CIR
“PENGAMBILAN DARAH VENA”
Oleh
Kelompok 6:
2. Tindakan Keperawatan
Pengambilan darah vena
3. Definisi tindakan
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah flebotomi atau proses
Venipuncture merupakan cara yang paling umum dilakukan dirumah sakit untuk
mengambil sampel darah, oleh karena itu istilah flebotomi selalu dikaitkan dengan
darah untuk sampel menggunakan jarum yang dimasukkan ke pembuluh darah vena
(Astari & Triana, 2018). Ada 3 vena utama sebagai pilihan untuk mengambil sampel
darah dengan urutan yang pertama vena medianacubiti, kedua vena cephalica dan
4. Rasional
memiliki indikasi terapeutik seperti pada pasien polisitemia vera atau sebagai
1) Indikasi Diagnostik
yang akan diproses untuk analisis hematologi, biokimia, atau kultur darah.
Hasil analisis sampel darah akan membantu kajian diagnosis dan tata
Indikasi lain flebotomi adalah pengambilan darah vena untuk analisis gas
darah seperti yang biasa dilakukan pada pasien gagal napas. Pada umumnya,
sampel untuk analisis gas darah diambil dari arteri. Namun, dalam
kasus pungsi arteri tidak dapat dilakukan, maka flebotomi dapat dilakukan.
Sampel vena memiliki validitas yang cukup baik dalam menilai pH, PCO 2,
2) Indikasi Terapeutik
jangka pendek).
pengeluaran sel darah merah dan besi serum berlebih, sehingga gejala dan
b. Kontra Indikasi
lain :
Selulitis atau abses
Hematoma
Pengambilan darah pada lengan yang sisinya sama dengan bagian masektomi
1) HEMATOMA
dibawah kulit terjadi akibat gagalnya penetrasi jarum ke dalam vena secara
2) PHLEBITIS
pembuluh darah. Phlebitis dapat terjdi akibat tindakan asepsis yang tidak
adekuat. Infeksi ini dapat di cegah dengan menerapkan teknik asepsis yang
baik dan mempertahankan kassa dan plester yang menutup area injeksi selama
mkinimal 15 menit.
3) HEMOKONSENTRASI
lama. Akibatnya plasma akan keluar ke jaringan sekitar dan menyebabkan sel-
sel dalam darah terkonsentrasi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan
jumlah sel darah merah, besi, dan kalsium. Melalui mekanisme ini, kadar
kalium dan asam laktat akan terlihat meningkat. Hal ini dapat di cegah dengan
4) SINKOP
reaksi vasovagal . hal ini di sebabkan oleh penurunan tekanan darah secara
tiba – tiba. Selain itu reaksi vasovagal juga dapat menimbulkan bradikardia,
muntah, dan berkeringat. Reaksi ini dapat dipicu oleh kondisi psikologis
5) CEDERA SARAF
merasakan nyeri dan sensasi seperti tersetrum listrik jika jarum mencedrai
saraf. Apabila ini terjadi, jarum harus segera ditarik dan phlebotomy harus
dihentikan. Pengambilan darah dapat dilakukan pada area yang berbeda atau
5. Prosedur
1. Sarung tangan
2. Tourniquet
3. Alkohol swab
4. Alas
5. Spoit disposable
6. Kasa steril
7. Tabung sampel
8. Label untuk identitas
9. Formulir permintaan jenis tes
14. Sampel darah yang sudah diambil diberikan lebel Mencegah terjadinya darah tertukar
sesuai dengan identitas pasien, Nama, Rekam dengan pasien lainnya
medik dan Tanggal lahir.
15. Sampel darah yang telah diambil dimasukkan ke Untuk mengajukan surat
dalam plastik rekat bersama dengan pengantar permohonan uji laboratorium
pemeriksaan laboratorium
16. Sampel darah dikirim ke Laboratorium Patologi Bahan darah harus sampai di
Klinik/PK laboratorium sesegera mungkin
dengan penundaan minimal untuk
hasil yang optimal
17. Mencuci tangan Mencegah terjadinya penyebaran
mikroorganisme
Vena adalah pembuluh darah yang menghantar darah untuk menuju ke jantung.
Pembuluh vena terbentuk dari penyatuan kapiler. Dinding vena terdiri dari tiga lapisan
yaitu lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat fibrus yang disebut tunika adventisia, lapisan
tengah berotot lebih tipis, lebih mudah kempes dan kurang elastis dari pada arteri, lapisan
dalam yang endothelial disebut dengan tunika intima. Prosedur pengambilan darah vena
menggunakan turniquet yang dimana tindakan ini biasa dilakukan dengan dua cara, yaitu
turniquet dilepaskan sesaat setelah darah masuk kedalam jarum spuit dan turniquet yang
dilepas pada saat darah telah masuk spuit atau darah yang didapatkan telah mencapai
jumlah yang diinginkan. Perlakuan dalam menentukan waktu pelepasan turniquet yang
diikatkan ke lengan berpengaruh kepada hasil pemeriksaan kadar kalium dalam sampel
serum darah yang mana jika turniquet yang diikatkan tidak dilepaskan atau dikendorkan
akan meningkatkan kadar kalium dalam serum. Selain itu, waktu pelepasan turniquet juga
dikaitkan dengan adanya perubahan hemorheologi yang berperan secara signifikan dalam
beberapa penyakit.
Pemeriksaan kadar kalium didalam darah tubuh berfungsi untuk mengetahui kadar
kalium yang ada di dalam tubuh. Bila kadar kalium kurang dari 3,5 mEq/L disebut
sebagai hipokalemia dan kadar kalium lebih dari 5,3 mEq/L disebut sebagai hiperkalemia.
Peningkatan kalium plasma 3-4 mEq/L dapat menyebabkan aritmia jantung dan bila
terjadi konsentrasi yang lebih tinggi lagi dapat menyebabkan henti jantung. Oleh karena
itu pemeriksaan elektrolit darah terutama kalium sangat perlu dilakukan untuk memantau
kondisi atau keadaan keseimbangan asam basa dalam tubuh dan pemeriksaan.
Perfusi jaringan yang baik dapat terjadi hanya bila darah berada pada tingkat
tertentu. Perubahan sifat ini dikatakan berperan penting dalam proses terjadinya penyakit
yang dimana disebutkan perubahan hemorheologi memiliki peran yang sangat signifikan
dalam beberapa penyakit. Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu kondisi klinis
Pada video diatas dapat dilihat turniquet dilepas pada saat darah telah masuk spuit
atau darah yang didapatkan telah mencapai jumlah yang diinginkan. Sedangkan tindakan
untuk membantu dalam menentukan lokasi dan menentukan vena perifer dalam mencapai
pungsi vena yang berhasil dan aman. Meskipun penggunaan turniquet untuk venipuncture
digunakan secara luas oleh para medis dan laboratorium, akan tetapi sedikit yang
mengetahui efek dari aplikasi turniquet pada parameter laboratorium. Pengambilan darah
perubahan hemorheologi yang berperan penting dalam beberapa penyakit dimana terjadi
perubahan pembentukan sel darah merah, leukosit dan trombosit sehingga disarankan
2009). Saat melakukan pengambilan darah vena dengan membiarkan turniquet dalam
waktu yang lama pada saat pemasangan juga dapat mengakibatkan hemo-konsentrasi dan
mempengaruhi hasil test. Turniquet harus dilepas segera setelah darah mengalir ke selang
pertama jika diaplikasikan untuk jangka waktu yang lama (lebih dari 1 menit), turniquet
menginduksi variasi komposisi darah yang substansial (Simundic, Ana Maria; Bolenius,
Karin; Cadamuro, Janne; Church, Stephen; Cornes, Michael P; Lases, Edmee ; Eker,
dilengan akan mengakibatkan semakin tingginya kadar kalium dalam darah. Hal ini
dkarenakan semakin banyak cairan ekstraseluler yang masuk ke dalam serum yang
memungkinkan semakin tingginya kadar kalium dalam darah (Armal, Hadits Lissentiya;
Armal, Hadits Lissentiya; Khasanah, Heti Rais; Marlina, Leni;. (2019). Pengaruh Waktu
Pelepasan Tourniquet Terhadap Kadar Kalium Pada Pengambilan Darah Vena.
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 13.
Astari, R., & Triana, W. (2018). Kamus Kesehatan Indonesia-Arab. Yogyakarta: Trussmedia
Grafika.
Astuti, Dyah Dwi, Yeni Rustina, and Fajar Tri Waluyanti. "“Empeng” Efektif Pengambilan
Darah Vena." Jurnal Keperawatan Indonesia 19.2 (2016): 78-84
Barret, K., Brooks, H., Barman, S., & Boitano, S. (2010). Ganong’s Review of Medical
Physiologi 23rd edition. United States: The Mc-Graw Hill Companies.
Cengiz M, Ulker P, Meiselman HJ, Baskurt OK (2009). Influence of Tourniquet Application
on Venous Blood Sampling for Serum Chemistry, Hematological Parameters, Leukocyte
Activation and Erythrocyte Mechanical Properties. Clin Chem Lab Med, 47 (6):769-
776.
Chandra, Parakrama; Taylor, Clive R, 2005, Ringkasan Patologi Anantomi, Edisi 1,
diterjemahkan oleh Soedoko, Roem, EGC, Jakarta.
Cunha, M. L. da R., Brandi, S., Bonfim, G. F. T., Severino, K. G., Almeida, G. C. de F.,
Campos, P. C., & Toyama, A. de M. (2018). Application program to prepare
child/family for venipuncture: experience report. Revista Brasileira de Enfermagem,
71(suppl 3), 1474–1478. https://doi.org/10.1590/0034-7167-2017-0386
Freund, Mathias, 2013, Hecker Atlas Hematologi, diterjemahkan oleh Dany Frans, EGC,
Jakarta.