Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan Kadar Darah Rutin

Menggunakan Hematologi Analyzer

Julianti Isma Sari Usman1


1
Program Studi Teknologi Biomedis Program Pascasarjana Universitas Indonesia
Gedung IASTH Lt. 4, Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta Pusat 10430
Tel. +62-21-3155535
chachagirls071006@gmail.com

Abstrak dan menentukan prognosis. Disamping itu data


laboratorik dipakai pula sebagai pemeriksaan penyaring
Dalam menentukan penyakit atau diagnosis, membantu untuk mendapatkan populasi sehat dan tetapan nilai
diagnosis, prognosis, mengendalikan penyakit dan rujukan [1, 2]. Beberapa parameter pemeriksaan
memonitor pengobatan atau memantau jalannya penyakit hematologi yang lazim digunakan antara lain [1]:
dokter, melakukan pemeriksaan laboratorium atau biasa 1. Kadar Hemoglobin (Hb)
disebut dengan tes laboratorium. Salah satunya adalah 2. Jumlah eritrosit
pemeriksaan hematologi yang saat ini sudah mengalami 3. Jumlah leukosit
perkembangan akibat pengaruh perkembangan teknologi 4. Trombosit
yang mana pengukuran kadar darah rutin secara 5. Nilai hematokrit
otomasti. 6. Laju Endap Darah (LED)
Tujuan dari kajian pustaka ini adalah mempelajari 7. Menentukan Indeks Eritrosit yang terdiri dari
pemerikdaan kadar darah rutin menggunakan hematology MCV (Mean Cell Volume), MCH (Mean Cell
analyzer.. Haemoglobin) dan MCHC (Mean Cell
Kajian pustaka akan dilakukan dalam ruang lingkup Haemoglobin Concentration).
penerapan pada aplikasi darah, hematology analyzer baik Pemeriksaan hematologi dapat dilakukan secara manual
prinsip alat dan kemampuan alat untuk melakukan yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak
pengukuran. menunjukkan ketelitian serta ketepatan yang baik. Oleh
karena itu, untuk pemeriksaan hematologi mengalami
perbaikan dan kemajuan dalam menunjang pelayanan
Kata kunci: Pemeriksaan, darah, Hematology Analyzer kesehatan yang efisien, efektif, teliti dan cepat. Hal ini
disebabkan karena peralatan modern dan teknologi yang
canggih, otomatik dalam bidang laboratorium, yang mana
1. Pendahuluan jumlah sel darah dapat dihitung dengan menggunakan
blood cell counter atau hematology analyzer [1].
Dalam menentukan penyakit atau diagnosis, membantu 2. Komponen Darah
diagnosis, prognosis, mengendalikan penyakit dan
memonitor pengobatan atau memantau jalannya penyakit Darah adalah cairan yang beredar melalui jantung,
dokter, melakukan pemeriksaan laboratorium atau biasa arteri, vena dan kapiler berfungsi untuk mengirimkan zat-
disebut dengan tes laboratorium [1]. Fungsi pemeriksaan zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
laboratorik adalah menganalisis secara kuantitatif atau mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan
kualitatif beberapa bahan, seperti darah, sumsum tulang, juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
serum, tinja, air kemih dan cairan tubuh lain [2–4]. Komponen penyusun darah terdiri sel darah dan plasma [5,
Uji laboratorium atau tes laboratorium pemeriksaan 6]. Sel-sel darah diproduksi oleh sum-sum tulang merah
termasuk pemeriksaan darah (hematologi) dapat yang terdapat pada tulang pipih dan tulang tak beraturan,
digunakan sebagai uji saring untuk mengetahui adanya dan jaringan limfatik, seperti kelenjar limpa, kelenjar
adanya kelainan proses fisiologi tubuh, membantu getah bening dan kelenjar timus. Terdapat tiga macam sel
menetapkan diagnosis, membuat diagnosis banding, darah dalam tubuh manusia antara lain :
memantau perjalanan penyakit, penatalaksanaan penderita 2.1. Sel darah merah (eritrosit)

1
Sel darah merah biasa disebut dengan Red Blood Cell dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Trombosit
(RBC) berbentuk bikonkaf, yang berarti bagian tengahnya dibentuk dari sel induk yang disebut megakariosit yang
lebih tipis daripada bagian tepinya. Sel darah merah tidak banyak terdapat di sumsum tulang, sedangkan
memiliki nucleus. Nucleus sel darah merah mengalami penghancuran trombosit dilakukan di limpa [6, 7].
disintegrasi selama pematangan sel darah merah dan
menjadi tidak dibutuhkan dalam menjalankan fungsinya 2.4. Plasma
(Scanlon dan Sanders, 2006). Kepingan eritrosit manusia Plasma adalah bagian cair darah, dan sekitar 91%
memiliki diameter sekitar 6-8 µm dan tebalnya sekitar 2 merupakan air. Kemampuan melarutkan air
µm, eritrosit termasuk sel paling kecil daripada sel-sel memungkinkan plasma mengangkut berbagai substansi.
lainnya yang terdapat pada tubuh manusia [5, 6]. Nutrient yang diserap dari saluran pencernaan disirkulasi
2.2 Sel darah putih (leukosit) ke berbagai jaringan tubuh, dan produk sisa dari jaringan
White Blood Cell (WBC) atau biasa disebut dengan sel diangkut ke ginjal dan dieksresikan melalui urine. Hormon
darah putih memiliki ciri-ciri, antara lain tidak berwarna yang diproduksi oleh kelenjar endokrin diangkut oleh
(bening), bentuk tidak tetap (amoboid), berinti, dan plasma menuju menuju organ sasarannya, dan antibodi
ukurannya lebih besar daripada sel darah merah. Seluruh juga diangkut oleh plasma [6]. Protein plasma juga
sel darah putih memiliki fungsi umum yang sama, yaitu terdapat dalam plasma. Faktor pembekuan protrombin,
melindungi tubuh dari penyakit infeksi dan membentuk fibrinogen dan yang lain diproduksi oleh hati dan akan
imunitas terhadap penyakit tertentu. Setiap jenis leukosit bersirkulasisampai teraktivasi membentuk bekuan pada
memiliki suatu peranan untuk menjaga homeostasis yang saat terjadi ruptur atau kerusakan pembuluh darah [5].
sangat penting. Kelima macam sel darah putih bisa Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak.
diklasifisikan kedalam dua kelompok: granular dan tidak Albumin ini juga disintesis oleh hati. Albumin
bergranular. Leukosit yang bergranular diproduksi dalam mempengaruhi tekanan osmotik koloid darah, yang
sumsum tulang merah, yaitu nuetrofil, eosinophil dan menarik cairan jaringan ke dalam kapiler. Mekanisme
basofil, yang akan terlihat dengan warna granula yang tersebut penting dalam menjaga volume darah agar tetap
lebih terang ketika diwarnai. Leukosit yang tidak normal. Protein plasma yang lain adalah globulin.
bergranula adalah limfosit dan monosit, yang diproduksi Globulin α (alfa) dan β (beta) disintesis oleh hati dan
pada jaringan limfatik limpa, kelenjar getah bening, dan berfungsi sebagai pembawa molekul, misalnya lemak.
timus, sebagaimana juga diproduksi pada sumsum tulang Globulin gamma adalah antibodi yang diproduksi oleh
merah [6]. limfosit. Antibodi akan mengawali proses penghancuran
pathogen dan memberi kita kekebalan. Plasma juga
membawa panas tubuh.

Gambar 1. Jenis-jenis Sel darah. A). Eritrosit normal, B). Gambar 2. Darah yang telah .disentrifus [5, 6]
Neutrofil segmen, C). Neutrofil batang, D). Eosinofil, E).
Basofil, F). Limfosit, G). Monosit dan H). Trombosit [3] 3. Jenis Pemeriksaan Darah Rutin
2.3. Platelet (trombosit)
Nama umum untuk platelet adalah trombosit, yang
3.1. Perhitungan Sel Darah (Manual)
bukan merupakan sel lengkap, melainkan fragmen atau
pecahan sel. Hitung normal trombosit (bagian dalam Perhitungan sel darah sudah berkembang sejak
hitung darah lengkap) dengan nilai normal 150.000 – beberapa abad yang lalu dengan menggunakan metode
300.000/mm3. Trombositopenia adalah istilah untuk hitung manual yang sangat bergantung pada pemeriksaan
trombosit yang rendah, dan trombositosis adalah istilah mikroskopis, selain itu pemeriksaan dengan
untuk hitung trombosit yang rendah [7]. Trombosit menggunakan listrik dan optik, dan otmatisasi computer
memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak memiliki peranan penting dalam pemeriksaan sel darah
berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, [8]. Komponen pemeriksaan sel darah terdiri dari [5] :

2
Melalui metode celah impedance perhitungan sel
a. Perhitungan sel darah merah (RBC) : untuk darah tergantung pada kebenarannya, ketika darah
melakukan perhitungan sel darah merah dapat diencerkan dengan reagen yang tepat, resistivitas
dikerjakan secara manual menggunakan mikroskop listrik sel darah (ρc) lebih besar dari resistivitas cairan
dengan perbandingan 100:1 yang terdiri dari darah disekitarnya (ρf). berdasarkan hal tersebut yang mana
dan larutan pengencer (larutan hayem) kemudian resistivitas dapat dibedakan satu sama lain, sehingga
dilakukan pembacaan di bawah mikroskop kita dapat melakukan perhitungan jumlah sel [5].
menggunakan kamar hitung atau perhitungan sel 2.1.1.2. Metode Flow cytometry cell counter
darah dapat dilakukan secara otomatis Sensor optik flow cytometri terdiri dari selubung
penginderaan kuarsa yang dirancang khusus dengan
menggunakan blood cell counting analyzer.
desain hidrodinamik dan wilayah jalur sel yang
b. Perhitungan sel darah putih (WBC) : pada
melewati hanya satu sel pada suatu waktu yang
perhitungan sel darah putih menggunakan faktor berfokus dilakukan dengan mengurangi diameter
pengenceran 10:1 (terdiri dari 10 sampel darah dan pada celah hingga mencapai jalur sel. Aliran sel oleh
1 larutan pengencer yaitu Turk) atau perhitungan sensor sangat penting. Darah yang dilakukan proses
menggunakan blood cell counting analyzer. pembacaan adalah hasil pencampuran dengan reagen
c. Perhitungan trombosit : perhitungan menggunakan pengencer kemudian akan masuk ke sensor. Karena
blood cell counting analyzer. fokus hidrodinamik dan jalur sel tidak diikuti dengan
d. Hematokrit (Hct) bertujuan untuk mengukur volume kenaikan turbulensi, sehingga cairan di dalam jalur
sel darah merah dengan menggunakan tabung yang sel melewati aliran laminar [5].
mana bila darah disentrifus akan terjadi pemadatan 2.1.1.3. Metode Fluorescent cytometry
dari sel-sel darah merah, ketebalan atau tinggi Menambahkan reagen neon memperluas
kolom sel darah diukur dan dinyatakan sebagai penggunaan aliran cytometry untuk mengukur
persentase terhadap seluruh darah. populasi sel tertentu. pewarna fluorescent
e. Mean Cell Volume (MCV) merupakan volume rata- mengungkapkan rasio inti-plasma setiap sel bernoda.
rata eritrosit. Hal ini berguna untuk analisis trombosit, sel darah
f. Mean Cell Hemoglobin (MCH) merupakan volume merah berinti, dan retikulosit [9].
rata.
g. Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC) adalah 2.1.2. Blok Diagram
volume rata-rata.
Pada saat ini, sudah banyak produsen alat otomatis
untuk perhitungan sel darah dengan berbagai jenis dan
kebutuhan pemeriksaan yang dibutuhkan di pasaran
[9]. Walaupun prinsip analisis dalam melakukan
pemeriksaan yang berbeda-beda, semua perhitungan
sel mempunyai komponen dasar, hidrolik khusus,
pneumatic dan sistem listrik seperti yang digambarkan
pada gambar 4. Diantaranya adalah sistem hidrolik
yang dirancang untuk menyalurkan, pengenceran, dan
pencampuran sampel untuk dianalisis [5].

Gambar 3. Pemeriksaan sel darah menggunakan


kamar hitung [8]

3.2. Perhitungan Sel Darah Otomatis (Hematology


Analyzer)

2.1.1. Metode dan Prinsip Pemeriksaan

2.1.1.1. Metode Impedance

3
Gambar . Blok diagram alat otomatis dengan 8. Teknologi hematologi analyzer mencakup tiga
beberapa parameter pemeriksaan perhitungan sel prinsip dasar pemeriksaa yaitu : impedance,
darah. flowcytometry, dan fluorescent cytometry.

Sistem pneumatic beroperasi pada berbagai katup


dan mendorong sampel dengan sistem hidrolik.
Sedangkan sistem listrik berfungsi untuk mengontrol 4. Daftar Pustaka
urutan pengoperasian termasuk deteksi sinyal optik
listrik dan analisis data dengan bantuan computer. Alat
hematologi analyzer memiliki 2 chanel. Chanel 1 yaitu 1. Hardjoeno (2003) Interpretasi hasil tes
ditambahkan diluent kemudian secara otomatis laboratorium diagnostik. Makassar : Lephas
perhitungan dan ukuran RBC akan dilakukan
pembacaan. Yang kedua, melisiskan sel darah merah 2. Joko Winarno (2012) Pengembangan sistem
dan melakukan pembacaan pada WBC. Disamping itu, informasi monitoring pengelolaan penderita kusta
kadar Hb juga dapat terukur. Dan perhitungan kadar rawat jalan berbasis web untuk mendukung
trombosit juga dapat diketahui dengan 2 chanel atau peningkatan mutu manajemen di RS. donorojo
chanel yang berbeda. Jepara Provinsi Jawa Tengah. Universitas
Dipeonegoro : Semarang
3. Ringkasan
3. Perkins SL (1999) Examination Of The Blood and
Bone Marrow, In Wintrobe’s Clinical
1. Pemeriksaan darah (hematologi) digunakan Hematology, 10th ed. Baltimore : USA
sebagai uji saring untuk mengetahui adanya
kelainan proses fisiologi tubuh, membantu
4. Kresno SB (1996) Nilai rujukan. Laporan
menetapkan diagnosis, membuat diagnosis
Kegiatan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi
banding, memantau perjalanan penyakit,
Klinik Indonesia (PDS Patklin). Jakarta
penatalaksanaan penderita dan menentukan
prognosis.
2. Darah adalah cairan yang berfungsi untuk 5. Carr JJ, Brown JM (2001) Introduction to
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan Biomedical Equipment Technology, 4th ed.
oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan Prentice Hall, Columbus, Ohio
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. 6. Scanlon VC, Sanders T (2006) Buku Ajar
3. Komponen penyusun darah terdiri dari sel darah Anatomi dan Fisiologi., 3rd ed. ECG, Jakarta
(eritrosit, leukosit dan trombosit) dan plasma.
4. Jenis pemeriksaan hematologi rutin dibedakan 7. Strachan TR, Andrew P (1999) Human molecular
menjadi dua metode yaitu perhitungan manual dan genetics. University of Newcastle, University of
otomatis. Manchester. r (2 ed.)
5. Parameter untuk perhitungan sel darah rutin terdiri
dari eritrosit, leukosit, trombosit, MCV, MCH, 8. Webster JG (2006) Encyclopedia of Medical
MCHC, dan hematokrit. Devices and Instrumentation, 2nd ed. doi:
6. Perhitungan manual sel darah menggunakan kamar 10.1097/JCE.0b013e3181c913a3
hitung dan adanya faktor pengenceran kemudian
dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop.
7. Perhitung sel darah dengan memanfaatkan 9. Scoffin K (2014) Hematology Analyzers From
teknologi otomatis menggunakan hematologi Complete Blood Counts to Cell Morphology. In:
analyzer untuk melakukan pemeriksaan terhadap Thermo Sci. http://www.labcompare.com/10-
kadar darah dalam tubuh manusia. Featured-Articles/162042-Hematology-Analyzers-
From-Complete-Blood-Counts-to-Cell-
Morphology/. Accessed 10 Jun 2016

4
5

Anda mungkin juga menyukai