1
Sel darah merah biasa disebut dengan Red Blood Cell dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Trombosit
(RBC) berbentuk bikonkaf, yang berarti bagian tengahnya dibentuk dari sel induk yang disebut megakariosit yang
lebih tipis daripada bagian tepinya. Sel darah merah tidak banyak terdapat di sumsum tulang, sedangkan
memiliki nucleus. Nucleus sel darah merah mengalami penghancuran trombosit dilakukan di limpa [6, 7].
disintegrasi selama pematangan sel darah merah dan
menjadi tidak dibutuhkan dalam menjalankan fungsinya 2.4. Plasma
(Scanlon dan Sanders, 2006). Kepingan eritrosit manusia Plasma adalah bagian cair darah, dan sekitar 91%
memiliki diameter sekitar 6-8 µm dan tebalnya sekitar 2 merupakan air. Kemampuan melarutkan air
µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-sel memungkinkan plasma mengangkut berbagai substansi.
lainnya yang terdapat pada tubuh manusia [5, 6]. Nutrient yang diserap dari saluran pencernaan disirkulasi
2.2 Sel darah putih (leukosit) ke berbagai jaringan tubuh, dan produk sisa dari jaringan
White Blood Cell (WBC) atau biasa disebut dengan sel diangkut ke ginjal dan dieksresikan melalui urine. Hormon
darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna yang diproduksi oleh kelenjar endokrin diangkut oleh
(bening), bentuk tidak tetap (amoboid), berinti, dan plasma menuju menuju organ sasarannya, dan antibodi
ukurannya lebih besar daripada sel darah merah. Seluruh juga diangkut oleh plasma [6]. Protein plasma juga
sel darah putih memiliki fungsi umum yang sama, yaitu terdapat dalam plasma. Faktor pembekuan protrombin,
melindungi tubuh dari penyakit infeksi dan membentuk fibrinogen dan yang lain diproduksi oleh hati dan akan
imunitas terhadap penyakit tertentu. Setiap jenis leukosit bersirkulasisampai teraktivasi membentuk bekuan pada
memiliki suatu peranan untuk menjaga homeostasis yang saat terjadi ruptur atau kerusakan pembuluh darah [5].
sangat penting. Kelima macam sel darah putih bisa Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak.
diklasifisikan kedalam dua kelompok: granular dan tidak Albumin ini juga disintesis oleh hati. Albumin
bergranular. Leukosit yang bergranular diproduksi dalam mempengaruhi tekanan osmotik koloid darah, yang
sumsum tulang merah, yaitu nuetrofil, eosinophil dan menarik cairan jaringan ke dalam kapiler. Mekanisme
basofil, yang akan terlihat dengan warna granula yang tersebut penting dalam menjaga volume darah agar tetap
lebih terang ketika diwarnai. Leukosit yang tidak normal. Protein plasma yang lain adalah globulin.
bergranula adalah limfosit dan monosit, yang diproduksi Globulin α (alfa) dan β (beta) disintesis oleh hati dan
pada jaringan limfatik limpa, kelenjar getah bening, dan berfungsi sebagai pembawa molekul, misalnya lemak.
timus, sebagaimana juga diproduksi pada sumsum tulang Globulin gamma adalah antibodi yang diproduksi oleh
merah [6]. limfosit. Antibodi akan mengawali proses penghancuran
pathogen dan memberi kita kekebalan. Plasma juga
membawa panas tubuh.
Gambar 1. Jenis-jenis Sel darah. A). Eritrosit normal, B). Gambar 2. Darah yang telah .disentrifus [5, 6]
Neutrofil segmen, C). Neutrofil batang, D). Eosinofil, E).
Basofil, F). Limfosit, G). Monosit dan H). Trombosit [3] 3. Jenis Pemeriksaan Darah Rutin
2.3. Platelet (trombosit)
Nama umum untuk platelet adalah trombosit, yang
3.1. Perhitungan Sel Darah (Manual)
bukan merupakan sel lengkap, melainkan fragmen atau
pecahan sel. Hitung normal trombosit (bagian dalam Perhitungan sel darah sudah berkembang sejak
hitung darah lengkap) dengan nilai normal 150.000 – beberapa abad yang lalu dengan menggunakan metode
300.000/mm3. Trombositopenia adalah istilah untuk hitung manual yang sangat bergantung pada pemeriksaan
trombosit yang rendah, dan trombositosis adalah istilah mikroskopis, selain itu pemeriksaan dengan
untuk hitung trombosit yang rendah [7]. Trombosit menggunakan listrik dan optik, dan otmatisasi computer
memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak memiliki peranan penting dalam pemeriksaan sel darah
berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, [8]. Komponen pemeriksaan sel darah terdiri dari [5] :
2
Melalui metode celah impedance perhitungan sel
a. Perhitungan sel darah merah (RBC) : untuk darah tergantung pada kebenarannya, ketika darah
melakukan perhitungan sel darah merah dapat diencerkan dengan reagen yang tepat, resistivitas
dikerjakan secara manual menggunakan mikroskop listrik sel darah (ρc) lebih besar dari resistivitas cairan
dengan perbandingan 100:1 yang terdiri dari darah disekitarnya (ρf). berdasarkan hal tersebut yang mana
dan larutan pengencer (larutan hayem) kemudian resistivitas dapat dibedakan satu sama lain, sehingga
dilakukan pembacaan di bawah mikroskop kita dapat melakukan perhitungan jumlah sel [5].
menggunakan kamar hitung atau perhitungan sel 2.1.1.2. Metode Flow cytometry cell counter
darah dapat dilakukan secara otomatis Sensor optik flow cytometri terdiri dari selubung
penginderaan kuarsa yang dirancang khusus dengan
menggunakan blood cell counting analyzer.
desain hidrodinamik dan wilayah jalur sel yang
b. Perhitungan sel darah putih (WBC) : pada
melewati hanya satu sel pada suatu waktu yang
perhitungan sel darah putih menggunakan faktor berfokus dilakukan dengan mengurangi diameter
pengenceran 10:1 (terdiri dari 10 sampel darah dan pada celah hingga mencapai jalur sel. Aliran sel oleh
1 larutan pengencer yaitu Turk) atau perhitungan sensor sangat penting. Darah yang dilakukan proses
menggunakan blood cell counting analyzer. pembacaan adalah hasil pencampuran dengan reagen
c. Perhitungan trombosit : perhitungan menggunakan pengencer kemudian akan masuk ke sensor. Karena
blood cell counting analyzer. fokus hidrodinamik dan jalur sel tidak diikuti dengan
d. Hematokrit (Hct) bertujuan untuk mengukur volume kenaikan turbulensi, sehingga cairan di dalam jalur
sel darah merah dengan menggunakan tabung yang sel melewati aliran laminar [5].
mana bila darah disentrifus akan terjadi pemadatan 2.1.1.3. Metode Fluorescent cytometry
dari sel-sel darah merah, ketebalan atau tinggi Menambahkan reagen neon memperluas
kolom sel darah diukur dan dinyatakan sebagai penggunaan aliran cytometry untuk mengukur
persentase terhadap seluruh darah. populasi sel tertentu. pewarna fluorescent
e. Mean Cell Volume (MCV) merupakan volume rata- mengungkapkan rasio inti-plasma setiap sel bernoda.
rata eritrosit. Hal ini berguna untuk analisis trombosit, sel darah
f. Mean Cell Hemoglobin (MCH) merupakan volume merah berinti, dan retikulosit [9].
rata.
g. Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC) adalah 2.1.2. Blok Diagram
volume rata-rata.
Pada saat ini, sudah banyak produsen alat otomatis
untuk perhitungan sel darah dengan berbagai jenis dan
kebutuhan pemeriksaan yang dibutuhkan di pasaran
[9]. Walaupun prinsip analisis dalam melakukan
pemeriksaan yang berbeda-beda, semua perhitungan
sel mempunyai komponen dasar, hidrolik khusus,
pneumatic dan sistem listrik seperti yang digambarkan
pada gambar 4. Diantaranya adalah sistem hidrolik
yang dirancang untuk menyalurkan, pengenceran, dan
pencampuran sampel untuk dianalisis [5].
3
Gambar . Blok diagram alat otomatis dengan 8. Teknologi hematologi analyzer mencakup tiga
beberapa parameter pemeriksaan perhitungan sel prinsip dasar pemeriksaa yaitu : impedance,
darah. flowcytometry, dan fluorescent cytometry.
4
5