Anda di halaman 1dari 16

PHLEBOTOMY

Nama Anggota Kelompok 1

1 2 3
Denayu Siti A Dina Marsela Dewi Sukarnee

4 5 6

Evi Sahari Shinta Bella Vannescha P


Pengertian Phlebotomy dan
Tujuannya
Phlebotomy adalah istilah medis untuk Tujuan dilakukannya phlebotomy meliputi:
prosedur pengambilan darah dari 1. Memastikan diagnosisProsedur
pembuluh darah vena. Bagian tubuh yang flebotomi dapat dilakukan untuk
paling sering menjadi lokasi prosedur ini membantu dokter memastikan diagnosis
adalah lipatan siku bagian dalam. Selain dari penyakit tertentu. Seperti, Anemia,
untuk keperluan menentukan penyebab Diabetes
dari keluhan yang dialami oleh pasien 2. Sebagai langkah pengobatanSelain
dan memastikan diagnosis, phlebotomy untuk memastikan diagnosis suatu
dapat dilakukan sebagai terapi penyakit, pengambilan darah bisa pula
pengobatan. Misalnya pada orang yang dilakukan untuk mengobati suatu
mengalami kelebihan sel darah merah peyakit. Seperti Hemokromatosis,
atau zat besi dalam darah. Anemia Sel Sabit.
Ujian ini dapat dilakukan untuk;
1. Memeriksa apakah pasien sehat, Uji darah dapat dilakukan sebagai
bagian dari pemeriksaan rutin.
2. Mendiagnosis suatu penyakit, uji darah ini dapat mendiagnosis
keberadaan suatu penyakit. Seperti, diabetes, kanker, dan penyakit yang
berkaitan dengan darah seperti gangguan pembekuan darah dan
pendarahan.
3. Memeriksa keberhasilan dalam pengobatan, Pasien yang sedang
menjalani pengobatan dapat menjalani uji darah standar untuk mengetahui
apakah pengobatannya berhasil atau tidak.
4. Mengeliminasi kemungkinan penyakit lain, Seringkali dokter sudah
memiliki dugaan tersendiri berdasarkan gejala yang ditunjukkan oleh
pasien, namun untuk memastikan, uji darah dapat dilakukan untuk
mengeliminasi kemungkinan adanya penyakit lain.
Pengambilan Sampel Darah vena

Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah


umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior
lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan
permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf
besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena
basilica bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada
vena basilica harus dilakukan dengan hati-hati karena letaknya
berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.

Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara


manual dan cara vakum. Manual dilakukan (alat suntik
(syring)). Sedangkan, vakum (tabung vakum (vacutainer)).
01 Pengambilan darah Vena
dengan Syring

Pengambilan darah vena secara


manual dengan alat suntik (syring).
Berbagai ukuran jarum 21G, 22G,
23G, 24G dan 25G. volume spuit
bervariasi dari 1ml, 3ml, 5ml bahkan
ada yang sampai 50 ml. Pengambilan
darah dengan suntikan ini baik
dilakukan pada pasien usia lanjut dan
pasien dengan vena yang tidak dapat
diandalkan (rapuh atau kecil).
02 Pengambilan Darah Vena
dengan Tabung Vakum
1. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi yang
hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik.
Ketika tabung dilekatkan pada jarum, darah
akan mengalir masuk ke dalam tabung dan
berhenti mengalir ketika sejumlah volume
tertentu telah tercapai.
2. Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah
jarum yang dihubungkan oleh sambungan
berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan
untuk menusuk vena dan jarum pada sisi
posterior ditancapkan pada tabung.
Menampung Darah Dalam Tabung
Jenis tabung sampel darah yang digunakan dalam praktek laboratorium:
1. Tabung tutup merah, Tabung ini tanpa penambahan zat additive,
darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan.
2. Tabung tutup kuning, Tabung ini berisi gel separator (serum separator
tube/SST ). yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah
pemusingan, serum akan berada di bagian atas gel dan sel darah
berada di bawah gel.
3. Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma
separator tube/PST ) dengan antikoagulan lithium heparin.
4. Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah
(crossmatch).
5. Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT)
Lanjutan...
6. Tabung tutup biru gelap, Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam,umumnya
digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper,mercury) dan toksikologi.

7.Tabung tutup abu-abu terang, Tabung ini berisi natrium fluoride dankalium
oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa.

8.Tabung tutup hitam, berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan LED
(ESR).

9.Tabung tutup pink, berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan imuno
hematologi.

10.Tabung tutup putih, potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan


molekuler/PCR dan bDNA.

11.Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas, berisi media biakan,
digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi – aerob, anaerob dan jamur.
Kegagalan dalam Pengambilan Darah:
1. Karena jarum kurang dalam atau Jarum terlalu dalam/tembus
2. Hemodilusi, Terjadi karena pengambilan darah dilengan dimana terdapat
pemberian cairan intra vena (infus ).
3. Hemolisis, Terjadi karena pengambilan darah dengan jarum yang terlalu
kecil, menarik penghisap terlalu cepat, mengocok tabung dengan kuat,
kontaminasi alcohol dan pemakaian torniket terlalu lama . Sebaiknya
pengambilan darah untuk koagulasi dilakukan dengan dua tabung.
4. Hemokosentrasi, terjadi karena pembendungan/pemasangan
turniket yang ketat dan lama ( > 1 menit), atau mengepal telapak
tangan dengan pemijatan atau massage. Mengepalkan tangan
berulang akan meningkatkan kalium, Flosfat dan lakat.
Penyakit yang membutuhkan
tindakan Phlebotomy
• Polisitemia vera

Polisitemia vera adalah kondisi yang terjadi ketika terlalu


banyaknya produksi sel darah merah, hematokrit, dan trombosit
dari sumsum tulang belakang.

• Hemokromatosis

Hemokromatosis adalah suatu kondisi medis yang disebabkan


oleh terlalu banyaknya penyerapan zat besi dari makanan sehari-
hari. Zat besi dalam jumlah banyak ini kemudian disimpan di
dalam organ tubuh, seperti jantung, hati, serta pankreas. Pasien
hemokromatosis melakukan proses flebotomi sebanyak 450 ml
darah yang mengandung sekitar 200-250 mg zat besi.
Lanjutan…

• Porfiria

Porfiria adalah suatu kondisi langka yang terjadi karena


proses pembentukan heme (komponen dari sel darah
merah), terhambat karena tubuh kekurangan enzim
tertentu. Normalnya, ada banyak enzim yang terlibat untuk
mendukung proses pembentukan heme.

• Penyakit lain seperti penyakit Alzheimer, Gangguan


metabolisme, Anemia sel sabit
Masalah Yang Berkaitan dengan Flebotomi
• Volume darah yang terisap tidak cukup untuk tabung
vacum yang memang sudah terdapat antikoagulan
• Pasien menolak untuk tindakan didalamnya dengan jumlah yang disesuaikan untuk
volume darah tertentu sehingga akan menyebabkan
perbandingan antikoagulan dan darah menjadi tidak
tepat.

• Kekeliruan pemakaian jenis antikoagulan


(pencegah penggumpalan darah) dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratrium. • Darah tidak terisap disebabkan jarum
Beberapa pemeriksaan laboratorium memiliki tidak berada dilumen vena,
antikoagulan khusus yang berbeda dengan kemungkinan karena tusukan kurang
pemeriksaan yang lain. dalam atau sebaliknya terlalu dalam.
Komplikasi Phlebotomy

1. Syncope adalah keadaan dimana pasien kehilangan kesadarannya beberapa saat/


sementara waktu sebagai akibat menurunnya tekanan darah, seperti pingsan
2. Hematoma adalah terkumpulnya massa darah dalam jaringan (dalam Hal Flebotomi :
jaringan dibawah kulit ) sebagai akibat robeknya pembuluh darah. Faktor penyebab
terletak pada teknik pengambilan darah.
3. Pendarahan, Komplikasi pendarahan lebih sering terjadi pada pengambilan darah
alteri. Pengambilan darah kapiler lebih kurang resikonya. Pendarahan yang berlebihan
( atau sukar berhenti ) terjadi karena terganggunya system kouglasi darah pasien.
4. Allergi, Alergi bisa terjadi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam flebotomi,
misalnya terhadap zat antiseptic/ desinfektan, latex yang ada pada sarung tangan,
turniket atau plester. Gejala alergi bisa ringan atau berat, berupa kemerahan.
KESIMPULAN
Phlebotomy atau pungsi vena adalah tindakan memasukkan jarum ke dalam vena yang
umumnya dilakukan untuk mengambil darah yang akan dipakai dalam analisis
hematologi, biokimia, atau mikrobiologi. Prosedur phlebotomy meliputi identifikasi lokasi
pungsi vena, pemasangan torniket, tindakan asepsis pada area pungsi, fiksasi vena
dengan traksi kulit, insersi jarum, pengambilan sampel darah, pelepasan torniket sebelum
jarum dikeluarkan, dan penekanan lembut pada area pungsi dengan kapas.Tindakan ini
biasanya dilakukan pada fossa antecubiti, tetapi jika ada kontraindikasi seperti phlebitis,
hematoma, atau sudah terpasangnya akses intravena, pungsi dapat dilakukan pada
lokasi lain. Selain itu, phlebotomy dapat berfungsi sebagai tindakan terapeutik seperti
pada polisitemia vera.Misalnya pada orang yang mengalami kelebihan sel darah merah
atau zat besi dalam darah.Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah
umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku).
Daftar Pustaka
https://hellosehat.com/kelainan-darah/darah-lainnya/flebotomi/

https://www.sehatq.com/tindakan-medis/pengambilan-darah-phlebotomy

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/phlebotomi

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/142/jtptunimus-gdl-sriyantoni-7096-3-babii.pdf

https://www.alomedika.com/tindakan-medis/thoraks-dan-kardiovaskular/phlebotomy/komplikasi

http://repositori.kemdikbud.go.id/12485/1/ANKES-E.%
20Pengambilan%20Sampel%20Darah%20Untuk%20Pemeriksaan.pdf

Anda mungkin juga menyukai