Anda di halaman 1dari 66

HEMATOLOGI

TIM MENTOR SKB PRANATA LABORATORIUM


22 NOVEMBER 2021
Darah merupakan jaringan yang
berbentuk cairan terdiri dari :
1. Plasma (bagian cairan)
2. Korpuskuli / Sel Darah:
- eritrosit
- leukosit
- trombosit
Persiapan Pasien
1. Puasa
Perubahan volume plasma
perubahan Σ sel/mm3 darah dan
susunan plasma Jenis obat Pemeriksaan yang Dipengaruhi
Pil KB LED
Asetosal Uji Hemostasis
2. Obat
Kortikosteroid Hitung Eosinofil
Asam folat, Fe, vit B12 berpengaruh
Diuretik Hemoglobin, Hitung sel darah, Hematokrit
Kortikosteroid : Σ eosinofil ↓
Cafein Hampir sama dengan diuretik
Adrenalin : Σ lekosit, trombosit ↑
Antikoagulan oral : pengaruh pada
pemeriksaan hemostasis
Transfusi darah/komponen darah :
komposisi darah berubah
Persiapan Pasien
3. Waktu pengambilan
Hitung eosinofil : lebih tinggi pada siang hari
lebih rendah tengah malam sampai pagi

4. Posisi waktu pengambilan


Posisi berbaring ke berdiri: mengurangi vol. darah
Posisi berdiri ke berbaring : vol darah ↑ 10-15%

5. Penampung darah
terbuat dari gelas atau plastik, bersih, kering, ada label, tutup rapat.
Volume botol tidak boleh terlalu besar
Botol diisi antikoagulan atau tidak, tergantung kebutuhan jenis pemeriksaan
Pengambilan Darah Vena
LOKASI SAMPLING
Antecubital Vena yang utama untuk tusukan. Berada di
bagian depan (anterior) dan dibawah lekukan siku. Boleh
menggunakan kaki dan pergelangan kaki jika tidak ada
lagi vena lain yang dapat ditusuk.

a. Median cubital
* pilihan pertama, biasanya besar, tidak mudah memar.
b. Cephalica
* pilihan kedua, lebih sulit dipalpasi
c. Basilica
*pilihan ketiga mudah dipalpasi tapi lebih mudah
memar, lebih menimbulkan rasa sakit.

Pada anak-anak yang kecil atau bayi, jika diperlukan


maka sampel darah dapat diambil dari vena jugularis
externa, vena femoralis, dan bahkan dari sinus sagitalis
superior
1. Posisi pasien duduk atau berbaring dengan posisi lengan pasien
harus lurus
2. Pasien diminta untuk mengepalkan tangan
3. Pasang "torniquet"± 10 cm atau 3-4 inchi di atas lipat siku
4. Pilih bagian vena mediana cubiti
5. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dengan
alkohol 70% dan biarkan kering.
6. Tusuk bagian vena tadi dengan jarum, lubang jarum menghadap ke
atas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 15 derajat,
tekan tabung vakum sehingga darah terisap ke dalam tabung.
Selanjutnya lepas torniquet dan pasien diminta lepaskan kepalan
tangan.
7. Biarkan darah mengalir ke dalam tabung sampai selesai.
8. Tarik jarum dan letakkan kapas alkohol 70 % pada bekas tusukan
untuk menekan bagian tersebut selama ± 2 menit. Setelah darah
berhenti, plester bagian ini selama ±15 menit.
9. Tabung vakum yang berisi darah dibolak-balik kurang lebih 5 kali
agar bercampur dengan antikoagulan.
Tempat Yang Tidak Sesuai Untuk Veinpuncture
• Lengan pada sisi mastectomy (pembedahan payudara)
• Darah edema (penimbunan cairan)
• Hematoma
• Lengan dimana darah sedang ditransfusikan
• Daerah bekas luka
• Lengan dengan cannula (tabung utk mengurangi dan
menambah cairan), fistula (radang, infeksi) atau
cangkokan vaskular
Pengambilan Darah Kapiler

LOKASI SAMPLING
Spesimen darah kapiler diambil dari ujung jari
tengah tangan atau jari manis tangan bagian tepi
atau pada daerah tumit 1/3 bagian tepi telapak
kaki atau cuping telinga pada bayi.
Pengambilan Darah Kapiler
1. Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan alkohol 70 % dan biarkan sampai
kering lagi.
2. Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa
nyeri berkurang.
3. Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril.
▪ Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik jari, jangan
sejajar dengan itu.
▪ Pada daun telinga tusuklah pinggirnya, jangan sisinya. Tusukan harus cukup
dalam supaya darah mudah keluar, jangan menekan-nekan jari atau telinga
untuk mendapat cukup darah.
▪ Darah yang diperas keluar semacam itu telah bercampur dengan cairan jaringan
sehingga menjadi encer dan menyebabkan kesalahan dalam pemeriksaan.
4. Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai segumpal kapas
kering, tetes darah berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
TABUNG PENAMPUNG DARAH Volume darah minimal 90% dari volume tabung

Urutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum adalah :


1. Botol biakan/kultur mikrobiologi (bactec) atau tabung tutup kuning-
hitam.
2. Tabung Na Citrat 3,2% (tutup biru) tes koagulasi
3. Tabung non additive (tutup merah) tes kimia darah dan imuno-serologi
4. Tabung clot activator (tutup merah atau kuning dengan gel separator)
digunakan untuk tes kimia darah dan serologi.
5. Tabung Heparin (tutup hijau) berguna untuk fragilitas osmotik, kimia
darah.
6. Tabung ESR (tutup hitam) berisi bufer sodium sitrat digunakan untuk tes
LED.
7. Tabung EDTA (tutup ungu/lavender) digunakan untuk tes hematologi.
8. Tabung NaF dan Na oksalat (tutup abu-abu) tes glukosa.
Peralatan Pengambilan
Darah
Makin besar angka, makin kecil diameter
jarum

Berbagai ukuran jarum yang sering


dipergunakan mulai dari ukuran terbesar
sampai dengan terkecil adalah : 21G,
22G, 23G, 24G dan 25G.

Vacuitaner dan Spuit menggunakan


Needle ukuran 21 sampai 22 G, Wing
Needle menggunakan ukuran 23G

Kedalaman tusukan skinpuncture yakni 2


sampai 2.5 mm untuk pasien dewasa,
Sumber https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-
dan kurang dari 2 mm untuk anak2 dan 6-INJEKSI-PUNGSI-VENA-2019
bayi baru lahir
Sumber : Allied Health Career Training, LLC Phlebotomy A how-to guide for drawing blood
Bila di tempat bekerja/laboratorium tidak memiliki stok alcohol
70%. Larutan desinfeksi dapat diganti dengan etanol 70%,
povidone iodine 10% atau tingtur iodine. Usapkan ke lokasi
pengambilan darah vena dengan gerakan melingkar dari bagian
tengah dalam ke luar

Pada proses pengambilan darah vena Penggunaan tourniquet


yang benar adalah cukup ketat untuk membatasi atau menahan
aliran darah vena, tetapi tidak menghalangi atau membatasi aliran
darah arteri, maka tekanan darah dipertahankan 40 mmHg, atau
tidak boleh melebihi tekanan diastolik.
Kesalahan-kesalahan dalam pengambilan darah
1. Mengenakan torniquet terlalu lama dan terlalu keras sehingga mengakibatkan
terjadinya hemokonsentrasi. Idealnya tourniquet terpasang tidak lebih dari 1 menit.
2. Pada veinpuncture : Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol. Dapat mengakibatkan
hemolisis, rasa terbakar dan nyeri pada kulit
3. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh, sehingga mengakibatkan
masuknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
4. Mengocok tabung vakum dapat mengakibatkan hemolisis.
5. Mengambil darah dari tempat yang memperlihatkan adanya gangguan peredaran darah
seperti vasokontriksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang, trauma, dsb), kongesti atau
cyanosis setempat.
6. Tusukan yang kurang dalam sehingga darah harus diperas-peras keluar.
7. Pada skin puncture: Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol. Bukan saja darah itu
diencerkan/Hemodilusi, tetapi darah juga melebar di atas kulit sehingga sukar diisap
ke dalam pipet.
8. Tetes darah pertama dipakai untuk pemeriksaan.
9. Terjadi bekuan pada tetes darah karena terlalu lambat bekerja
ANTIKOAGULAN

Sumber : PMK No. 43 Tahun 2013, Untuk Px HEMOSTASIS sesuaikan opsi jawaban, jika ada 3,2% pilih Sitrat 3,2 %
EDTA (K2EDTA atau Na2EDTA)

• Pemakaian EDTA
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Laju Endap Darah • Garam kalium dan natrium mengubah ion
4. Daya Tahan Osmotik kalsium menjadi bentuk bukan ion.
5. Golongan darah • EDTA tidak berpengaruh thd besar dan bentuk
6. Hitung jumlah sel-sel darah eritrosit atau leukosit
7. Sediaan apus darah • EDTA mencegah trombosit bergumpal
• 1 mg EDTA untuk 1 ml darah
• EDTA sering dipakai dalam bentuk larutan 10%
Heparin

• Berdaya seperti antitrombin, tidak berpengaruh thd bentuk ertrosit


dan lekosit
• 1 mg heparin untuk 10 ml darah
• Kurang banyak dipakai karena harga mahal
• Dapat dipakai dalam bentuk larutan atau kering
• Pemakaian : Hb, hematokrit, daya tahan osmotik, hitung jumlah sel-
sel darah, golongan darah, trasnfusi darah
Natrium sitrat 3,8% atau 0,109 M
• Larutan yang isotonik dengan darah
• Pemeriksaan LED metode Westergren : 0,4 cc darah + 1,6 cc
darah ( 1:4 )
• Pemeriksaan faal hemostasis ( 1:9 )
• Pemeriksaan golongan darah
• Transfusi darah
Double oxalate
• Amonium oksalat : Kalium oksalat = 3 : 2
• R/ amoniumoksalat 1,2 g
kaliumoksalat 0,8 g
formalin 40% 1, 0 ml
aquades ad 100 ml
• 1 ml mengandung 20 mg antikoagulan, 0,2 ml atau 0,5 ml larutan
dimasukkan dalam botol, keringkan pada suhu kurang dari 700C
(untuk 2 ml atau 5 ml darah) ➔ 2 mg untuk 1 ml darah
• Pemakaian : hematokrit, LED, hitung Σ sel-sel darah, daya tahan
osmotik, golongan darah
PEMERIKSAAN CBC

Bertujuan untuk mengetahui kelainan dari


kuantitas dan kualitas sel darah merah, sel darah
putih dan trombosit serta menguji perubahan yang
terjadi pada plasma yang terutama berperan pada
proses pembekuan darah.

Untuk evaluasi anemia, leukemia, infeksi,


polisitemia, dan kemungkinan kelainan
perdarahan.

Parameter yang diperiksa


Hemoglobin, Leukosit, Trombosit, Hematokrit
dan Nilai-nilai MC
Hemoglobin
Hemoglobin (Hb) adalah pigmen merah yang terdapat di dalam eritrosit.
Hemoglobin terdiri dari beberapa rantai protein
dan molekul yang mengandung besi.
Satuan "gram per desiliter" (g/dL)

Nilai Normal
Laki-laki : 14 – 18 g/dL
Perempuan : 12 – 16 g/dL

Arti Klinis
Menurun : Anemia
Meningkat : Hemokonsentrasi
A l a t Pemeriksaan Hemoglobin
▪ Hemometer Sahli
Hemoglobin diubah menjadi hematin asam dengan
bantuan larutan HCl 0.1 N, kemudian warna yang
terjadi dibandingkan secara visual dengan warna
standar
▪ Metode Talquist
Warna darah yang menempel pada kertas saring
talquist dibandingkan dengan warna standar yang
tersedia pada buku talquis. kadar hb 100 % setara
dengan 15,8 gr/dl.
▪ Metode Falling Drop dengan larutan CuS04 BJ 1.053
Jika Tenggelam, Hb > 12 gr/dL
Jika Terapung, Hb <12 gr/dL
▪ Cyanmethemoglobin
Hemoglobin diubah menjadi cyanmethemoglobin dibaca
Absorbansi pada ƛ 540 nm . Menggunakan reagen
drabkin { KCN dan K3Fe(CN)6 } 5 ml dan darah 20µl.
▪ POCT Hemoglobin
Prinsip reflectance (pemantulan) yaitu membaca warna
yang terbentuk dari sebuah reaksi antara sampel yang
mengandung bahan tertentu dengan reagen yang ada
pada sebuah strip.
Eritrosit
Sel bulat atau agak oval, berisi hemoglobin dan
berukuran 7-8 µm. Pada pulasan romanowsky,
eritrosit terwarnai pink dengan bagian sentral
yang pucat. Kalau dilihat dari samping, eritrosit
tampak seperti cakram bikonkaf; eritrosit tidak
berinti dan berusia 120 hari.

Nilai normal :
Wanita : 4.0 – 5.5 Juta/µL
Pria : 4.5 – 6.0 Juta/µL
Bayi : 5.0 – 6.5 Juta/µL

menurun : oligositemia
Misal pada : anemia, leukemia, post hemoragik

meningkat : polisitemia atau eritrositosis


Misal pada : pasien dehidrasi
P e m e r i k s a a n Eritrosit
• Metode : Hemositometer / Bilik Hitung
• Bahan pemeriksaan : Darah kapiler atau darah vena
dg AK EDTA
• Prinsip : Darah diencerkan dlm pipet eritrosit kmd
dimasukkan dlm KH. Jumlah eritrosit dihitung dlm
volume tertentu, dg faktor konversi jumlah eritrosit /
μl darah dpt diperhitungkan
• Faktor Pengenceran 200 x
• Hitung dalam 80 bidang kecil di tengah atau 5
Bidang sedang eritrosit
• Reagen pengencer :
■ Hayem
■ Gower
■ Toisson
■ Formol sitrat
• Perhitungan N x 10.000
P e m e r i k s a a n Eritrosit

• Prosedur Kerja
1. Darah dihisap sampai tanda 0,5
2. Pengencer sampai 101, homogenkan
3. Buang 3 – 4 tetes, masukkan KH
4. Hitung dalam 80 bidang kecil di tengah, dg perbesaran 400x
Leukosit
Leukosit memiliki ciri tidak berwarna, memiliki inti
sel, dapat bergerak secara amoeboid. Digunakan
sebagai indikasi infeksi dan memantau
perkembangan penyakit-penyakit tertentu.

Nilai normal : 5.000 – 10.000 / μl darah

Jumlah lekosit melebihi normal lekositosis


Terdapat pada infeksi bakteri, apendiksitis, leukemia,
penyakit perdarahan, uremia, ulkus

Jumlah lekosit dibawah normal lekopenia


Terdapat pada penyakit-penyakit, demam thipoid,
hepatitis infeksiosa, rhematoid arthritis
P e m e r i k s a a n Leukosit
• Metode : Hemositometer / Bilik Hitung
• Bahan pemeriksaan : Darah kapiler atau
darah vena dengan AK EDTA
• Faktor Pengenceran 20 x
• Hitung dalam 4 bidang besar leukosit
dipinggir
• Reagen pengencer yang umum digunakan
Turk, komposisinya :
As. Asetat glasial 3 ml
Gentian violet 1% 1 ml
Aquadest 100 ml
• Perhitungan : N x 50
Pemeriksaan Leukosit

Prosedur Kerja :
- Darah dihisap dg sampai tanda 0,5
- Larutan pengencer sampai 11
- homogenkan, buang 3-4 tetes
- masukkan KH Improved Neubauer, biarkan mengendap
- hitung dg pembesaran 100x, dlm 4 bidang besar dipinggir
Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit
Basofil.
Ukuran 8 – 14 µm, Bentuk bulat, sitoplasmanya
Limfosit
mengandung granula bulat besar tidak sama besar,
berwarna biru tua, granula dapat menutupi inti. Ukuran 7 – 18 µm untuk limfosit kecil dan 9 – 12 µm
untuk limfosit besar. Berbentuk bulat, berinti kira-kira
Eosinofil sebesar ukuran eritrosit normal, inti limfosit mengisi
sitoplasma dipenuhi oleh granula yang besar, bulat, sebagian besar dari ukuran sel dengan kromatin yang
ukurannya sama besar dan berwarna kemerahan. padat bergumpal berwarna biru ungu tua, dan
sitoplasmanya tidak mengandung granula.
Neutrofil Batang
berbentuk bulat dengan sitoplasma yang banyak agak
kemerahan. Inti berwarna ungu, lekukan inti melebihi Monosit
setengah diameter inti. Sitoplasma bergranula warna
Sel yang paling besar dibandingkan yang lain, berukuran
keunguan.
14 – 20 um, berbentuk tak beraturan, mempunyai inti
Neutrofil Segmen yang bentuknya macam-macam, umumnya berbentuk
berbentuk bulat dengan sitoplasma yang banyak agak seperti ginjal atau kacang berwarna biru ungu dengan
kemerahan. Inti berwarna ungu, inti terbagi menjadi kromatin seperti girus otak. Kromatin longgar, tampak
beberapa bagian yang saling dihubungkan dengan benang benang kasar dan padat dan kadang – kadang bervakuol.
kromatin. Sitoplasma bergranula warna keunguan.
berlobus 3 – 4.

Untuk melakukan hitung jenis, gunakan alat differential cell counter.


Basofil Eosinofil N. Batang N. Segmen Limfosit Monosit

Nilai rujukan hasil hitung jenis lekosit


Basofil :0–1%
Eosinofil :1–3%
Netrofil Batang :2–6%
Netrofil Segmen : 50 – 70 %
Limfosit : 20 – 40 %
Monosit :2–8%
Hematokrit/Packed Cell Volume
volume sel eritrosit yang dipisahkan, pemeriksaannya dengan melakukan pemusingan untuk
mengetahui volume eritrosit dalam 100 ml darah, dan dinyatakan dalam %. Nilai hematokrit
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya anemia dan juga untuk menghitung indeks eritrosit
rata-rata.

Metode Pemeriksaan
Langsung : Mikro (tabung mikrokapiler) Dan Makro (Pipet Wintrobe)
Tidak langsung menggunakan Hematologi analyzer : MCV X RBC

Prinsip : Sampel darah (bercampur antikoagulan) dimasukkan ke dalam tabung-kapiler yang


panjang dan disentrifugasi dengan centrifuge mikrohematokrit. Selanjutnya, panjang kolom
eritrosit ditentukan dengan skala-pembaca.
NILAI RUJUKIAN
Pria : 40 – 50 % Anak2 : 38 – 44 %
Wanita : 37 – 43 % Bayi baru lahir : 50 – 58%
Pemeriksaan Hematokrit

Mikrometode
1. Isilah tabung mikrokapiler dengan darah sampai ¾ tabung.
- Tabung dg ujung merah : heparin
- Tabung dg ujung biru : tanpa Antikoagulan
2. Salah satu ujung pipet disumbat dengan dempul / lilin atau
dibakar.
3. Tabung dimasukkan dlm mikrosentrifuse dg bagian yang
disumbat mengarah keluar.
4. Tabung diputar selama 5 menit, kecepatan 12000 RPM
5. Baca nilai Ht dengan grafik skala dengan mengukur tinggi
kolom eritrosit

Dipengaruhi oleh : Pembendungan, eritrosit, hemodilusi, dan


hemokonsentrasi
Pemeriksaan Indeks Eritrosit
Indeks eritrosit adalah batasan untuk ukuran dan isi
hemoglobin eritriosit. Indeks eritrosit terdiri dari :
• Mean Corpuscular Volume (MCV)
• Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
• Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)

Indeks tersebut dihitung dari hasil pemeriksaan hitung eritrosit,


kadar hemoglobin dan nilai hemaktorit. Indeks eritrosit
digunakan secara luas dalam mengklasifikasikan anemia atau
sebagai penunjang dalam membedakan berbagai macam
anemia. Bila dipergunakan bersama dengan pemeriksaan
eritrosit dalam sediaan apus maka gambaran morfologi eritrosit
menjadi lebih jelas.
Pemeriksaan Indeks Eritrosit

Perhitungan Mean
Corpuscular Volume (MCV)
Volume Eritrosit Rata-rata (VER)
Isi Eritrosit Rata-rata (IER) 𝐻𝑒𝑚𝑎𝑡𝑜𝑘𝑟𝑖𝑡 (%) 𝑥 10
MCV=
𝑅𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑗𝑢𝑡𝑎
Yaitu volume rata-rata sebuah
eritrosit.
Satuannya femtoliter (fl)
Nilai normal = 82 – 92 fl
Pemeriksaan Indeks Eritrosit

Perhitungan Mean Corpuscular


Hemoglobin (MCH)
Hemoglobin Eritrosit Rata-rata
(HER) 𝐻𝑒𝑚𝑜𝑔𝑙𝑜𝑏𝑖𝑛 (𝑔/𝑑𝐿) 𝑥 10
MCH=
 𝑅𝐵𝐶 𝑑 𝑎 𝑙 𝑎 𝑚
Yaitu banyaknya hemoglobin 𝑗𝑢𝑡𝑎
dalam sebuah eritrosit
Satuannya pikogram (pg)
Nilai normal = 27 – 32 pg
Pemeriksaan Indeks Eritrosit
Perhitungan Mean
Corpuscular Hemoglobin
Concentration (MCHC)
Konsentrasi Hemoglobin Rata-
rata (KHER) 𝐻𝑒𝑚𝑜𝑔𝑙𝑜𝑏𝑖𝑛 𝑥 100
MCHC=
𝐻𝑒𝑚𝑎𝑡𝑜𝑘𝑟𝑖𝑡
Yaitu kadar hemoglobin dalam
sebuah eritrosit.
Satuan = persen (%)
Gram hemoglobin per dl eritrosit
Nilai normal = 32 – 37 %
Penentuan Klasifikasi Anemia

MCV < N : Mikrositik


MCV = N : Normositik
MCV > N : Makrositik

MCHC < N : Hipokrom


MCHC = N : Normokrom
MCHC > N : Hiperkrom
Tro mbo s i t

Fungsi trombosit
menyumbat pembuluh darah yang rusak untuk mencegah kehilangan darah
mempermudah penyembuhan luka pada bagian tubuh melalui mekanisme
pembekuan darah

Berbentuk bulat, oval, tidak teratur, berukuran 1 – 4 µm, tidak berinti dan
rapuh (mudah pecah). Umur trombosit sekitar 10 hari.

Nilai rujukan : 150.000–400.000 / µl

Penurunan : Trombositopenia
Peningkatan : Trombosis
Pemeriksaan Tro m bo s i t
Prinsip Pemeriksaan dengan hemositometer
Darah diencerkan dg reagen ammonium oxalate 1 %
yang bisa melisiskan sel-sel selain trombosit. Jumlah
trombosit dihitung dalam KH, dg volume tertentu.
Dengan faktor konversi, jumlah trombosit / μl darah
bisa diperhitungkan.

Dibaca pada 25 kotak bidang sedang


Perhitungan : 𝑁𝑥𝑃
Trombosit= 𝑉
=𝑁 𝑋 1000
N : Jumlah trombosit yang dihitung
V : Volume Bilik hitung 1/10
P : Faktor Pengenceran 100
Dengan SADT Trombosit dapat dihitung jumlahnya dalam
20 lapangan pandang.
Perhitungan N X 1000
Pemeriksaan Tro m b o s i t

Pengenceran dalam pipet thoma

1. Darah dihisap sampai tanda 1.


2. Reagen Rees & Ecker dihisap sampai tanda 101
3. homogenkan, buang 3-4 tetes
4. teteskan dalam KH
5. letakkan KH dlm cawan petri dg dialasi kapas basah agar trombosit
mengendap selama 10 menit.
6. hitung trombosit dlm 25 bidang sedang ditengah, dengan pembesaran
400x
Pemeriksaan Tro m bo s i t
Cara Langsung pengenceran tabung
1. Pipet reagen amonium Oxalat 1% 1,98 ml dlm tabung
2. Tambahkan 0,02 ml darah EDTA, homogenkan
3. Masukkan KH, simpan dlm cawan petri yang dialasi kapas basah ±
10 menit agar trombosit mengendap
4. Hitung semua trombosit pada 25 bidang sedang, pembesaran 400x
Pemeriksaan Tro mbo s i t
Cara tidak Langsung (Fonio)
• Prosedur kerja
1. Disinfektan ujung jari tangan
2. Taruhkan diatas jari larutan MgSO4 14%
3. Tusuklah ujung jarinya, campur darah dg larutan tsb
5. buat sediaan hapus, pulas dg Giemsa atau Wright
6. Hitung jumlah trombosit dlm 1000 eritrosit, perbesaran 1000x + oil imersi
7. Lakukan tindakan menghitung jumlah eritrosit / µl darah
8. Hitung jumlah trombosit / µl darah atas dasar kedua angka tersebut
Laju Endap Darah
Mengukur kecepatan pengendapan sel darah merah di
dalam plasma, satuan mm/jam
Metode yang dianjurkan ICSH : Westergren
Bahan pemeriksaan
Darah vena : Antikoagulan LED dipengaruhi oleh
Na sitrat 0,109 M atau 3,8% = 4 : 1
Alat : pipet Westergren, rak utk pipet Westergren ▪ Viskositas darah
FASE PENGENDAPAN ERITROSIT DLM PENENTUAN LED
▪ Jumlah Eritrosit
Fase pertama : fase agregasi karena pada fase ini eritrosit ▪ Bentuk eritrosit
saling menyatukan diri atau membentuk rouleaux
▪ Kedudukan tabung
Fase kedua : fase pengendapan eritrosit dgn cepat karena ▪ Suhu tinggi
telah terjadi agregasi atau pembentukan rouleaux ➔
partikel-partikel eritrosit menjadi lebih besar ➔ lebih cepat
mengendap

Fase ketiga : kecepatan mengendap eritrosit sudah mulai


berkurang karena sudah terjadi pemantapan eritrosit
Pemeriksaan Laju Endap Darah
METODE WESTREGREEN Metode Wintrobe
Mengukur kecepatan sedimentasi sel eritrosit di
dalm plasma dalam waktu 1 jam
1. Dg pipet Wintrobe, masukkan darah
1. Dapat menggunakan Na Sitrat 3,8% dengan kedalam pipet Wintrobe sampai garis
perbandingan 4 bagian darah dan 1 bagian Na
sitrat. tanda 0 mm, jangan ada busa.
2. Dapat juga menggunakan Darah EDTA yang 2. Biarkan tabung tegak lurus selama 1 jam
diencerkan dg Na Sitrat 3,8% atau NaCl dengan 3. Bacalah tingginya plasma dg mm dan
perbandingan 1:4
3. Isap campuran darah kedalam tabung Westergen laporkan angka itu sebagai LED
sampai garis tanda 0 mm. Biarkan tegak lurus
selama 1 jam.
4. Baca tingginya lapisan plasma dg mm dan
laporkan angka itu sbg LED. Nilai Rujukan
♂ : < 10 mm/jam
Satuan : mm/jam ♀ : < 20 mm/jam
Nilai rujukan :

♂ : < 20 mm/jam
♀ : < 15 mm/jam
Hitung Retikulosit
Retikulosit adalah sel eritrosit muda yang sitoplasmanya Nilai Normal :
mengandung sisa RNA. Sisa RNA ini akan terlihat sebagai
filament (granula) berwarna biru dengan pewarnaan pada Dewasa : 0,5 – 1,5 %
saat sel masih hidup (pewarnaan supravital). Bayi baru lahir : 2,5 – 6,5 %
Bayi : 0,5 – 3,5 %
Prinsip: Darah dicampur dengan larutan BCB atau NMB, lalu
dibuat sediaan. Jumlah retikulosit dihitung di bawah Anak : 0,5 – 2,0 %
mikroskop per 1000 eritrosit dan dinyatakan dalam %.

Reagensia : Brilliant Cressyl Blue atau New methylene blue

1 bagian darah : 1 bagian reagensia

Ʃ 𝐑𝐞𝐭𝐢𝐤𝐮𝐥𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐱 𝟏𝟎𝟎 %


R𝐞𝐭𝐢𝐤𝐮𝐥𝐨𝐬𝐢𝐭 =
Ʃ 𝐄𝐫𝐢𝐭𝐫𝐨𝐬𝐢𝐭
Hitung Jumlah Eosinofil
Cara Pemeriksaan
Eosinofenia didapat pada :
• Cara langsung : dgn pipet thoma
- pemakaian kortikosteroid
• Tidak Langsung : dgn hapusan darah
Eosinofilia didapat pada:
• Bilik Hitung yang digunakan - asma bronkiale
- Improved Neubauer : 9 bidang besar - alergi
- Fuchs Rosenthal : 16 bidang besar - urtikaria
Pengenceran : 10 kali - kecacingan
- dermatitis
• Nilai rujukan
• Cara langsung : 150 – 300 sel / µl darah Reagen Von Dungern
• Tdk langsung : 1 – 3 % / 100 leukosit
eosin 2 % 5 ml
aceton 5 ml
aquadest ad 100 ml
• Perhitungan : Jumlah Eosinofil x 11
RUMUS PERHITUNGAN
Dengan Fucsh Rosenthal
PROSEDUR KERJA ∑ eos = x . P / V
= x . 10 / (16 . 0,2)
- darah dipipet sampai tanda 1 = x . 10 / 3,2
- reagen eosin sampai tanda 11
- homogenkan, buang 3-4 tetes Dengan Improved Neubauer
- masukkan bilik hitung, hitung dalam: ∑ eos = x . P / V
- 9 bidang besar IN = x . 10 / (9 . 0,1)
- 16 bidang besar FR = x . 10 / 0,9
Jenis Bilik Hitung

Bilik Hitung/Kamar Hitung/Counting Chamber

Fungsi: alat bantu hitung jumlah sel darah

Jenis-jenis:
1. Turk
2. Thoma
3. Burker
4. Fuchs Rosenthal
5. Improved Neubauer
JENIS BILIK HITUNG
Turk
Fungsi :
Untuk menghitung jumlah sel Leukosit
Luas seluruh bidang =pxl
=3x3
= 9 mm2

Volume seluruh bidang =pxlxt


= 3 x 3 x 1/10
= 9/10 mm3
JENIS BILIK HITUNG
THOMA Fungsi :
Untuk menghitung jumlah sel Eritrosit dan
Trombosit

Luas seluruh bidang =pxl


=1x1
= 1 mm2

Volume seluruh bidang =pxlxt


= 1 x 1 x 1/10
= 1/10 mm3
JENIS BILIK HITUNG
BURKER
Fungsi :
Untuk menghitung jumlah sel Eritrosit

Luas seluruh bidang =pxl


=3x3
= 9 mm2

Volume seluruh bidang =pxlxt


= 3 x 3 x 1/10
= 9/10 mm3
9 bid. Besar; 144 bid. Sedang
JENIS BILIK HITUNG
FUCHS ROSENTHAL
Fungsi
Untuk menghitung jumlah sel Eosinofil

L seluruh bidang
p x l = 4 mm x 4 mm = 16 mm2

Vol. Seluruh bidang


p x l x t = 4 mm x 4 mm x 2/10 mm
= 32/10 mm3

16 bid. Besar; 256 bid. Sedang


Jenis Bilik Hitung
IMPROVED NEUBAUER
Terbagi:
Yang paling banyak digunakan jenis
4 bidang Leukosit (pojok);
Improved Neubauer, karena memiliki
1 bidang Eritrosit (tengah)
keunggulan, dapat menghitung sel
eritrosit (RBC), leukosit (WBC), sel bakteri, Bidang Leukosit
spora, kultur sel secara manual dengan L = 1 mm x 1 mm = 1 mm2
garis bagi yang berbeda.
Vol = p 1 mm x 1 mm x 1/10 mm
L seluruh bidang = 1/10 mm3
p x l = 3 mm x 3 mm = 9 mm2
Bidang eritrosit
V seluruh bidang L = 1/5 mm x 1/5 mm = 1/25 mm2
p x l x t = 3 x 3 x 1/10 = /10 mm3 Vol = 1/5 mm x 1/5 mm x 1/10 mm
= 1/250 mm3
BILIK HITUNG IMPROVED NEUBAUER

1. 2.
W - WBC
R - RBC
P - Platelets
3.
W W 4. 5.
R R

W W R
R

R
P
S e di a a n Apus D a r a h Te p i
METODE PEMBUATAN SADT ATAU APUSAN METODE COVER GLASS KACA PENUTUP
DARAH TIPIS/ADT • Menggunakan 2 buah cover glass
▪ metode two slides/wedge • Darah dipaparkan di atas cover glass
▪ Coverglass hingga terbentuk apusan darah
▪ spinner method
PERALATAN SADT
METODE PUSH / TWO SLIDES/WEDGE Objek glass
• Menggunakan 2 buah objek glass. Deck Glass
• Darah dipaparkan di atas sebuah objek glass, Pipet Tetes atau mikropipet
menggunakan objek glass lain hingga
terbentuk apusan darah yang semakin kriteria alat penggeser/spreader
menipis ke bagian ujung. terbebas dari lemak, steril, dan kering
• Apusan dibuat dengan penyebar/spreader
miring pada sudut 30 sampai 45 derajat.
• Panjang SADT 3-4 cm
Sumber https://www.academia.edu/41837311/EVALUASI_SEDIAAN_APUS_DARAH_TEPI_SADT_Blood_Smear
SADT METODE PUSH/ TWO SLIDES/WEDGE
Ciri-ciri Sediaan yang Baik
1. Sediaan tidak melebar sampai pinggir kaca objek panjang ½ sampai
2/3 panjang kaca
2. Berbentuk seperti peluru atau lidah kucing
3. Harus ada bagian yang cukup tipis untuk diperiksa
4. Pinggir sediaan rata, tidak boleh berlobang-lobang/bergaris-garis
5. Eritrosit tersebar, tidak menyusun rouleaux
6. Leukosit tersebar
7. Zona morfologi sebaiknya paling kurang 2 cm.

PEWARNAAN SADT
pewarnaan Giemsa, pewarnaan acid fast,
pewarnaan garam, pewarnaan wright,
Pewarnaan Giemsa disebut juga
pewarnaan Romanowski
❑ Zona I / zona ireguler. Berisi sel darah merah tidak

Zona SADT
teratur dan kadang ada yang padat bergerombol 3
% dari seluruh badan SADT.
❑ Zona II / zona tipis, sel darah merah tidak teratur,
saling berdesakan(distorsion) dan bertumpuk
(overlapping). Zona ini meliputi sekitar 14%.
❑ Zona III / zona tebal, sel darah
merah bergerombol rapat dan padat luas zona ini
adalah 45% atau hampir separuhdan badan SADT.
❑ Zona IV /zona tipis, kondisinya dengan zona II
hanya lebih tipis. Luasnya sekitar 18%
dari badan sediaan apus.
❑ Zona V / zona reguler, sel-sel tersebar rata, tidak
saling bertumpuk, dan bentuk-bentuknya masih
asli. Daerah ini meliputi kira-kira 11% dan badan
SADT.
❑ Zona VI / zona sangat tipis, terletak diujung
sediaan apus sebelum ekor. sel-sel tersusun lebih
longgar, dan urnumnya tersusun berderet. Zona ini
luasnya sekitar 9% dari badan SADT
PEWARNAAN SADT
Pewarnaan Giemsa Pewarnaan Wright

1. Fiksasi sediaan apus darah dengan 1. Fiksasi sediaan apus darah dengan
mencelupkannya kedalam larutan mencelupkannya kedalam larutan metanol.
metanol. Tunggu sampai larutan metanol 2. Tunggu sampai larutan metanol yang
yang tertinggal menguap. tertinggal menguap.
2. Genangi SADT dengan larutan Giemsa 3. Teteskan ke atas sediaan itu larutan Wright
yang diencerkan aquadest dengan sampai menutupi sediaan. Biarkan selama 2
perbandingan 1:4 (1 bagian giemsa menit.
dengan 9 bagian buffer) 4. Teteskan kemudian sama banyaknya larutan
3. Tunggu selama 15 menit, bilas dengan air penyanggah pH 6,4 biarkan selama 5 - 12
mengalir. Keringkan. menit
5. Siramlah sediaan itu dengan air mengalir.
Keringkan.

Lamanya waktu mendiamkan pewarnaan tergantung dari batch zat pewarna dan dari tebalnya sediaan.
Sebab Akibat Apusan Darah Tepi Tidak Layak Diperiksa (Kiswari R.,2011).
3 teknik pengenceran Giemsa
▪ 1 bagian Giemsa : 4 bagian buffer dengan waktu
pengecatan 10-15 menit
▪ 1 bagian Giemsa : 9 bagian buffer dengan waktu
pengecatan 20-25 menit
▪ 1 bagian Giemsa : 19 bagian buffer dengan waktu
pengecatan 30 menit (Depkes RI., 2007).
PENGIRIMAN SAMPEL
Spesimen yang akan dikirim ke
laboratorium lain (dirujuk), sebaiknya
dikirim dalam bentuk yang relatif stabil.
Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan
pengiriman spesimen antara lain:

1. Wadah kedap air berisi spesimen


2. Wadah kedap air berisi bantalan absorben yang cukup banyak
untuk menghisap semua cairan spesimen yang bocor
3. Wadah untuk melindungi wadah ke-2 dari pengaruh luar seperti
kerusakan fisik dan air selama dalam perjalanan.
PENGIRIMAN SAMPEL

CARA PENGEPAKAN
1.Masukkan tabung yang berisi darah EDTA ke dalam suatu wadah dimana ruang
antara wadah dan tabung diberi/diisi dengan potongan tissue atau kertas koran
supaya tabung yang berisi darah tidak pecah selama pengiriman, dan apabila
tabung spesimen pecah, darah akan terisap oleh tissue atau kertas koran.
2.Masukkan wadah yang telah berisi tabung darah tersebut ke dalam wadah kedua
(bisa berupa thermos atau kotak styroform). Kedalam wadah kedua tersebut
diberi/diisi dengan ice pack atau batu es yang telah dimasukkan kedalam kantong
plastik agar suhu tetap berkisar sekitar 4 derajat Celsius selama pengiriman
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai