(PEGI)
KONSENSUS NASIONAL
PERSIAPAN KOLON PADA
PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI DEWASA
2016
a
Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa
2016
Editor:
Dadang Makmun
Murdani Abdullah
Ari Fahrial Syam
Achmad Fauzi
vii + 43 hal
14,5 x 20,5 cm
No. ISBN:
Interna Publishing
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta 10430
Telp/Faks. 021-3148680/3148681
Email: pbpegi@yahoo.com
b
KATA PENGANTAR
P
emeriksaan kolonoskopi semakin luas digunakan sebagai
alat diagnosƟk dan terapeuƟk pada kelainan kolon. Secara
umum, kolonoskopi merupakan prosedur yang aman,
akurat, dan dapat diterima dengan baik oleh pasien. Namun
persiapan kolonoskopi menjadi hal yang harus diperhaƟkan, karena
dengan persiapan yang baik akan menentukan kualitas kolonoskopi
yang dilakukan.
Buku ini merupakan hasil diskusi dan kesepakatan bersama para pakar
endoskopi gastrointesƟnal di Indonesia mengenai persiapan kolon
pada pemeriksaan kolonoskopi dewasa yang pertama kali diterbitkan
pada tahun 2011 lalu. Berdasarkan perkembangan keilmuan dalam
hal persiapan bersihan kolon, teknik kolonoskopi, obat-obat laksaƟf
serta rekomendasi terbaru, maka revisi konsensus ini perlu dilakukan.
Buku konsensus revisi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para
dokter spesialis prakƟsi endoskopi gastrointesƟnal dalam melakukan
persiapan kolonoskopi sehari-hari.
i
Kepada seluruh peserta konsensus yang telah meluangkan
waktunya dalam penyusunan buku ini, kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya. Tidak lupa ucapan terima kasih
kami haturkan kepada Pengurus Besar Perhimpunan Endoskopi
GastrointesƟnal Indonesia (PB PEGI) dan PT. Meiji Indonesia yang
turut berparƟsipasi dalam persiapan penyusunan buku konsensus
revisi ini.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kriƟk dan saran teman sejawat sangat kami harapkan.
Akhirnya dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah
SWT, kami persembahkan buku Konsensus Nasional (Revisi)
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh rekan prakƟsi
endoskopi gastrointesƟnal di Indonesia.
Ketua PaniƟa
ii
KATA SAMBUTAN
K
olonoskopi merupakan modalitas diagnostik standar
untuk evaluasi kelainan kolon. Ketepatan diagnosƟk dan
keamanan terapi sangat bergantung pada kualitas dari
persiapan kolonoskopi. Persiapan yang ideal harus mencakup
pengosongan feses dari kolon dalam waktu singkat tanpa
menyebabkan perubahan pada mukosa kolon, Ɵdak mengakibatkan
gangguan cairan maupun elektrolit, kenyamanan pasien serta biaya
yang terjangkau. Namun sampai saat ini belum tersedia persiapan
yang memenuhi semua kriteria tersebut.
iii
dicapai hasil yang opƟmal. Semoga buku konsensus revisi ini
dapat bermanfaat bagi para prakƟsi endoskopi gastrointesƟnal di
Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan endoskopi
gastrointesƟnal khususnya kolonoskopi.
Pengurus Besar
Ketua Umum
iv
SUSUNAN PANITIA KONSENSUS
NASIONAL PERSIAPAN KOLON PADA
PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI DEWASA
2016
v
vi
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan ....................................................................... 1
V. Kesimpulan ........................................................................ 31
Lampiran................................................................................. 38
vii
I. PENDAHULUAN
K
olonoskopi semakin luas digunakan sebagai alat diagnostik
dan terapeutik pada kelainan kolon. Secara umum
kolonoskopi merupakan prosedur yang aman, akurat,
dan dapat diterima dengan baik oleh pasien.1 Sebagai modalitas
diagnostik standar untuk evaluasi kolon serta modalitas terapeutik
yang efektif, kolonoskopi sangat penting untuk melakukan visualisasi
kolon mulai dari anus hingga ileosekal.2 Kolonoskopi merupakan
prosedur pilihan untuk mengevaluasi kolon pada sebagian besar
pasien dewasa dengan gangguan saluran cerna bagian bawah
(SCBB), anemia defisiensi besi, pencitraan kolon dengan hasil
abnormal, penapisan kanker kolorektal yang positif, surveilans
pasca polipektomi dan reseksi kanker, surveilans inflammatory
bowel disease (IBD), dan pada pasien yang dicurigai terdapat
massa kolon.1 Penggunaan kolonoskopi telah menjadi metode yang
efektif dalam skrining kanker kolon pada pasien dengan usia 50
tahun ke atas dan pasien lebih muda yang berisiko.3 Efektivitas ini
tergantung pada ketepatan visualisasi seluruh kolon, kecermatan
dalam pemeriksaan mukosa kolon, penerimaan pasien terhadap
prosedur yang dilakukan serta kualitas persiapan kolon.
1
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
Kualitas persiapan kolon merupakan hal yang menjadi perhatian dengan pembatasan diet, penggunaan katartik, dan enema.
penting bagi para ahli gastroenterologi di seluruh dunia karena Meskipun preparat ini dapat membersihkan kolon dengan baik,
dampaknya yang besar terhadap efektivitas kolonoskopi. Kualitas namun waktu yang diperlukan untuk melakukannya cukup
persiapan kolon memengaruhi proses pemeriksaan, lamanya lama (48-72 jam), tidak nyaman, dan menyebabkan gangguan
waktu pemeriksaan, dan penilaian untuk membatalkan atau keseimbangan cairan dan elektrolit. Pada tahun 1980, Davis dkk.11
menjadwal ulang suatu prosedur kolonoskopi.4,5,6 Persiapan kolon memperkenalkan larutan polyethylene glycol (PEG), suatu larutan
yang kurang baik mengakibatkan sepertiga pemeriksaan tidak osmotik dengan elektrolit seimbang. Selain PEG, juga terdapat
dapat dilakukan hingga selesai, 10% pemeriksaan tidak dapat larutan garam magnesium dan natrium phosphate (NaP) sebagai
dilakukan sama sekali serta terjadi peningkatan biaya. 7
preparat persiapan kolon. Saat ini teknik persiapan kolon terus
disempurnakan dengan berbagai faktor tambahan yang juga
Mengingat besarnya dampak persiapan kolon terhadap efektivitas
menjadi perhatian seperti rasa preparat, suplementasi elektrolit,
kolonoskopi, maka diperlukan tata cara persiapan kolon yang
pembagian dosis dan waktu pemberian.9,12
ideal, aman, nyaman serta terjangkau. Prinsip persiapan kolon
yang ideal adalah pembersihan kolon dari materi tinja dengan Selain penyempurnaan teknik persiapan kolon, terdapat
cepat dan mudah tanpa menyebabkan perubahan makroskopis perkembangan yang amat penting akhir-akhir ini terkait
dan mikroskopis mukosa kolon.8,9 Selain itu preparat bersihan dengan prosedur persiapan kolon. Pertama, American Society
kolon dapat dikonsumsi dan dievaluasi dalam waktu singkat, of Gastrointestinal Endoscopy (ASGE) dan European Society of
nyaman, tidak menyebabkan gangguan keseimbangan cairan atau Gastrointestinal Endoscopy (ESGE) dalam panduan terbarunya
elektrolit, mudah dikonsumsi, serta harga yang terjangkau. 6,10
Hal merekomendasikan PEG dosis terbagi (split dose) sebagai metode
lain yang tidak kalah penting adalah dapat mendeteksi penyakit bersihan kolon terpilih. Kedua, preparat tablet NaP mendapatkan
kolon, terutama polip dan neoplasma. Walaupun terdapat
5
label box warning dari Food and Drug Administration (FDA)
beberapa metode yang cukup baik, namun tidak semua kriteria karena memiliki efek samping gangguan ginjal serta gangguan
ideal ini dapat terpenuhi dengan berbagai metode yang sudah keseimbangan elektrolit.8,9
ada.6
Uraian di atas menjadi dasar perlunya konsensus nasional ini
Teknik persiapan kolon mengalami perkembangan yang cukup direvisi. Adanya informasi tersebut perlu dipertimbangkan oleh
pesat dalam beberapa dekade terakhir untuk mencapai kriteria ahli gastroenterologi dan praktisi endoskopi gastrointestinal
seideal mungkin. Pada awalnya persiapan kolonoskopi dilakukan se-Indonesia dalam melakukan persiapan kolon di tingkat
2 3
Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
S
ecara umum preparat yang digunakan pada persiapan kolon
dapat dibagi dalam 4 kategori berdasarkan mekanisme
kerjanya yaitu isosmotik, hiposmotik, hiperosmotik dan
adjunctive measures.8 Perbedaan dalam mekanisme fisiologis
tersebut berdampak pada pemilihan preparat, terutama pada
pasien dengan komorbiditas, usia lanjut, dan anak-anak.6 Preparat
persiapan kolon yang direkomendasikan adalah PEG. Preparat
pilihan berikutnya adalah garam Inggris. Sediaan NaP masih dapat
diberikan dengan kewaspadaan tinggi karena efek sampingnya
yang berat.
•• Medikamentosa
a. Polyethylene Glycol
Polyethylene glycol (PEG) merupakan suatu polimer inert
dari ethylene oxide yang merupakan larutan yang tidak
diabsorpsi dan dapat melewati usus tanpa mengalami
proses absorpsi ataupun sekresi. Penggunaan PEG-
electrolyte solutions (PEG-ELS) merupakan salah satu
metode bersihan kolon yang sering digunakan. Preparat
4 5
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
6 7
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
dapat mengurangi efek samping, seperti perut kembung PEG lebih aman (menghasilkan gas hidrogen yang lebih
dan nyeri. Untuk mempertahankan efektivitas, sedikit), efektif, dan dapat ditoleransi dengan baik. Angka
digunakan preparat bisakodil dan magnesium sitrat. kegagalan 5-15% terjadi akibat gangguan pencernaan
Sebelum tindakan pasien mengonsumsi cairan jernih. dan/atau volume yang besar. Kombinasi dengan
Dosis 2 buah tablet bisakodil (@5 mg) diberikan saat preparat enema tidak menunjukkan perbaikan dalam
siang hari, kemudian ditunggu sampai terjadi gerakan efektivitas PEG, namun meningkatkan ketidaknyamanan
usus atau maksimal 6 jam. Jika gerakan usus terasa pasien.9,16 Aoun, dkk.17 melaporkan bahwa metode dan/
atau maksimal 6 jam setelah bisakodil diberikan, atau waktu pemberian preparat dosis terbagi dengan
larutan PEG diminum 240 ml setiap 10 menit sampai diet biasa lebih efektif dan meningkatkan kualitas serta
2 liter cairan habis. toleransi pasien dibandingkan pemberian preparat dosis
XX PEG Volume Tinggi tunggal dengan diet cair.
Preparat PEG ini memiliki volume 4 liter seperti yang 5. Indikasi
direkomendasikan oleh ASGE dan ESGE. Sebanyak PEG relatif aman digunakan pada pasien dengan
5-15% pasien tidak dapat menghabiskan sediaan gangguan elektrolit dan pada pasien yang tidak boleh
ini karena rasanya tidak enak dan volumenya yang mendapat beban cairan dalam jumlah besar (pasien
banyak. Efek samping lainnya adalah rasa kembung dengan gagal ginjal, gagal jantung kongestif atau
dan kram perut.9 penyakit hati dengan asites). PEG merupakan metode
4. Efektivitas pilihan pada bayi dan anak-anak.9
Larutan PEG-ELS dapat digunakan pada pasien yang 6. Efek samping
diduga IBD tanpa mengganggu kemampuan diagnostik Secara umum PEG aman diberikan. Efek samping yang
kolonoskopi atau analisis sampel jaringan. PEG dinilai paling banyak terjadi adalah perut kembung dan penuh,
aman pada pasien dengan kondisi ketidakseimbangan mual serta muntah. Nyeri perut dan kram juga dapat
elektrolit dan untuk pasien yang tidak dapat menoleransi terjadi pada pemberian PEG dengan bisakodil. 18,19
asupan natrium yang tinggi seperti gagal ginjal, gagal Ho, dkk.20 melaporkan insidensi hipokalemia sebesar
jantung kronik, atau penyakit hati lanjut dengan asites. 9,6% pada pasien usia lanjut yang dirawat dengan
Dibandingkan dengan larutan berbahan dasar manitol, komorbiditas (penyakit jantung dan ginjal). Hal ini
8 9
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
10 11
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
harus diminum dalam waktu minimal 3 jam sebelum hiperfosfatemia, 58% pasien mengalami hipokalsemia,
tindakan dilakukan.9 serta hipokalemia pada 56% pasien. Beloosesky, dkk.24
XX Tablet NaP mengatakan bahwa pada kelompok usia lanjut sangat
Tablet NaP merupakan preparat NaP untuk rentan mengalami gangguan keseimbangan elektrolit.
memperbaiki rasa dan membatasi jumlah cairan yang NaP memiliki efek dehidrasi yang dapat menyebabkan
dikonsumsi. Setiap 2 gram tablet mengandung 1500 penurunan berat badan, peningkatan osmolalitas
mg zat aktif (NaP monobasic dan dibasic) dan 460 plasma dan mulut kering terutama pada pasien dengan
mg selulosa mikrokristalin sebagai pengikat.9 Sediaan usia lebih atau sama dengan 80 tahun. NaP dapat
dalam bentuk tablet belum tersedia di Indonesia. menimbulkan aphthous ulcers pada rektosigmoid
3. Efektivitas yang dapat mengganggu penilaian tindakan. Efek
Sediaan NaP diberikan dengan dosis terbagi dimana samping yang jarang terjadi namun fatal akibatnya
dosis pertama diberikan pada 15 jam sebelum tindakan adalah nefropati fosfat akut (NFA). Pada NFA terjadi
dan dosis kedua diberikan 3 jam sebelum tindakan, lebih pembentukan kristal kalsium fosfat yang menyebabkan
efektif dibandingkan dengan dosis NaP yang diberikan gangguan fungsi ginjal kronis.19,21,24
satu hari sebelum tindakan atau 4 liter PEG.9 NaP harus
Preparat tablet NaP mendapatkan label box warning dari
disertai dengan minum yang banyak lebih kurang 2-3 liter.
FDA karena memiliki efek samping gangguan ginjal serta
4. Indikasi
gangguan keseimbangan elektrolit sehingga ASGE tidak
NaP dalam bentuk sediaan cair dan tablet dapat
merekomendasikan NaP diberikan pada lansia, pasien
diberikan sebagai alternatif PEG pada pasien sehat
dengan gangguan ginjal serta ketidakseimbangan
tanpa komorbiditas seperti gangguan keseimbangan
elektrolit.8,9
elektrolit, gagal ginjal, asites, gagal jantung kongestif
atau riwayat infark miokardium.18 6. Kontraindikasi
5. Efek samping • Pasien berusia di bawah 5 tahun
Penggunaan preparat NaP dapat menyebabkan • Gangguan motilitas saluran cerna bagian atas atau
gangguan keseimbangan cairan, mineral dan elektrolit. bawah, seperti ileus, pseudoobstruksi, megakolon
Setelah mengonsumsi NaP, pada 87% pasien terjadi toksik, gastroparesis berat
12 13
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
• Konstipasi berat, dengan frekuensi buang air besar natrium pikosulfat sering digunakan dalam persiapan
kurang dari 1 kali/minggu kolon. Efek laksatif dimulai dalam 3-4 jam, penting untuk
• Kelainan jantung, seperti angina tidak stabil, sindrom tetap mempertahankan jumlah asupan cairan yang cukup
koroner akut dalam 6 bulan terakhir, gagal jantung selama periode ini.
kongestif, pemanjangan interval QT
Kombinasi ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan
• Asites
gagal jantung dan gangguan fungsi ginjal dimana
• Sirosis
dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dan kondisi
• Gangguan metabolisme kalsium, seperti hipokalsemia
hipermagnesemia berat. 25 Obat-obatan yang dapat
atau hiperkalsemia
mengganggu persiapan atau pemeriksaan harus dihentikan
• Hiperparatiroid
(misal: obat yang mengandung preparat besi atau obat yang
• Gangguan ginjal, seperti insufisiensi ginjal (meningkatnya
menimbulkan konstipasi).26
kreatinin atau laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari
60 mL/menit/1,73 m2; transplantasi ginjal) Petunjuk penggunaan:26
• Gangguan elektrolit • Selama 2-3 hari sebelum kolonoskopi, pasien harus
• Pasien yang berisiko untuk terjadinya dehidrasi makan bubur kecap atau makanan cair yang jernih dan
karena asupan yang sulit diharuskan banyak minum (2-3 liter/hari)
• Inflammatory bowel disease pada saat eksaserbasi akut • Sepuluh jam sebelum pemeriksaan kolonoskopi, pasien
• Pasien dengan mual, muntah atau nyeri perut dengan diberi garam Inggris 30 gram
asupan cairan yang kurang • Dua jam sebelum pemeriksaan kolonoskopi, pasien
• Pasien yang memiliki reaksi hipersensitivitas terhadap dilakukan klisma sampai bersih
kandungan natrium fosfat
c. Garam Inggris • Adjunctive Measures
Garam Inggris atau magnesium sulfat (MgSO4) merupakan a. Diet
suatu laksatif tradisional yang telah lama dikenal dapat Pembatasan diet yang dianjurkan adalah konsumsi
meningkatkan air dalam saluran cerna dan menstimulasi cairan jernih dan diet rendah serat tanpa pewarna,
peristalsis. Suatu kombinasi antara garam Inggris dan serta mudah dicerna selama 1 hingga 4 hari sebelum
14 15
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
16 17
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
kontraksi volume intravaskular, sehingga lebih aman bagi sekresi air dan elektrolit. Senna, seperti juga bisakodil
pasien. Walaupun menguntungkan, penambahan larutan telah digunakan sebagai pendamping PEG. Penggunaan
dengan bahan dasar karbohidrat ini dapat meningkatkan senna dikombinasikan dengan PEG telah menunjukkan
risiko ledakan yang dipicu oleh kauter jika karbohidrat ini perbaikan dalam kualitas persiapan kolon.9 Senna
dimetabolisme menjadi gas oleh bakteri usus.9 yang dikombinasikan dengan 2 liter PEG menunjukkan
f. Laksatif kualitas dan toleransi pasien yang lebih baik dengan
Terdapat dua jenis laksatif yang dapat digunakan sebagai nyeri abdomen yang lebih minimal dibandingkan
pendamping medikamentosa, yaitu salin dan senna.9 pemberian senna tanpa PEG.30
1. Salin g. Obat-obatan
Magnesium sitrat adalah suatu laksatif salin hiperosmotik 1. Metoklopramid
yang bekerja dengan meningkatkan volume intraluminal Metoklopramid adalah suatu golongan antagonis dopamin
sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan motilitas yang mengakibatkan sensitisasi jaringan terhadap
usus. Magnesium juga menstimulasi pengeluaran asetilkolin. Mekanisme kerja dari metoklopramid adalah
kolesistokinin yang menyebabkan akumulasi cairan dengan cara meningkatkan kontraksi lambung, peristaltik
dan elektrolit intraluminal. Penggunaan magnesium duodenum dan jejunum, namun tanpa mengubah
sitrat tidak dianjurkan pada pasien dengan gangguan motilitas kolon. Preparat ini dapat digunakan bersamaan
fungsi ginjal.9 Pemberian PEG dengan magnesium sitrat dengan PEG untuk mengurangi efek samping mual dan
lebih baik dibandingkan dengan bisakodil. Keuntungan perut kembung.9
pemberian 2 liter PEG dengan magnesium sitrat adalah 2. Simetikon
lebih ditoleransi oleh pasien serta biaya yang lebih Simetikon adalah suatu agen anti-flatulen, anti-gas yang
murah.29 digunakan bersamaan dengan PEG untuk mengurangi
2. Senna pembentukan gas setelah persiapan kolonoskopi dan
Senna mengandung zat aktif antrakuinon yang diaktivasi memperbaiki gambaran saat kolonoskopi. Simetikon
oleh bakteri usus, yang memiliki efek langsung menurunkan pembentukan gas (bubble), memperbaiki
terhadap mukosa usus, meningkatkan motilitas kolon, toleransi dan efektivitas.
meningkatkan transit cairan di kolon, dan menghambat
18 19
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
Banyak studi yang menunjukkan bahwa pemberian merupakan prosedur yang amat bermanfaat karena pasien
simetikon tidak mengubah kualitas persiapan kolon, lebih toleran serta meningkatkan angka deteksi polip dan
tapi meningkatkan visualisasi kolon dengan mengurangi adenoma.9
gelembung gas di kolon.9
Berdasarkan penelitian, dosis kedua dari preparat bersihan
3. Bisakodil
kolon harus diberikan antara 3 sampai 8 jam sebelum
Bisakodil merupakan preparat difenilmetana yang kurang
kolonoskopi. Panduan American Society of Anesthesiologist
diabsorpsi serta mampu merangsang peristaltik usus.
(ASA) merekomendasikan bahwa pasien harus menyelesaikan
Bisakodil dan magnesium sitrat digunakan bersamaan
preparat tersebut setidaknya 2 jam sebelum sedasi dimulai
dengan PEG memungkinkan penggunaan larutan
untuk meminimalkan risiko aspirasi.9
31
PEG dengan volume yang lebih rendah. Afridi, dkk.
melakukan penelitian membandingkan kombinasi NaP • Efikasi dan Keamanan
dan bisakodil dan 4 liter PEG memiliki efektivitas yang Untuk menilai efikasi persiapan kolon, harus dilakukan
sama dan lebih ditoleransi oleh pasien.9,31 Penggunaan penilaian gambaran subjektif mukosa kolon terhadap suatu
bisakodil memungkinkan PEG-ELS diberikan dengan parameter yang cukup objektif. Hingga saat ini, beberapa
dosis 2 liter untuk pembersihan kolon yang adekuat. metode telah diajukan, namun belum ada metode yang ideal
Dosis bisakodil yang dianjurkan sebagai obat tambahan dalam berbagai kondisi.9,22,32,33,34
untuk persiapan kolon adalah 5-10 mg.12
Keamanan berbagai preparat persiapan kolon yang tersedia
saat ini berhubungan dengan bahan dasar utama yang
• Timing Persiapan Kolon digunakan, yaitu PEG atau NaP. Secara umum, PEG aman
Berbagai studi yang ada menunjukkan bahwa pemberian
digunakan pada individu sehat tanpa komorbiditas.22,35 Larutan
preparat bersihan kolon dalam dosis terbagi menghasilkan
isotonis PEG aman digunakan pada pasien dengan gangguan
luaran pemeriksaan kolonoskopi yang lebih baik dibandingkan
keseimbangan elektrolit, penyakit hati, gagal ginjal akut dan
dengan dosis penuh. Panduan ASGE terbaru merekomendasikan
kronik, serta gagal jantung kongestif. PEG tidak menyebabkan
pembagian dosis preparat bersihan kolon menjadi dosis malam
perubahan pada struktur histologi mukosa kolon sehingga
sebelum dan pagi hari menjelang prosedur kolonoskopi.
dapat digunakan pada pasien dengan IBD.9
Pemberian preparat bersihan kolon dalam dosis terbagi
20 21
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
22 23
Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
24 25
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
pasien ini harus diperhatikan kandungan kalium pada PEG yang ARB, diuretik, dan/atau non steroidal anti inflammatory drugs
dapat menyebabkan hiperkalemia terutama pada pasien yang (NSAID), pasien dengan gagal jantung kongestif, diabetes
mengonsumsi diuretik hemat-kalium atau ACE inhibitor.38 Pada melitus, serta berat badan rendah (≤ 55 kg).
semua pasien yang menggunakan diuretik harus dilakukan Toksisitas ginjal akibat NaP sangat minimal terjadi ketika
evaluasi status hidrasi sebelum diberikan preparat persiapan digunakan pada pasien dengan kreatinin serum kurang dari 1,5
kolonoskopi.9 Penggunaan MgSO4 sebaiknya tidak diberikan mg/dL.36 Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (penyakit
pada pasien dengan gagal jantung. ginjal kronik menurut kriteria Perhimpunan Nefrologi Indonesia),
preparat yang lebih aman digunakan adalah PEG.9Preparat
• Gangguan Fungsi Ginjal MgSO4 tidak boleh diberikan pada pasien dengan gagal ginjal.
Penggunaan NaP merupakan kontraindikasi pada pasien
dengan gangguan fungsi ginjal. 9,39,40 Preparat NaP dapat • Sirosis Hepatis
menyebabkan terjadinya nefropati fosfat akut (NFA). Pada pasien dengan gangguan fungsi hati tanpa sirosis dan
Patogenesis terjadinya NFA adalah akibat langsung dari beban sirosis Child-Pugh A, umumnya preparat persiapan kolon dapat
fosfat setelah pemberian NaP. Asplin, dkk.41 mengatakan bahwa digunakan. Pada sirosis hepatis Child-Pugh B dan C pemberian
terbentuk cairan pekat pada loop of Henle akibat penumpukan NaP merupakan kontraindikasi. Larutan PEG isotonis lebih
ion kalsium dan fosfat, yang menyebabkan terbentuknya aman digunakan dibandingkan dengan NaP.9
bahan-bahan padat, terutama kristal kalsium fosfat. Kristal
ini akan bergerak turun, berikatan dengan sel-sel epitel, • Kehamilan
kemudian mengalami internalisasi yang memicu terjadinya Kolonoskopi jarang dilakukan pada kehamilan, oleh karena
reaksi inflamasi dan kerusakan seluler.40,41,42 Nefropati fosfat itu keamanan persiapan kolon pada kelompok ini belum
akut merupakan efek samping yang fatal namun jarang terjadi. banyak diteliti. Kolonoskopi dilakukan hanya untuk tujuan
Hal ini disebabkan karena pada sebagian besar pasien hanya penyelamatan jiwa ibu. Oleh karena itu, penggunaan PEG
sedikit saja tubulus ginjal yang mengalami kerusakan dan dan NaP pada kehamilan yang sebenarnya termasuk kategori
cenderung sulit dideteksi. Faktor risiko NFA adalah wanita, C masih dapat diberikan.
usia lebih atau sama dengan 60 tahun, menderita penyakit
26 27
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
28 29
IV. SKALA PERSIAPAN BERSIHAN KOLON V. KESIMPULAN
B K
oston Bowel Preparation Scale (BBPS) merupakan suatu olonoskopi merupakan teknik umum yang digunakan untuk
skala yang dipakai untuk menilai tingkat kebersihan melihat kelainan mukosa usus. Dalam teknik persiapan kolon,
persiapan kolon. Cara ini dilakukan dengan menjumlahkan terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:
poin pada 3 daerah besar di kolon: kolon kiri (rektosigmoid dan 1. Pemeriksaan kolonoskopi memerlukan teknik persiapan kolon
kolon desendens), kolon transversum (termasuk daerah fleksura yang baik dan benar
lienalis dan fleksura hepatika), dan kolon kanan (sekum dan kolon 2. Diperlukan pemberian bubur rendah serat atau rendah residu
asendens). Tiap lokasi diberi nilai 0 – 3, dimana 0 adalah paling (contoh: bubur kecap) atau diet cair selama maksimal 1 (satu)
kotor, dan 3 adalah paling bersih. Berikut adalah deskripsi untuk hari sebelum prosedur kolonoskopi
pemberian poin 0 – 3 berdasarkan BBPS, yaitu: 3. Sediaan persiapan bersihan kolonoskopi yang dianjurkan
• 0 = Segmen kolon yang tidak siap dengan mukosa yang tidak adalah PEG. Pilihan berikutnya yang dapat diberikan adalah
terlihat karena feses padat yang tidak dapat dibersihkan. garam Inggris (magnesium sulfat). Preparat lain (NaP) masih
• 1 = Sebagian mukosa kolon terlihat, namun area lain tidak terlihat dapat diberikan, namun membutuhkan perhatian khusus
dengan baik karena feses cair, sisa feses, dan cairan keruh. karena adanya efek samping yang dapat ditimbulkan
• 2 = Jumlah kecil cairan feses, fragmen kecil feses atau cairan 4. Persiapan kolonoskopi boleh diberikan 3-8 jam sebelum
keruh, namun mukosa segmen kolon terlihat baik. tindakan. Minum air putih terakhir dapat diberikan maksimal
• 3 = Keseluruhan segmen mukosa kolon terlihat dengan baik 2 (dua) jam sebelum prosedur kolonoskopi dengan sedasi
tanpa adanya residu, fragmen kecil feses ataupun cairan keruh. 5. Pada kondisi khusus (anak-anak, usia lanjut, pasien gagal ginjal,
pasien hipertensi yang mengonsumsi ACE inhibitor atau ARB),
Kolon yang paling bersih memiliki nilai maksimal 9, dan kolon yang
disarankan untuk menggunakan PEG
tidak siap untuk dilakukan kolonoskopi memiliki nilai minimal 0.45
30 31
Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
6. PEG dapat diberikan baik dalam single dose maupun split dose
7. Secara umum pada pasien perdarahan saluran cerna bagian
bawah dengan hemodinamik stabil, dapat dilakukan persiapan
kolon. Jika hemodinamik tidak stabil, tindakan kolonoskopi DAFTAR PUSTAKA
ditunda
1. Rex DK, Petrini JL, Baron TH, Chak A, Cohen J, Deal SE, et
al. Quality indicators for colonoscopy. Gastrointest Endosc
2006;63(4 Suppl):S16-28.
2. Belsey J, Epstein O, Heresbach D. Systematic review: oral
0 1
bowel preparation for colonoscopy. Aliment Pharmacol Ther
2007;25(4):373-84.
3. Rex DK, Johnson DA, Anderson JC, Schoenfeld PS, Burke CA,
Inadomi JM. American College of Gastroenterology guidelines
for colorectal cancer screening 2009 [corrected]. Am J
Gastroenterol 2000;104(3):739-50.
4. Harewood GC, Sharma VK, de Garmo P. Impact of colonoscopy
preparation quality on detection of suspected colonic
neoplasia. Gastrointest Endosc 2003;58(1):76-9.
5. Froehlich F, Wietlisbach V, Gonvers JJ, Burnand B, Vader JP.
Impact of colonic cleansing on quality and diagnostic yield
of colonoscopy: the European Panel of Appropriateness
of Gastrointestinal Endoscopy European multicenter study.
Gastrointest Endosc 2005;61(3):378-84.
6. Mamula P, Adler DG, Conway JD, Diehl DL, Farraye FA,
Kantsevoy SV, et al. Colonoscopy preparation. Gastrointest
Endosc 2009;69(7):1201-9.
7. Rex DK, Imperiale TF, Latinovich DR, Bratcher LL. Impact of
bowel preparation on efficiency and cost of colonoscopy. Am
J Gastroenterol 2002;97(7):1696-700.
8. Hassan C, Bretthauer M, Kaminski MF, Polkowski M, Rembacken
2 3 B, Saunders B, et al.Bowel preparation for colonoscopy:
European Society of Gastrointestinal Endoscopy (ESGE)
guideline.Endoscopy 2013;45(2):142-50.
Gambar 1. Skala persiapan bersihan kolon45
9. Saltzman JR, Cash BD, Pasha SF, Early DS, Muthusamy VR,
Khashab MA, et al. Bowel preparation before colonoscopy.
Gastrointest Endosc 2015;81(4):781-94.
32 33
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
10. Toledo TK, DiPalma JA. Review article: colon cleansing 22. Kastenberg D, Chasen R, Choudhary C, Riff D, Steinberg S,
preparation for gastrointestinal procedures. Aliment Pharmacol Weiss E, et al. Efficacy and safety of sodium phosphate tablets
Ther 2001;15(5):605-11. compared with PEG solution in colon cleansing: two identically
11. Davis GR, Santa Ana CA, Morawski SG, Fordtron JS. Development designed, randomized, controlled, parallel group, multicenter
of a lavage solution with minimal water and electrolyte phase III trials. Gastrointest Endosc 2001;54(6):705-13.
absorption or secretion. Gastroenterology 1980;78(5 Pt 1):991-5. 23. Linden TB, Waye JD. Sodium phosphate preparationfor
12. Chang KJ, Erickson RA, Schandler S, Coye T, Moody C. Per-rectal colonoscopy: onset and duration of bowel activity. Gastrointest
pulsed irrigation versus per-oral colonic lavage for colonoscopy Endosc 1999;50(6):811-3.
preparation: a randomized, controlled trial. Gastrointest Endosc 24. Beloosesky Y, Grinblat J, Weiss A, Grosman B, Gafter U, Chagnac
1991;37(4):444-8. A. Electrolyte disorders following oral sodium phosphate
13. Hsu CW, Imperiale TF. Meta-analysis and cost comparison administration for bowel cleansing in elderly patients. Arch Intern
of polyethylene glycol lavage versus sodium phosphate for Med 2003;163(7):803–8.
colonoscopy preparation. Gastrointest Endosc 1998;48(3):276-82. 25. Sarre R. Bowel preparation. Aust Prescr 2005;28:16-7.
14. Mathus-Vliegen EM, Kemble UM. A prospective randomized 26. Djojoningrat D. Persiapan pemeriksaan endoskopi saluran
blinded comparison of sodium phosphate and polyethylene cerna bagian atas dan saluran cerna bagian bawah. Naskah
glycol-electrolyte solution for safe bowel cleansing. Aliment lengkap simposium dan lokakarya endoskopi gastrointestinal
Pharmacol Ther 2006;23(4):543-52. diagnosis dan terapi ke-4. PEGI-PGI-PPHI bekerjasama dengan
15. Keeffe EB. Colonoscopy preps: what’s best? Gastrointest Endosc Panitia Pendidikan Berkesinambungan Ilmu Penyakit Dalam
1996;43(5):524-8. FKUI. Jakarta, 26-28 Juni 1994.p.1-9.
16. El Sayed AM, Kanafani ZA, Mourad FH, Soweid AM, Barada 27. Marschall HU, Bartels F. Life-threatening complications of
KA, Adorian CS, et al. A randomized single-blind trial of whole nasogastric administration of polyethylene glycol-electrolyte
versus split-dose polyethylene glycol-electrolyte solution for solutions (Golytely) for bowel cleansing. Gastrointest Endosc
colonoscopy preparation. Gastrointest Endosc 2003;58(1):36-40. 1998;47(5):408-10.
17. Aoun E, Abdul-Baki H, Azar C, Mourad F, Barada K, Berro Z,et 28. Barclay RL, Depew WT, Vanner SJ. Carbohydrate-electrolyte
al. A randomized single-blind trial of split-dose PEG-electrolyte rehydration protects against intravascular volume contraction
solution without dietary restriction compared with whole dose during colonic cleansing with orally administered sodium
PEG-electrolyte solution with dietary restriction for colonoscopy phosphate. Gastrointest Endosc 2002;56(5):633-8.
preparation. Gastrointest Endosc 2005;62(2):213-8. 29. Sharma VK, Chockalingham SK, Ugheoke EA, Kapur A, Ling
18. Lichtenstein GR, Cohen LB, Uribarri J. Review article: Bowel PH, Vasudeva R, et al. Prospective, randomized, controlled
preparation for colonoscopy--the importance of adequate comparison of the use of polyethylene glycol electrolyte lavage
hydration. Aliment Pharmacol Ther 2007;26(5):633-41. solution in four-liter versus two-liter volumes and pretreatment
with either magnesium citrate or bisacodyl for colonoscopy
19. Nyberg C, Hendel J, Nielsen OH. The safety of osmotically acting
preparation. Gastrointest Endosc 1998;47(2):167-71.
cathartics in colonic cleansing. Nat Rev Gastroenterol Hepatol
2010;7(10):557-64. 30. Amato A, Radaelli F, Paggi S, Terruzzi V. Half doses of PEG-ES
and senna vs. high-dose senna for bowel cleansing before
20. Ho JM, Juurlink DN, Cavalcanti RB. Hypokalemia following
colonoscopy: a randomized, investigator-blinded trial. Am J
polyethylene glycol‑based bowel preparation for colonoscopy
Gastroenterol 2010;105(3):675-81.
in older hospitalized patients with significant comorbidities. Ann
Pharmacother 2010;44(3):466–70. 31. Afridi SA, Barthel JS, King PD, Pineda JJ, Marshall JB. Prospective,
randomized trial comparing a new sodium phosphate-bisacodyl
21. Belsey J, Epstein O, Heresbach D. Systematic review: adverse
regimen with conventional PEG-ES lavage for outpatient
event reports for oral sodium phosphate and polyethylene
colonoscopy preparation. Gastrointest Endosc 1995;41(5):485-9.
glycol. Aliment Pharmacol Ther 2009;29(1):15-28.
34 35
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
32. Khashab M, Rex DK. Efficacy and tolerability of a new formulation patients for outpatient colonoscopy: a prospective and blinded
of sodium phosphate tablets (INKP-101) and a reduced sodium study. Am J Gastroenterol 2001;96(3):710-4.
phosphate dose, in colon cleansing: a single-center open-label 44. Rankin GB, Sivak MV. Indications, contraindications
pilot trial. Aliment Pharmacol Ther 2005;21(4):465-8. and complications of colonoscopy. In: Sivak MV, ed.
33. Aronchick CA, Lipshutz WH, Wright SH, Dufrayne F, Bergman G. A Gastroenterologic Endoscopy. 2nd ed. Vol 2. Philadelphia: WB
novel tableted purgative for colonoscopic preparation: efficacy Saunders Co 2000.p.1222-52.
and safety comparisons with Colyte and Fleet Phospho-Soda. 45. Lai EJ, Calderwood AH, Doros G, Fix OK, Jacobson BC. The
Gastrointest Endosc 2000;52(3):346-52. Boston Bowel Preparation Scale: A valid and reliable instrument
34. Barclay RL. Safety, efficacy, and patient tolerance of a three- for colonoscopy-oriented research. Gastrointest Endosc
dose regimen of orally administered aqueous sodium phosphate 2009;69(3 Pt 2):620-5.
for colonic cleansing before colonoscopy. Gastrointest Endosc 46. Bechtold ML, Mir F, Puli SR, Nguyen DL. Optimizing bowel
2004;60(4):527-33. preparation for colonoscopy: a guide to enhance quality of
35. Reddy DN, Rao GV, Sriram PV. Efficacy and safety of oral visualization. Ann Gastroenterol 2016;29(2):137-46.
sodium phosphate versus polyethylene glycol solution for
bowel preparation for colonoscopy. Indian J Gastroenterol
2002;21(6):219-21.
36. Yakut M, Cinar K, Seven G, Cetinkaya H, Bahar K, et al. The
efficacy and safety of colonoscopy preparation with oral
sodium phosphate in elderly patients. Turk J Gastroenterol
2010;21(2):140-5.
37. Lukens FJ, Loeb DS, Machicao VI, Achem SR, Picco MF,et al.
Colonoscopy in octogenarians: a prospective outpatient study.
Am J Gastroenterol 2002;97(7):1722-5.
38. Parikh K, Weitz H. Can a bowel preparation exacerbate heart
failure?Cleve Clin J Med 2011;78(3):157-60.
39. Singal AK, Rosman AS, Post JB, Bauman WA, Spungen AM,
Korsten MA, et al. The renal safety of bowel preparations for
colonoscopy: a comparative study of oral sodium phosphate
solution and polyethylene glycol. Aliment Pharmacol Ther
2008;27(1):41-7.
40. Lien YH. Is bowel preparation before colonoscopy a risky
business for the kidney? Nat Clin Pract Nephrol 2008;4(11):606-14.
41. Asplin JR, Mandel NS, Coe FL. Evidence of calcium phosphate
supersaturation in the loop of Henle. Am J Physiol 1996;270(4
Pt 2):F604–13.
42. National Kidney Foundation. K/DOQI Clinical practice guidelines
for chronic kidney disease: evaluation, classification and
stratification. Am J Kidney Dis 2002;39(2 Suppl 1):S1-266.
43. Taylor C, Schubert ML. Decreased efficacy of polyethylene
glycol lavage solution (golytely) in the preparation of diabetic
36 37
Lampiran
Tabel 1. Perbandingan Preparat Bersihan Kolon46
Preparat Volume Sediaan Keuntungan Kerugian
PEG-ELS 4 Liter -- 2 l i t e r m a l a m s e b e l u m -- dapat digunakan pada -- bisa mengakibatkan mual,
tindakan semua kondisi muntah, dan kembung
Konsensus Nasional
-- 2 liter pagi saat hari tindakan -- aman pada kondisi gagal -- harus diminum cepat
g i n j a l , ga ga l j a n t u n g
kronik, dan sirosis
PEG 2 Liter -- bisakodil 5-10 mg -- volume rendah -- risiko kolitis iskemik dengan
bisakodil -- 1 l i t e r P E G - E L S m a l a m -- dapat ditolerir jumlah tablet bisakodil lebih
sebelum hari tindakan atau sama dengan 10 mg
38
-- 1 liter PEG-ELS pagi saat hari
tindakan
NaP 180 ml -- 45 ml dan 45 ml air malam -- volume rendah -- risiko nefropati fosfat
sebelum hari tindakan -- hindari pada gagal jantung
-- 45 dan 45 ml air saat pagi hari kronik, gagal ginjal, dan sirosis
tindakan
Magnesium sulfat 2,84 liter -- 16 oz persiapan dan air diikuti -- hindari pada gagal ginjal
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
6
5
4
3
2
1
No.
KGEH
SpPD-KGEH
dr. Dharmika
Prof. Dr. dr. IDN
Nama
Djojoningrat, SpPD-
Manan, SpPD-KGEH
Wibawa, SpPD-KGEH
Prof. Dr. dr. Nasrul Zubir,
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Medan
Padang
39
Cabang
Denpasar
DAFTAR HADIR
KONSENSUS NASIONAL
KOLONOSKOPI DEWASA
Jakarta, 14 Agustus 2016
Tanda Tangan
PERSIAPAN KOLON PADA PEMERIKSAAN
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
No. Nama Cabang Tanda Tangan No. Nama Cabang Tanda Tangan
7 dr. Hirlan, SpPD-KGEH Semarang 15 Dr. dr. Murdani Jakarta
Abdullah, SpPD-KGEH,
FACG
40 41
Konsensus Nasional Konsensus Nasional
Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016 Persiapan Kolon pada Pemeriksaan Kolonoskopi Dewasa 2016
No. Nama Cabang Tanda Tangan No. Nama Cabang Tanda Tangan
24 Dr. dr. Hery Djagat Semarang 32 dr. Hasan Maulahela, Jakarta
Purnomo, SpPD-KGEH SpPD
42 43