanaskan dengan Metode
Titrasi Asam Basa dan Kromatografi Gas. Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi.
Vol 1: Hal 1-10,
15
LAMPIRAN
16
JURNAL
17
18
19
20
21
22