2.1Memastikan Diagnosis
Prosedur phlebotomy dapat dilakukan untuk membantu dokter memastikan diagnosis dari
penyakit tertentu. Sebab, pada banyak gangguan kesehatan, pemeriksaan fisik saja tidak
cukup untuk memastikan penyakit yang dirasakan oleh pasien. Beberapa penyakit yang
dapat dideteksi dengan prosedur ini antar lain :
Diabetes
Kanker
Anemia
Gangguan Hati
Gangguan Jantung
HIV dan AIDS
Gangguan Saraf tulang belakang
Defisiensi nutrisi, misalnya kekurangan vitamin
Hepatitis
2.2 Sebagai Langkah Pengobatan
Selain untuk memastikan diagnosis suatu penyakit, pengambilan darah bisa pula
dilakukan untuk mengaobati suatu penyakit. Berikut ini beberapa gangguan
Kesehatan yang dapat disembuhkan dengan phlebotomy :
Hemokromatosis
Polistemia vera
Porfiria kutanea tarda
Anemia sel sabit
Perlemakan hati non-alkoholik
2.1 Untuk mendapatkan Sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk
pemeriksaan.
2.2 Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah ( infeksi, Needle stick
injury ) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
2.3 Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah
(phlebotomy).
5. Prosedur Kerja
a. Persiapan
1. Salam pada pasien.
2. Lakukan pendekatan pada pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
3. Jelaskan maksud dan tujuan tetantang Tindakan yang akan dilakukan.
4. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih tangan yang banyak melakukan
aktivitas.
5. Minta pasien untuk mengepalkan tangannya.
6. Pasangkan turniquet ± 10 cm diatas lipatan siku.
7. Pilih bagian vena mediana cubiti atau chepalica. Lakukan perabaan (palpasi)
untuk memastika posisi vena. Vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic
dan memiliki dinding tebal.
8. Jika vena tidak teraba lakukan pengurutan dari pergelanga menuju ke siku,
atau kompres hangat selama 5 menit pada daerah lengan.
9. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan
biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegangb
lagi.
10. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas. Jika jarum
telah masuk kedalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit (flssh).
Usahakan sekali tusuk vena, lalu turniquet dilepas.
11. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien untuk membuka kepalan
tangannya.
12. Letakan kapas ditempat suntikan lalu segera lepaskan/ Tarik jarum. Tekan
kapas beberapa saat lalu plester selama ± 15 menit.
b. Lokasi Yang Tidak Diperbolehkan Diambil Darah Adalah:
1. Lengan pada sisi mastectomy
2. Daerah edema
3. Hematoma
4. Daerah bekas luka
5. Daerah diamana darah sedang ditransfusik
6. Daerah dengan canula, fistula atau cangkokan vascular.
7. Daerah intra-vena lines pengambilan darah didaerah ini dapat menyebabkan darah
menjadi lebih encer dan dapat meningkatkan atau menurunkan kadar zat tertentu.
c. Sikap
1. Sistematis
2. Hati-hati
3. Berkomunikasi
4. Mandiri
5. Teliti
6. Tanggap terhadap respon
7. Rapih
8. Menjaga privasi
9. Sopan
d. Alat Dan Bahan
1. Spuite atau jarum suntik 3ml atau 5 ml
Spuit adalah alat yang digunakan untuk
pengambilan darah atau pemberian injeksi
intravena dengan volume tertentu.